Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ENDAH INDRASTIN

NIM : 042643189
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

TUGAS I - ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

PERTANYAAN :

Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari
kekayaan negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan
sikap etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi.
Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber
permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk
memperjelas jawaban Anda

JAWABAN :

Permasalahan Kebudayaan akibat dari berkembangnya budaya global meliputi sikap


etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. Bersumber dari beberapa referensi yang saya
baca, saya akan menjabarkan ketiga permasalahan tersebut sebagai berikut :

1. Etnosentrisme
Kecenderungan untuk memandang budaya diri sendiri lebih baik dibandingkan
dengan yang lain, serta penggunaan standar dan nilai sendiri untuk menilai orang-
orang yang bukan anggota kelompok budayanya. Seseorang yang etnosentrisme
melihat budayanya sebagai yang paling benar dan lebih pantas, dibanding kelompok
lain.
Kecenderungan tersebut yang menyebabkan terjadinya permasalahan kebudayaan.
Akan tetapi etnosentrisme yang tidak berlebihan sebenarnya diperlukan untuk
memperkuat ikatan individu dengan budayanya. Namun, etnosentrisme yang
berlebihan dapat mendorong kesalahpahaman dan konflik.
Contoh : Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku carok dalam
masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya
pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa
terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan
tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan
kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan
masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak
manusiawi.
2. Prejudis
Sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok karena asumsi tentang perilaku,
nilai dan kebiasaan kelompok tersebut. Sikap tersebut umumnya didukung oleh
kepemilikan stereotipe, yakni ide tidak baik yang dimiliki oleh seseorang tentang
sekelompok masyarakat. Stereotipe yang berlebihan dapat memunculkan
kesalahpahaman dan konflik.
Contoh : Orang batak itu kasar, orang Jawa itu halus namun suka mendendam,
orang padang itu pelit.
3. Diskriminasi
Kebijakan dan praktik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan anggotanya.
Diskriminasi bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam satu negara,
atau sesuatu yang dipraktikkan oleh masyarakat.
Contoh : larangan bagi warga Tionghoa di Indonesia pada masa orde baru untuk
mengekspresikan kebudayaannya di ranah publik. Selanjutnya diskriminasi terhadap
warga Tionghoa diatur lewat Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Berbeda
dengan warga Pribumi, warga Tionghoa pada saat itu tidak bisa menikmati
kebebasan untuk melaksanakan ritual budaya dan agamanya secara bebas.

Daftar Pustaka :

Buku Ilmu Sosial Budaya Dasar – MKDU4109

Kutipan https://www.dosenpendidikan.co.id/etnosentrisme

Anda mungkin juga menyukai