Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Rafli

NIM : 043339827
Jawaban Diskusi 5
Pengertian multikultural menurut para ahli
Adapun pengertian multikultural menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Clifford Gertz, Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terbagi dalam sub-sub
yang berdiri sendiri dan masing-masing sub sistem yang terkait oleh ikatan arti
primordialisme.
Nasikun, Multikultural merupakan suatu kondisi masyarakat yang bersifat majemuk
yang secara struktur memiliki sub-sub kebudayaan yang ditandai dengan kurang
berkembangnya sistem nilai, sehingga muncul beragam contoh konflik-konflik sosial.
Konflik Sosial di Papua
Papua juga pernah mengelami konflik sosial, konflik ini sendiri dilakukan di berbagai
wilayah pedalaman yan berebut kekuasaan dan eksistensi ras atau suku di daerah
tersebut. Setiap tahun daerah ini seringkali di landa konflik.
Bentuk Multikultural
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk multikultural yang ada dalam masyarakat,
diantaranya;
1. Keanekaragaman ras dapat menunjukkan pengelompokan manusiayang
berdasarkan pada keadaan fisik dan ciri-ciri fisik.
2. Keberagaman agama merujuk pada berbagai macam masyarakat. Terdapat
beberapa aliran kepercayaan yang telah dianut oleh beberapa suku bangsa
khususnya di Indonesia.
3. Keberagaman etnik atau suku bangsa yang menunjukkan kelompok manusia
memiliki latar belakang budaya dan disadarkan dengan identitas. Faktor
pembeda antar suku bangsa satu dengan yang lain adalah bahasa, kesenian,
sistem kekerabatan, serta adat istiadat.
4. Masyarakat majemuk yang terdiri atas beberapa kelompok etnik kecil, sehingga
tidak memiliki posisi yang dominan dalam aspek kehidupan bermasyarakat
seperti ekonomi dan politik.

Faktor-faktor tejadinya Multikultural


Adapun faktor-faktor yang menyebabkan multikultural dalam masyarakat adalah
sebagai berikut:

1. Perbedaan letak geografis


2. Adanya pengaruh dari budaya luar
3. Kondisi iklim yang berbeda
4. Integrasi yang bersifat nasional

Contoh Multikultural
Adapun untuk beragam contoh-contoh multikultural yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut;

1. Masyarakat Bali yang sangat menerima perbedaan kebudayaan serta


keberagaman lainnya yang sangat berbeda dari kebudayaan yang mereka miliki.
2. Toleransi kehidupan beragama di dalam masyarakat yang dapat mempererat
hubungan dan kesatuan dalam bernegara.
3. Saling berbaur antara satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar
belakang orang-orang yang memiliki satu visi dan misi dengan kita.
4. Tidak saling menyinggung kepercayaan yang dianut oleh masyarakat lainnya.
5. Orang yang berasal suku Jawa, Bali, dan Madura yang berada dalam satu
organisasi yang sama. Mereka tidak mempermasalahkan latar belakang suku
yang dimiliki karena memiliki tujuan bersama untuk dicapai dalam organisasi
tersebut.
6. Lembaga agama yang menaungi beberapa ragam agama dan memiliki struktur
yang berbeda-beda. Lembaga agama tidak saling melengkapi karena adanya
perbedaan karakrteristik dari masyarakat yang berbeda pula.
7. Pecahnya konflik antara mayoritas umat Islam dengan kasus ahok yang dinilai
tidak toleran terhadap agama Islam dan meniali hal tersebut adalah suatu
peistaan.
8. Peraturan anti diskriminasi dalam penggunaan fasilitas publik.
9. Individu yang bekerja dalam perusahaan milik individu lainnya, yang membuat
dirinya harus mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan.
10. Mayoritas umat Islam yang terdapat di Jakarta yang tidak menghendaki
pemimpin non Islam memimpin daerahnya karena tidak sesuai dengan aturan
agama Islam.
11. Penghancuran masjid-masjid yang beraliran Ahmaidyah akibat ketidak sesuaian
dengan aturan agama Islam yang sudah di tetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadist.
12. Peristiwa yang terjadi di Poso, yang tsebabkan oleh konflik agama Islam dan
Kristen dan unsur-unsur lain dari luar.
13. Munculnya gerakan separatis Gerakan Aceh Merdeka dan Organisasi Papua
Merdeka yang menginginkan pemisahan diri dari negara Indonesia.
14. Pemotongan papan nisan yang berbentuk salib oleh beberapa oknum yang
mengatasnamakan agama, yang dinilai tidak sesuai dengan peraturan yang ada
di daerah tersebut.
15. Adanya pelarangan dalam mengadakan peribadatan akibat dinilai suara yang
mengganggu.
16. Tidak memperbolehkan menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan
adzan.
17. Seorang wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan jilbab saat bekerja di
suatu kantor swasta yang dinilai akan mengurangi nilai penampilan.
18. Mengadakan kegiatan gotong royong disetiap hari Minggu untuk menjaga
kebersihan serta kelestarian lingkungan.
19. Menghadiri undangan open house saat teman yang berbeda agama merayakan
hari raya.
20. Tidak menyinggung ciri khas dari ras yang dimiliki oleh teman. Contohnya
adalah menyebutnya sebagai “orang negro” karena memiliki warna kulit hitam
atau menyebutnya dengan sebutan “cina” karena memiliki mata yang sipit.

https://dosensosiologi.com/contoh-multikultural/

Namun proses multukulturalisme yang ada di Indonesia tak hanya berlangsung dan
berjalan dengan damai dan harmonis. Terdapat beberapa kasus multikulturalisme yang
mana mengakibakna perpecahan dan konflik, seperti hal-hal di bawah ini:

1. Pembakaran Pasar Glodok, yang dikenal dengan nama peristiwa Mei Kelabu yang
terjadi di Jakarta
2. Peristiwa Ambon-Maluku, yang merupakan konflik antara Suku Bugis-Buton-
Makasar-Ambon Islam yang berkonflik dengan Umat Kristen disana.
3. Peristiwa Sambas & Palangkaraya, yang merupakan permasalahan yang terjadi
antara suku Melayu, Dayak, serta Tionghoa yang melawan suku Madura
4. Peristiwa Poso, yang merupakan permasalah yang terjadi antara umat Islam dan
Kristen yang ada di Poso dengan adanya unsur-unsur pemicu dari luar.
5. Peristiwa Aceh, yang merupakan permasalahan yang terjadi antara orang-orang
Aceh dengan transmigrasi dari Jawa.
6. Peristiwa Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
7. Penghancuran bangunan masjid-masjid milik Ahmadiyah yang ada di Parung,
Bogor dikarenakan adanya perbedaan perbedaa yang terjadi.
https://materiips.com/contoh-masyarakat-multikultural

Anda mungkin juga menyukai