Disusun Oleh :
MELLY ANDRIANI
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan dalam penegakan hukum mendapatkan
dukungan seluruh bangsa di dunia. Kemajuan tersebut dapat
diketahui dari banyaknya instrumen hukum nasional dan internasional
yang digunakan untuk mendukung terciptanya tujuan hukum berupa
kedamaian dan ketertiban di masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai
oleh hukum tersebut sangat diharapkan untuk memberikan
perlindungan hukum bagi hak-hak individu dan hak-hak masyarakat
dari perbuatan yang mengahancurkan sendi-sendi kemanusiaan
dalam sejarah peradaban manusia.
Isu hak asasi manusia (selanjutnya disingkat HAM) adalah isu
utama yang sedang dibahas oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Dari sekian banyak hal pokok yang banyak disoroti oleh bangsa-
bangsa di seiuruh dunia adalah perbuatan kekerasan terhadap
perempuan sebagai salah modus operandi kejahatan.
Dalam Pasal 5 ayat 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dijelaskan bahwa setiap orang yang
termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh
perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.
Kelompok masyarakat yang rentan adalah orang lanjut usia, anak-anak,
fakir miskin, wanita hamil, dan penyandang cacat.
Anak memiliki karakteristik yang spesifik dibandingkan dengan
orang dewasa dan merupakan salah satu kelompok rentan yang
haknya masih terabaikan, oleh karena itu hak anak menjadi penting
untuk diprioritaskan. Anak yang berhadapan dengan hukum (melanggar
hukum pidana) yang kemudian diproses berarti anak harus berhadapan
dengan proses peradilan pidana yaitu suatu rangkaian kesatuan
(continuum) yang menggambarkan peristiwa-peristiwa yang maju
secara teratur: mulai dari penyidikan penangkapan penahanan
penuntutan diperiksa oleh pengadilan diputus oleh hakim, dipidana dan
akhirnya kembali ke masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka permasalahan yang akan di
bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa sajakah faktor terjadinya Kekerasan Terhadap Anak dan
Perempuan?
2. Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Hak Asasi Anak dan
Perempuan terhadap Korban Kekerasan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor terjadinya Kekerasan Terhadap Anak dan
Perempuan
2. Untuk mengetahui Perlindungan Hukum Terhadap Hak Asasi Anak
dan Perempuan terhadap Korban Kekerasan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan dalam
bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Perlindungan hukum memberikan pengayoman terhadap hak
asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu di
berikan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua hak-hak yang
diberikan oleh hukum. Hukum dapat difungsikan untuk mewujudkan
perlindungan yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel,
melainkan juga prediktif dan antisipatif. Hukum dibutuhkan untuk
mereka yang lemah dan belum kuat secara sosial, ekonomi dan politik
untuk memperoleh keadilan sosial
Perlindungan anak segala usaha yang dilakukan untuk
menciptakan kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan
kewajibannya demi perkembangan dan pertumbuhan anak secara
wajar baik fisik, mental, dan sosial. perlindungan anak merupakan
perwujudan adanya keadilan dalam suatu masyarakat, dengan
demikian perlindungan anak diusahakan dalam berbagai bidang
kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Kegiatan perlindungan anak
membawa akibat hukum, baik dalam kaitannya dengan hukum tertulis
maupun hukum tidak tertulis.
B. Saran
Seharusnya aparat keamanan lebih meningkatkan fungsi
intelegen untuk melindungi warga masyarakat, pemerintah dengan
kekuasaannya lebih memberikan perhatian yang berimbang terhadap
kesenjangan ekonomi, budaya, politik dengan mengedepankan
pembangunan yang memberikan rasa keadilan dan menyejahterakan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA