Anda di halaman 1dari 12

Diskusi 5

Arsip

Saudara mahasiswa, topik diskusi kali ini adalah "jadwal retensi arsip dan penilaian arsip". Silakan
diskusikan mengapa sebuah perusahaan atau instansi pemerintah perlu membuat program retansi arsip.

Selamat berdiskusi!

Jawab:

Assalamu'alaykum wr wb.

Izinkan saya menjawab pertanyaan diskusi 5 kali ini.

Pengertian Retensi Arsip berdasarkan yang dikutip dari website jdih.maritim.go.id adalah jangka waktu
penyimpanan yang wajib dilakukan terhadap suatu Jenis Arsip. Sedangkan, Jadwal Retensi Arsip (JRA)
adalah daftar yang berisi paling sedikit tentang jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis Arsip, dan
keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis Arsip dimusnahkan atau
dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan Arsip.

Peraturan pemerintah nomor 34 tahun 1979 tentang penyusutan arsip merupakan salah satu peraturan
dari Undang-undang No. 7 Tahun 1971, yang menyatakan kewajiban bagi setiap lembaga dan atau
badan pemerintah memiliki Jadwal Retensi Arsip (JRA) sebagai pedoman dalam melaksanakan
penyusutan arsip. Tujuan dibuatnya Jadwal Retensi Arsip adalah untuk memproses penyusutan arsip
secara teratur dan terus-menerus, mempermudah penyelamatan arsip keuangan yang masih
mempunyai nilai guna permanen dan untuk meningkatkan efesiensi administrasi dan biaya
pemeliharaan arsip, yang pada akhirnya dapat mewujudkan tertib arsip di lingkungan kerja.

Sumber referensi:

https://jdih.maritim.go.id/id/jadwal-retensi-arsip-kemenko-marves#:~:text=Sedangkan%2C%20Jadwal
%20Retensi%20Arsip%20(JRA,pedoman%20penyusutan%20dan%20penyelamatan%20Arsip.

http://dpad.jogjaprov.go.id/article/archive/download/penyusunan-jadwal-retensi-
arsip-keuangan-16
B. Indo

Saudara, Anda sudah sampai pada materi penyusunan atau penulisan Karya Ilmiah. Sekarang, melalui
diskusi kelima ini, silakan tuangkan pemahaman Anda tentang:

proses penulisan karya ilmiah, dan

pentingnya memperhatikan notasi ilmiah.

Sertakan sumber-sumber yang mendukung penjelasan Anda yang Anda peroleh dari buku (selain modul)
dan dari internet.

Jawab:

Assalamu'alaykum wr wb.

Izinkan saya menjawab pertanyaan diskusi 5 kali ini.

Proses penulisan karya ilmiah,

1. Persiapan Penulisan Karya Ilmiah (pemilihan topik)


Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah:
a. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
b. Merumuskan tujuan
c. Menentukan Topik
d. Menelusuri Topik

2. Pengumpulan Informasi Untuk Penulisan Karya Ilmiah


a. Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Data, Informasi, Dan Bahan Untuk Tulisan
- Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
- Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
- Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
- Membuat Ringkasan dan Paraphrasing
- Membuat Kutipan
b. Melakukan Wawancara Untuk Mendapatkan Informasi Untuk Tulisan
- Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
- Mempersiapkan pedoman wawancara
- Melaksanakan wawancara
- Mengolah hasil wawancara
c. Tahap Proses Penulisan
- Tahap Pra Penulisan
- Pemilihan Topik
- Tahap Penulisan Draf
- Tahap Revisi
- Tahap Penyuntingan
- Tahap Publikasi
d. Tahap Evaluasi

Pentingnya memperhatikan notasi ilmiah.

Notasi ilmiah adalah pencantuman sumber rujukan yang digunakan dalam sebuah karya ilmiah.
Pencantuman tersebut dimaksudkan untuk menghindari tuduhan plagiat dan untuk memberikan
kemudahan bagi peneliti maupun penerima untuk mengetahui sumber rujukan, terutama jika
diperlukan penelitian ulang atau penilitian lanjutan di kemudian hari.

Pada umumnya, notasi ilmiah terbagi menjadi tiga jenis. Yaitu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.

a. Mengutip

Mengutip pada dasarnya adalah kegiatan meminjam pendapat seseorang yang disampaikan secara lisan
meupun tertulis, untuk mendukung gagasan/ ide pokok tulisan yang kita tulis berupa Cetakan atau
Rekaman hasil wawancara. Kutipan terdiri dari:

-Kutipan langsung

-kutipan tidak langsung

b. Catatan Kaki

Catatan kaki sangat erat hubungannya dengan kutipan-kutipan dalam karya tulis yang kita susun.
Catatan kaki merupakan penjelasan sumber semua kutipan, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak
langsung. Catatan kaki atau keterangan tambahan pada tulisan ilmiah ini diletakan pada kaki halaman
yang bersangkutan. Jika keterangan tambahan ini melengkapi sebuah artikel, biasanya catatan kaki
dikumpulkan pada halaman tersendiri. Fungsi catatan kaki adalah:
· Pembuktian atas sumber informasi.
· Penghargaan kepada pengarang yang pendapatnya telah di kutip.
· Pemberian keterangan tambahan untuk memperjelas pembahasan.
· Penunjukan bagian lain dalam naskah.

c. Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, berita, atau bahan lainnya yang
dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sumber Referensi:
Wijaya, I Ketut. 2016. Buku Ajar Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Bukit Jimbaran:
Universitas Udayana

Agama Islam

Diskusikan dengan teman saudara tentang

1. Jelaskan 3 jenis Klasifikasi agama ?

2. Jelaskan pengertian tentang etika, moral, susila dan budi pekerti berdasarkan epistimologi ?

3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!

Jawab:

Assalamu'alaykum wr wb.

Izinkan saya menjawab pertanyaan diskusi 5 kali ini.

1. Jelaskan 3 jenis Klasifikasi agama ?

a. Wahyu dan Non-wahyu

Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada rasul-rasul-Nya
dan kepaa kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.
Sedangkan Agama Non-wahyu tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada tata
aturan ilahi.

Berikut perbedaan antara agama wahyu dan non-wahyu:

No Faktor Pembeda Agama Wahyu Agama Non-wahyu


1. Berpokok pada keesaan Tuhan Iya Tidak
2. Beriman kepada Nabi Iya Tidak
3. Kitab sebagai sumber utama Iya Bukan sumber utama
ketentuan baik dan buruk
4. Semua agama Lahir di Timur Iya Tidak
Tengah
5. Secara historis lahir dengan Iya Tidak
pengaruh ras semitik
6. Sifatnya Misionaris Non-misionaris
7. Bentuk ajarannya Jelas dan tegas Kabur dan sangat
elastis
8. Aspek nya Memberikan arah dan jalan yang Hanya pada aspek
lengkap tertentu saja
9. Contoh agama Yahudi, Kristen, Islam Hindu, Budha,
Confusionisme

b. Misionaris dan Non-misionaris

Agama misionaris merupakan ajaran yang mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada


seluruh manusia. Agama non-misionaris tidak memuat tuntutan tersebut.

c. Rasial dan Universal


Dari segi rasial dan geografis agama di dunia dibagi menjadi tiga yakni, semitik, arya dan Mongolia.
Yang termasuk semitik adalah Yahudi, Kristen, Islam. Yang termasuk dalam agama arya adalah
Hindy, Jainisme, Sikhiisme, Zoaterianisme. Sedangkan yang tergolong Mongolian adalah
Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme.

2. Jelaskan pengertian tentang etika, moral, susila dan budi pekerti berdasarkan epistimologi ?

a. Moral

Secara etimologis moral berasal dari bahasa Latin, mores, bentuk jamak dari more, artinya adat atau
kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yang dalam hal sifat,
perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar atau salah, baik
atau buruk.

Kesadaran moral adalah pengetahuan bahwa ada yang baik dan ada yang buruk yang dengan
pengetahuannya ia memilih untuk melakukan suatu perbuatan tanpa ada paksaan dari siapapun.
Kesadaran moral timbul karena:

- Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang baik.


- Objektif dan rasional (akal)

b. Susila dan Budi Pekerti

Secara etimologis kata susila berasal dari bahasa sanskerta, yaitu su dan sila. Su artinya baik, bagus dan
sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Secara terminologi, susila adalah aturan-aturan
hidup yang baik.

Budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Kata budi dari bahasa Sanskerta yang
berarti sadar, yang menyadarkan, alat kesadaran. Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang
berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh akal. Sementara, pekerti apa yang terlihat pada
manusia karena didorong oleh perasaan. Budi pekerti adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yang
berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia

3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!

B. Inggris

Hi all,

Having learned the materials in Session 5, now please discuss the following questions.

1.In what occasion would you send:

- a request letter,

- a complaint letter, and

- a thanking letter?

Give one example of a situation for each of them (to whom and from whom the letter was sent as
well as the context).

2. You received a gift you really wanted from your friend on your birthday. Write a thanking (body)
letter stating how grateful you are for receiving the gift.

For question 1, you can answer either in English or Indonesian. For question 2, you must write in English.

Jawab:

Assalamu'alaykum wr wb.
Izinkan saya menjawab pertanyaan diskusi 5 kali ini.

1. In what occasion would you send:

a. A request letter
We use a request letter when we want to submit our request for something such as a request
for a price-list, a prospectus, a request for details about goods, a request to become a supplier, a
request for a tender and a request for approval or reply to the request letter. An example of
using a request letter is when a merchant wants to offer his shop to become a supplier of goods
in a restaurant.

b. A complaint letter
Complaint letters are made when we feel wronged and feel entitled to complain, but we still
have to be calm and control ourselves so that we don't seem rude. Some of the reasons
someone writes a letter of complaint are:
a. Wrong goods received
b. Poor service
c. Unsatisfactory quality of goods
d. Late delivery
e. Damaged goods
f. Prices not as agreed
An example of using a letter of complaint is when a buyer of goods gets goods that are not in
accordance with the goods promised when buying, then sends a letter of complaint to the seller
of the goods.
c. A thank you letter
Consists of a formal and informal thank you . A formal thank you letter is a letter written when
you want to express your gratitude for the help, contribution, or opportunity that has been
given to work colleague or a company. Examples of this thank you letter are a thank you letter
after an interview made by the applicant to the company, a thank you letter for attending a
seminar or conference, a thank you letter for being a speaker companion, a thank you letter for
being a loyal customer, or a thank you letter to employees who have do a good job.

An informal thank you letter is a thank you letter to friends, family and is personal. For example:
thank you letter for a wedding invitation, thank you for someone's help, thank you for teacher
contribution, thank you for good insurance service, and thank you for a birthday gift.

2. You received a gift you really wanted from your friend on your birthday. Write a thanking (body)
letter stating how grateful you are for receiving the gift.
May 26, 2022

Dear Titin,

Thank you for giving me a big doll and cute bag for my birthday present. I'm really happy to receive
it.

I will always use the bag you gave me, because the color and the model are my favourites. Of course
I will put the doll in my room and accompany me. Thank you for coming to my birthday party.

Pleas convey my greetings to your father and mother, I hope you are always healthy, until we meet
again my best friend.

Love,

Kiki

Sumber Referensi:

Ashadi, dkk. Bahasa Inggris. 2021. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

PKN

Forum Diskusi 5 ini akan membahas tentang persoalan-persoalan yang berkaitan dengan Identitas
Nasional Indonesia.

Pancasila merupakan identitas nasional Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Sebagai identitas nasional,
maka sudah sepantasnya nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman segenap bangsa dan negara di dalam
bersikap dan berperilaku. Persoalannya, saat ini implementasi Pancasila dalam tataran sikap dan
perilaku menghadapi tantangan karena derasnya arus globalisasi. Menurut pendapat Anda, strategi apa
yang dapat dijalankan untuk meningkatkan internalisasi Pancasila sebagai Identitas Nasional Indonesia?

Selamat Berdiskusi..
Indikator penilaian :

Kemukakan pendapat Anda dengan mendasarkan pada teori yang terdapat di dalam BMP, serta kaitkan
dengan data yang ada di masyarakat. Tuliskan juga referensi yang Anda gunakan.

Jawab:

Assalamu'alaykum wr wb.

Izinkan saya menjawab pertanyaan diskusi 5 kali ini.

Identitas nasional merupakan jati diri suatu bangsa yang membedakan antara satu bangsa dengan
bangsa lainnya. Sebagai jati diri suatu bangsa, makaindentitas nasional mempunyai ciri khas,
penanda, corak, karakteristik dan sifat yang dapat membedakan suatu bangsa dari bangsa lainnya.
Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang menyatukan suatu kelompok
masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi. Globalisasi
dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai aspek
kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya yang memungkinkan masuknya
budaya luar dan ditakutkan terkikisnya budaya lokal atau bahkan matinya budaya lokal.

Dampak negatif dari adanya globalisasi munculnya tantangan terhadap identitas nasional Indonesia.
Tantangan terhadap identitas nasional Indonesia tersebut, seperti:

1.Hedonisme.

Hedonisme adalah suatu pandangan hidup yang mengutamakan kesenangan dan kepuasan
(Dinda Larasati, 2016). Sehingga adanya hedonisme membuat masyarakat Indonesia dengan
mudahnya menghabiskan hal-hal yang berkaitan dengan materi hanya untuk kesenangan dan kepuasan.
Keberadaan hedonisme ini dapat dilihar dari munculnya cafe, restoran cepat saji, mall, dan lainnya.

2. Memudarnya sikap gotong royong yang menjadi niali-nilai di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Hal itu disebabkan oleh berkembangan sikap individualistik pada gaya hidup masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, menjadi tanda bahwa penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
belum menjadi acuan bagi kehidupan sehari-hari.

3. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Contoh dari hal tersebut adalah masyarakat
yang cenderung lebih bangga dan senang menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan
produk nasional. Terlebih, adanya dominasi produk luar negeri di pasar Indonesia, seperti pakaian,
makanan, dan teknologi. Lalu contoh lainnya adalah ketika seseorang lebin bangga terhadap
budaya asing dibandingkan dengan budaya sendiri. Misalnya, penggunaan bahasa asing dalam
kehidupan sehari-hari. Memang bahasa asing patut dan perlu dipelajari. Namun bukan berarti
selalu digunakan untuk berinteraksi sehari-hari. Sebab bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negaranya.

4. Lunturnya sikap sopan santun.

Banyak anak muda saat ini mempunyai sikap sopan santun yang sangat rendah. Sebab adanya
nilai keterbukaan dan kebebasan pada globalisasi membuat mereka bertindak sesuka hati.
Misalnya, banyaknya postingan di situs jejaring sosial menggunakan kata-kata, video, dan foto
yang tidak pantas, akan tetapi banyak orang yang menyukainya.

Masyarakat perlu melakukan sebuah upaya untuk merawat identitas nasional agar tidak hilang
bahkan di klaim oleh negara lain. Merawat identitas nasional dapat dilakukan dengan berbagai
macam upaya, seperti:

1. Menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Langkah
ini dapat dilakukan, seperti menaati peraturan, tidak mencontek, saling membantu terhadap
sesama, tidak membeda-bedakan orang di lingkungan sekitar, menyelesaikan masalah dengan
musyawarah, melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan lainnya.

2. Menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme dengan melakukan berbagai upaya, seperti
mempelajari dan melestarikan budaya lokal, lebih bangga menggunakan dan mencitai produk-
produk lokal, membaca buku-buku tentang perjuangan para pahlawan, mengunjungi tempat-tempat
bersejarah, dan membawa harum nama Indonesia hingga ke internasional sesuai dengan kemampuan
dan passion kita.

3. Mengutamakan sikap persatuan dan kesatuan dengan cara mempererat tali silahtuhrami dengan
orang lain. Dengan begitu masyarakat dapat meninggalkan sikap idividualisme yang telah dibawa
oleh budaya asing. Sikap persatuan dan kesatuan merupakan salah satu jati diri bangsa Indonesia
yang sudah sejak lama telah dilakukan oleh para pejuang untuk meraih kemerdekaan 17 Agustus 1945.

4. Memanfaatkan situs jejaring sosial, seperti twitter, instagram, youtube, facebook, dan lainnya,
sebagai tempat edukasi mengenai kepariwisataan daerah. Dengan demikian masyarakat dapat
memperkaya pengetahuannya tentang budaya lokal. Hal ini juga menjadi upaya bagi menjadi upaya
bagi masyarakat untuk memperkenalkan budaya lokal ke dunia, sebab situs jejaring sosial jangkauannya
global (luas).

Sumber Referensi:

Aulia, Lulu Rahma dkk. 2021. Mengenal Indentitas Nasional Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa untuk
Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai. 5(3), 8549-8557.
Ilmu sosial budaya

Diskusi Inisiasi 5

Menurut Bikhu Parekh, multikultural adalah kesepakatan yang telah dibuat oleh masyarakat yang
didasari atas rasa persatuan dengan mengesampingkan perbedaan, seperti perbedaan agama, politik,
budaya, etnis dan perbedaan yang lainnya. Namun di Indonesia tidak jarang terjadi permasalahan
mengenai keberagaman.

Jelaskan Argumen Anda contoh-contoh kasus multikultural apa saja yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.

Perkuat Argumen Anda dengan sumber referensi yang valid.

Mohon tidak copy paste jawaban dari teman sebelumnya

Selamat berdiskusi.

Jawab:

Assalamu'alaykum wr wb.

Izinkan saya menjawab pertanyaan diskusi 5 kali ini.

Keberagaman budaya, suku dan agama di Indonesia merupakan anugrah dari Tuhan Yang
Maha Esa. Masyarakat dapat menikmati hasil budaya yang berbeda dari setiap suku. Namun,
kenyataan nya keberagaman dapat menimbulkan konflik horizontal dan vertikal seperti
etnosentrisme, stereotip dan diskriminasi.
Pengertian Etnosentrisme yang dikutip dari barki.uma.ac.id, etnosentrisme adalah
pandangan suatu bangsa atau suku yang merasa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari
budaya lainnya. Mereka mengganggap rendah budaya lain, baik itu dari perilaku, bahasa,
kebiasaan, dan agama. Pandangan etnosentris ini dapat menimbulkan perpecahan bangsa
Indonesia. Kekerasan dan penghinaan terhadap suku lain membuat terhambatnya penyusunan
kebijakan pembangunan. Contoh dari sikap etnosentrisme ini seperti kejadian kerusuhan mei
1998 masyarakat mengganggap etnis tionghoa adalah etnis yang rendah maka terjadilah etnic
cleansing (pemusnahan suatu kelompok etnis), anggapan bahwa suku yang tidak makan nasi
adalah etnis yang miskin padahal dalam budaya mereka makanan pokok selain nasi adalah hal
yang lazim.
Masalah keberagaman selanjutnya adalah Stereotip atau Prejudice. Menurut Hertati Suandi
dkk. dalam buku Ilmu Sosial Budaya Dasar, stereotip adalah suatu citra yang dilekatkan pada
suatu kelompok tertentu yang belum tentu benar. Stereotipe dapat menimbulkan prasangka-
prasangka negative dari kelompok atau etnis lain. Prasangka tersebut padahal tidak didasarkan
pada pengetahuan dan tidak memiliki bukti yang memadai. Contoh dari stereotip dan prejudice
yaitu, Orang Minang dapat maju dalam usaha nya karena terkenal pelit dan hemat. Orang
Tionghoa dikenal sebagai etnis yang licik. Orang jawa dianggap sebagai orang yang malas dan
lambat dalam bekerja. Orang Batak dianggap kasar karena perilaku dan penuturan bahasanya
yang tegas. Apabila stereotip ini berlanjut maka akan terjadi bentrokan antar etnis, masyarakat
menjadi tidak harmonis.
Prasangka-prasangka yang dipelihara dapat menimbulkan sikap diskriminatif. Menurut
Hertati Suandi dkk. dalam buku Ilmu Sosial Budaya Dasar, Diskriminasi adalah suatu tindakan
yang membeda-bedakan perlakuan berdasarkan karakteristik budaya kelompok tertentu.
Tindakan diskriminasi ini dapat berupa rasialisme, yakni ras kulit putih dan ras kulit hitam. Di
Indonesia contoh tindakan diskriminasi ini adalah masyarakat asli daerah timur dianggap
rendah dan kotor karena kulit mereka yang hitam, sedangkan mereka yang berkulit putih
dianggap bersih. Dalam penerimaan pekerjaan juga orang lebih menerima orang berkulit putih
untuk menjadi model iklan. Perbedaan perlakuan inilah yang membuat masyarakat kulit hitam
memberontak dan dapat menyerang orang kulit putih seperti yang terjadi di pemberontakkan
papua.

Sumber Referensi:

Suandi, Hertati dkk. 2021. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

https://barki.uma.ac.id/2021/11/13/pengertian-dampak-dan-contoh-dari-etnosentrisme/

Anda mungkin juga menyukai