Anda di halaman 1dari 3

“Tugas Kewarganegaraan”

Suci Dwisari (2114201023)


3A Keperawatan.

1.Analisis Kasus Identitas Nasional


Klaim Batik
Malaysia adalah salah satu negara yang menjadi tetangga dari negara kita yaitu Indonesia. Klaim
Pemerintah Malaysia terhadap budaya Indonesia sangat meresahkan masyarakat
Indonesia,dikarenakan klaim tersebut merambah banyak khasanah budaya. Kain batik merupakan
salah satu khasanah budaya Indonesia yang pertama kali diklaim oleh Malaysia.Tiba tiba Malaysia
memperkenalkan kain batik sebagai barang buatan asli Malaysia kemanacanegara di awal tahun2000.
Para pengrajin batik di Indonesia sempat mengeluhkan tindakan Pemerintah Malaysia yang akan
mematenkan batik sebagai barang buatan mereka.Tidak berhenti sampai di situ banyak lagi budaya
Indonesia yang di klaim oleh Malaysia seperti lagu Rasa Sayange,Tari Reog Ponorogo,Lagu Jali
Jali,bahkan makanan Rendang dari Padang juga di klaim Malaysia
Analisis :
Batik Indonesia sebenarnya sudah dikenal bangsa lain sejak zaman kerajaan Jenggala,Airlangga,dan
Mahapatih.Namun saat itu bahan utamanya didatangkan dari China. Penyebabnya kain sebagai bahan
dasar membatik sulit diperoleh di Indonesia. Untuk itu Batik memang harus diklaim Indonesia dan
bukan negara lain yang mengaku ngaku. Mengenai permasalahan ini saya menyarankan bahwa
masyarakat dan pemerintah Indonesia harus menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di
Indonesia. Sebenernya pengklaiman yang dilakukan oleh Negara Malaysia juga disebabkan karena
adanya peluang yang diberikan masyarakat Indonesia, oleh karena itu masyarakat Indonesia harusnya
lebih mencintai dan menghargai produk lokal. Masyarakat Indonesia terlihat seperti terpengaruh oleh
negara luar sehingga tidak memperhatikan ciri khas dari kebudayaan negaranya sendiri. Begitu pula
dengan pemerintahnya yang terlalu terfokuskan akan masalah kerjasama internasional.Jika
pemerintah tidak melihat budaya sebagai sebuah kekuatan bagi bangsa atau daerahnya sendiri maka
tidak heran suatu saat kebudayaan tersebut akan diklaim menjadi milik Negara lain.Pemerintah
Indonesia tidak boleh lagi menutup matanya dan diam saja melihat kebudayaannya diakui oleh
Nagara lain.

2. Analisis kasus Integritas Nasional


Bom Gereja serentak di malam Natal
Analisi:
Ledakan bom terjadi di gereja-gereja di 13 kota di Indonesia pada malam Natal tahun 2000. Mulai
dari Medan, Pekanbaru, Jakarta, Mojokerto, Mataram, dan kota lainnya. Serangan yang terjadi secara
serentak ini menyebabkan 16 orang meninggal dan 96 orang terluka. Serangan-serangan bom tersebut
dikomandoi oleh Encep Nurjaman alias Ridwan Isamuddin alias Hambali, salah satu pemimpin
Jama’ah Islamiyah, kelompok afiliasi Al-Qaida di Asia Tenggara. Dalam pengamatan Kapolda Metro
Jaya Inspektur Jenderal Polisi Mulyono Sulaiman, ledakan bom yang terjadi di Gereja Santo Yosep
ini bertujuan untuk mengganggu ibadah umat Kristiani yang tengah melakukan misa Natal.
Pernyataan itu disampaikannya sesaat setelah meninjau lokasi ledakan tersebut. Dari kasus ini
menurut saya aksi teroris ini terjadi karna kurang nya toleransi antar umat beragama.

3. Analisis Kasus Konstitusi dan UUD 1945


Pembakaran hutan di Riau
Analisi :
Kasus ini dinamakan “pembakaran” bukan “kebakaran” karena berdasarkan investigasi yang
dilakukan oleh BNPB ternyata ditemukan fakta yanag cukup mencengangkan, yaitu sekitar 99,99%
kasus kebakaran lahan di Riau tahun ini merupakan kebakaran yang terencana atau dapat dikatakan
sengaja dibakar.Adapun cara pembakarannya yaitu dengan potongan ban bekas seukuran pena yang
dicelupkan ke minyak lalu dibakar dan dilempar ke ranting-ranting yang sudah kering. Setelah itu
dibiarkan dan ditinggalkan hingga lama kelamaan api pun membesar dan membakar satu kawasan
yang cukup luas. Bahkan kerugian yang dialami pada periode Februari-April 2014 sebesar 20 triliun.
Sedangkan untuk tahun ini, pemerintah masih belum mengkalkulasikannya.
Adapun konstitusi yang dilanggar adalah:
• UU Perkebunan 39 tahun 2014 pasal 108
“Setiap pelaku usaha perkebunan yang membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara membakar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun
dan denda paling banyak Rp10 miliar.”
• UU Kehutanan pasal 78
“Pelaku pembakar hutan dikenai hukuman beragam dari satu hingga 15 tahun penjara dengan dengan
denda Rp50 juta sampai Rp1,5 miliar.”
• UU No.32 tahun 2009 pasal 116 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Hidup
Dari fakta dan data tersebut, saya melihat pernyataan yang mengatakan bahwa 99,99% hutan di Riau
sengaja dibakar, maka sangatlah mencurigakan. Mengapa? Karena bagaimana mungkin lahan seluas
itu dapat sengaja dibakar namun baru dapat diketahui setelah api benar-benar membesar? Berikut
analisis kami berdasarkan data dan fakta yang kami peroleh dari BNPB mengenai alasan mengapa
bisa terjadi kasus pembakaran hutan ini.

4. Analisis Kasus Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dengan Warga Negara dalam Demokrasi
Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Belajar 12tahun.
Analisis:
Pendidikan adalah sarana yang digunakan anak untuk mengembangkan kemampuan, membentuk
karakter, dan akhlak. Bahkan banyak juga orang tua yang mengharapkan dengan mengenyam
pendidikan, anak dapat memperbaiki kehidupan yang lebih baik nantinya. Sekolah merupakan salah
satu tempat yang menjadi sumber didapatnya pendidikan. Keadaan anak putus sekolah di kota
Surakarta sangat memprihatinkan. Di setiap titik lampu lalu lintas didapati anak-anak yang mengamen
dan meminta-minta, terlihat gadis belia berdandan ala rock n roll. Rambutnya acak-acakan lengkap
dengan aksesoris di sekujur tubuhnya. Orang-orang menyebutnya dengan komunitas punk. Keadaan
yang terjadi disebabkan oleh berbagai hal. Misal salah satu penyebabnya yaitu lingkungan.
Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan anak, lingkungan yang baik akan menghasilkan
anak yang baik, begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini, anak putus sekolah menjadi bagian dari
dampak lingkungan yang kurang baik atau kurang mendukung anak. Biasanya anak putus sekolah
mempunyai lingkungan yang hampir semua memiliki nasib yang sama yaitu putus sekolah.
Contohnya lingkungan yang disitu banyak orang perokok, berjudi, narkoba, dan lain-lain. Jadi anak
putus sekolah dapat dipengaruhi oleh lingkungannya.Ekonomi juga berpengaruh terhadap anak putus
sekolah. Ekonomi merupakan kebutuhan setiap orang. Contohnya adalah uang. Seorang anak
membutuhkan uang untuk membiayai sekolahnya, karena banyak kebutuhan sekolah yang harus
dipenuhi dengan uang. Misal untuk membayar SPP, membeli seragam, membeli buku, bahkan untuk
uang saku setiap harinya. Anak yang putus sekolah biasanya kurang mampu dalam ekonomi.Selain
karena sebab lingkungan dan ekonomi, yang menjadi sebab anak putus sekolah adalah karena
rendahnya motivasi untuk melanjutkan sekolah. Biasanya anak dengan ekonomi keluarga yang rendah
akan lebih memilih untuk membantu orang tua dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Mereka akan beranggapan bahwa apabila melanjutkan sekolah hanya akan tambah mempersulit
keadaan ekonomi keluarganya. Motivasi dapat juga sangat berpengaruh pada anak dalam melanjutkan
sekolah. Jadi harus memikirkan bagaimana upaya untuk mengatasi berbagai penyebab anak putus
sekolah.
Hasil yang diperoleh dari pemetikan data secara sekunder tersebut, menerangkan bahwa Sebanyak
3.696 anak putus sekolah di Kota Solo. Mereka yang tidak melanjutkan wajib belajar pendidikan
sembilan tahun ini terjadi pada usia 7 hingga 18 tahun. Data ini terungkap dalam rapat Dinas
Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Badan Pemberdayaan
Masyarakat (Bapermas) Kota Solo dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo mengenai
pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Lkpj) Wali Kota Solo 2017, di Kantor DPRD
Solo.
Dari kasus ini menurut saya upaya yang dapat di lakukan untuk mencegah angka putus sekolah yang
tinggi adalah yang pertama dari pemerintah, dapat di simpulkan rata rata faktor utama putus sekolah
adalah ekonomi,di harapkan pemerintah lebih mempermudah akses sekolah, menyediakan bantuan
untuk yang ekonomi rendah agar tetap dapat bersekolah. Selanjutnya yang dapat di lakukan adalah
faktor motivasi motivasi dari lingkungan juga sangat di perlukan.

5. Analisis Kasus Urgensi dan PKN


Analisis:
Runtuhnya karakter bangsa Indonesia yang mengemuka belakangan ini seperti terlihat pada
memudarnya sikap toleran dan menghormati nilai-nilai pluralisme sehingga kekerasan begitu mudah
terjadi serta sikap tidak setia pada negara dalam bentuk munculnya gerakan untuk mendirikan
negara berlandaskan agama seperti NII ditengarai ada sesuatu yang tidak beres (there is something
wrong) dalam praktik penyelenggaraan pendidikan kita, mulai jenjang pendidikan dasar hingga
perguruan tinggi. Berbagai bentuk anomali sosial dan anarkisme seperti tawuran, perusakan sarana
publik, penipuan, pelecehan seksual hingga pembunuhan dan berbagai bentuk penyimpangan moral
lainnya menjadi bukti konkret memudarnya nilai-nilai luhur yang selama ini melekat pada bangsa ini.
Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan memiliki kesadaran
penuh akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal keadaan ini, mereka akan memberikan kontribusi
yang berarti dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa, seperti konflik dan kekerasan
yang terjadi dalam masyarakat indonesia, dengan cara-cara yang damai dan cerdas.

Anda mungkin juga menyukai