Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

OPTIMALISASI PERAN SEKOLAH DALAM MELAKUKAN

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN MARAKNYA TINDAKAN

PEMBUNUHAN KARAKTER “BULLYING” TERHADAP ANAK DI

BANGKU PENDIDIKAN MELALUI

“ GERAKAN SELARAS – SEKOLAH RESPONSIF, AKTIF DAN SIGAP ”

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

PUTU LINGGA PRABHAWATI 1416051019 ( Angkatan 2014 )

MADE PUTRI ANGGRENI 1416051028 ( Angkatan 2014 )

NI PUTU PUSPA CHANDRA SARI 1416051030 ( Angkatan 2014 )

I PUTU BAGUS ARYA KRISNA 1416051095 ( Angkatan 2014 )

NI MADE PIPIN INDAH PRATIWI 1516051001 ( Angkatan 2015 )

UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

RINGKASAN ........................................................................................................ iv

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2
C. Manfaat ....................................................................................................2

GAGASAN ..............................................................................................................3

A. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan .......................................................3


B. Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya untuk
Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan ...............................................4
C. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki
Melalui Gagasan yang Diajukan..............................................................4
D. Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu
Mengimplementasikan Gagasan dan Uraian Peran atau Kontribusi
Masing-masing ........................................................................................5
E. Langkah Strategis yang Dilakukan untuk Mengimplementasikan
Gagasan Sehingga Tujuan atau Perbaikan dapat Dicapai .......................7

KESIMPULAN ........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10

LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11

LAMPIRAN 1 .......................................................................................11

LAMPIRAN 2 .......................................................................................16

LAMPIRAN 3 .......................................................................................17

iii
RINGKASAN

Bullying merupakan suatu masalah yang tidak dapat dipandang dengan


sebelah mata. Bullying merupakan salah satu “masalah sensitive” yang
berpengaruh pada perkembangan anak/siswa dan tergolong pada kenakalan anak
yang kasusnya tidak pernah ada habis-habisnya. Sekolah sebagai suatu institusi
pendidikan yang seharusnya merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi anak
didik untuk mengembangkan dirinya malah menjadi tempat dari kebanyakan
kasus bullying yang sedang marak terjadi di Indonesia. Kekerasan ini terus
berlanjut karena pihak sekolah yang menganggap saling ejek dan berkelahi
antarsiswa adalah sesuatu yang wajar. Kondisi bullying yang marak terjadi ini
disinyalir akibat ada yang salah di sekolah, kurangnya perhatian yang diberikan
oleh para guru kepada anak didiknya menunjukan kurang optimalnya peran
sekolah dalam mendampingi anak didiknya.
Salah satu upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan kenakalan anak yaitu dengan menyelenggarakan sistem peradilan
pidana anak melalui UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak yang menggantikan UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.
Namun solusi yang ditawarkan oleh pemerintah ini menurut penulis sebaiknya
dihindari dalam menangani permasalahan bullying ini, karena bisa menggangu
mental anak untuk kedepannya.
Penanganan paling ideal yang dapat dilakukan untuk menangani bullying
adalah apabila ada kebijakan dan tindakan terintegrasi yang melibatkan seluruh
komponen mulai dari guru, murid, kepala sekolah sampai orang tua yang
bertujuan untuk menghentikan perilaku bullying dan menjamin rasa aman bagi
korban. Oleh karena itu, penulis merasa perlu adanya suatu gagasan baru untuk
mengoptimalkan peran sekolah dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan perilaku bullying di lingkungan sekolah. Dimana sekolah
memegang peranan penting setelah orang tua, untuk mengatasi masalah bullying
ini. Gerakan SELARAS “Sekolah Responsif, Aktif dan Sigap” merupakan salah
satu solusi baru untuk memaksimalkan peran sekolah dalam melakukan
pencegahan dan penanggulangan maraknya tindakan pembunuhan karakter
bullying terhadap anak di bangku pendidikan.

iv
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan suatu institusi pendidikan yang seharusnya


merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi anak didik untuk
mengembangkan dirinya. Namun pada kenyataannya sekolah menjadi tempat
dari kebanyakan kasus bullying yang sedang marak terjadi di Indonesia.
Kekerasan yang sering kita dengar di lingkungan sekolah yang sering disebut
dengan bullying merupakan semacam kejahatan yang sudah mengakar dalam
kehidupan manusia. Bullying sering terjadi di sekitar kita baik di lingkungan
rumah, sekolah maupun pekerjaan. Namun pada dewasa ini, bullying lebih
sering kita jumpai di bangku pendidikan.
Bullying merupakan salah satu “masalah sensitive” yang berpengaruh
pada perkembangan anak/siswa. Menurut Komnas HAM (Hak Asasi
Manusia) pengertian Bullying adalah sebagai suatu bentuk kekerasan fisik dan
psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau sekelompok
orang terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri dalam
situasi, ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang atau membuat orang
tertekan, trauma atau depresi dan tidak berdaya.

Dampak yang ditimbulkan dari bullying ini, adalah membuat suatu


trauma atau depresi yang mendalam terhadap siswa/siswi sehingga dapat
membunuh karakter dari anak didik tersebut. Selain itu minat untuk menuntut
ilmu ke sekolah menjadi berkurang yang disebabkan tekanan-tekanan yang
dibuat oleh lingkungan sekitar sekolah yang memojokkan anak tersebut. Rasa
kurang percaya diri, cemas, kesepian, merana, malu, tertekan, stress, depresi,
merasa terancam atau bahkan melakukan “self injury” yakni melukai diri
sendiri atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Dilihat dari banyaknya kerugian yang dialami oleh anak didik akibat
bullying maka diperlukan adanya solusi alternative (non pidana) untuk
mencegah dan menanggulangi permasalahan bullying ini. Berdasarkan dari
uraian latar belakang di atas, penulis tertarik mengangkat judul PKM-GT
“Optimalisasi Peran Sekolah Dalam Melakukan Pencegahan dan
Penanggulangan Maraknya Tindakan Pembunuhan Karakter Bullying
Terhadap Anak di Bangku Pendidikan Melalui “Gerakan SELARAS –
Sekolah Responsif, Aktif dan Sigap”.

1
B. Tujuan :

a. Mengidentifikasi faktor penyebab prilaku bullying di bangku


pendidikan.
b. Menemukan konsep/gagasan untuk mencegah dan menanggulangi
maraknya perilaku bullying di bangku pendidikan.
c. Mengidentifikasikan pihak-pihak yang seharusnya dapat
terlibat/berperan penting dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan perilaku bullying di bangku pendidikan.
d. Menemukan strategi menjawab permasalahan bullying dalam dunia
pendidikan.

C. Manfaat :

a. Dapat memberikan sumbangsih pemikiran/gagasan alternative sebagai


bentuk perlindungan terhadap anak terkait perilaku bullying yang
seringkali terjadi di bangku pendidikan.
b. Dapat ditemukannya konsep strategis yang konsen dalam mencegah dan
menanggulangi maraknya perilaku bullying di bangku pendidikan
melalui “Gerakan SELARAS – Sekolah Responsif, Aktif dan Sigap”.

2
GAGASAN

A. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Kasus kekerasan pada anak di dunia pendidikan belakangan ini makin


marak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sedikitnya
1.850 kasus kekerasan bullying yang terjadi, baik di lingkunan sekolah
maupun di luar sekolah. Kondisi ini disinyalir akibat ada yang salah di
sekolah. Kepala Sub Bagian Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) Lasmi mengatakan, dari Januari 2011 sampai 2013 kasus yang terjadi
pada anak-anak di lingkungan pendidikan terus mengalami peningkatan,
namun pada 2014 malah menurun. Kekerasan berawal dari pihak sekolah
yang menganggap saling ejek dan berkelahi antarsiswa adalah sesuatu yang
wajar. Bila mendapati siswa yang tengah bertengkar, guru hanya akan melerai
tanpa mendalami hal yang tengah dipertengkarkan. Dengan melerai, guru
menganggap permasalahan antarsiswa telah selesai tanpa bertanya lebih dulu
pada pihak yang bertengkar. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
perilaku bullying :

- Kurangnya perhatian
- Gender sebagai laki-laki dan kecenderungan untuk berkelahi
- Adegan kekerasan dari beberapa media
- Masalah keluarga
- Faktor psikologis dari orang tua
- Kecenderungan permusuhan
- Riwayat korban kekerasan
- Riwayat berkelahi

Dampak-dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang


terlibat, baik anak-anak yang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak
yang menyaksikan bullying, bahkan sekolah dengan isu bullying secara
keseluruhan. Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan
fisik maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi
pemicu tindakan yang fatal, seperti bunuh diri.
Melihat maraknya kasus kekerasan bullying di Indonesia yang setiap
tahunnya mengalami peningkatan, penulis berinisiatif untuk membahas suatu
konsep atau gerakan yang penulis beri nama “Gerakan SELARAS – Sekolah
Responsif Aktif dan Sigap” untuk mencegah dan menanggulangi
permasalahan bullying di bangku pendidikan Indonesia.

3
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya untuk
Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan

Salah satu upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan dan


penanggulangan kenakalan anak yaitu dengan menyelenggarakan sistem
peradilan pidana anak (Juvenile Justice Sistem) melalui UU No. 11 Tahun
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang menggantikan UU No. 3
Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang dilakukan dengan tujuan agar
dapat terwujud peradilan yang benar-benar menjamin perlindungan
kepentingan terbaik terhadap anak yang berhadapan dengan hukum sebagai
penerus bangsa.
Namun solusi yang ditawarkan oleh pemerintah ini menurut kami
sebaiknya dihindari dalam menangani permasalahan bullying ini, terlebih
bullying ini menyangkut anak. Di Indonesia, anak dilindungi oleh UU
perlindungan anak yakni UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU
No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam UU ini dijelaskan
bahwa anak dilindungi dan dijamin hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Seperti yang kita ketahui, bullying sering kita jumpai di bangku
pendidikan. Kurangnya perhatian para guru terhadap anak didiknya
menunjukkan kurang optimalnya peran sekolah. Dimana hal ini memberikan
ruang bagi maraknya perilaku bullying terjadi di lingkungan sekolah. Peran
sekolah selama ini belum menuntaskan masalah bullying. Oleh karena itu
diperlukan gagasan baru guna mengoptimalisasikan peran sekolah dalam
mencegah dan menanggulangi perilaku bullying, maka kami berinisiatif untuk
membuat suatu gerakan baru yang kami beri nama “Gerakan SELARAS –
Sekolah Responsif, Aktif, dan Sigap”.

C. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki


Melalui Gagasan yang Diajukan

Bullying seperti yang kita ketahui sering terjadi pada lingkungan


sekolah, kurangnya perhatian yang diberikan oleh para guru kepada anak
didiknya menunjukan kurang optimalnya peran sekolah dalam mendampingi
anak didiknya. Oleh karena itu, penulis merasa perlu adanya suatu gagasan
baru untuk mengoptimalkan peran sekolah dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan perilaku bullying di lingkungan sekolah. Penulis berinisiatif
untuk membuat suatu gerakan baru yang penulis beri nama “Gerakan
SELARAS – Sekolah Responsif, Aktif, dan Sigap”. Gerakan SELARAS ini
memiliki 2 arti :

4
1. SELARAS = Sekolah Responsif, Aktif dan Sigap :
 Responsif dalam artian sekolah memberikan respon
yang baik, membantu memberikan feedback atas
masalah yang dihadapi oleh anak.
 Aktif berarti sekolah sekolah harus melakukan suatu
tindakan bagi setiap masalah anak didiknya tanpa
menunggu masalah itu semakin besar. Seperti menggali
lebih dalam tentang permasalahan yang terjadi pada
anak.
 Sigap berarti sekolah bertindak cepat, tepat, dan efektif
dalam mengatasi masalah bullying
2. SELARAS = suatu hubungan baik antara guru dan anak
didiknya yang dapat menciptakan suasana belajar mengajar
yang harmonis

Sekolah Responsif, Aktif dan Sigap merupakan langkah preventif dan


represif dalam melindungi anak dari tindakan bullying. Sekolah memegang
peranan penting dalam gerakan ini, yakni :
1. Pencegahan : melakukan bimbingan konseling berkala bagi
anak didik yang mengalami bullying, pengetatan peraturan
disiplin sekolah, menggiatkan pengawasan dan memberikan
sanksi yang tepat kepada pelaku, mengoptimalkan peran OSIS
dengan melakukan patroli sekolah, mengadakan satu hari
khusus untuk membangun interaksi yang baik antara siswa dan
guru, maupun siswa satu sama lainnya, memasukan materi
bullying ke dalam pembelajaran yang akan berdampak positif
bagi perkembangan karakter anak didik yang didasarkan pada
konsep “SELARAS”.
2. Penanggulangan : sekolah berperan dalam mengintegrasi para
pihak yang berpengaruh besar dalam keberhasilan gerakan
SELARAS ini, seperti orang tua, guru-guru dan siswa.
Ketiganya harus bekerja sama, saling mendukung satu sama
lain. Dan dalam penyelesaian masalah bullying ini sebaiknya
menghindari jalur pidana/litigasi yang kedepannya akan
berdampak buruk dalam pengembangan karakter anak.

D. Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu


Mengimplementasikan Gagasan dan Uraian Peran atau Kontribusi
Masing-masing

Penanganan paling ideal yang dapat dilakukan untuk menangani


bullying adalah apabila ada kebijakan dan tindakan terintegrasi yang

5
melibatkan seluruh komponen mulai dari guru, murid, kepala sekolah sampai
orang tua yang bertujuan untuk menghentikan perilaku bullying dan
menjamin rasa aman bagi korban. Berikut adalah uraian dari pihak-pihak
yang memegang peranan penting dalam menangani masalah bullying :
1. Sekolah
Sekolah memegang peranan yang penting sebagai wadah bagi
perkembangan anak didiknya. Dalam gerakan SELARAS,
sekolah harus bertindak responsive, aktif dan sigap dalam
menghadapi masalah bullying. Responsive berarti sekolah
harus dapat memberikan respon yang baik terhadap anak
didiknya, sekolah harus menumbuhkan kepercayaan bagi
setiap anak didiknya bahwa sekolah akan membantu mereka
yang mengalami tindakan bullying. Aktif, sekolah harus
melakukan suatu tindakan bagi setiap permasalahan yang
dihadapi anak didiknya. Bukan hanya melerai atau memberi
teguran bagi anak didik yang bertengkar karena saling ejek,
tapi sekolah harus dapat mendalami permasalahan yang
menimbulkan pertengkaran tersebut. Sigap berarti bertindak
cepat, tepat, dan efektif, baik dalam artian menganilis,
mengenali ataupun mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
akan suatu masalah tanpa menunggu masalah tersebut muncul
atau membiarkan masalah kecil menjadi semakin besar.

2. Orang tua / keluarga


Keluarga merupakan tempat yang semestinya nyaman bagi
anak untuk dapat mengungkapkan pengalaman-pengalaman
dan perasaan-perasaannya. Orang tua hendaknya mengevaluasi
pola interaksi anaknya dan menjadi model yang tepat dalam
berinteraksi dengan orang lain. Orang tua juga harus menjalin
komunikasi yang baik dengan guru jika anak menunjukkan
adanya masalah yang bersumber dari sekolah.

3. Siswa
Siswa lain di luar tindakan bullying juga memegang peranan
yang penting dalam menangani bullying ini. Lingkungan
pergaulan antar siswa merupakan tempat dimana seseorang
belajar tentang arti sosial, kenyataan dimana seseorang tidak
bisa lepas dari orang lain. Setiap orang perlu yang namanya
teman, karena terkadang apa yang tidak ditemukan dikeluarga
ditemukan dari ikatan pertemanan, apa yang tidak bisa
diceritakan kepada orang tua kadang bisa diungkapkan pada

6
teman. Hal ini lah yang tak disadari oleh kebanyakan siswa,
karena usia dan kedewasaan yang belum terbentuk mudah
muncul rasa ego ingin menjadi yang terhebat. Di sini
diperlukan peran siswa lain dimana seharusnya mereka saling
merangkul dan memberikan dukungan.

E. Langkah Strategis yang Dilakukan untuk Mengimplementasikan


Gagasan Sehingga Tujuan atau Perbaikan dapat Dicapai

Adapun langkah strategis yang dilakukan untuk


mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan dapat dicapai
sebagai berikut :
1. Pendekatan ke dinas pendidikan terkait sosialisasi program
guna mendapat dukungan dari pemerintah.
2. Pendekatan ke sekolah dengan memaparkan keunggulan atau
potensi konsep gerakan SELARAS sebagai sarana pencegah
dan penanggulangan tindakan bullying yang sering terjadi di
sekolah.
3. Memasukkan gerakan SELARAS sebagai bentuk konsen
sekolah dalam mencegah dan menanggulangi perilaku
bullying.
4. Membangun sistem database siswa yang kuat berdasarkan
karakter atau prilaku siswa sebagai upaya preventif dalam
mencegah potensi terjadinya tindakan bullying.
5. Membangun sistem pengaduan dari siswa untuk setiap
tindakan bullying yang terjadi di sekolah, dari pengaduan
sekolah akan merespon.
6. Bekerja sama dengan guru-guru dan organisasi intra sekolah
dalam mendukung program-program strategis pendukung
gerakan SELARAS.
7. Membina relasi yang baik dengan guru dan orang tua murid
dalam mendukung gerakan SELARAS.
8. Membentuk suatu konseling dan mediasi yang secara aktif
mendengar dan dapat membantu memberikan feedback atas
masalah yang dihadapi oleh siswa.

7
KESIMPULAN

A. Gagasan yang Diajukan

Bullying pada dewasa ini sering terjadi pada lingkungan sekolah,


dimana bullying ini memberikan banyak sekali dampak buruk kepada siswa
yang menjadi korban diantaranya menurunkan rasa kepercayaan diri
seseorang, tekanan psikologis dan sebagainya. Bullying menjadi masalah
fundamental pada lingkungan sekolah yang harus segera diatasi. Sekolah
memegang peranan penting dalam menuntaskan masalah ini, namun hingga
saat ini sekolah belum mampu mengatasi bullying ini. Mengingat jalur litigasi
sangat dihindari dalam menyelesaikan kasus bullying ini karena akan
berdampak buruk pada perkembangan karakter anak, maka diperlukan
gagasan baru yang merupakan solusi alternative yang dapat dilakukan untuk
menuntaskan masalah bullying yakni melakukan optimalisasi peran sekolah
dalam mencegah dan menanggulangi perilaku bullying. Penulis berinisiatif
untuk membuat suatu gerakan baru yang penulis beri nama “Gerakan
SELARAS – Sekolah Responsif, Aktif, dan Sigap”.

B. Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan

Guna untuk mengimplementasikan gagasan ini maka ada beberapa


langkah strategis yang harus dilakukan diantaranya :
1. Pendekatan ke dinas pendidikan terkait sosialisasi program
guna mendapat dukungan dari pemerintah.
2. Pendekatan ke sekolah dengan memaparkan keunggulan atau
potensi konsep gerakan SELARAS sebagai sarana pencegah
dan penanggulangan tindakan bullying yang sering terjadi di
sekolah.
3. Memasukkan gerakan SELARAS sebagai bentuk konsen
sekolah dalam mencegah dan menanggulangi perilaku bullying.
4. Membangun sistem database siswa yang kuat berdasarkan
karakter atau prilaku siswa sebagai upaya preventif dalam
mencegah potensi terjadinya tindakan bullying.
5. Membangun sistem pengaduan dari siswa untuk setiap tindakan
bullying yang terjadi di sekolah, dari pengaduan sekolah akan
merespon.
6. Bekerja sama dengan guru-guru dan organisasi intra sekolah
dalam mendukung program-program strategis pendukung
gerakan SELARAS.
7. Membina relasi yang baik dengan guru dan orang tua murid
dalam mendukung gerakan SELARAS.

8
8. Membentuk suatu konseling dan mediasi yang secara aktif
mendengar dan dapat membantu memberikan feedback atas
masalah yang dihadapi oleh siswa.

C. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh

Hasil yang akan diperoleh apabila gerakan ini dapat dilaksanakan


dengan baik yakni; pertama, dapat mengoptimalkan peran sekolah dalam
mendidik dan mendampingi anak-anak di sekolah. Kedua, mengurangi
perilaku bullying yang pada dewasa ini semakin marak terjadi khususnya di
lingkungan sekolah. Dan yang terakhir dapat membentuk suatu hubungan
yang selaras yakni hubungan yang baik antara guru dan anak didiknya yang
dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang harmonis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/02/bullying-di-sekolah/
Kartono, Kartini. 2002. Patologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono, S.R. 2004. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Prinst, Darwan. 2003. Hukum Anak Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.
Sejiwa. 2008. Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan. Jakarta:
PT Grasindo.

Tanan, Antonius. 2009. Cegah Bullying di Sekolah. Edisi Juli-Agustus.


Jakarta: Tabloid Penabur.

10
LAMPIRAN_ LAMPIRAN

Lampiran l. Biodata Ketua dan Anggota

A.Identitas Diri
I Nama Lensakao PutuLineeaPrabhawati
2 JenisKelamin P
a
J ProeramStudi Ilmu Hukum
4 NIM 1 41 60 5 10 1 9
5 Ternpatdan TangsalLahir Tabanan,16Februari1997
6 E-mail prabhawatilingga@yahoo.
com
1
Nomor Telepon/FlP 08t238347752

B. Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD 1 CEPAKA SMPN 2 SMAN 2
MENGWI MENGW,I
Jurusan IPA
Tahunlvlasuk- 2AA2-2008 2008- 2011 z0tt -20t4
Lulus

PemakalahSeminar Ilmiah

D. Penqhargaandalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasiatau


institusi la

Semuadata yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungiawabkansecarahukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah satu
persyaratandalampengajuanHibah.
Denpasar,30Maret2016
Porgusul,^
/ /v
t -rz-
t
( Putu Lingga Prabhawati )

11
A.Identitas
I Nama Leneakao MadePutriAnepreni
2 JenisKelamin P
J ProeramStudi Ilmu Hukum
4 NIM 14160s1028
) Temoatdan TaneealLahir Denpasm,13 Asush$ 1996
6 E-mail md pu3@yahoo.com
7 Nomor Teleoon/HP 087237204940

B. Pendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN 3 DALLTNG SMPN 3 SMAN 1
MENGWI MENGWI
Jurusan IPA
TahunMasuk- 2002-2008 2008- 2011 20tt -2014
Lulus

C. Pemakalah Seminar tlmiah Orol Presentation

D. Penghargaandalam l0 hhun Terakhir (dari pemerintah, asosiasiatau

Semuadatayang sayaisikan dantercantumdalambiodataini adalahbenardan


dapatdipertanggungiawabkansecarahukum.Apabiladi kemudianhari ternyata
dengankenyataan,
dijumpaiketidaksesuaian sayasanggupmenerimasanksi.
Demikianbiodataini sayabuat dengansebenarnyauntuk memenuhisalahsatu
persymatandalam pengajuan
Hibah.
Denpasar,30Maret2016
Pe,ngusul,

( MadeFutri Anggreni)

L2
A.IdentitasDiri
1 Nama Leneakao Ni Putu PuspaChandraSari
2 JenisKelamin P
a
J ProeramStudi IImuHukum
4 NIM 1416051030
) Temnatdan Tanssal Lahir Denpasar,27 Oktober 1996
6 E-mail puspachandra com
iov27@otlr..ail.
Nomor Telenon/[IP 08s738182936

B. Riwa Pendidika n
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDK THOMAS SMPN 3 SMAN 1
AOUINO MENGWI MENGWI
Jurusan IPA
Tahun}vlasuk- 2002-2008 2008* 201I 20rt -20t4
Lulus

C. Pemakalah Seminar llmiah Oral Presentation

D. Penghargaandalam l0 hhun Terakhir (dari pemerintah, asosiasiatau

Semuadata yang saya isikan dan tercantumdalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabk&nsecarahukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengankenyataan,sayasanggupmenerimasanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah satu
persyaratandalampengajuanHibah.
Denpasar,30
Pengusul,

( Ni Putu

13
Identihs Diri
I Nama Lensakao I PutuBazusAryaKrisna
2 JenisKelamin L
J ProeramStudi Ilmu Hukum
4 NIM 1416051095
) Tempatdan Tanseal L,ahir Denpasar,13 Oktober191b
6 E-mail krisnabazusarya@mail.
com
7 Nomor Teleoon/HP 082236A12874

B. Pendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN 1 DALUNG SMPK 2 SMAK WIRA
HARAPAN HARAPAN
Jurusan JASABOGA
Tahunlr4asuk- 2002-2008 2008- 2011 20rt -2414
Lulus

C. Pemakalah Seminar llmiah Oral Presentation

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasiahu

Semuadatayang sayaisikan dan tercantumdalambiodataini adalahbenardan


dapatdiperanggungiawabkansecarahukum.Apabiladi kemudianhari temyata
dengankenyataan,
dijumpaiketidaksesuaian sayasanggupme,nerima sanksi.
Demikianbiodataini sayabuat dengansebenarnyauntuk memenuhisalahsatu
persyaratan
dalampengajuanHibah.
Denpasar,30Maret2016

L4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengakap Ni Made Pipin Indah Pratiwi
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu Hukum
4 NIM 1516051001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ketewel, 28 Mei 1995
6 E-mail pipinpratiwi@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085739955711

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD 4 KETEWEL SMP SILA SMAN 1
CHANDRA SUKAWATI
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk – 2001 – 2007 2008 – 2010 2011 – 2013
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan Tahun
1 Porsenijar Disdikpora Kab. Gianyar 2012
2 Porsenijar Disdikpora Kab. Gianyar 2013
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Denpasar, 30 Maret 2016
Pengusul,

( Ni Made Pipin Indah Pratiwi )

15
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/
mingg)
1 Putu Lingga Ilmu Ilmu 10 Melakukan pencarian
Prabhawati/ Hukum Hukum judul, kemudian
1416051019 melakukan
pengembangan empiris
serta mencari solusi dari
masalah
2 Made Putri Ilmu Ilmu 8 Sebagai sekertaris dan
Anggreni/ Hukum Hukum melakukan pengetikan
1416051028 serta menghimpun data-
data serta materi yang
sudah ada
3 Ni Putu Ilmu Ilmu 8 Melakukan pengamatan
Puspa Hukum Hukum di masyarakat dan media
Chandra Sari/ serta bersama-sama
1416051030 melakukan
pengembangan empiris
dan mencari sumber
terpercaya
4 I Putu Bagus Ilmu Ilmu 8 Melakukan pengamatan
Arya Krisna/ Hukum Hukum di masyarakat dan media
1416051095 serta bersama-sama
melakukan
pengembangan empiris
dan mencari sumber
terpercaya
5 Ni Made Ilmu Ilmu 8 Melakukan pengamatan
Pipin Indah Hukum Hukum di masyarakat dan media
Pratiwi/ serta bersama-sama
1516051001 melakukan
pengembangan empiris
dan mencari sumber
terpercaya

16
Lampiran 3. Surat PemyataanKetua Penelitian

KEMENTERIANPENDIDIKANDAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITASUDAYANA
PROGRAM REGULER SORE
FAKT]LTASHUKT]M
KampusDenpasar: Jln.Bali 1 Denpamr80114Bali - Indonesia Tlp. (0361)222666,261316,
Fax(0361)234888

SIJRATPERIVYATAANKETUA PET\MLTTIAN/PELAKSANA

Yang bertandatangandi bawahini:

Nama : Putu Lingga Prabhawati

NI M :1 41 6 0 5 1 01 9

ProgramStudi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakanbahwa proposal PKM Gagasan Tertutis saya dengan


judul: Optimalisasi Peran Sekolah Dahm Melakukan Pencegahan dan
Penanggulangan Maraknya Tindakan Pembunuhan Karakter "Bullying"
Terhadap Anak di Bangku Pendidikan Melatui *Gerakan SELARAS -
Sekolah Responsif, Aktif dan Srgap'yang diusulkanuntuk tahun anggaran2016
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana
lain.

Bilamana di kemudian hmi ditemukan ketidaksesuaiandengan pemyataan ini,


maka saya bersediadituntut dan diproses sesuaide,nganketentuanyang berlaku
dan mengembalikanselunrhbiaya penelitianyang sudahditerima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnyadan dengan sebenar-


benamya.

Denpasar,30 Maret 2016


Yang menyatakan,
III Bid. Kemahasiswaan

$ , .. ? .
( Dr. Suyatna,SH. MH.) ( Putu Lingga Prabhawati)
1986011 00r NIM:1416051019

L7

Anda mungkin juga menyukai