Anda di halaman 1dari 10

Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 14

ISSN : 1978 –192X

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak


dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus Pada Anak
DI KOTA BENGKULU

Ika Pasca Himawati


email : Ikapasca@unib.ac.id
Yetty Isna Wahyuseptiani
email : yettyisnawahyuseptiana09@gmail.com
Muh. Marwan Arwani
email : marwan_a@unib.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya yang dilakukan oleh gugus tugas
kota layak anak selaku lembaga koordinatif program Kota Layak Anak yang tengah di
kembangkan di Kota Bengkulu dalam memenuhi hak perlindungan khusus bagi anak.
Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengambilan
informan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive dan
snowball sampling. Adapun upaya yang dilakukan oleh gugus tugas kota layak anak dalam
memenuhi hak perlindungan pada anak diantaranya adalah sebagai berikut : melakukan
koordinasi kepada seluruh SKPD untuk membuat program yang responsif pada anak guna
memenuhi hak kebutuhan anak di bidang perlindungan anak, melakukan sosialisasi melalui
penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan Perlindungan hak anak sebagai upaya
mendistribusikan pengetahuan mengenai hak perlindungan anak kepada seluruh elemen
masyarakat, mengadvokasi anak korban kekerasan dan bermasalah terhadap hukum
melalui upaya preventif seperti restorative justice dengan tujuan agar anak tetap
mendapatkan perlindungan secara hukum.
Kata Kunci : Gugus Tugas Kota Layak Anak, Hak Perlindungan Pada Anak

Abstract
This study aims to understand the efforts made by the child-friendly city task force
as the coordinative agency for the Child Friendly City program that is being developed in
Bengkulu City in fulfilling special protection rights for children. The research method used
is a qualitative approach with data collection techniques through interviews, observation
and documentation. The technique of taking informants in this study was carried out using
purposive techniques and snowball sampling. The efforts made by the child-friendly city
task force in fulfilling the protection rights of children include the following: coordinating with
all SKPDs to create responsive programs for children to fulfill children's rights needs in the
field of child protection, conducting socialization through organizing related activities with
the protection of children's rights as an effort to distribute knowledge about child protection
rights to all elements of society, advocating for child victims of violence and problems with
the law through preventive efforts such as restorative justice with the aim of keeping
children legally protected.
Keywords: Child Friendly City Task Force, Child Protection Rights

Pendahuluan
Menurut Undang-Undang No 35 Tahun 2014 mengenai Perlindungan Anak telah
dijelaskan bahwa anak merupakan seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih di dalam kandungan. Layaknya individu dewasa, anak
memiliki hak dasar dan kedudukan yang sama di mata negara. Oleh karenanya, anak
berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Jurnal Dimensia | Vol 9 No 1 Maret 2019 | ISSN : 1978 –192X
15

dengan harkat dan martabat masyarakat termasuk pemerintah untuk


kemanusiaan, serta mendapatkan segera di tangani. Sebagai upaya
perlindungan dari tindak kekerasan dan pemerintah dalam mengakomodir dan
diskriminasi (rumtianing, 2013:10). mentransformasikan hak anak maka
Komisi Perlindungan Anak Indonesia dikembangkanlah Kota Layak Anak
(KPAI) dalam tempo.com menjelaskan sebagai salah satu upaya
bahwa kasus kekerasan pada anak di mengintegrasikan Pengarusutaman Hak
Indonesia tergolong tinggi hingga tahun Anak (PUHA) ke dalam pembangunan di
2016 diperkirakan jumlahnya mencapai tingkat Kota/Kabupaten. Kemunculan
3.700 kasus dengan asumsi 15 kasus program Kota Layak ini tidak lepas pula
terjadi per harinya. Laporan UNICEF dari komitmen Indonesia dalam
tahun 2006 menjelaskan bahwa anak- menghormati Hak Anak pasca
anak masih banyak yang tidak diratifikasinya konvensi Hak Anak pada 5
mendapatkan akses yang memadai September 1990.
terhadap pendidikan, vaksin untuk Prorgam Kota Layak Anak sendiri
menyelamatkan hidup atau terhadap muncul melalui Peraturan Menteri Negara
perlindungan diri. Apabila menyoroti pada Pemberdayaan Perempuan dan
aspek perlindungan anak, data laporan Perlindungan Anak No 11 Tahun 2011
UNICEF tersebut menyebutkan bahwa tentang Kebijakan Pengembangan
sekitar 4.000 hingga 5.000 anak berada Kabupaten/Kota Layak Anak. Dalam
di lembaga pemasyarakatan, lembaga permen tersebut dijelaskan pada pasal 1
rehabilitasi dan penjara serta 84 % dari ayat 3 bahwa yang dimaksud dengan
anak-anak dihukum bersama dengan Kota Layak Anak yang selanjutnya
penjahat dewasa. disingkat KLA adalah kabupaten/kota
Berdasarkan data dari Komisi yang mempunyai sistem pembangunan
Perlindungan Anak Indonesia, mengenai berbasis hak anak melalui
pelanggaran Hak Anak (Berdasarkan pengintegrasian komitmen dan
Pengaduan ke KPAI) Januari 2011- sumberdaya pemerintah, masyarakat dan
September 2014 bahwa pengaduan dunia usaha yang terencana secara
tertinggi terdapat pada kasus ABH (Anak menyeluruh dan berkelanjutan dalam
Berhadapan dengan Hukum) dan kebijakan, program dan kegiatan untuk
kekerasan yakni sebanyak 456 menjamin terpenuhinya hak anak.
pengaduan. Melihat kondisi tersebut, Sebagai konsekuensi logis dari
maka aspek perlindungan anak dari implementasi program maka dibentuklah
kekerasan dan diskriminasi cukup gugus tugas Kota Layak anak sebagai
mencuri perhatian berbagai elemen lembaga koordinatif pengembangan.

Dukungan Sosial Bagi Warga Penderita Gangguan Jiwa Di Jogonalan Kidul, Tirtonirmolo,
Kasihan, Bantul I Arshita Kumalasari, Amika Wardana dan Aris Martiana
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 16
ISSN : 1978 –192X
Dalam peraturan menteri pemberdayaan memang memiliki kedudukan penting
perempuan dan perlindungan anak No 11 guna mengetahui perkembangan dan
Tahun 2011, pasal 1 ayat 5 menyebutkan hambatan pelaksanaan pengembangan
bahwa gugus tugas KLA adalah lembaga KLA secara berkala.
koordinatif di tingkat nasional, provinsi, Sebagai bentuk dukungan terhadap
dan kabupaten/kota yang kebijakan pemerintah, Kota Bengkulu
mengkoordinasikan kebijakan, program, berkomitmen terhadap penyelenggaraan
dan kegiatan untuk mewujudkan KLA. KLA melalui keputusan walikota
Oleh karenya gugus tugas KLA memiliki Bengkulu No 151 Tahun 2013 mengenai
peranan penting dalam mengembangkan implementasi kebijakan KLA di Kota
KLA. Hingga Maret 2017 tercatat bahwa Bengkulu sekaligus pembentukan gugus
dari 516 kabupaten/kota sebanyak 302 tugas kota layak anak di tingkat kota.
yang telah menginisiasi menjadi Disamping itu, sebagai kawasan pusat
kapubaten/kota layak anak (kompas, pembangunan, kota bengkulu sangat
2017:2). Salah satunya adalah Provinsi rentan dengan permasalahan yang
Bengkulu yang juga tengah berupaya menyangkut anak. Khususnya pada
mengembangkan Program Kota Layak persoalan perlindungan pada anak
Anak. Bengkulu selama ini cukup banyak seperti : kasus pencabulan di kota
memiliki persoalan tentang anak dan bengkulu yang dinilai cukup tinggi. Sejak
telah dikategorikan sebagai kawasan januari hingga Mei 2016 diperoleh data
zona merah lantaran tingginya kasus dari unit PPA bahwa terdapat laporan
kekerasan seksual yang melibatkan cabul 5 kasus, pemerkosaan 2 kasus,
perempuan dan anak. percobaan pemerkosaan 0 kasus,
Melalui keputusan Gubernur No melarikan anak bawah umur 0 kasus
L.157 XXXV Tahun 2013 maka menyetubuhi anak bawah umur 1 kasus,
implementasi program KLA mulai kekerasan terhadap anak 3 kasus dan
diberlakukan di wilayah Provinsi laporan kekerasan dalam rumah tangga
Bengkulu. Keputusan ini pun mengiringi (KDRT)18kasus(harianrakyatbengkulu.c
BPPPA (Badan Pemberdayaan dan om). Sedangkan untuk kasus KDRT yang
Perlindungan Perempuan dan Anak) di kota Bengkulu, sepanjang tahun 2015
provinsi untuk melakukan advokasi dan terdapat 16 kasus sedangkan hingga
fasilitasi pembentukan gugus tugas kota Maret 2016 sudah ada 14 kasus
layak anak di tingkat kabupaten dan kota. (bengkulukota.go.id). Lebih lanjut,
Tujuannya agar pengembangan KLA menurut UNICEF (2012:1) tidak adanya
dapat dilakukan secara bertahap guna penetapan kewenangan yang jelas bagi
memenuhi hak dasar pada anak. pelayanan perlindungan anak di tingkat
Keberadaan gugus tugas kota layak anak provinsi dan kabupaten menyebabkan

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 17
ISSN : 1978 –192X
aksi-aksi terfragmentasi dan kurang sistematis. Dengan demian, pokok
terkoordinasi. persoalan yang terkait dengan penelitian
Menyikapi kondisi tersebut, tentu ini dapat dipecahkan.
saja diperlukan beragam upaya dan Pada penelitian ini, teknik
strategi pengembangan yang perlu pengambilan informan bersifat purposive
dikembangkan oleh gugus tugas kota dan snowball sampling serta dilakukan
layak anak dalam memenuhi hak anak pada saat peneliti masuk ke lapangan
khususnya dalam persoalan hingga selesainya penelitian. Lokasi
perlindungan anak di Kota Bengkulu. penelitian ini dilakukan di beberapa
Menindaklanjuti hal tersebut, penelitian lembaga yang terkait dan menjadi gugus
ini berupaya menggali secara mendalam tugas kota layak anak di Kota Bengkulu.
mengenai upaya yang dilakukan oleh Pada penelitian ini, teknik
gugus tugas kota layak anak dalam pengumpulan data yang digunakan
memenuhi kebutuhan hak dasar pada meliputi : wawancara (in depth interview),
anak berupa perlindungan khusus pada observasi, FGD (Focus Group
anak. Mengingat perlindungan khusus Discussion) dan studi dokumentasi.
menjadi aspek penting seiring dengan Teknik analisis data merupakan tahapan
maraknya kasus kekerasan pada anak, yang dilakukan secara bersamaan sejak
belum tersentuhnya anak yang dimulainya penelitian hingga selesainya
berhadapan dengan hukum, bentuk- penelitian. Teknik analisis data yang
bentuk pekerjaan buruk yang dilakukan digunakan peneliti mengadopsi teknik
oleh anak, dan lain sebagainya. analisis data interaktif model Miles dan
Huberman. Beberapa aktivitas yang
Metode dilakukan pada teknik analisis data ini
Penelitian ini dilakukan dengan meliputi : 1). Reduksi Data, 2). Penyajian
pendekatan kualitatif. Dipilihnya Data, dan 3). Penarikan Kesimpulan.
pendekatan yang berakar pada filsafat Reduksi data dilakukan dengan cara
nonpositivistik ini dilatarbelakangi karena merangkum dan mengkategorikan setiap
mampu menempatkan posisi peneliti data yang diperoleh di lapangan untuk
sebagai instrumen kunci yang nantinya dapat disajikan secara lebih detail dan
dapat mendeskripsikan kondisi objek sistematis. Sehingga dapat dilakukan
secara alamiah (Sugiyono, 2009:1). penarikan kesimpulan guna
Sehingga peneliti dapat memahami memecahkan persoalan penelitian. Pada
fenomena yang terjadi pada objek penelitian ini, peneliti menggunakan 2
penelitian secara lebih mendalam, holistik jenis triangulasi yakni, triangulasi teknik
dan alami melalui serangkaian metode (metode) serta triangulasi sumber.
ilmiah yang telah disusun secara Triangulasi teknik (metode) dilakukan

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 18
ISSN : 1978 –192X
dengan menggunakan lintas metode Keluarga Berencana) telah melakukan
yang berbeda untuk dapat memperoleh beberapa upaya dalam mendukung
kemantapan informasi. Sedangkan program KLA. Salah satu diantaranya
triangulasi sumber diperoleh melalui ialah : 1). Menginisiasi berdirinya Forum
upaya penggunaan beberapa sumber Anak di Kota Bengkulu. Saat ini, Forum
informan yang ada di lapangan. Anak merupakan sarana bagi anak dalam
Pada penelitian ini, peneliti menyalurkan aktivitas dan kegiatan yang
melakukan beberapa langkah prosedural bernilai positif. Pembentukannya
guna memudahkan pelaksanaan dilakukan dengan cara merekrut
penelitian di lapangan. Langkah-langkah beberapa siswa di tingkat SD, SMP dan
yang dilakukan dengan mengadopsi SMA yang ada di Kota Bengkulu untuk
model dari Sutopo (2002:187-190) yang dapat terhimpun sebagai anggota Forum
meliputi : tahap persiapan, pengumpulan Anak. Mereka diarahkan untuk
data, analisis data serta penyusunan membentuk struktur organisasi serta
laporan akhir penelitian. menyelenggarakan program kegiatan
yang relevan dengan keratifitas dan
Hasil dan Pembahasan kebutuhan anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang Disamping itu, pembentukan forum
dilakukan ke beberapa Gugus Tugas anak diselenggarakan sebagai langkah
Kota Layak Anak serta beberapa instansi dalam menjaring aspirasi anak serta
terkait yang memiliki dukungan secara menjadi patner berdiskusi lintas generasi
tidak langsung dalam penyelengaraan guna mendapatkan informasi terkini
Program Kota Layak Anak di Kota mengenai persoalan apa saja yang
Bengkulu, maka diperoleh gambaran memang dihadapi oleh anak di lapangan,
bahwa instansi yang terkait langsung Dalam rangka melakukan perlindungan
dengan program KLA tengah berupaya terhadap anak, maka pihak DP3AP2KB
mengintegrasikan program telah memberikan surat edaran yang
pembangunan yang sejalan dengan ditujukan kepara lurah dan camat yang
pemenuhan hak dasar anak. Meskipun ada di Kota Bengkulu untuk mengikuti
upaya tersebut memang dirasa belum alur dan prosedur secara jelas dalam
optimal dan terkesan jalan di tempat. rangka melakukan perlindungan dan
Sebagai salah satu instansi yang pendampingan terhadap korban
menjalankan program Kota Layak Anak di kekerasan pada anak. Artinya adalah,
Kota Bengkulu, BPPPA yang sekarang ini Lembaga DP3AP2KB diharapkan
berubah nama menjadi DP3AP2KB menjadai lembaga rujukan yang pertama
(Dinas Pemberdayaan Perlindungan mendapatkan laporan apabila di suatu
Anak Pengendalian Penduduk dan kawasan terdapat tindak kekerasan yang

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 19
ISSN : 1978 –192X
terjadi pada anak. Karena selama ini, pengetahuan orang tua dan juga anak
realitas yang terjadi ialah, kasus mengenai hak dan upaya memenuhi
kekerasan pada anak seringkali langsung kebutuhan perlindungan pada anak.
ke polisi di tingkat polres untuk Acara ini diinisasi oleh DP3AP2KB
menangani kasus tanpa melewati dengan melibatkan 100 peserta yang
DP3AP2KB. . terbagi menjadi 70 orang peserta yang
Padahal langkah pendampingan merupakan orang tua dan 30 orang
oleh Lembaga Hukum yang telah lainnya terdiri dari Forum Anak. Kegiatan
menjalin kerjasama dengan DP3AP2KB dilangsungkan di Raffles City dan
memiliki peran penting khususnya dalam merupakan bentuk kerjasama antara
rangka menggunakan pendekatan DP3AP2KB, BNN (Badan Narkotika
penyelesaian Anak Bermasalah Dengan Nasional) dan Corien Center. Respon
Hukum (ABH). 3). Upaya ke yang yang dihasilkan dari penyelenggaraan
dilakukan memiliki keterkaitan dengan kegiatan ini memang sangat bagus dan
upaya sebelumnya, yakni, pihak pihak DP3AP2KB mengharapkan agar
DP3AP2KB telah menjalin MoU dengan kegiatan ini dapat dilangsungkan secara
Pihak Polres Bengkulu dan UPPA (Unit berkesinambungan dan dapat menjadi
Perlindungan Perempuan dan Anak) program kerja yang dapat dilaksanakan
untuk dapat melimpahkan laporan tindak setiap tahunnya.
kekerasan pada Anak kepada pihak Pada point ini, peneliti memilih
DP3AP2KB. Hal ini bertujuan sebagai salah satu LBH (Lembaga Bantuan
langkah pendampingan dengan Hukum) yang juga banyak berkecimping
pendekatan yang responsif pada anak dalam kegiatan pendampingan anak
yang bermasalah dengan Hukum (ABH) bermasalah dengan Hukum (ABH).Pada
serta terdatanya jumlah tindak kasus point ini, peneliti memilih salah satu LBH
kekerasan pada anak yang ada di Kota bernama PUSHAM (Pusat Advokasi
Bengkulu. Karena selama ini, data Hukum dan HAM) yang memang secara
mengenai kasus kekerasan pada anak di tidak langsung menangani beberapa
Kota Bengkulu belum secara akurat kasus permasalahan pada anak.
dapat dikumpulkan Upaya selanjutnya Beberapa upaya yang dilakukan
ialah bekerjasama dengan yayasan diantaranya adalah sebagai berikut :
PUPA dan Women Crisis Center untuk 1. Penyuluhan-penyuluhan disekolah-
dapat memberikan sosialiasi kepada sekolah dan juga dilapas anak yang
anak dan orang tua anak untuk dapat berada di Malabero Kota Bengkulu.
memahami mengenai Undang-Undang Kegiatan penyuluhan disini dilakukan
Perlindungan Pada Anak. Hal ini dengan mengadakan kegiatan yang
didasarkan karena, masih minimnya memiliki muatan edukasi dengan

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 20
ISSN : 1978 –192X
tujuan agar anak yang mengalami mencakup pencegahan, penanganan
masalah dengan Hukum tetap dapat hingga pemulihan.
mengenyam pendidikan secara Disamping itu upaya yang telah
langsung. dilakukan oleh YAYASAN PUPA dalam
2. Pembinaan yang berkelanjutan di rangka memenuhi Hak Perlindungan
lapas-lapas, dilakukan sebagai upaya Anak korban kekerasan/pelecahan
dalam mendampingi anak-anak yang seksual/korban ekslploitasi/penelantaran
berhadapan dengan hukum 1. Melakukan Sosialisasi mengenai
3. Membantu pendampingan hukum Perlindungan anak melalui
pada kasus-kasus anak baik pada penyelenggaraan kegiatan
pelaku maupun korban. Pendekatan penyuluhan kepada anak serta orang
yang dilakukan diharapakan tidak tuanya.
serta merta menyudutkan anak. Meski 2. Menginventarisir hak anak dilakukan
demikian, PUSHAM telah berupaya sebagai upaya mengidentfikasi
melakukan pendekatan yang responsif kebutuhan anak yang diperlukan oleh
terhadap hukum dalam membantu mereka
mendampingi korban dan pelaku anak. 3. Advokasi hukum terhadap anak
Sebagai salah satu upaya dilakukan sebagai upaya agar anak
pencegahan terhadap beragam kasus yang berhadapan dengan hukum tetap
kekerasan / eksploitasi serta beragam mendapatkan pendidikan yang layak
kasus lainnya yang menyebabkan anak 4. Yayasan PUPA bekerja sama dengan
menjadi korban maupun pelaku yang ada sekolah-sekolah seperti SD 36,SD
di Kota Bengkulu maka yang dilakukan 18,SMP 1,SMP 13,SMP 4,SMA 2, dan
oleh lembaga swadaya masyarakat Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita
diantaranya adalah sebagai berikut : untuk menjalankan program sekolah
1. Yayasan Pupa mencoba menginisiasi ramah anak,untuk mendorong
forum komunikasi PKKS (Peduli mekanisme berupapa tindak preventif
korban kekerasan seksual) yang dalam menanggulangi kekerasan
bekerja sama dengan organisasi- pada anak .
organisasi masyarakat sipil lainnya 5. Terus membantu pemerintah
dan individu-individu yang peduli akan mensosialisasikan tentang program
korban kekerasan seksual, KLA kepada masyarakat dan kepada
2. Mendorong adanya sekolah yang pengambil kebijakan serta mendorong
ramah anak yaitu sekolah yang zero adanya kebijkan-kebijakan yang
kekerasan maka harus ada mengutamakan hak dasar pada anak.
penanganan berbasis sistem yang 6. Penguatan kapasitas sekolah ramah
anak

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 21
ISSN : 1978 –192X
7. Mencoba membangun penanganan Ucapan Terima Kasih
KTPA (kekerasan terhadap Terima kasih kepada semua pihak
perempuan dan anak) berbasis yang telah mendukung penulisan artikel
sekolah. ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada redaksi Jurnal Dimensia yang
Simpulan telah menerbitkan tulisan ini.
Upaya gugus tugas kota layak anak
dalam memenuhi hak perlindungan anak Referensi
diantaranya dilakukan oleh beberapa Abdullah, Nandiyah. Kekerasan
Terhadap Anak “Bom Waktu”Masa
Instansi yang memiliki keterkaitan
Depan. Magistra, September 2010,
langsung dengan pelaksanaan program. No. 73 Th. XXII, hal 65-73.
Bungin, Burhan. 2003. Metodologi
Beberapa instansi tersebut diantaranya
Penelitian Kualitatif. Jakarta :
adalah DP3AP2KB (Dinas Grafindo Persada.
Corsi, Marco.The Child Friendly Cities
Pemberdayaan Perlindungan Anak
Initiative In Italy. Environment &
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Urbanization, October 2002, Vol 14
No 2, pages 169-179.
Berencana), PUSHAM selaku Lembaga
Hidaayah, Nur.Tanggap Bencana, Solusi
Bantuan Hukum dan Yayasan PUPA Penanggulangan Krisis Pada anak.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Pebruari
selaku lembaga swadaya masyarakat.
2014,Vol 7, No12, hal 69-7.
Upaya yang dilakukan oleh gugus tugas Himawati, Ika Pasca. 2013. Konstruksi
Sosial Kampung Ramah Anak :
kota layak anak diantaranya adalah
(Studi Fenomenologi Atas
sebagai berikut : melakukan koordinasi Implementasi Program Kampung
Ramah Anak Di Rw 11 Kampung
kepada tiap seluruh instansi untuk
Badran Yogyakarta). Tesis Master.
membuat program yang responsif pada Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.
anak guna memenuhi hak kebutuhan
Huda, Nurul. Kekerasan Terhadap Anak
anak di bidang perlindungan anak, dan Masalah Sosial Yang Kronis.
Pena Justisia, tahun 2008, Volume
melakukan sosialisasi melalui upaya
VII, No.14, hal 82-96.
menyelenggarakan kegiatan yang Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI. Pusat Penelitian dan
berkaitan dalam memberikan edukasi
Pengembagan Sistem Hukum
mengenai hak perlindungan anak kepada Nasional Badan Pembinaan Hukum
Nasional.2013. Laporan Akhir
seluruh elemen masyarakat,
Pengkajian Hukum Lembaga
mengadvokasi dan pendampingan anak Penempatan Anak Sementara. I
Dewa Made Suartha.Jakarta.
korban kekerasan dan bermasalah
Melati, Dwi Putri.Implementasi
terhadap hukum melalui upaya preventif Penanganan Kasus Kekerasan
Terhadap Anak Oleh Komisi
seperti restorative justice dengan tujuan
Perlindungan Anak Indonesia. Fiat
agar anak tetap mendapatkan Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Januari
Maret 2015, Volume 9 No. 1, hal 33-
perlindungan secara hukum.
48.
Noviana, Ivo .Kekerasan Seksual

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 22
ISSN : 1978 –192X
Terhadap Anak: Dampak Dan di Era Otonomi Daerah. Jurnal
Penanganannya Child Sexual SOSIO-RELIGIA, Februari 2012 ,
Abuse: Impact And Hendling. Vol. 10, No.1, hal 49-71.
Sosio Informa, No.1, Januari - Sugiyono.2009.Memahami Penelitian
April, Tahun 2015, Vol. 01, Hal 13- Kualitatif. Bandung:Alfabeta.
28. Suharto, Edi. Kekerasan Terhadap Anak
Organisasi Perburuhan Respon Pekerjaan Sosial.
Internasional.2009.Serikat KAWISTARA, 22 April 2015 , Vol 5
Pekerja/Serikat Buruh dan pekerja No. 1, Hal 1-98.
Anak. Program Internasional Sutopo. 2002.Metodologi Penelitian
Penghapusan Pekerja Anak. Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
International Programme on the Wahyudhi, Dheny. Perlindungan
Elimination of Child Labour (IPEC). Terhadap Anak Yang Berhadapan
Jakarta. diakses pada Dengan Hukum Melalui
http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/ Pendekatan Restorative justice.
public/@asia/@ro-bangkok/@ilo- Jurnal Ilmu Hukum, Tahun 2015.
jakarta/documents/publication/wcm Hal 143-163.
s_144313.pdf
Prasetyo, M. Irawan. Evaluasi Kebijakan Undang-Undang dan Peraturan
Sidoarjo Kota Ramah Anak di Republik Indonesia.2012.Undang-
Kecamatan Krembung, Kabupaten Undang Republik Indonesia Nomor
Sidoarjo. Jurnal Kebijakan dan 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen Publik, Januari 2013, Peradilan Pidana Anak.Lembaran
Volume 1, Nomor 1, hal 149-156. Negara RI Tahun 2012 Nomor 153.
Purwoko, Tjutjup. Analisis Faktor- Faktor Presiden Republik Indonesia..
Penyebab Keberadaan Anak Jakarta.
Jalanan di Kota Balikpapan. Republik Indonesia.2011. Peraturan
eJournal Sosiologi, 2013,1 (4): Menteri Negara Pemberdayaan
hal13-25/ ejournal.sosiologi.or.id. Perempuan dan Perlindungan Anak
Ratri, Dewi kartika.Implementasi No 11 Tahun 2011 tentang
Peraturan Walikota Nomor 36 tahun Kebijakan Pengembangan
2013 Tentang Kebijakan Kota Kabupaten/Kota Layak Anak.
Layak Anak. Jurnal Ilmu Menteri Pemberdayaan
Pemerintahan UB, 10 September Perempuan dan Perlindungan Anak
2014, hal 1-13. : Jakarta.
Redaksi Kompas.2017. Kota Layak Republik Indonesia.2014.Undang-
Anak. Harian Kompas Rabu, 22 Undang No 35 Tahun 2014 tentang
Maret 2017 Hal 12 kolom Perlindungan Anak. Lembaran
1.Jakarta. negara republik indonesia Tahun
Riggio, Eliana. Child Friendly Cities: Good 2014 Nomor 297. Presiden
Governance In The Best Interests Republik Indonesia. Jakarta
Of The Child.
Environment&Urbanization, Internet
October 2002 , Vol 14 No 2, pages Erlinda.2014.KPAI : Upaya Peningkatan
45-58. Anak dari Bahaya Kekerasan,
Rumtianing, Irma. Kota layak anak dalam Pelecehan dan Eksploitasi
perspektif perlindungan anak. https://web.kominfo.go.id/sites/defa
Jurnal Pendidikan Pancasila dan ult/files/users/12/SESI%20II%20-
Kewarganegaraan, Februari 2014, diakses pada Sabtu, 25 Maret 2017
th. 27, Nomor 1. Pukul 11.45 WIB.
Soetodjo, Wagiati.2006.Hukum Pidana Keputusan Gubernur No L.157 XXXV
Anak. Bandung: PT. Refika Tahun 2013 maka implementasi
Aditama. program KLA mulai diberlakukan di
Subiyakto, Rudy. Membangun Kota wilayah Provinsi Bengkulu diakses
Layak Anak: Studi Kebijakan Publik pada http://bidangptka-bpppa-

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi | Vol 8 No 1 Maret 2019 | 23
ISSN : 1978 –192X
provbengkulu.blogspot.co.id/p/kla.h
tml yang diakses pada Sabtu, 25
Maret 2017 Pukul 12.16 WIB
Laporan UNICEF dengan judul “Anak-
anak yang terabaikan, terlupakan,
dan tak terjangkau”yang diakses
melalui laman internet
https://www.unicef.org/indonesia/id
/SOWCR_2006_bi.pdf pada Sabtu,
25 Maret 2017 pukul 11.37 WIB
Peta Jalan (Roadmap) Menuju Indonesia
Bebas Pekerja Anak Tahun 2022.
Diakses
https://www.dol.gov/ilab/submissio
ns/pdf/Indonesia20150129.pdf
diakses pada pada Minggu, 26
Maret 2017 Pukul 22.02 WIB
https://m.tempo.co/read/news/2016/04/2
6/173765863/kpai-kekerasan-
terhadap-anak-di-indonesia-masih-
tinggi diakses pada 25 Maret 2017
Pukul 9.07 WIB.

http://harianrakyatbengkulu.com/ver3/20
16/05/04/tiga-bulan-75-kasus-
bengkulu-darurat-kekerasan-
seksual/ diakses pada Selasa 21
Maret 2017 Pukul 22.46 WIB.
http://www.bengkulukota.go.id/berita-
338_wawali--masalah-perempuan-
dan-anak-jangan-diremehkan.html
diakses pada Selasa 21 Maret 2017
Pukul 22.49 WIB.
http://bidangptka-bpppa-
provbengkulu.blogspot.co.id/p/kla.h
tml diakses pada pada Selasa 21
Maret 2017 Pukul 22.46 WIB.

Upaya Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam Pemenuhan Hak Perlindungan Khusus pada
Anak di Kota Bengkulu I
Ika Pasca Himawati, Yetty Isna Wahyuseptiani dan M. Marwan Arwani

Anda mungkin juga menyukai