Anda di halaman 1dari 5

Tawuran jadi Hiburan: Kurangnya Pemahaman Akan Hukum Menjadikan Tawuran

Sebagai Ajang Hiburan di Kalangan Remaja

KAVITA FELICIA
Muara Jangga, 15 April 2006

DAPIL JAMBI
SMAN 3 BATANGHARI
feliciakavita64@gmail.com

LATAR BELAKANG
:“thanks loh hiburannya”
:“gila lo, temen gua koma, temen gua satu koma ya”
:“gapapa, next time kita lanjut”
Tawuran antar pelajar atau tawuran antar remaja merupakan fenomena sosial yang sering
dan biasa atau bahkan lumrah terjadi di Indonesia. Bahkan kasus tawuran ini sendiri bisa dikatakan
sudah menjadi trend, tradisi, hiburan dikalangan remaja dan merupakan kegiatan rutin dari para
pelajar Indonesia yang baru menginjak usia remaja. Meskipun banyak korban yang berjatuhan
akibat kasus ini, dari yang terkena luka ringan maupun luka berat sampai dengan hilangnya nyawa
seseorang, para pelaku tawuran ini tidak pernah puas bahkan mereka selalu menginginkan adanya
tawuran lagi dan lagi.
Perlu kita ketahui bahwasanya peristiwa tawuran ini bukanlah masalah sepele. Hal ini
sudah sangat meresahkan masyarakat bahkan perilaku ini sudah mengarah ke tindak kriminal
dengan hukuman pidana berat. Namun bagi sebagian remaja tawuran hanya dianggap sebagai
suatu kenakalan remaja atau perilaku menyimpang biasa. Kondisi emosional remaja yang masih
sangat labil dalam tahap pencarian dan pengakuan diri, membuat mereka melakukan apapun untuk
menunjukkan eksistensi dan juga solidaritas dalam pertemanan. Sekalipun hal tersebut dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain.

1
PERMASALAHAN

Sepanjang Januari hingga Juni 2022, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
mencatat sejumlah kekerasan yang melibatkan remaja. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa
pengeroyokan dan tawuran pelajar kembali marak terjadi setelah Pembelajaran tatap Muka (PTM)
di gelar, padahal sedang pandemi covid-19. “Ternyata, meski masa pandemic covid-19 tidak
menghentikan para remaja terlibat tawuran.
Sebagian besar kasus tawuran ini terjadi karena adanya sebuah tradisi turun-temurun,
namun hal ini bukanlah faktor utama terjadinya sebuah tawuran. Salah satu faktor utama terjadinya
sebuah tawuran adalah karena kurangnya pemahaman tentang hukum di kalangan remaja
Indonesia. Hukum terkait masalah tawuran ini sendiri sudah banyak diatur dalam undang-undang
contohnya pada Pasal 170, 351, 355, 358 KUHP yang merupakan bentuk kejahatan, dan Pasal 489
KUHP yang merupakan bentuk pelanggaran.
Maraknya kasus tawuran antar pelajar, memberikan dampak kerugian yang signifikan bagi
masyarakat, mulai dari rusaknya fasilitas umum sampai fasilitas pribadi masyarakat. Diantaranya
yakni lapangan, jalan raya, gedung, toko, mobil bahkan rumah-rumah warga juga rusak karena
terkena lemparan batu, kayu, obor ataupun senjata tajam yang dibawa oleh pelaku tawuran. Maka
dari itu untuk meminimalisir terjadinya tawuran, dibutuhkan peran dan partisipasi dari seluruh

2
elemen bangsa mulai dari masyarakat, pemerintah, penegak hukum dan tentunya Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
PEMBAHASAN / ANALISIS
Bung Karno pernah mengatakan “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah,
tetapi perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri” dari ungkapan Bung
Karno ini tersirat pesan yang mendalam kepada kita bahwa persatuan bangsalah yang memberikan
kekuatan kepada bangsa Indonesia untuk Merdeka kala itu, dan tantangan bangsa Indonesia
kedepannya adalah menjaga keutuhan Negara Kesatuan dimana kerukunan merupakan kondisi
yang harus kita perjuangkan bersama. Sebagai generasi muda yang mengerti akan hukum, kita
merupakan agen perubahan dan agen pembangunan dimana di tangan kitalah masa depan bangsa
berada.
Oleh karena itu, jika saya diberikan kesempatan untuk menjadi anggota DPR, saya akan
mendirikan sebuah program yang disebut POLPPT. POLPPT (Polisi Pengendalian dan
Pengawasan Tawuran) merupakan sebuah program yang dibentuk dengan tujuan untuk
menanggulangi angka tawuran di Indonesia dengan memberikan penguatan pendidikan karakter
dan pengenalan ideologi negara kepada para remaja. Program POLPPT ini akan berada dibawah
naungan polri dan akan berkolaborasi dengan para remaja, dimana para remaja akan berperan aktif
dalam pengembangan program ini. Para remaja yang tergabung dalam program ini juga akan
melakukan berbagai penyuluhan ke sekolah-sekolah guna meningkatkan kesadaran akan hukum
dikalangan para pelajar.
Alasan mengapa saya mendirikan POLPPT ini adalah karena saya sadar akan kurangnya
pengetahuan tentang hukum di kalangan remaja dan sedikitnya akses pengembangan diri bagi para
remaja untuk melakukan hal-hal positif, sehingga energi para remaja yang sering berlebihan ini
bisa tersalurkan ketempat yang seharusnya.
Tentunya, dalam mendukung program POLPPT ini saya sebagai anggota legislator akan
sebaik-baiknya memaksimalkan 3 fungsi parlemen yaitu:
1. Fungsi Legislasi
Terkait fungsi legislasi ini, saya akan menggunakan wewenang saya sebagai anggota DPR
untuk merevisi dan menyusun kembali UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak dengan menambahkan POLPPT di dalamnya guna memfokuskan
pemecahan masalah perihal tawuran.
2. Fungsi Anggaran

3
Menyusun dan menetapkan APBN dan APBD demi menunjang segala kebutuhan yang
diperlukan POLPPT dalam pelaksanaan program kerja dan pengembangan event-event
dalam bidang olahraga, musik, seni, sains dan lainnya yang bisa menjadi alternatif bagi
para remaja untuk mengisi waktu luang, sehingga program ini dapat terlaksana secara
optimal sesuai dengan yang sudah dianggarkan.
3. Fungsi Pengawasan
DPR bersama dengan Kemenkumham dan pihak Kepolisian akan melakukan pengawasan
penuh terkait pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh POLPPT. DPR juga akan
melakukan pengawasan terkait pengalokasian dana APBN agar dapat tersalurkan ke tempat
yang seharusnya.

KESIMPULAN / SARAN
Banyaknya dampak kerugian yang terjadi akibat kasus tawuran ini sekiranya sudah sangat
cukup untuk membuat kasus ini mendapatkan penanganan yang lebih serius dari semua pihak
terkait. Maka dari itu DPR sebagai perwakilan rakyat diharapkan dapat mendirikan POLPPT
secepatnya agar kasus ini bisa mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
DPR dan pemerintah pusat dalam hal ini harus terus berusaha melindungi keamanan dan
kenyamanan warganya seperti yang telah dimandatkan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu
“melindungi segenap bangsa Indonesia”. Dan tentunya peran remaja juga sangat dibutuhkan disini,
sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus selalu wawas diri, mengendalikan pikiran dan
tindakan kita terlebih lagi sebagai generasi yang kenal dan mengerti akan hukum. Jangan sampai
kita menjadi remaja yang lebih mengutamakan eksistensi daripada keselamatan diri.

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA


Christian , S. (2022, November 28). Awal Mula eksitensi Tawuran Antar pelajar Yang Makin
Meresahkan –Okezone.https://edukasi.okezone.com/read/2022/11/28/624/2716152/awal-
mula-eksitensi-tawuran-antar-pelajar-yang-makin-meresahkan
Fauzi. (2019, November 26). Ini Temuan kapolres Jakarta Utara, Tawuran Jadi Hiburan.
Antara News. https://www.antaranews.com/berita/1181628/ini-temuan-kapolres-jakarta-
utara-tawuran-jadi-hiburan
Fitriadi , I. (2021, November 3). Menyoal Tawuran Antar Pelajar. The Columnist.
https://thecolumnist.id/artikel/menyoal-tawuran-antar-pelajar-1934

4
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana . JDIH Mahkamah Agung ri. (n.d.).
https://jdih.mahkamahagung.go.id/index.php/legal-product/kitab-undang-undang-hukum-
pidana/detail
Listyarti, R. (2022, June 24). Catatan kpai Tahun 2022, Pengeroyokan ABG Dan Tawuran
Pelajar Marak Terjadi Meski Masa Pandemi. Dakta.com : Bijak dan Cerdas.
http://www.dakta.com/news/29836/catatan-kpai-tahun-2022-pengeroyokan-abg-dan-
tawuran-pelajar-marak-terjadi-meski-masa-pandemi
Maullana, I. (2019, December 4). Bahaya Tawuran dianggap Hiburan. KOMPAS.com.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/04/20582391/bahaya-tawuran-dianggap-
hiburan-kak-seto-minta-gelanggang-remaja
Tugas Dan Wewenang - Dewan Perwakilan Rakyat republik Indonesia. (n.d.-b).
https://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang
Tysara, L. (2022, July 25). 10 penyebab tawuran Pelajar Dan Penjelasannya. Liputan6.com.
https://www.liputan6.com/hot/read/5023344/10-penyebab-tawuran-pelajar-dan-
penjelasannya
UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak . Database Peraturan | JDIH BPK.
(n.d.-c). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39061/uu-no-11-tahun-2012
UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Database Peraturan | JDIH
BPK. (n.d.-a). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44418/uu-no-2-tahun-2002
Yulianto, A. (2020, July 8). Aksi Tawuran remaja, Sosiolog: Bagian Subkultur perkotaan.
Republika Online. https://news.republika.co.id/berita/qd5o10396/aksi-tawuran-remaja-
sosiolog-bagian-subkultur-perkotaan
Zuriana, E. (2018, October 11). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kenakalan
remaja. https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/download/1059/904

Anda mungkin juga menyukai