KEMENTERIAN AGAMA RI
TAHUN 2023
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PERUNDUNGAN DAN TINDAK KEKERASAN
DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PRINGSEWU
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Seorang anak merupakan subyek hukum yang
belum cakap hukum karena seorang anak dianggap belum mengetahui mana yang baik dan mana yang
buruk. Maka dari itu anak masih membutuhkan bimbingan formal maupun moral dari lingkungan
keluarga, pendidikan, dan orang sekitarnya. Banyak faktor penyebab terjadinya penyimpangan perilaku
oleh anak yang dapat melakukan kesalahan ringan sampai perbuatan pidana.
Tindak kekerasan dalam dunia pendidikan sering pula dikenal dengan istilah “bullying” atau
perundungan. Perundungan atau bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang
atau kelompok ke orang atau kelompok lain atas ketimpangan kuasa secara berulang atau terus
menerus. Perundungan dapat dibagi menjadi empat bentuk utama yaitu : perundungan verbal,
perundungan sosial atau relasional, perundungan fisik, dan perundungan daring (cyberbullying).
Perundungan memiliki prevalensi yang tinggi di lingkungan anak Indonesia. Dilansir dari berbagai
sumber bahwa terdapat 41% pelajar berusia 15 tahun di Indonesia pernah mengalami beberapa kali
perundungan dalam satu bulan (Program Penilaian Pelajar Indonesia tahun 2018), 2 dari 3 anak
Perempuan dan laki-laki usia 13 – 17 tahun di Indonesia pernah mengalami paling tidak satu jenis
kekerasan dalam hidup mereka (Survey Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2018
oleh KPPA), 24 % siswa mengalami perundungan dalam satu tahun terakhir ( Asesmen Nasional Tahun
2021).
Untuk mencegah dan menanggulangi perundungan dan tindak kekerasan khusunya di lingkungan
sekolah diperlukan upaya-upaya yang serius dan teprogram dari pihak-pihak terkait. Program
Pencegahan dan Penanggulangan Perundungan dan Tindak Kekerasan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
1 Pringsewu disusun sebagai pedoman bagi sekolah, dewan guru, siswa serta pihak terkait dalam
mengatasi permasalahan perundungan dan tindak kekerasan di madrasah. Semoga semua kegiatan yang
dirancang dalam program ini dapat menjadikan Upaya-upaya yang dilakukan lebih efektif dan terarah
sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap perubahan pola-pola perilaku siswa dan
memberikan perngaruh yang besar dalam menghentikan tindak kekerasan khususnya kekerasan antar
siswa di sekolah serta dapat mewujudkan iklim sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar.
B. DASAR PELAKSANAAN
TUJUAN
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Perundungan dan Tindak Kekerasan di MTs Negeri 1
Pringsewu bertujuan agar :
1. Peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga MTs Negeri 1 Pringsewu lainnya mampu
mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan madrasah.
2. Peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga MTs Negeri 1 Pringsewu lainnya mampu
melaporkan kekerasan yang dialami dan atau diketahuinya.
3. Peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga MTs Negeri 1 Pringsewu lainnya mampu
mencari dan mendapatkan bantuan ketika mengalami kekerasan.
4. . Peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga MTs Negeri 1 Pringsewu lainnya yang
mengalami kekerasan bisa segera mendapatkan penanganan dan bantuan yang menyeluruh
5. Satuan Pendidikan dan pihak terkait mampu merespon dan menangani kekerasan yang terjadi di
lingkungan madrasah sesuai dengan kewenangannya
6. Satuan Pendidikan dan pihak terkait mampu mencegah terjadinya perundungan dan tindak kekerasan
di lingkungan madrasah.
D. SASARAN
Sasaran dalam Upaya pencegahan dan penanggulangan perundungan dan tindak kekerasan di MTs
Negeri 1 Pringsewu meliputi :
1. Peserta Didik
2. Pendidik
3. Tenaga Kependidikan
4. Orang Tua/Wali
5. Komite Sekolah
6. Masyarakat
7. Warga Madrasah lainnya
PROGRAM PENANGGULANGAN
1. Mendorong seluruh pihak di madrasah untuk melaporkan perundungan & tindak kekerasan, dengan :
a. Membentuk tim atau individu untuk menjadi vocal point pelaporan dan penanganan perundungan
dan tindakan kekerasan
b. Melaporkan kepada orang tua atau wali siswa setiap terjadi perundungan dan tindakan kekerasan,
melaporkan kepada Dinas Pendidikan, dan apparat penegak hukum dalam hal mengakibatkan luka fisik
berat/cacat/kematian.
c. Melakukan identifikasi fakta kejadian dan menindaklanjuti kasus secara proporsional sesuai tingkat
kekerasan yang dilakukan/dialami
2. Menjamin hak siswa tetap mendapatkan pendidikan
3. Memfasislitasi siswa mendapatkan perlindungan hukum atau pemulihan
4. Memberikan pendampingan kepada korban, saksi, atau pelaku berstatus peserta didik berupa :
layanan konseling, layanan kesehatan, bantuan hukum, layanan advokasi, bimbingan sosial dan rohani
atau layanan pendampingan lain.
5. Melaksanakan tata tertib sekolah dengan menyertakan sanksi dan penegakan yang tegas terhadap
perilaku perundungan dan tindak kekerasan berupa :
a. Peserta Didik : teguran tertulis, tindakan edukatif minimal 5 hari dan maksimal 10 hari, serta
pemindahan peserta didik ke satuan Pendidikan lain.
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non ASN : teguran tertulis, permohonan maaf tertulis dan
dipublikasikan di media publikasi satuan Pendidikan, pengurangan hak, pemberhentian sementara dari
jabatan pendidik/tenaga kependidikan, pemutusan/pemberhentian hubungan kerja.
c. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ASN : disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
F. MEKANISME PENANGANAN
1. Tim Pencegahan Tindak Kekerasan menerima laporan kasus/masalah atau mendeteksi adanya kasus
kekerasan di sekolah
2. Identifikasi kasus
3. Asesmen masalah dan kebutuhan pendampingan
4. Koordinasi tim pencegahan tindak kekerasan untuk memutuskan jenis kasus dan perencanaan
5. Melakukan intervensi pada korban dan pelaku
6. Mediasi
7. Reintegrasi
8. Monitoring perkembangan anak dan keluarga
9. Terminasi
G. PRINSIP PENANGANAN
1. Kepentingan terbaik bagi peserta didik
2. Tidak memperburuk keadaan
3. Memastikan persetujuan dari korban dan keluarga sebelum penanganan
4. Menjaga kerahasiaan
5. Non diskriminasi
I. PENUTUP
Kekerasan terhadap anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang menyebabkan kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, psikis atau seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum. Perundungan
adalah salah satu bentuk kekerasan yang dewasa ini marak terjadi di masyarakat termasuk di dalam
lingkungan pendidikan yang jika dilakukan pembiaran akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik baik sebagai pelaku maupun sebagai korban.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Perundungan dan Tindak Kekerasan di Lingkungan MTs
Negeri 1 Pringsewu ini disusun sebagai respon dan bentuk kepedulian madrasah untuk menciptakan
iklim sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar serta dukungan kepada pemerintah untuk
mewujudkan tujuan Pendidikan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa yang berakhlakul karimah.
Dalam program ini kami menyampaikan ide gagasan dan rencana kegiatan yang kami harapkan dapat
memberikan manfaat yang signifikan dan membrikan pengaruh yang besar dalam perubahan pola
perilaku warga madrasah dan dapat menghentikan tindak kekerasan antar siswa di madrasah. Kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun serta kerjasama yang produktif untuk keberhasilan
program ini. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita dalam berikhtiar menerapkan
pembelajaran yang bebas dari tindak kekerasan.
Pringsewu, 18 Juli 2023
Mengetahui Penyusun
Kepala Madrasah