Anda di halaman 1dari 3

1.

2.

Perundungan di lingkungan sekolah adalah masalah serius yang dapat


mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental siswa. Tindakan perundungan atau
bullying dapat merugikan korban secara emosional, sosial, dan akademis, dan juga
bisa memicu konsekuensi jangka panjang, seperti gangguan mental dan perilaku
antisosial.

Kemendikbudristek telah melakukan serangkaian strategi untuk mengatasi


perundungan di lingkungan pendidikan, antara lain:

1. Membuat regulasi dan kebijakan yang mengatur tentang perundungan di


sekolah, termasuk menjadikan perundungan sebagai pelanggaran disiplin
yang serius. Hal ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015
yang sedang dalam proses penyempurnaan untuk diperbaharui, sehingga
semakin tepat dengan kondisi terkini.
2. Menggandeng organisasi kemasyarakatan yang concern pada praktik
kekerasan di dunia pendidikan. Itjen Kemendikbudristek melakukannya
dengan serangkaian dialog dan juga Rakorwas. Bersama dengan organisasi
kemasyarakatan, sosialisasi anti kekerasan yang didengungkan oleh
Kemendikbudristek akan lebih menyebar ke masyarakat luas.
3. Melakukan pelatihan dan peningkatan kapabilitas terhadap staf yang
terkait dengan pencegahan dan penanganan kekerasan dalam bidang
pendidikan.
4. Membuat program ‘Roots’, yang menetapkan siswa terpilih sebagai agen
antiperundungan dan memberikan bimbingan teknis kepada guru/tenaga
pendidik mengenai tindakan pencegahan dan penanganan kasus
perundungan. Siswa dan guru/tenaga pendidik itulah yang akan menjadi
agen-agen di tingkat satuan pendidikan terkecil (sekolah) yang akan
langsung terjun mencegah bibit-bibit perilaku perundungan.
5. Mengadakan kampanye dan pameran virtual untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengatasi perundungan dan
mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan tindakan nyata
untuk mencegah perundungan di sekolah. Pameran virtual anti
perundungan baru saja dilaksanakan pada akhir Maret 2023.
6. Mendirikan kelompok kerja khusus anti kekerasan dalam dunia
pendidikan, yang memantau, menerima laporan, memfasilitasi penanganan
laporan, dan mendampingi korban/pelapor saat penanganan dilakukan.
7. Mengintegrasikan pelajaran tentang perundungan dalam kurikulum
sekolah untuk membantu siswa memahami dampak buruk dari tindakan
perundungan dan bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya.
8. Membuka kanal berupa laman merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id
untuk pencegahan perundungan, dan juga kemdikbud.lapor.go.id untuk
pelaporan kasus perundungan.

Namun, semua upaya Kemendikbudristek tersebut belum lengkap bila tidak


didukung oleh pihak lain yang lebih bisa mencegah perundungan itu terjadi, yaitu
siswa, guru/tenaga pendidik, dan orang tua siswa. Ketiga pemangku kepentingan
tersebut berada langsung di lapangan, sehingga lebih bisa menjangkau atau
mencurigai cikal bakal terjadinya perundungan.

Salah satu cara mencegah perundungan di lingkungan sekolah adalah dengan


meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang dampak buruk dari
tindakan perundungan. Sekolah sudah seharusnya memiliki program pencegahan
yang efektif dan dapat memfasilitasi diskusi terbuka tentang perundungan, serta
mengajarkan keterampilan sosial untuk membangun hubungan yang sehat dengan
teman sekelas.

Selain itu, guru dan staf sekolah harus memperhatikan tanda-tanda perundungan
dan memberikan intervensi yang cepat dan tepat ketika terjadi kasus perundungan.
Ini termasuk tindakan seperti melibatkan siswa dalam program konseling atau
mediasi, dan memberikan sanksi yang sesuai bagi pelaku perundungan.

Selain itu, orang tua juga harus terlibat aktif dalam pencegahan perundungan
dengan memastikan bahwa anak-anak mereka memahami pentingnya
menghormati orang lain dan tidak melakukan tindakan perundungan. Orang tua
juga harus mendorong anak-anak mereka untuk melaporkan kejadian
perundungan yang mereka alami atau saksikan, dan memberikan dukungan
emosional kepada anak mereka jika mereka menjadi korban perundungan.
Perundungan di lingkungan sekolah adalah masalah yang kompleks, tetapi dengan
upaya bersama dari sekolah, guru, staf, siswa, dan orang tua, kita dapat mencegah
dan mengatasi perundungan di lingkungan sekolah dan membangun lingkungan
belajar yang aman dan sehat untuk semua siswa.

Anda mungkin juga menyukai