Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SEKOLAH RAMAH ANAK

DI SMA NEGERI 3 KOTA KEDIRI

Yolandini Putri

S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
yolandnptr26@gmail.com

Tjitjik Rahaju, S.Sos., M.Si.


S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
tjitjikrahaju@unesa.ac.id

Abstrak

Kekerasan terhadap anak merupakan permasalahan yang saat ini juga sering terjadi dalam satuan pendidikan. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah mengeluarkan Kebijakan Sekolah Ramah Anak. Sekolah Ramah Anak
merupakan kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia guna untuk melindungi hak-hak anak di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan Implementasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 3 Kota Kediri. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini terdiri dari enam variabel, yaitu ukuran dan
tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana,
komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana, lingkungan ekonomi sosial dan politik. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel ukuran dan tujuan kebijakan telah berjalan dengan baik. SMA Negeri 3 Kota Kediri mampu menciptakan
sekolah yang bebas dari kekerasan fisik terhadap anak. Pada variabel sumber daya telah berjalan cukup baik,
terdapat pelatihan Konvensi Hak Anak. Namun sekolah tidak mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat
dan kurangnya fasilitas untuk peserta didik. Variabel karakteristik agen pelaksana telah berjalan dengan baik. Pihak
pelaksana memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Pada variabel sikap/kecenderungan para
pelaksana telah berjalan dengan baik. Sekolah Ramah Anak mendapatkan respon yang baik dari berbagai pihak.
Pada variabel komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana, telah berjalan dengan cukup baik. Namun
terkadang masih terjadi kesalahpahaman guru dalam konsep Sekolah Ramah Anak. Pada variabel lingkungan
ekonomi, sosial, dan politik telah berjalan dengan cukup baik. Terdapat komitmen dalam penerapan Sekolah Ramah
Anak. Saran yang dapat diberikan adalah pembuatan pengajuan bantuan anggaran kepada Pemerintah Kota Kediri,
mengadakan pelatihan Konvensi Hak Anak, penambahan fasilitas anak berkebutuhan khusus dan kamar mandi, serta
memberikan kesamaan pada kelas reguler dan khusus untuk berpatisipasi.

Kata kunci : Implementasi, Kebijakan Pendidikan, Sekolah Ramah Anak.

Abstract

Violence against children is a problem which now also often occurs in education units. In addressing
these problems, the government issued a Child Friendly School Policy. Child Friendly Schools are policies made by
the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection of the Republic of Indonesia in order to protect
children's rights in Indonesia. The purpose of this study is to describe the Implementation of Child Friendly School
Policy in SMA Negeri 3 Kediri. This type of research is descriptive with a qualitative approach. The focus of this
study consists of six variables, namely the size and objectives of the policy, resources, characteristics of the
implementing agents, attitudes / dispositions of the implementers, communication between organizations and
implementing activities, social and political economic environment. Data collection techniques in this study through
interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques in this study include data reduction, data
presentation, and drawing conclusions / verification. The results of this study indicate that the variable size and
policy objectives have been going well. SMA Negeri 3 Kediri is able to create a school free of physical violence
against children. On the variable of resources has been going pretty well, there is training on the Convention on the
Rights of the Child. But schools do not get budget assistance from the Central Government and lack of facilities for
students. The implementing agent characteristic variable has run well. The implementing party has an attitude of
responsibility in carrying out its duties. In the attitude / tendency variables of the implementers have been going
well. Child Friendly Schools get good responses from various parties. On the communication variable between
organizations and implementing activities, it has run quite well. But sometimes teachers still misunderstand in the
concept of Child Friendly Schools. The economic, social, and political environment variables have run quite well.
There is a commitment in the implementation of Child Friendly Schools. Suggestions that can be given are making
budget submissions to the Government of the City of Kediri, conducting training on the Convention on the Rights of
the Child, adding additional facilities for children with special needs and toilets, and giving similarity to regular and
special classes for participation..

Keywords: Implementation, Education Policy, Child Friendly Schools.

PENDAHULUAN Fenomena pada zaman sekarang kekerasan tidak


Pendidikan merupakan salah satu pemegang hanya terjadi di lingkungan keluarga dan masyarakat
fungsi penting dalam mewujudkan tujuan bangsa saja, tetapi juga dapat terjadi dalam lingkungan
Indonesia yang telah tercantum dalam pembukaan pendidikan. Kekerasan yang sering terjadi dalam
Undang-Undang Dasar tahun 1945 alenia keempat satuan pendidikan pada umumnya berhubungan
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Fungsi langsung dengan fisik dan psikis anak.
pendidikan juga tertuang dalam Undang-Undang Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sebagai lembaga independen yang memiliki fungsi
Sistem Pendidikan Nasional yang memaparkan sebagai wadah pengaduan terkait permasalahan anak
bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk telah mencatat data kasus pengaduan anak dalam
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bidang pendidikan tahun 2013 hingga 2018 pada
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dengan KPAI. Data lapoan menunjukkan perubahan angka
tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik kekerasan terhadap anak dalam bidang pendidikan
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa cenderung fluktuatif dari tahun 2013 hingga 2017
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dengan total yang mencapai 2225 kasus
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi (http://www.kpai.go.id/lakip/laporan-kinerja-kpai-
warga negara yang demokratis serta bertanggung tahun-2017). Sedangkan pada tahun 2018
jawab. menunjukkan bahwa angka pengaduan kasus
Pendidikan pada prinsipnya dilaksanakan secara kekerasan terhadap anak terjadi peningkatan cukup
demokratis dan nondiskriminatif. Penjaminan hak tinggi dari tahun 2017 ke 2018, yang semula 428
anak telah tertulis tegas dalam Undang-Undang kasus menjadi 451 kasus.
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Berdasarkan tingginya angka kekerasan yang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun terjadi di lingkungan sekolah, upaya pemerintah
2002 tentang Perlindungan Anak pada pasal 9 ayat untuk menangani permasalahan dalam bidang
1(a) yang menyebutkan bahwa setiap anak berhak pendidikan yaitu dengan menerapkan suatu kebijakan
mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari yang sejalan dengan pengembangan Kabupaten/Kota
kejahatan seksual dan kekerasan dalam bentuk Layak Anak. Kebijakan yang dimaksud merupakan
apapun yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian
kependidikan, sesama peserta didik, maupun pihak Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
lain. Adapun Konvesi Hak Anak yang harus Republik Indonesia, yakni kebijakan Sekolah Ramah
dilindungi adalah terdiri dari empat hak, yakni hak Anak.
untuk hidup, hak untuk tumbuh kembang, hak untuk Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
mendapatkan perlindungan, dan hak untuk Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 8
mendapatkan pendidikan. Tahun 2014 mengartikan bahwa Sekolah Ramah
Anak yakni sebagai satuan pendidikan formal, pembiayaan untuk pengembangan Sekolah Ramah
nonformal, dan informal yang aman, bersih dan Anak. Sampai saat ini pembiayaan untuk keperluan
sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, Sekolah Ramah Anak disesuaikan dengan
mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak kemampuan sekolah. Sedangkan dari sumber daya
anak dan perlindungan anak dari kekerasan, manusia, masih terjadi kesalahpahaman guru dalam
diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta memahami konsep Sekolah Ramah Anak, sehingga
mendukung partisipasi anak terutama dalam masih terjadi kekerasan fisik maupun psikis di
perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, sekolah.
dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak Berdasarkan pemaparan hasil observasi yang
dan perlindungan anak dalam bidang pendidikan. dilakukan oleh peneliti di atas, maka peneliti tertarik
Pelaksanaan Sekolah Ramah Anak pada saat ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis
telah banyak diterapkan di kota-kota yang telah pelaksanaan kebijakan tersebut ke dalam judul
mengembangkan Kabupaten/Kota Layak Anak. Ibu penelitian “Implementasi Kebijakan Sekolah Ramah
kota Jawa Timur yaitu Kota Surabaya sebagai Anak di SMA Negeri 3 Kota Kediri”.
Kabupaten/Kota Layak Anak yang telah berhasil
meraih predikat Utama dalam penghargaan METODE
Kabupaten/Kota Layak Anak dan juga telah memiliki Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
pengembangan Sekolah Ramah Anak. Namun, pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini terdiri dari
pengembangan Sekolah Ramah Anak di Kota enam variabel, yaitu ukuran dan tujuan kebijakan,
Surabaya belum mengikuti kesuksesan dari sumber daya, karakteristik agen pelaksana,
pengembangannya sebagai Kabupaten/Kota Layak sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana,
Anak. Sekolah Ramah Anak di Kota Surabaya pada komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana,
tahun 2018 masih menempati urutan kelima dalam lingkungan ekonomi sosial dan politik. Teknik
kategori perlombaan Sekolah Ramah Anak di tingkat pengumpulan data dalam penelitian ini melalui
Provinsi Jawa Timur. wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
Berbeda dengan wilayah lain di Provinsi Jawa analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi
Timur yaitu Kota Kediri. Kota Kediri merupakan data, penyajian data, dan penarikan
kota yang masih berstatus predikat Madya dalam kesimpulan/verifikasi.
penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak pada
tahun 2019. Namun, Kota Kediri telah mampu HASIL DAN PEMBAHASAN
menunjukkan keberhasilannya dalam meraih urutan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di
kedua pada kategori perlombaan Sekolah Ramah paparkan, maka dapat dilakukan analisis
Anak di tingkat Provinsi Jawa Timur. Implementasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak di
Sekolah yang menerapkan Sekolah Ramah Anak SMA Negeri 3 Kota Kediri. dengan teori
di Kota Kediri yakni SMA Negeri 3 Kota Kediri dan implementasi menurut Van Meter dan Van Horn
melalui proses pembentukan pada tahun 2017. SMA dalam Agustino (2014:142-144) yang terdiri dari
Negeri 3 Kota Kediri resmi ditetapkan menjadi enam 3ocial3e, yaitu ukuran dan tujuan kebijakan,
Sekolah Ramah Anak yaitu pada tahun 2018 dan sumber daya, karakteristik agen pelaksana,
merupakan satu-satunya sekolah negeri tingkat sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana,
menengah atas yang menjadi percontohan untuk komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana,
mengembangkan Sekolah Ramah Anak di Kota lingkungan ekonomi 3sosial dan politik. Berikut
Kediri. Hingga pada pertengahan tahun 2018 SMA uraian hasil penelitian ini :
Negeri 3 Kota Kediri berhasil mendapat juarau II 1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan
Ukuran dan tujuan kebijakan merupakan alat
kategori Sekolah Ramah Anak di tingkat Jawa Timur.
yang menjadi target untuk mencapai sasaran dari
Pencapaian Sekolah Ramah Anak yang
kebijakan yang dijalankan. Tujuan kebijakan
didapatkan oleh SMA Negeri 3 Kota Kediri ternyata merupakan alasan atau perihal penting dari
tidak semulus seperti yang dilihat, masih dijumpai munculnya suatu kebijakan, yang mana kebijakan
beberapa kendala yang muncul. Berdasarkan tersebut dikeluarkan dalam upaya untuk
observasi yang dilakukan oleh peneliti, kendala yang mengatasi permasalahan publik yang sedang
muncul yakni dari sumber daya anggaran dan sumber terjadi.
daya manusia. Kendala terkait anggaran yaitu sejauh Implementasi kebijakan Sekolah Ramah Anak
ini pihak sekolah memiliki keterbatasan dalam hal di SMA Negeri 3 Kota Kediri telah dilaksanakan
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri telah berjalan cukup baik. Hal ini ditunjukkan
Negara Pemberdayaan Perempuan dan oleh adanya Tim Pelaksana Sekolah Ramah Anak
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 8 yang terlatih Konvensi Hak Anak. Hasil dari
Tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah adanya Sekolah ramah Anak adalah dengan
Anak. Upaya yang telah dilakukan SMA Negeri 3 perubahan kebiasaan guru dalam mendisiplinkan
Kota Kediri dalam mencapai tujuan Sekolah anak didiknya yang ditunjukkan dengan sikap
Ramah Anak ditunjukkan dengan perubahan ramah, menghargai, menghormati, memberikan
sikap guru terhadap murid yang berupaya kebebasan berekspresi, selalu memberikan
mengontrol diri dan mencoba mengerti kondisi nasehat kepada peserta didik. Seluruh pihak yang
anak bahwa dalam menghadapi anak bukan terlibat juga telah berperan aktif secara
dengan cara yang keras, melainkan dengan cara kondisional ketika sewaktu-waktu dibutuhkan.
yang lebih mendidik seperti menasehati dan selalu Berdasarkan sumber daya finansial,
mengingatkan kapanpun dan dimanapun anak pelaksanaan Sekolah Ramah Anak di SMA
berada. Negeri 3 Kota Kediri berjalan kurang baik. Dapat
Warga sekolah SMA Negeri 3 Kota Kediri ditunjukkan dari upaya sekolah dalam memenuhi
juga telah mengajarkan peserta didiknya untuk keperluan untuk mengkondisikan keadaan dan
selalu bersikap toleran dan menghormati orang menjalankan kegiatan-kegiatan dengan anggaran
lain. Selain perubahan sikap guru yang menjadi sekolah tanpa bantuan anggaran dari pemerintah.
lebih baik, dalam rangka menjaga sekolah yang Kemudian, hanya terdapat 26 fasilitas kamar
hijau dan bersih, sekolah juga telah menerapkan mandi yang jumlahnya tidak sebanding dengan
Jumat bersih. jumlah peserta didik sebanyak 1.105 anak. Selain
Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 3 Kota itu belum ada fasilitas untuk murid inklusi yakni
Kediri, selain merujuk pada sekolah adiwiyata tangga miring dan juga alat bantu khusus seperti
juga merujuk pada pendidikan inklusi. Jadi disini kaca pembesar untuk murid low-vision.
SMA Negeri 3 Kota Kediri memiliki murid yang Diskriminasi perihal fasilitas juga terjadi, yakni
low-vision. Meskipun memiliki murid yang perberbedaan fasilitas yang diberikan kepada
memiliki kekurangan, guru maupun peserta didik murid kelas reguler dan kelas khusus yang sangat
di SMA Negeri 3 Kota Kediri selalu bersikap mencolok. Kelas khusus mendapatkan fasilitas
menghargai dan menghormati anak tersebut seperti AC, karpet lantai, dan rak sepatu,
seperti pada umumnya tanpa mendiskriminasinya. sedangan kelas reguler tidak.
Pada tahun 2018, SMA Negeri 3 Kota Kediri juga Berdasarkan hal sumber daya waktu,
telah dapat menunjukkan keberhasilannya dalam pelaksanaan Sekolah Ramah Anak di SMA
penerapan Sekolah Ramah Anak dengan Negeri 3 Kota Kediri telah berjalan cukup baik.
mendapat juara II kategori Sekolah Ramah Anak Guru menggunakan sistem PAIKEM
di tingkat Provinsi Jawa Timur. (Pembelajaran Aktif, Interaktif, Inspiratif,
Berdasarkan hal di atas dalam hal mencapai Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
tujuan, pelaksanaan Sekolah Ramah Anak di Namun sedikit ada diskriminasi pada kelas
SMA Negeri 3 Kota Kediri telah berjalan dengan khusus, karena mereka sengaja disiapkan untuk
baik. SMA Negeri 3 Kota Kediri menjadikan maju mengikuti lomba-lomba cerdas cermat.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Sedangkan untuk kelas reguler tidak terlalu
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik ditekan materi pembelajaran.
Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang 3. Karakteristik Agen Pelaksana
Kebijakan Sekolah Ramah Anak sebagai Karakteristik agen pelaksana merupakan
pedoman dalam menjalankan kebijakan dengan badan-badan maupun instansi yang turut memiliki
pembuktian dapat meraih juara II kategori peran dalam suatu kebijakan, sikap dan tanggung
Sekolah Ramah Anak di tingkat Provinsi Jawa jawab yang dimiliki oleh agen pelaksana sangat
Timur. menentukan progress kebijakan dari kegiatan-
2. Sumber Daya kegiatan yang dilaksanakan. Berdasarkan variabel
Sumber daya merupakan faktor penting yang karakteristik agen pelaksana, Sekolah Ramah
memiliki peran dalam pelaksanaan kebijakan Ramah Anak di SMA Negeri 3 Kota Kediri agen
dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai. pelaksananya terdiri dari Dinas Pendidikan
Sumber daya yang dimaksud diantaranya adalah Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas Pendidikan
sumber daya manusia, sumber daya finansial, dan Wilayah Kediri, DP3AP2KB, Lembaga
sumber daya waktu. Perlindungan Anak, Kepolisian, Dinas Kesehatan,
Implementasi Sekolah Ramah Anak di SMA dan Kementerian Agama.
Negeri 3 Kota Kediri hal sumber daya manusia
DP3AP2KB memiliki peran aktif dalam sekaligus merupakan salah satu indikator
Sekolah Ramah Anak, karena DP3AP2KB pendukung Kabupaten/Kota Layak Anak. Hal ini
merupakan instansi yang penangani dan ditunjukkan oleh Cabang Dinas Pendidikan
bertanggungjawab apabila terdapat peserta didik Wilayah Kediri dalam bentuk pemberian fasilitas
yang terkena masalah, seperti kekerasan, narkoba, papan reklame stop bullying, anti kekerasan,
kecelakaan. Kemudian Cabang Dinas Pendidikan kawasan bebas rokok, dan anti narkoba.
Wilayah Kediri berperan sebagai instansi yang Antusias yang tinggi juga terlihat dari SMA
mamantau Sekolah Ramah Anak dan bertugas Negeri 3 Kota Kediri yang menerapkan Sekolah
untuk mengadakan jadwal sosialisasi, Ramah Anak, karena dengan kebijakan tersebut
pengawasan, hingga evaluasi bersama Dinas sekolah dapat menciptakan tempat yang aman
Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Sedangkan Tim nyaman bagi peserta didik. Terdapat sikap untuk
Pelaksana Sekolah Ramah Anak SMA Negeri 3 menjalankan kebijakan dengan sungguh-sungguh
Kota Kediri berperan dan bertugas sebagai dari para pelaksana Hal ini dibuktikan bahwa
pelaksana yang menjalankan kebijakan Sekolah meskipun sekolah tidak mendapat bantuan
Ramah Anak sesuai dengan Standar Pendidikan anggaran untuk pembiayaan kegiatan Sekolah
Nasional dan ketentuan yang berlaku dalam Ramah Anak dari pemerintah, SMA Negeri 3
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Kota Kediri tetap berusaha untuk terus
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik menjalankan kebijakan tersebut.
Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pihak sekolah juga turut menunjukkan sikap
Kebijakan Sekolah Ramah Anak dan petunjuk peduli dengan membantu apabila terdapat peserta
pelaksanaan Sekolah Ramah Anak. didiknya yang terkena kasus kekerasan, seks
Sekolah Ramah Anak juga telah melibatkan bebas, hingga narkoba. Pihak sekolah dengan
beberapa instansi lainnya seperti Puskesmas dan senang hati untuk membantu mencari jalan keluar
Dinas Kesehatan yakni sebagai instansi yang untuk menyelesaikan permasalahan anak korban.
memberikan penanganan terhadap anak yang Berdasarkan hal tersebut dalam hal
mengalami sakit, Kepolisian yakni sebagai badan sikap/kecenderungan para pelaksana, pelaksanaan
yang memberikan keamanan dan penanganan Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 3 Kota
terhadap anak yang mengalami kecelakaan, Kediri telah berjalan dengan baik. Terdapat
Psikolog yakni sebagai pihak yang memberikan antusias yang tinggi, peduli, dan upaya yang
terapi terhadap anak yang memiliki gangguan sungguh-sungguh dari pelaksana dalam mencapai
psikologi, Lembaga Perlindungan Anak yakni keberhasilan Sekolah Ramah Anak.
sebagai lembaga yang memberikan perlindungan 5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas
terhadap anak yang terkena masalah agar nama Pelaksana
baik anak tersebut tidak tercemar, serta Komunikasi antarorganisasi dan aktivitas
Kementerian Agama yakni sebagian lembaga pelaksana merupakan bentuk koordinasi yang
yang menangani anak yang terjerumus seks dilakukan antar pelaksana untuk memperlancar
bebas. Beberapa instansi lain tersebut bertugas dan mencapai tujuan dari suatu kebijakan. Dalam
secara kondisional apabila suatu waktu peserta melaksanakan Sekolah Ramah Anak, SMA
didik mengalami peristiwa-peristiwa yang tak Negeri 3 Kota Kediri bekerja sama dengan Dinas
terduga. Berdasarkan hal di atas dalam hal Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas
karakteristik agen pelaksana, pelaksanaan Pendidikan Wilayah Kediri, DP3AP2KB dengan
Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 3 Kota cara melakukan koordinasi terkait tahapan-
Kediri telah berjalan dengan baik. Para pelaksana tahapan pelaksanaan Sekolah Ramah Anak, yakni
kebijakan yang terlibat berperan aktif dan tanggap tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan
dalam melakukan tugasnya dengan penuh dan evaluasi.
tanggung jawab. Koordinasi yang dilakukan oleh keempat
4. Sikap/Kecenderungan para Pelaksana diinstansi tersebut juga tidak luput dibantu oleh
Sikap/kecenderungan para pelaksana pihak Lembaga Perlindungan Anak, Kepolisian,
merupakan respon yang menunjukkan penerimaan Dinas Kesehatan, dan Kementerian Agama untuk
atau penolakan dari pelaksana terhadap kebijakan. melakukan sosialisasi, pencegahan kekerasan
Pelaksanaan Sekolah Ramah Anak di SMA terhadap anak, penanganan kasus, hingga
Negeri 3 Kota Kediri mendapatkan respon yang perlindungan anak. Sosialisasi yang diadakan oleh
baik dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah SMA Negeri 3 Kota Kediri diadakan rutin 2 (dua)
Kediri yang antusias dan senang dengan kali dalam satu tahun sekali yakni pada setiap
diterapkannya kebijakan yang mendukung MOS (Masa Orientasi Siswa) untuk peserta didik
Konvensi Hak Anak seperti Sekolah Ramah dan
dan pada saat pengambilan raport kenaikan kelas pentingnya mentaati peraturan yang sudah
untuk orang tua murid. seharusnya menjadi kewajibannya di lingkungan
Kendala dalam hal komunikasi terjadi pada sekolah.
Tim Pelaksana Sekolah Ramah Anak, yakni saat Bidang politik dalam penerapan Sekolah
di awal penerapan kebijakan. Pro kontra terjadi Ramah Anak, SMA Negeri 3 Kota Kediri
antar guru, kontra dalam pemahaman tentang mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah
konsep Sekolah Ramah Anak. Berdasarkan hal di Provinsi Jawa Timur dengan adanya sosialisasi
atas dalam hal komunikasi antarorganisasi dan pada saat Hari Anak Nasional dan komitmen
aktivitas pelaksana, pelaksanaan Sekolah Ramah dalam menerapkan kebijakan Sekolah Ramah
Anak di SMA Negeri 3 Kota Kediri telah berjalan Anak. Selain itu, Pemerintah Kota Kediri juga
dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari memberikan dukungan karena kebijakan tersebut
adanya kerja sama tim yang solid antara Tim merupakan salah satu indikator penilaian Kota
Pelaksana Sekolah Ramah Anak dengan Dinas Layak Anak di Kota Kediri. Meskipun dukungan
Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas telah didapatkan, namun perihal pelaksanaan di
Pendidikan Wilayah Kediri, serta DP3AP2KB lapangan Pemerintah Pusat belum memberikan
dari tahap perencanaan meliputi sosialisasi bantuan anggaran dalam kebijakan Sekolah
kepada peserta didik sekaligus orang tua murid Ramah Anak termasuk di SMA Negeri 3 Kota
dan pelatihan Konvensi Anak untuk guru. Kediri.
Kemudian tahap pelaksanaan meliputi kegiatan Berdasarkan hal di atas dalam hal lingkungan
pembelajaran dengan sistem PAIKEM dan ekonomi, sosial, dan politik, pelaksanaan Sekolah
pemenuhan sarana dan prasarana untuk Ramah Anak di SMA Negeri 3 Kota Kediri telah
menciptakan rasa nyaman terhadap peserta didik. berjalan dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan
Terakhir tahap pelaporan dan evaluasi meliputi dari pendidik dan tenaga kependidikan di SMA
kegiatan pemantauan dalam perkembangan Negeri 3 Kota Kediri dalam mendisiplinkan
Sekolah Ramah Anak. peserta didik dengan cara yang lebih mendidik.
6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Selain itu, pemerintah pusat juga telah memiliki
Politik komitmen dalam menjalankan Sekolah Ramah
Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik Anak sesuai dengan Peraturan Menteri
merupakan sejauh mana lingkungan eksternal Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
turut mendorong keberhasilan kebijakan publik Anak Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014
yang telah ditetapkan. Lingkungan sosial, tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak. Namun,
ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat kondisi ekonomi orang tua menjadi beban
menjadi penyebab kegagalan dalam proses tersendiri karena Pemerintah Pusat tidak
implementasi. Pelaksanaan Sekolah Ramah Anak memberikan bantuan anggaran.
di SMA Negeri 3 Kota Kediri dalam bidang
ekonomi ini merujuk pada kondisi ekonomi orang PENUTUP
tua murid yang menjadi perihal penting karena Simpulan
peserta didik telah dibebaskan uang SPP, namun Berdasarkan hasil penelitian Implementasi
orang tua tetap berkewajiban untuk membayar Kebijakan Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 3
uang komite sebesar Rp.75.000,- pada setiap Kota Kediri telah dianalisis menggunakan model
bulannya. Perihal transparansi anggaran implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Van
disampaikan melalui selebaran pemberitahuan
Horn dalam Agustino (2014:142-144) dengan enam
terkait dana-dana untuk kegiatan pembanguanan
variabel, yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumber
fasilitas maupun kegiatan studytour yang
disebarkan kepada peserta didik. daya, karakteristik agen pelaksana,
Bidang sosial dalam penerapan Sekolah sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana,
Ramah Anak, SMA Negeri 3 Kota Kediri komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana,
mendapatkan kepercayaan di hati para orang tua lingkungan ekonomi sosial dan politik.
murid. Hal ini ditunjukkan dari adanya dukungan Pelaksanaan Sekolah Ramah Anak di SMA
dari orang tua yang senang dengan adanya Negeri 3 Kota Kediri telah berjalan cukup baik. SMA
kebijakan Sekolah Ramah Anak yang dapat Negeri 3 Kota Kediri dapat menciptakan sekolah
menciptakan suasana sekolah yang aman, yang aman dan nyaman untuk siswa. Pendidik dan
nyaman, sehat, bersih dan kondusif dengan selalu tenaga kependidikan telah melaksanakan kebijakan
menghargai serta menghormati peserta didik. sesuai dengan pedoman Peraturan Menteri Negara
Selain itu, peserta didik menjadi memiliki tingkat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
kepekaan dan kesadaran yang tinggi akan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang DAFTAR PUSTAKA
Kebijakan Sekolah Ramah Anak. Kendala yang Dinas Kominfo Provinsi Jatim. 2018. Jatim Raih
masih terjadi yakni kesalahpahaman guru dalam Penghargaan sebagai Penggerak Pengembangan
memahami konsep Sekolah Ramah Anak dan Kabupaten/Kota Layak Anak. (di akses melalui
kurangnya fasilitas untuk siswa, yakni kamar mandi http://jatimprov.go.id/read/berita-
dan fasilitas untuk murid berkebutuhan khusus. pengumuman/jatim-raih-penghargaan-seba gai-
Saran penggerak-pengembangan-kabupaten-kota-layak-
anak). tanggal 14 November 2019
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat
Kepala Sekretariat KPAI. 2018. Laporan Kinerja
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
KPAI-2017. (diakses melalui
1. SMA Negeri 3 Kota Kediri diharapkan untuk http://www.kpai.go.id/lakip/laporan-kinerja-kpai-
dapat merencanakan pembuatan laporan atau tahun-2017)
format pengajuan dana bantuan untuk Sekolah Kepala Sekretariat KPAI. 2019. Laporan Kinerja
Ramah Anak kepada Pemerintah Kota Kediri. Hal Sekretariat KPAI tahun 2018. (diakses
ini karena SMA Negeri 3 Kota Kediri memiliki melalui http://www.kpai.go.id/laporan-
keterbatasan anggaran. tahunan/laporan-kinerja-kpai-2018)
2. Pelatihan tentang Konvensi Hak Anak untuk Agustino, Leo. 2014. Dasar-Dasar Kebijakan Publik.
kompetensi guru dan karyawan di SMA Negeri 3 Bandung: Alfabeta
Kota Kediri dinilai masih kurang. Maka Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. 2014.
sebaiknya perlu agenda setiap setahun sekali Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
untuk diadakan pelatihan untuk guru dan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
karyawan sekolah. Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 Tentang
3. Meninjau bahwa sarana dan prasarana merupakan Kebijakan Sekolah Ramah Anak
indikator penilaian dari Sekolah Ramah Anak, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. 2014.
guna memberikan kenyamanan bagi peserta didik, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
maka perlu penambahan fasilitas di sekolah. Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
4. SMA Negeri 3 Kota Kediri diharapkan Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
memberikan perhatian lebih kepada murid Perlindungan Anak Bahan Advokasi Kebijakan
berkebutuhan khusus di sekolah dan meminta Kota Layak Anak
Pemerintah Kota Kediri untuk memfasilitasi Sekretaris Negara Republik Indonesia. 2003.
murid berkebutuhan khusus dengan alat-alat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
bantu khusus guna menunjang proses Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pembelajaran di lingkungan sekolah. Soetomo. 2007. Teori-Teori Sosial dan Kebijakan
5. SMA Negeri 3 Kota Kediri diharapkan dapat Publik. Jakarta : Prenada Media Group
memberikan kesempatan yang sama terhadap Subarsono. 2015. Analisis Kebijakan Publik (Konsep,
peserta didik kelas reguler dan kelas khusus untuk Teori dan Aplikasi). Yogyakarta : Pustaka Pelajar
berpartisipasi pada kegiatan apapun.. Sugiyono. 2016. Metode Peneltian Kuantitatif
Kualitiatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Ucapan Terima Kasih Suharno. 2010. Dasar-Dasar Kebijakan Publik
Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- (Kajian Proses dan Analisis Kebijakan).
besarnya kepada pihak-pihak yang telah ikut Yogyakarta : UNY Press
berkontribusi dalam penulisan jurnal ini, yakni Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik.
kepada : Bandung : AIPI Bandung
1. Para dosen S1 Ilmu Administrasi Negara FISH Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
UNESA. 1945
2. Tjitjik Rahaju, S.Sos., M.Si. selaku dosen Lestari, Hermin Aprilia. 2018. Implementasi
pembimbing skripsi. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru
3. Indah Prabawati, S.Sos., M.Si. selaku dosen (PPDB) di SMA Negeri 4 Kota Madiun Tahun
penguji skripsi. 2017 dalam Journal of Public Sector Innovation
4. Badrudin Kurniawan, S.AP., M.AP., M.A. selaku Volume 6 Nomor 5
dosen penguji skrips.
5. Deby Febriyan Eprilianto, S.Sos., MPA. selaku
dosen pembimbing jurnal.
6. Dan pihak-pihak lain yang telah memberikan
dukungan dalam penulisan jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai