PEMBAHASAN/ANALISIS
Berkaca kepada yang lalu belajar kepada yang sudah mesti kita terapkan. Saya
(penulis) menganalisis bahwa titik temu akar permasalahan hukum di indonesia adalah
tidak adanya kesadaran dan pengetahuan tentang hukum yang berlaku saat ini terutama
dikalangan remaja khususnya pelajar SMA, tentu ini akan sangat berdampak terhadap
hukum dan pasti akan sejalan dengan tingkah prilaku remaja, namun dapat diantisipasi
dengan pendidikan karakter. Pemerintah dan lembaga-lembaga yang ada tentu harus satu
tujuan untuk kemajuan bersama karena itu rakyat dan pemerintah harus bekerja sama
dalam membangun hukum yang berintegritas demi keamanan yang terintegrasi. Jika saya
(penulis) terpilih sebagai anggota parlemen maka saya akan memanfaatkan fungsi fungsi
berikut :
1. Fungsi Legislasi
Jika saya (penulis) terpilih menjadi anggota parlemen maka saya akan membuat sebuah
rancangan undang-undang yang memawajibkan setiap pelajar di Indonesia harus
8
Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), h. 309
9
Ida Umami, Psikologi Remaja, (Yogykarta : Idea Press, 2019), h. 120
10
Lihat undang undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
11
Dendy Sugono, Loc. Cit., h. 594
12
Wikipedia, “Terminologi” (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Terminologi Diakses pada 17 Juli 2023)
13
Shidarta, “Kenakalan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak”
(https://business-law.binus.ac.id/2016/09/21/kenakalan_anak_dan_sistem-peradilan_anak/ Diakses pada 18 juli 2023}
mengikuti pendidikan karakter yang berkelanjutan sejak dini serta menambahkan jam
pendidikan karakter pada kurikulum saat ini dan mengajukan kebijakan kepada
pemerintah tentang pendidikan hukum yang disertai pendidikan karakter dengan
penambahan silabus. Saya juga akan mengusulkan penambahkan pasal pada Kitab
Undang Undang Hukum Pidana yang membahas tentang spesifikasi dan tingkat
kenakalan dan permasalahan berdasarkan dampak yang ditimbulkan dengan menganalisis
sistem pendidikan dan juga peradilan di Indonesia dengan menimbang umur sebagai
acuan dan permasalahan sebagai landasan. Selanjut saya akan membuat sebuah rancangan
undang undang tentang peradilan anak yang akan memberikan pembinaan khusus
sehingga ia bisa kembali belajar dan memproleh masa dean yang baik.
2. Fungsi Anggaran
Melalui fungsi ini saya akan mengusulkan APBN yang memiliki anggaran pendidikan 20
persen dengan membagi 2 persen khusus untuk pendidikan karakter dan menggunakan
dana aspirasi saya untuk membuat bimtek di setiap sekolah di daerah pemilihan saya
dengan tujuan mengedukasi pelajar tentang hukum yang berlaku serta melakukan kerja
sama dengan organisasi masyarakat, kepemudaan, pelajar dan lain lainya yang ada di
negeri ini dalam bentuk sosialisasi maupun program.
3. Fungsi Pengawasan
Melalui fungsi ini maka saya akan melakukan pengawasan langsung terhadap
pengalokasian APBN serta akan memonitoring berjalanya undang-undang dengan
bantuan Pelajar sebagai objek undang-undang dan pihak yang berwajib, serta bekerja
sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam hal mengawasi keefektifanya
sebuah undang undang yang membahas peradilan anak. Berdasarkan itu semua saya juga
akan melakukan pengawasan secara langsung dengan membentuk sebuah tim yang
melibatkan para ahli yang akan melakukan pengawasan secara langsung melalui media
seperti media elektronik, masa, cetak dan sosial yang sedang berkembang saat ini dan
saya sendiri juga akan melakukan pengecekan melalui dialog-dialog dengan masyarakat
SIMPULAN/SARAN
DAFTAR PUSTAKA