Andinna Mahardika
Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Kebijakan Pendidikan FIP Universitas Negeri Yogyakarta,
andinamahardika@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program antibullying, serta faktor
pendukung dan penghambat implementasi program antibullying.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
yayasan, kepala sekolah, dan guru. Objek penelitian ini tentang program antibullying di TK Sekolahku My
School Sleman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen.
Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data
dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan program antibullying dengan pemberdayaan
pelaksana melalui Standard Operational Procedure serta pelatihan. (2) Implementasi program antibullying
menggunakan kurikulum yang terdiri 10 tema antibullying yang dikembangkan menjadi rutinitas harian yang
dikonsistenkan dengan peraturan sekolah, serta penguatan program menggunakan reward. (3) Evaluasi
program antibullying dengan melihat perubahan sikap dan perilaku pendidik dan murid. (4) Faktor
pendukung implementasi program antibullying yaitu pemahaman konsep program antibullying oleh seluruh
komponen sekolah, dan orangtua karena mendukung adanya program antibullying. (5) Faktor penghambat
implementasi program antibullying yaitu sekolah tidak dapat menjamin keamanan anak di luar sekolah, anak
tidak mau mengaku bahwa terkena bullying sehinggga guru sulit untuk menyelesaikan kasus tersebut. (6)
Solusi untuk mengatasi hambatan yaitu mensosialisasikan program antibullying kepada sekolah-sekolah lain
dan mengembangkan saksi.
Abstract
This study aims to describe the implementation of antibullying programs, supporting and inhibiting
factors implementation program antibullying.
This research is a qualitative descriptive study. Subjects in this study were the heads of foundations,
principals, and teachers. This research object about antibullying program at TK Sekolahku My School
Sleman. Data collection techniques used are observation, interviews, and document studies. Data analysis
techniques with data reduction, data presentation, and conclusions. Test the validity of data with
triangulation of sources and techniques.
The results showed that: (1) Planning of antibullying program by empowering implementer through
Standard Operational Procedure and training. (2) Implementing an antibullying program using a
curriculum consisting of 10 antibullying themes developed into daily routines that are consistent with school
rules, as well as program strengthening using rewards. (3) Evaluation of antibullying programs by looking
at changes in attitudes and behaviors of educators and students. (4) Factors supporting the implementation
of antibullying programs are understanding the concept of antibullying programs by all components of the
school, and parents because it supports the existence of antibullying programs. (5) Inhibiting factors of
antibullying program implementation ie school can not guarantee the safety of children outside school,
children do not want to confess that exposed to bullying so teachers difficult to solve the case. (6) Solutions
to overcome barriers that socialize antibullying programs to other schools and develop witnesses.
konsultan sekolah, dan pelaksananya yaitu terdapat banyak cara sehingga diharapkan
guru dan staf. dapat mencegah dan mengurangi bullying di
b) Menyiapkan langkah-langkah dalam sekolah. Proses implementasi tersebut
implementasi program. Yaitu berupa mengacu pada Peraturan Menteri Negara
kegiatan kelas dengan 10 tema utama, Pendayagunaan Aparatur Negara (MEN-PAN)
pembiasaan pada rutinitas harian, konsisten Nomor PER/04/M-PAN/4/2007 tentang
dengan peraturan, dan penguatan dengan Pedoman Umum Formulasi, Implementasi,
memberikan reward dan konsekuensi. Evaluasi Kinerja, dan Revisi Kebijakan Publik
c) Mempromosikan program antibullying di Lingkungan Lembaga Pusat dan Daerah,
melalui buku dan sarasehan. langkah-langkah yang ditempuh dalam
d) Mengintergrasikan program antibullying mengimplementasikan kebijakan pendidikan
dengan kurikulum sekolah. adalah penyiapan secara berkala, pelaksanaan,
e) Mengembangkan saksi dengan melatih anak dan evaluasi (Hasbullah, 2016: 100-101).
menyampaikan kasus yang dilihat. Langkah persiapan implementasi
f) Memberikan penghargaan pada elemen program antibullying dilakukan dengan
sekolah yang menunjukkan perilaku persiapan sumber daya. Van Horn dan Van
konsisten mengurangi perilaku bullying Meter dalam Rohman (2001:88), menjelaskan
berupa pujian, stiker atau bintang. bahwa salah satu variabel dalam mengukur
keberkasilan implementasi adalam
2. Implementasi Program Antibullying di menggunakan sumber daya. Senada dengan
TK Sekolahku My School Sleman persiapan program antibullying di TK
Implementasi dalam kamus Webster Sekolahku My School Sleman yaitu
dalam Widodo, (2008: 86) diartikan sebagai mempersiapkan sumber daya yang pertama
“to provide the means of carrying out sumber daya manusia dengan cara melakukan
(menyediakan sarana untuk melaksanakan sosialisasi dan memberdayakan para
sesuatu), to give practical effect to pelaksana. Para pelaksana yang dimaksud
(menimbulkan dampak/akibat terhadap adalah staf, guru dan karyawan Yayasan Tunas
sesuatu)”. Dengan demikian, implementasi Cerdas Gemilang. Persiapan sumber daya
diartikan sebagai menyediakan sarana untuk manusianya tersebut TK Sekolahku My School
melaksanakan suatu kebijakan dan dapat Sleman memberikan pedoman Standard
menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu Operating Sistem agar guru memahaminnya.
tertentu. Tidak jauh berbeda dengan penerapan Setelah itu yayasan memberikan kesempatan
program antibullying di Sekolahku My School. dan hak guru dalam mengembangkan diri,
Program antibullying dalam implementasinya
218 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 2 Tahun 2018
selama 30-45 menit. Materialnya yaitu untuk selalu memanggil nama teman
lembar kerja, kartu kasus, gunting, dengan baik sebagai wujud menghargai
perlengkapan menulis. Penerapan didalam teman.
kelasnya yaitu anak diberikan contoh 5) Teman 5: empati. Waktu kegiatannya
konflik dan bullying, kemudian anak berlangsung selama 30-45 menit. Material
menebak mana kasus yang disebut dengan yang digunakan adalah lembar kerja.
konflik atau bullying. Kemudian Kegiatannya yaitu guru menjelaskan
mendiskusikan apa nilai-nilai yang kepada anak bahwa saat bermain
terkandung dalam permainan tersebut. membutuhkan sentuhan teman. Ada
3) Tema 3: kebiasaan baik. Waktu sentuhan baik dan tidak baik. Sentuhan
kegiatannya berlangsung selama 30-45 yang baik membuat nyaman atau senang.
menit. Kegiatan ini dilakukan pada awal Sentuhan tidak baik membuat kita merasa
minggu yaitu dengan diskusi, permainan, marah, sedih, takut dan sebagainya. Guru
bernyanyi, dan pemberian tugas. Anak memberikan contoh-contoh sentuhan baik
ditanamkan kebiasaan baik melalui dan tidak baik. Kemudian guru
permainan dan contoh sikap baik. Apabila memberikan pesan moral kepada anak
anak melakukan hal-hal yang baik seperti bahwa tangan bukan untuk menyakiti
menolong teman dan memberi salam, anak orang lain.Perilaku aman. Aktifitas yang
di berikan reward. Reward yang diberikan dilakukan adalah diskusi dan pemberian
seperti dalam bentuk pujian, stiker, atau tugas. Guru menjelaskan kepada anak
bintang kepada anak. bahwa saat bermain membutuhkan
4) Tema 4: menghargai orang lain. Waktu sentuhan teman. Ada sentuhan baik dan
kegiatannya berlangsung selama 30-45 tidak baik. Sentuhan yang baik membuat
menit. Material yang digunakan yaitu nyaman atau senang. Sentuhan tidak baik
lembar arti nama. perilaku anak yang membuat kita merasa marah, sedih, takut
berakhlak mulia. Penerapannya di dalam dan sebagainya. Guru memberikan contoh-
kelas yaitu setelah mempresentasikan contoh sentuhan baik dan tidak baik.
nama masing-masing siswa, lalu guru Setelah diberikan contoh guru memberikan
memasukkan pesan moral bahwa pesan moral kepada anak bahwa tangan
menertawakan atau membuat lelucon nama bukan untuk menyakiti orang lain.
seseorang merupakan tindakan yang tidak 6) Tema 6: Perilaku aman (tangan bukan
boleh dilakukan karena nama memiliki arti untuk menyakiti orang lain). Waktu
yang bagus dan dimaksudkan sebagai doa. kegiatannya berlangsung selama 30-45
Pembelajaran ini mempengaruhi anak menit. Material yang digunakan adalah
220 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 2 Tahun 2018
lembar kerja. Aktivitas yang dilakukan setelah permainan, guru menanyakan apa
adalah diskusi dan pemberian tugas. yang harus dilakukan ketika ada teman
Kegiatannya yaitu guru menjelaskan yang mengejek, menginjak kaki atau
kepada anak bahwa saat bermain menyakiti.
membutuhkan sentuhan teman. Ada 10) Tema 10: menjadi teman yang baik. Waktu
sentuhan baik dan tidak baik. Sentuhan kegiatannya berlangsung selama 30-45
yang baik membuat nyaman atau senang. menit. Kegiatannya yaitu guru
Sentuhan tidak baik membuat kita merasa memberikan permainan kepada anak.
marah, sedih, takut dan sebagainya. Guru Kemudian guru menanyakan hal baik apa
memberikan contoh-contoh sentuhan baik yang telah dilakukan teman dan bagaimana
dan tidak baik. Kemudian guru perasaannya terhadap teman tersebu
memberikan pesan moral kepada anak b. Melalui pembiasaan. Dari 10 tema
bahwa tangan bukan untuk menyakiti antibullying dibiasakan dengan rutinitas
orang lain. harian. Rutinitas harian tersebut dilakukan
7) Tema 7: manajemen marah. Waktu dengan games, diskusi, tugas dan story
kegiatannya berlangsung selama 30-45 telling
menit. Material yang digunakan adalah c. Konsisten dengan peraturan. Peraturan
ruang kelas, dan cerita pendek “Popo Si yang telah dibuat selalu diterapkan dam
Katak”. Kegiatannya guru akan diingatkan kepada anak. Apabila anak
membacakan cerita “Popo Si Katak” melakukan pelanggaran terhadap
karena mengandung unsur marah. peraturan, guru memberikan konsekuensi
Kemudian guru mendiskusikan kepada seperti menulis atau menggambar. Berikut
anak sebaiknya bagaimana ketika kita peraturan yang berada pada setiap kelas di
sedang marah. Kemudian guru TK Sekolahku My School Sleman yaitu
mencontohkan relaksasi kepada anak. volume 1, yang artinya berbicara pelan
8) Tema 8: pelindung bukan perundung. atau tidak berteriak, mendengarkan orang
Waktu kegiatannya berlangsung selama berbicara, angkat tangan sebelum
30-45 menit. Aktivitas yang dilakukan berbicara, jalan saja di ruangan,
adalah diskusi, permainan, dan pemberian tersenyum/tidak menangis, menjawab
tugas. salam, tidak memakai topi dalam ruangan,
9) Tema 9: stop, hindari, dan laporkan. d. Penguatan dengan reward dan
Waktu kegiatannya berlangsung selama konsekuensi. Kegiatan yang telah
30-45 menit. Material yang digunakan dilakukan dibiasakan pada anak dengan
adalah lembar refleksi.. Kegiatannya yaitu cara memberikan reward kepada anak
Implementasi Program Antibullying…(Andinna Mahardika) 221
c. Menggunakan buku dan workshop untuk a. Kegiatan kelas dengan 10 tema utama yang
mempromosikan program antibullying dikembangkan menjadi kegiatan rutinitas
sekolah. sehari-hari. 10 Tema tersebut terdiri dari
d. Kurikulum antibullying terintegrasi dengan (Peraturan; Apakah Bullying?; Kebiasaan
kurikulum sekolah. baik; Menghargai orang lain; Empati;
e. Penguatan peran saksi mata, untuk ikut Perilaku aman; Managemen marah;
mencegah, mengawasi bahkan mengatasi Pelindung bukan perundung; STOP hindari
bibit-bibit bullying yang muncul. laporkan; Dan menjadi teman yang baik).
f. Penerapan nilai-nilai golden rules b. Pembiasaan 10 tema dibiasakan dengan
“Perlakukan orang lain sebagaimana kita rutinitas harian.
ingin diperlakukan”. c. Konsisten dengan peraturan yang telah
g. Memberikan penghargaan pada elemen dibuat.
sekolah yag mengurangi bullying d. Penguatan dengan reward dan
menggunakan pujian, stiker, atau bintang. konsekuensi.
Persiapan yang dilakukan dalam 3. Evaluasi Program Antibullying di TK
mengimplementasikan program antibullying Sekolahku My School Sleman
yaitu: Evaluasi implementasi program
1) TK Sekolahku My School Sleman antibullying di TK Sekolahku My School
memberikan pedoman Standard Operating Sleman. Evaluasi dilakukan dengan melihat
Sistem agar guru memahaminnya. Setelah berbagai perubahan sikap maupun perilaku
itu yayasan memberikan kesempatan dan anak, guru, dan testimony orangtua yang
hak guru dalam mengembangkan diri, diukur dengan standar yang telah di tentukan
seperti mengikuti seminar, pelatihan, oleh sekolah yaitu nol persen perilaku
workshop ataupun studi banding. bullying.
2) Kurikulum antibullying terintegrasi dengan 4. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
kurikulum sekolah. implementasi program antibullying di TK
3) Golden rules “perlakukan orang lain Sekolahku My School Sleman.
sebagaimana kita ingin diperlakukan”. a. Faktor pendukungnya yaitu pemahaman
4) Sumber dana untuk program antibullying yang baik mengenai konsep program
menyatu dengan anggaran sekolah yang antibullying oleh seluruh kompunen
diperoleh dari orangtua siswa. sekolah, orangtua mendukung adanya
2. Implementasi Program Antibullying di TK program antibullying di TK Sekolahku My
Sekolahku My School Sleman School Sleman, adanya sikap saling
224 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 2 Tahun 2018