Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 76

Nama : Ade Amin Ridatama


Nim : 042474509
Jurusan : D-IV Kearsipan
IPTEK merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditinjau dari definisinya, ilmu
merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, serta meningkatkan wawasan
manusia dalam berbagai aspek atau bidang kenyataan dalam alam manusia. Sedangkan
pengetahuan merupakan pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode secara
ilmiah dan memiliki sifat banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris. 

Pengetahuan sendiri dapat didapat dari hasil pengalaman berdasarkan akal sehat yang juga
disertai dengan coba-coba, intuisi atau insting, dan wahyu yang diberikan oleh Tuhan. Menurut
Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi merupakan seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-
benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

Dari penjabaran definisi diatas, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
dua hal yang saling berkaitan. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan memiliki berbagai teori atau
rumus yang tetap, dan teknologi merupakan ilmu terapan atau praktek dari ilmu pengetahuan itu
sendiri. Sehingga, apabila tidak ada ilmu pengetahuan, maka teknologi pun juga tidak aka nada.

Penerapan IPTEK mulai berkembang sejak 1960-an saat era komputerisasi, dimana komputer
mulai digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Perkembangan IPTEK di dunia juga
berdampak di Indonesia. Segala macam aspek yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat juga
ikut terpengaruh oleh adanya perkembangan IPTEK. Dampak ini pun dapat masyarakat rasakan
secara langsung maupun tidak langsung dalam melakukan aktivitas sehari-hari, baik itu dampak
yang mendukung maupun yang menjadi penghambat dalam kehidupan.

Banyak masyarakat menanggapi perkembangan IPTEK ini sebagai suatu proses yang harus
senantiasa dijalani, dihidupi, serta dimaklumi karena dengan adanya IPTEK di Indonesia,
berbagai pekerjaan atau aktivitas dapat dilalui dengan lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan
dengan zaman sebelum datangnya IPTEK di Indonesia. IPTEK memiliki dampak positif terhadap
Indonesia, seperti meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri masyarakat pada
kemajuan berbagai aspek di negara-negara Asia. 

Tidak menutup kemungkinan bagi Indonesia untuk mampu bersaing dengan negara-negara Asia
karena Indonesia memiliki orang-orang yang berpotensi untuk menciptakan teknologi baru dan
efektif untuk mempermudah aktivitas dan diharapkan dapat membawa nama Indonesia dalam
persaingan antar negara. Persaingan ketat antar negara ini pun juga membuat masyarakat
Indonesia memiliki tekanan kompetisi yang tajam di segala aspek kehidupan sebagai salah satu
konsekuensi globalisasi dan anakn menciptakan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras
untuk bersaing.

Dalam usaha untuk menambah wawasan bagi masyarakat pun juga semakin dipermudah karena
adanya IPTEK. Masyarakat dapat dengan mudah menambah wawasan mereka melalui internet
dan sebagainya secara online. Mereka tidak perlu susah-susah untuk bertanya kepada orang lain
atau menunggu terbitnya koran untuk mendapatkan informasi yang memakan lebih banyak
waktu ketimbang mencari tahunya langsung melalui internet. Dan juga sumber-sumber
informasinya pun juga lebih banyak dan bervariasi ketimbang bertanya kepada orang-orang
tertentu. Dan juga, biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih sedikit. 

Namun, dampak negatif dalam hal ini adalah masyarakat menjadi malas karena dimanjakan oleh
kemajuan teknologi serta berkurangnya waktu untuk bersosialisasi secara langsung atau melalui
proses tatap muka. Hal ini berpengaruh pada orang-orang tersebut karena mereka akan
mengalami rasa kepekaan atau sensitivitas terhadap sikap orang lain secara langsung. Apabila
hal ini terus berlanjut, orang tersebut akan kehilangan kepekaannya dan dapat mengganggu
relasinya dengan sesama.

Banyaknya sumber informasi yang masyarakat terima, maka informasi itu pun juga akan
semakin banyak dan variatif. Tidak semua informasi yang masyarakat peroleh benar adanya.
Oleh karena itu, masyarakat perlu bertindak selektif dalam menerima informasi tersebut agar
masyarakat tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif yang berpotensi menimbulkan masalah. 

Hal ini menjadi tantangan masyarakat dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Apabila
masyarakat berhasil bersikap selektif terhadap seluruh informasi yang ia peroleh, maka dapat
dikatakan bahwa IPTEK berdampak semakin berkembangnya daya pikir masyarakat dalam
menerima informasi serta mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mencari dan
mengumpulkan data sebagai bahan diskusi dengan cepat dan akurat.

Banyaknya sumber-sumber informasi yang beragam dan tidak terbatas, serta diikuti dengan
sikap masyarakat yang tidak selektif, membuat IPTEK berdampak buruk bagi mereka. Hal ini
dapat dilihat bahwa sekarang marak terjadi kenakalan dan tindak penyimpangan di kalangan
remaja mengenai pelecehan seksual. 

Beberapa pelaku pelecehan seksual tersebut merupakan anak remaja di bawah umur 18 tahun,
dimana seharusnya mereka belum sepatutnya mengerti hal tersebut. Mereka mendapatkan
informasi baru tersebut melalui internet yang tak terbatas. Kasus ini juga berdampak
menurunkan moral masyarakat yang merugikan banyak orang.

Banyak masyarakat yang menerima kehadiran IPTEK dan perkembangannya dalam kehidupan
mereka, namun juga ada beberapa kelompok yang masih sulit bahkan enggan untuk menerima
dan menerapkan kemajuan IPTEK dalam kehidupannya. Sikap ini merupakan salah satu reaksi
terhadap tindakan-tindakan masyarakat lain yang dianggap telah meninggalkan kebudayannya
sendiri, sehingga beberapa kelompok ingin tetap mempertahankan kebudayaan yang telah ada
sejak zaman dahulu sebagai warisan leluhur bersama yang wajib dijaga serta dilestarikan. 

Contohnya adalah masyarakat suku Badui di Kabupaten Lebak Banten, suku Kombai dan
Korowai di Papua, suku Sakai di Riau, dan Suku Polahi di Gorontalo. Mereka menolak untuk
menerima perkembangan IPTEK dan lebih memilih hidup mandiri bersahabat dengan alam tanpa
mengeksploitasinya secara berlebihan. Mereka tinggal di pegunungan atau hutan dan hidup
sederhana. Meski terisolir dari teknologi, tetapi mereka mampu hidup secara rukun dan tolong
menolong.

Sebagian dari suku-suku tersebut tinggal secara nomaden atau berpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat lainnya, seperti suku Sakai di Riau dan suku Polahi di Gorontalo. Budaya
mereka yang hidup secara nomaden telah terganggu karena tempat pilihan mereka untuk tinggal
semakin berkurang karena adanya eksploitasi berlebihan oleh kelompok-kelompok yang
merusak tempat tinggal mereka untuk digunakan secara pribadi oeh kelompok tersebut. 

Sikap kelompok tersebut menjadi salah satu dampak negative dari berkembangnya IPTEK di
Indonesia, yaitu munculnya kemerosotan moral dalam masyarakat. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang menekankan pada upaya untuk memenuhi keinginan material atau untuk
memenuhi kebutuhan hidup, telah membuat sebagian masyarakat menjadi lupa dengan akal budi
mereka untuk juga memikirkan orang lain.

Selain dampak-dampak IPTEK di bidang sosial dan budaya yang telah dijelaskan di atas, masih
banyak lagi dampak-dampak yang lainnya, baik itu yang positif maupun negatif dan keduanya
juga berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu aspek sosial budaya yang paling
terpengaruh dengan adanya IPTEK adalah aspek kebudayaan masyarakat di Indonesia yang
sedikit demi sedikit mengalami pergeseran. Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar memilah
dampaknya untuk kita ikuti agar tidak menimbulkan masyarakat demi kemajuan kita semua.

Sumber Refensi : https://www.kompasiana.com/

Anda mungkin juga menyukai