Anda di halaman 1dari 17

JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS

Vol. 04 No. 01 Juni 2019

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DI UNIT


PELAKSANA TEKNIS PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN ANAK KOTA BANDUNG

Yeti Rohayati, Entin Kartini


Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bandung
yeroh@ymail.com, entin.kartini61@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini adalah tentang bagaimana implementasi kebijakan perlindungan anak yang diterapkan oleh
UPT P2TP2A Bandung, dan meneliti kendala dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala
implementasi perlindungan anak. Tujuannya adalah untuk mengetahui, menggambarkan, menganalisis
implementasi, hambatan dan upaya untuk menyelesaikan hambatan terkait implementasi kebijakan
perlindungan anak. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik
pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan daftar pustaka. Hasil
penelitian menemukan bahwa penerapan kebijakan perlindungan anak di UPT P2TP2A Bandung belum
optimal, meskipun pada kenyataannya semua kasus dari korban yang dilaporkan dapat diselesaikan sesuai
prosedur perlindungan anak, tetapi masih membutuhkan stabilisasi kinerja. Untuk mengoptimalkan
pelaksanaan proses peradilan anak baik kepada anak sebagai korban atau sebagai pelaku, harus sesuai
dengan sistem peradilan pidana, untuk efisiensi waktu dan percepatan layanan harus dibuat layanan satu
pintu.

Kata kunci: implementasi, kebijakan, perlindungan anak.

ABSTRACT
This research is about how the implementation of child protection policy implemented by UPT P2TP2A
Bandung, and examine the obstacles and efforts undertaken to overcome obstacles implementation of
child protection. The goal is to know, describe, analyze the implementation, obstacles and efforts to
resolve barriers regarding the implementation of child protection policies. The research method is
qualitative approach with data collection technique with in-depth interview, observation, documentation
study and bibliography. The result of the study found that the implementation of child protection policy in
UPT P2TP2A Bandung is not optimal yet, although in fact all cases from victims who reported can be
completed according to child protection procedure, but still require performance stabilization. To
optimize the implementation of the judicial process of the child either to the child as a victim or as a
perpetrator, must be appropriate to the criminal justice system, for the efficiency of time and the
acceleration of service should be made one door service.

Keywords : implementation, policy, child protection.

PENDAHULUAN
Anak adalah merupakan karunia tumbuh kembang kehidupnya secara
dari Allah SWT yang berada didalam menyeluruh dan berkelanjutan untuk
suatu keluarga, dimana keluarga adalah menjamin pemenuhan hak anak.
merupakan suatu unit terkecil dalam Keluarga yang merupakan lingkungan
masyarakat yang terdiri dari suami, istri pengasuhan terhadap anak, anak akan
dan keturunannya yaitu “anak”. Kita tunbuh dan berkembang dibawah
mengetahui bahwa anak merupakan pengasuhan orang tua atau orang tua
penerus cita cita dari keluarga, bangsa asuh dan anak akan tumbuh dan
dan negara sehingga anak perlu/harus berkembang dengan kehidupan yang
mendapat perhatian untuk kelangsungan bahagia, ceria karena mendapatkan

13
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

kasih sayang yang melimpah dari kedua Peraturan Menteri Negara


orang tua serta pemenuhan sarana dan Pemberdayaan Perempuan dan
prasarana yang sangat mencukupi, Perlindungan Anak Republik Indonesia
namun ada juga anak yang berada nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan
dibawah pengasuhan lembaga lembaga Pengembangan Kabupaten/Kota Layak
seperti panti asuhan atau panti sosial Anak, pasal 1 (3) Kabupaten/Kota
dimana anak karena keadaan tertentu Layak Anak yang selanjutnya disingkat
sehingga anak tidak diasuh oleh orang KLA adalah kabupaten/kota yang
tua, semua ini merupakan fakta bahwa mempunyai sistem pembangunan
didalam eksistensi kehidupan anak berbasis hak anak melalui
masih banyak permasalahan yang pengintegrasian komitmen dan
mengancam terhadap kelangsunga sumberdaya pemerintah, masyarakat
kehidupan anak yang mengakibatkan dan dunia usaha yang terencana secara
timbulnya kesengsaraan atau menyeluruh dan berkelanjutan dalam
penderitaan secara fisik, mental, seksual kebijakan, program dan kegiatan untuk
dan psikologis sehingga akan membuat menjamin terpenuhinya hak anak.
anak menjadi tidak bahagia/nyaman. Untuk mewujudkan kota Layak Anak
Dengan demikian selain pemenuhan hak Menteri Negara Pemberdayaan
hak terhadap anak, anak pun berhak Perempuan dan Perlindungan Anak
untuk mendapatkan perlindungan yang Republik Indonesia telah menerbitkan
wajib dipenuhi oleh orang tua, keluarga, Peraturan Kemen PPPA nomor 12 tahun
masyarakat dan negara untuk hidup, 2011 tentang indikator kabupaten/kota
tumbuh berkembang dan berpartisipasi Layak anak.
secara wajar sesuai dengan harkat dan Maksud dari indikator ini yaitu:
martabat kemanusiaan serta
mendapatkan: perlindungan dari tindak a) Indikator adalah variabel yang
kekerasan terhadap anak yaitu setiap membantu dalam mengukur dan
perbuatan terhadap anak yang berakibat memberikan nilai terhadap
timbulnya kesengsaraan atau Pemerintah Daerah dalam
penderitaan secara fisik, mental, seksual mengupayakan terpenuhi hak anak
dan psikologis. untuk mewujudkan Kabupaten/Kota
Layak anak (pasal 1 ayat 1).
Seperti yang telah di amanatkan
oleh kebijakan kebijakan tentang b) Indikator KLA dimaksudkan untuk
perlindungan anak yaitu: Undang- menjadi acuan bagi Pemerintah,
Undang Dasar Republik Indonesia Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
tahun 1945 Pasal 28B (1) Setiap orang Kabupaten/kota dalam perencanaan,
berhak membentuk keluarga dan pelaksanaan, pemantauan dan
melanjutkan keturunan melalui evaluasi kebijakan, program dan
perkawinan yang sah.’’ (2) Setiap anak kegiatan pembangunan yang
berhak atas kelangsungan hidup, ditujukan untuk pemenuhan hak anak
tumbuh, dan berkembang serta berhak melalui perwujudan KLA (pasal 3
atas perlindungan dari kekerasan dan a).
diskriminasi.’’di pertegas dengan Indikator KLA sebagaimana
Undang Undang Republik Indonesia dimaksud pada ayat 1 diatas meliputi:
nomor 35 tahun 2014 tentang Penguatan kelembagaan dan Klaster hak
Perubahan atas Undang Undang nomor anak.
23 tahun 2002 tentang Perlindungan.
Kota Layak Anak direalisasikan

14
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

dalam Peraturan Menteri Negara mendapat perlindungan dari berbagai


Pemberdayaan Perempuan dan bentuk tindak pidana kekerasan,
Perlindungan Anak Republik Imdonesia perlakuan salah, eksploitasi, dan
nomor 13 tahun 2011 tentang Panduan penelantaran di Daearh sehingga
Pengembangan Kabupaten/Kota Layak diperlukan upaya strategis untuk
Anak yang menyatakan bahwa Gugus memberikan perlindungan terhadap
tugas Kota Layak Anak adalah lembaga anak. 4) Berdasarkan peraturan
koordinatif yang beranggotakan wakil Pemerintah nomor 38 tahun 2007
dari unsur eksekutif, legislatif dan tentang Pembagian Urusan
yudikatif yang membidangi anak, Pemerintahan antara Pemerintah,
perguruan tinggi, organisasi non Pemerintah Daerah Provinsi, dan
pemerintah, lembaga swadaya Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
masyarakat, dunia usaha, orang tua, dan Penyelenggaraan Perlindungan Anak
yang terpenting harus melibatkan anak. merupakan urusan wajib Pemerintah
Dalam mengevaluasi pengembangan Daerah.
Kota Layak Anak maka diterbitkan Peraturan Walikota Bandung
Peraturan Menteri Negara nomor: 661 tahun 2016 tentang
Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Rencana Aksi Daerah Pengembangan
nomor 14 tahun 2011 tentang penduan Kota Layak Anak tahun 2016 – 2018.
evaluasi KLA. Kegiatan evaluasi ini Yang memuat kebijakan, program dan
mempuyai maksud untuk mengetahui kegiatan Untuk mewujudkan Bandung
apakah upaya yang dilakukan oleh sebagai Kata Layak Anak, dimana di
Pemerintahan Kabupaten/Kota untuk dalam RAD – KLA Kota Bandung
mewujudkan kabupaten/kota Layak tersebut mencakup didalamnya terhadap
Anak sesuai dengan Indikator yang kebijakan, program dan kegiatan yang
telah ditetapkan. Perlindungan terhadap mewujudkan perlindungan terhadap
anak di kota Bandung, diwujudkan anak.
dalam Peraturan Daerah Kota Bandung,
nomor 10 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Anak KERANGKA TEORITIS
yaitu yang menyatakan bahwa: 1)
Bandung sebagai kota metropolitan Leo Agustino (2016:6-7) menulis
memiliki kompleksitas permasalahan bahwa kata “publik” mempunyai dua
anak, harus mengedepankan upaya arti yang berbeda. Pertama, publik
perlindungan anak yang komprehensif, diartikan sebagai negara atau
sinergi dan terpadu lintas/antar sektor pemerintah seperti dalam terjemahan
melalui perwujudan Bandung sebagai publik administration menjadi
Kota Layak Anak. 2) Anak merupakan administrasi negara. Kedua, kata publik
amanah dan karunia Tuhan Yang Maha sebagai padanan dari kata ‘umum’
Esa yang dalam dirinya melekat harkat seperti dalam public telephone (telepon
dan martabat sebagai manusia umum), public tranfortation
seutuhnya, serta merupakan generasi (transportasi umum), atau public
penerus cita cita bangsa, sehingga perlu interest (kepentingan umum). Menurut
mendapat perlindungan dan kesempatan asal katanya (secara etimologis), istilah
seluas luasnya untuk kelangsungan publik merupakan serapan dari bahasa
hidup, tumbuh dan berkembang secara inggris public yang juga memiliki dua
wajar. 3) Dalam perkembangannya maknaatau bentuk. Pertama sebagai
masih banyak anak yang perlu kata benda (the public) yang berarti the

15
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

community in general atau part of proses kebijakan publik. Suatu program


community having a particular interest kebijakan harus diimplementasikan agar
in common (dalam Leo Agustino 2006a mempunyai dampak atau tujuan yang
:109). Kedua sebagai kata sifat (public) diinginkan, maka implementasi itu akan
yang dapat berarti: “....of or concerning diperlakukan sebagai suatu tahapan
people in general atau provided, penting yang berlangsung dalam proses
especially by central or lokal kebijakan, terutama setelah wacana
governmen, for the use of people in legal formal, biasanya berupa undang
general atau of or engaged in affairs, undang, peraturan, ketetapan, atau
intertainment, service, etc.of the people bentuk bentuk produk hukum lainnya
atau open known to people in general”. dianggap sudah usai. Dengan demikian
akan menempatkan implementasi
Kebijakan menurut Easton
sebagai aktivitas lanjutan.
(1965:214) dalam Leo Agustino (2016:
16) menyimpulkan bahwa:“Kebijakan Laster dan Steward (op.cit, hlm
adalah aktivitas pemerintah yang 104) dalam Budi Winarno (2012:
mempunyai tujuan, memiliki nilai 147)menyatakan:“Implementasi ke-
tertentu dan memberikan dampak bijakan dipandang dalam pengertian
(positip) bagi masyarakat luas “. yang luas, merupakan tahap dari proses
kebijakan segera setelah penetapan
Definisi lain yang diajukan oleh
undang undang. Implementasi
Eulou & Prewitt (1973:465) dalam Leo
dipandang secara luas mempunyai
Agustino (2016 :17) yang
makna pelaksanaan undang undang
menyatakan:“Kebijakan adalah
dimana berbagai aktor, organisasi,
‘keputusan tetap’ yang dicirikan oleh
prosedur dan teknik bekerja bersama
konsistensi dan pengulangan
sama untuk menjalankan kebijakan
(repetitiveness) tingkah laku dari
dalam upaya untuk meraih tujuan tujuan
mereka yang membuat dan dari mereka
kebijakan atau program program”
yang mematuhi keputusan tersebut
“Implementasi pada sisi yang lain
“.“Makna modern dari gagasan
merupakan fenomena yang komplek
‘kebijakan’ dalam bahasa inggris ini
yang mungkin dapat dipahami sebagai
adalah seperangkat aksi atau rencana
suatu proses, suatu keluaran (output),
yang mengandung tujuan politik—yang
maupun sebagai suatu dampak”. (ibid,
berbeda dengan makna
hlm 105)
‘administration’, kata policy
mengandung makna kebijakan sebagai Penanganan terhadap pelaksanaan
sebuah rationale, sebuah manisfetasi kebijakan perlindungan anak yang telah
dari penilaian yang penuh diatur di dalam Undang Undang Dasar
pertimbangan. Misalnya bayangkan jika Republik Indinesia tahun 1945 Pasal
para politisi mengaku bila mereka tidak 28B (1) Setiap orang berhak
punya kebijakan tentang persoalan x? membentuk keluarga dan melanjutkan
sebuah kebijakan adalah usaha untuk keturunan melalui perkawinan yang
mendefinisikan dan menyusun basis sah.’’ (2) Setiap anak berhak atas
rasional untuk melakukan atau tidak kelangsungan hidup, tumbuh, dan
melakukan suatu tindakan“. berkembang serta berhak atas
(Wilson:1887) dalam Wayne Parson perlindungan dari kekerasan dan
(2014:15). diskriminasi.’’.Di pertegas dengan
Undang Undang Republik Indonesia
Implementasi kebijakan
nomor 35 tahun 2014 tentang
merupakan tahap yang krusial dalam

16
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

Perubahan atas Undang Undang nomor terhadap kerangka pikir dalam


23 tahun 2002 tentang Perlindungan. menganalisis Implementasi kebijakan
Yang menyatakan bahwa Negara tentang perlindungan anak di UPT
Kesatuan Republik Indonesia menjamin P2TP2A Kota Bandung.
kesejahteraan setiap warga negaranya, Teori yang di gunakan sebagai
termasuk perlindungan terhadap hak pisau analisis terhadap implementasi
anak yang merupakan hak azasi kebijakan tentang perlindungan anak di
manusia. UPT P2TP2A Kota Bandung peneliti
Setiap anak berhak atas mengambil model Van Matter dan Van
kelangsungan hidup,tumbuh dan Hor dengan istilah A Model Of The
berkembang serta barhak atas Policy Imlpementation. sebagai pisau
perlindungan dari kekerasan dan analisis dalam implementasi kebijakan
diskriminasi, serta anak sebagai tunas, tentang perlindungan anak, yaitu: Van
potensi dan generasi muda penerus cita Meter dan Van Horn (1975:65) dalam
cita perjuangan bangsa memiliki peran Leo Agustino (2016:168) merumuskan
strategis, ciri dan sifat khusus sehingga proses implementasi sebagai “those
wajib dilindungi dari segala bentuk action by public or private individuals
perlakuan tidak manusiawi yang (or groups) that are directedat the
mengakibatkan terjadinya pelanggaran achievement of objective set fort in
hak azasi manusia. prior policy decision
Dalam psl 1 Undang Undang Adapun alasan peneliti
nomor 35 tahun 2014, yang dimaksud menggunakan teori Van Matter dan Van
dengan: Horn sebagai alat analisi terhadap
implemantasi kebijakan tentang
1. Anak adalah sesorang yang belum
perlindungan anak adalah:
berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam 1. Model pendekatan yang dirumuskan
kandungan. oleh Van Mater dan Van Horn
disebut dengan istilah A Model Of
2. Perlindungan anak adalah segala
The Policy Imlpemen-tation. Yakni
kegiatan untuk menjamin dan
merupakan sebuah abstraksi atau
melindungi anak dan hak haknya
performansi dari suatu pelaksanaan
agar dapat hidup, tumbuh dan
kebijakan yang secara sengaja
berkembang dan berpartisipasi secara
dilakukan untuk meraih kinerja
optimal sesuai dengan harkat dan
implementasi kebijakan publik yang
martabat kemanusiaan, serta
tinggi yang berlangsung dalam
mendapat perlindungan dari
hubungan dengan berbagai variabel.
kekerasan dan diskriminasi.
Model ini mengandaikan bahwa
3. Hak Anak adalah bagian dari hak implementasi kebijakan berjalan
azasi manusia yang wajib dijamin, secara linier dari keputusan politik
dilindungi, dan dipenuhi oleh orang yang tersedia, Pelaksana dan kinerja
tua, Keluarga, Masyarakat, Negara, kebijakan. Hal ini dapat dijelaskan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah. bahwa di dalam implementasi
kebijakan tentang perlindungan anak
telah sesuai dengan kebijakan yang
MODEL KONSEPTUAL telah ada yang akan dilaksanakan
Model Konseptual dalam oleh agen pelaksana yaitu UPT
penelitian ini memberikan gambaran P2TP2A Kota Bandung.

17
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

2. Ada enam aspek menurut Van Meter Pelayanan Terpadu Pemberdayaan


dan Van Horn yang mempengaruhi Perempuan dan Anak di Kota Bandung.
kinerja implemen-tasi yaitu: ukuran Adapun metode penelitian
dasar dan tujuan-tujuan, kebijakan, digunakan oleh peneliti adalah
Sumber Daya, Karakteristik naturalistik , Tingkat Eksplaniasi :
karakteristik dari badan badan Deskriftif , serta dengan Jenis Data &
Pelaksana, Komunikasi antar Analisis: Kualitatif.
Organisasi dan kegiatan-kegiatan
Pelaksana, Kondisi-kondisi Teknik pengumpulan data
Ekonomi, Sosial & Ekonomi, dilakukan secara triangulasi (gabungan),
Kecenderungan Pelaksana Pelaksana. analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
INPUT
Dasar : HAM Penelitian menggunakan
Tujuan : Terpenuhinya hak &kewajiban anak.
Kebijakan:
penelitian deskriptif yaitu penelitian
-UUD 1945 Psl 28 yang dilakukan untuk mengetahui nilai
-UU no 35 thn 2014 ttg perlindungan anak.
-Permen PPPA no 11 th 2011 ttg kebijakan Pengembangan
variabel mandiri, baik satu variabel atau
Kab/Kota Layak Anak. lebih (independen) tanpa membuat
-Permen PPPA no.12 th 2011 ttg Indikator KLA.
-Permen PPPA n0.13 thn 2011 ttg Panduan Pengembangan
perbandingan,atau menghubungkan
KLA. antara variabel satu dengan variabel
Permen PPPA no.14 th 2011 ttg Panduan Evaluasi KLA.
Sumber Sumber:
lain. Yang diguna-kan untuk memotret
-SDM. kondisi dilapangan dan menemukan
-Dana/Anggaran.
-Waktu : terkait dgn pelaksanaan program dan anggaran.
fakta apa adanya secara akurat dari
berbagai fenomena sosial yang ber-
kaitan dengan kegiatan penyeleng-
PROSES garaan implementasi kebijakan tentang
1. Standar dan Tujuan perlindungan anak di UPT P2TP2A
2. Sumber-sumber
3. Karakteristik-karakteristik dari Badan Pelaksana Kota Bandung.
4. Kecenderungan Pelaksana-pelaksana
5. Komunikasi Antar Organisasi dan Kegiatan- Teknik pengumpulan data dan
kegiatan Pelaksana pencatatan data dapat dilakukan dalam
6. Lingkungan ekonomi, Sosial dan Politik
berbagai setting, berbagai sumber dan
berbagai cara dilakukan dengan
OUTPUT
observasi ke lapangan dengan melihat
proses implementasi kebijakan tentang
Terwujudnya Anak yang Bahagia dan Sejahtera
perlindungan anak yang sedang
Gambar Model Konseptual berjalan. Bila dilihat dari settingnya
data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting), dengan
METODE PENELITIAN berbagai responden, seminar, diskusi.
Peneliti menentukan bahwa yang bila dilihat dari sumbernya maka
akan menjadi objek penelitiaan dalam pengumpulan data dapat menggunakan
Implementasi kebijakan tentang sumber primer yaitu sumber data yang
perlindungan anak di Unit Pelaksana langsung memberikan data kepada
Teknis Pusat Pelayanan Terpadu pengumpul data. Dan sumber sekunder
Pemberdayaan Perempuan dan Anak di yaitu merupakan sumber yang tidak
Kota Bandung dan Subjek penelitiannya langsung memberikan data kepada
yaitu Unit Pelaksana Teknis Pusat pengumpul data.

18
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

HASIL PENELITIAN DAN 31 desember 2017 adalah 151 klien.


PEMBAHASAN Dengan rincian sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian dan Tabel Laporan Klien Tahun 2017
pembahasan dalam implementasi Jumlah klien yang ditangani sampai dengan
kebijakan perlindungan anak di wilayah 31 Desember 2017 = 151 klien
Kota Bandung dengan telah terbitnya Jenis Layanan Jumlah
Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2012 Pelayanan Korban 126
serta dengan terbitnya Peraturan Kekerasan Terhadap Anak 65
Walikota nomor 661 tahun 2016 tentang Kekerasan Terhadap Istri 37
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Kekerasan Terhadap Perempuan 5
Kekerasan Terhadap Keluarga 7
Kota Layak Anak maka untuk
Kekerasan Dalam Pacaran 3
pelaksanaan implement-tasi kebijakan Kekerasan Terhadap Suami 4
tentang perlindungan anak dapat Trafficking 5
diwujudkan. Melalui program program
serta kegiatan kegiatan yang telah Konsultasi 25
ditetapkan dalam rencana aksi daerah Konsultasi Psikologi 17
pengembangan Kota Layak anak dapat Konsultasi Hukum 7
Konsultasi Keluarga 1
dijadikan pedoman atau acuan oleh Sumber: UPT P2TP2A Kota Bandung
organisasi perangkat daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk
mewujudkan Kota Bandung menjadi Berdasarkan hasil wawancara
kota Layak anak, tersirat didalamnya dengan Kepala UPT P2TP2A Kota
perlindung-an terhadap anak. Bandung yang dilaksanakan pada
Pengelolaan UPT P2TP2A Kota tanggal 14 desember 2017 mengatakan:
Bandung dikelola oleh ASN dan bahwa Kekerasan dalam rumah tangga
bermitra dengan konselor yang diangkat terhadap anak di Kota Bandung tahun
oleh Walikota Bandung mempunyai ini cukup meningkat ada 61 kasus,
tugas untuk melakukan edukasi tentang peningkatan ini kesadaran untuk
perlindungan perempuan dan anak, melapor ke UPT P2TP2A meningkat,
melakukan penanganan korban tindak dalam kenyataannya kita tidak tau
kekerasan terhadap perempuan dan anak berapa jumlah kekerasan terhadap anak
(Kekerasan Dalam Rumah Tangga, karena ada yang tidak melapor, hanya
kekerasan terhadap anak dan kesadaran untuk melapor ke UPT
Traffiking/Perdagangan orang) melalui P2TP2A meningkat, anak yang melapor
proses konseling, serta melakukan KDRT ada 41 % dalam kasus pelecehan
pendampingan pada saat rujukan ke seksual, bullying dan trafficking.
Polrestabes , Rumah Sakit, Pengadilan Dengan menyimak hasil
Negeri , Pengadilan Agama serta penelitiaan dan pembahasan terhadap
melaksanakan outreach dan home jumlah kekerasan yang terjadi di Kota
visit.(wawancara dengan Ka UPT Bandung yang setiap tahunnya jumlah
P2TP2A Kota Bandung pada tanggal 14 KDRT terhadap anak meningkat yang
desember 2017. Jam 12.20 WIB) melapor ke UPT P2TP2A Kota
Berdasarkan data yang ada di Bandung tetapi jumlah ini belum
UPT P2TP2A Kota Bandung mengenai termasuk korban KDRT yang tidak
jumlak klien yang ditangani oleh UPT melapor, serta dengan memperhatikan
P2TP2A Kota Bandung sampai dengan jumlah anak di Kota Bandung yang
hampir sepertiga dari jumlah penduduk

19
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

Kota Bandung yang sangat padat anak di UPT P2TP2A Kota Bandung,
penduduknya hal ini merupakan potensi tidak akan sesuai dengan yang
terhadap kekerasan terhadap anak diharapkan, hal ini tentunya akan
dengan berbagai permasalahan yang ada menghambat dalam mencapai tujuan,
di masyarakat, hal ini tidak hanya karena seorang pejabat dalam
terjadi di Kota Bandung saja tapi sudah menjalankan tugas harus memikirkan
menjadi permasalahan nasional. hal hal yang bersifat strategis untuk
mencapai tujuan sedangkan pekerjaan
Berdasarkan wawancara dengan
yang bersifat teknis sebaiknya
Kepala UPT P2TP2A Kota Bandung
dilaksanakan oleh staf sehingga dalam
yaitu ibu Dra.Lenny Herlina M.Si. yang
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dilaksanakan pada tanggal 14 desember
akan mudah terwujud. Selain itu juga
2017, mengatakan: bahwa Sumber Daya
dengan kondisi konselor yang bertugas
Manusia yang ada di UPT P2TP2A
seminggu sekali hal ini akan
dengan jumlah pengelola 2 orang sangat
berpengaruh terhadap pelayanan yang
kurang, dan pengelola tidak punya staf,
diberikan kepada
berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan
masyarakat/korban/anak/ klien yang
oleh UPT P2TP2A Jawa Barat
akan menimbulkan dampak terhadap
mengatakan bahwa UPT P2TP2A Kota
pelaksanaan perlindungan terhadap
Bandung masih stag, masih kurang
anak menjadi sangat kurang, karena
efektif dan efisien, SDM pengelola
dengan honor yang sangat tidak layak
untuk Konselor harus stanby. Insha
dan berkisar dibawah standar UMR hal
Allah untuk yang akan datang akan ada
ini akan berpengaruh terhadap motivasi
kenaikan untuk honor Konselor, sudah
Konselor dalam memberikan pelayanan
di usulkan di E Budgeting dengan
dan mewujudkan kinerja yang prima
berbagai telaahan sekitar tiga juta lima
untuk mencapai tujuan yang telah di
puluh rubu rupiah, harus ada perubahan
tentukan. Sehingga akan berdampak
standar peraturan Walikota untuk
terhadap implementasi kebijakan
meningkatkan honor Konselor dan
perlindungan terhadap anak menjadi
penataan piket untuk Konselor tidak
kurang baik dan tidak maksimal.
hanya seminggu sekali tetapi tiap hari.
Namun dengan demikian Kepala UPT
Memperhatikan teori yang
P2TP2A Kota Bandung telah berusaha
dikemukakan oleh Edward III (1984:I)
melakukan upaya terobosan
dalam Haedar Akib (2010:2-5)
merencanakan untuk mengatur kembali
memperkenalkan pendekatan masalah
kehadiran para konselor untuk hadir
implementasi dengan mempertanyakan
setiap hari dengan mengusulkan untuk
faktor faktor apa yang mendukung dan
meningkatkan honor konselor hal ini
menghambat keberhasikan
akan dapat berdampak terhadap
implementasi kebijakan yaitu
peningkatan pelayanan terhadap
diantaranya .... sumberdaya meliputi
perlindungan anak.
empat komponen yaitu diantaranya staf
yang cukup (jumlah dan mutu) Dengan memperhatikan hasil
penelitian dan pembahasan di UPT
Dengan kondisi sumber daya
P2TP2A Kota Bandung mengenai
manusia (sesuai dengan yang
anggaran serta sarana dan prasarana
dikemukakan oleh ibu Dra Lenny
dalam mendukung implementasi
Herlina M Si, Kepala UPT P2TP2A
kebijakan tentang perlindungan anak di
Kota Bandung untuk mendukung
implementasi kebijakan perlindungan UPT P2TP2A Kota Bandung dapat
dinyatakan bahwa anggaran yag tersedia

20
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

tidak sesuai dengan kebutuhan yang dengan rumah sakit polri Sartika Asih
harus ada dan belum sesuai dengan ada koordinasi dan tidak usah bayar.
standar yang harus ada hal ini akan Sarana dan prasarana belum
berdampak terhadap implementasi cukup dan tidak memadai karena untuk
kebijakan tentang perlindungan anak, memeriksa korban seharusnya terpisah
hal ini tidak sesuai dengan Visi Kota tetapi ruangan cuman ada tiga jadi
Bandung yaitu: “TERWUJUDNYA memeriksa gabung dengan perkara yang
KOTA BANDUNG YANG NYAMAN, lain, untuk memeriksa anak anak harus
UNGGUL DAN SEJAHTERA “ sesuai dengan dunianya tetapi kami
Serta visi, misi ke tiga dan keempat dari menggunakan ruangan Kasubnit,
dinas pemberdayaan perempuan komputer juga terbatas dan
perlindungan anak dan pemberdayaan menggunakannya harus bergantian.
masyarakat yaitu: Visi “Terwujudnya Hal tersebut mencerminkan
perlindungan dan pemenuhan hak bahwa dengan anggaran serta fasilitas
perempuan, anak dan lansia serta sarana dan prasarana yang kurang
pengembangan pemberdayaan memadai akan berdampak terhadap
masyarakat menuju Bandung Unggul, implementasi kebijakan tentang
Nyaman dan Sejahtera tahun 2018” perlindungan anak menjadi kurang baik
Misi : 1) Meningkatkan kualitas hidup dan tidak mungkin akan dapat
perempuan dan anak, 2) Meningkatkan mewujudkan perlindungan terhadap
pemenuhan hak dan perlindungan anak dengan maksimal.
terhadap perempuan, anak dan lansia
serta pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya peneliti melakukan
wawancara croschek dengan ibu Sri
Untuk mewujudkan Visi, Misi Mumpuni SH sebagai hakim anak di
tersebut anggaran serta saran prasarana
Pengadilan Negeri Kota Bandung yang
harus memadai sehingga nantinya bias dilaksanakan pada tanggal 9 februari
membawa dampak yang baik terhadap 2017 mengatakan: Bahwa tidak ada
pelaksanaan implementasi kebijakan anggaran khusus untuk pelaaksanaan
tentang perlindungan anak. perkara peradilan anak, perkara yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan sesuai dengan peradilan anak anak tidak
ibu Kania dari Poltabes kota Bandung sama dengan peradilan orang dewasa.
yang dilaksanakan pada tanggal pada 14 Tetapi kepentingan anak yang harus
desember 2017 mengenai anggaran diutamakan. Sarana dan prasarana
serat sarana dan prasarana mengatakan: sudah mencukupi, fasilitas untuk
bahwa Anggaran untuk dana sangat peradilan anak tidak sama dengan
terbatas, anggaran ada, karena di fasilitas orang dewasa.
Poltabes sangat banyak kasus dalam Berdasarkan hal tersebut diatas
seminggu ada tiga atau empat kasus dapat disimpulkan bahwa keterse-diaan
otomatis membutuhkan biaya yang anggaran serta sarana dan prasarana
besar, sumber anggaran dari Perwabu yang sudah memadai dan tidak
tapi terbatas. Jadi dengan dana seadanya memerlukan anggaran khusus untuk
tapi pelayanan maksimal.bahkan uang menangni anak dalam pelaksanaan
pribadi nombokin untuk biaya perkara peradilan anak maka akan
operasional dan untuk pemeriksaan berdampak terhadap implementasi
harus memberi makan. untuk kebijakan tentang perlindungan anak
melaksanakan visum ada kerja sama menjadi baik dan akan dapat

21
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

mewujudkan perlin-dungan terhadap dalam mewujudnya kesetaraan dan


anak sesuai dengan ketentuan yang keadilan bagi perempuan dan anak
berlaku. dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan
Berdasarkan pada hasil
bernegara. Yaitu dengan cara
penelitiaan dan pembahasan terhadap
melakukan upaya penghapusan segala
agen pelaksana perlindungan anak di
bentuk tindak kekerasan terhadap
UPT P2TP2A Kota Bandung terhadap
perempuan dan anak, mengupayakan
program dan kegiatan yang ada di UPT
peningkatan kualitas hidup perempuan
P2TP2A yaitu terdapat:
dan anak, memberikan pelayanan
a) program penguatan kelembagaan terhadap perempuan dan anak korban
gender dan anak dengan kegiatan tindak kekerasan, serta menyediakan
fasilitasi upaya pengembangan informasi dalam upaya pemberdayaan
P2TP2A (PUSAT Pelayanan perempuan dan perlindungan anak.
Terpadu Pemberdayaan Perempuan Secara umum melaksanakan
dan Anak) perlindungan terhadap hak perempuan
b) Program peningkatan kualitas hidup dan anak, perlindungan khusus bagi
terhadap perempuan dan anak korban korban tindak kekerasan. Seperti
tindak kekerasan. program Kekasih Juara dan program
penyuluhan kepada masyarakat
c) Kegiatan fasilitasi upaya merupakan program tindakan preventif
perlindungan perempuan dan anak terhadap tidakan kekerasan terhadap
terhadap tindak kekerasan anak, semua kegiatan dan program yang
Serta berdasarkan wawancara ada di UPT P2TP2A telah menujukaan
pada tanggal 14 desember 2017, dengan terhadap keberpihakan terhadap
kepala UPT P2TP2A Kota Bandung perlindungan anak hal ini sangat baik
yang mengatakan: bahwa Kebijakan dalam menunjang implementasi
instruksi Pimpinan untuk penanganan kebijakan perlindungan anak
korban atau konseling dimana ada berpengaruh baik dan perlindungan
proglam layanan Kekasih Juara yang terhadap anak akan terwujud.
dilaksanakan dua minggu sekali Penyelenggaraan perlindungan
dibeberapa taman kota Bandung, ikut terhadap anak sangat hati-hati dan
melakukan konseling kepada korban prioritas sehingga pengawasan terhadap
atau masyarakat dimana bapak Walikota jaksa negeri dari kejati dalam hal
melakukan politikalwill agar supaya perlindungan anak dilaksanakan dengan
UPT P2TP2A Kota Bandung dapat sangat baik. Namun demikian terhadap
melakukan implementasi program penanganan kasus anak sebagai pelaku,
perlin-dungan terhadap anak. tuntutan jaksa terhadap anak sebagai
Hasil penelitian menunjukkan pelaku maka berlaku undang undang
bahwa karakteristik agen pelaksana sistem peradilan pidana anak dimana
implementasi kebijakan tentang dalam undang-undang ini diatur hukum
perlindungan anak di UPT P2TP2A acara peradilan anak, karena peradilan
sudah memadai maka akan berdampak anak tidak sama dengan peradilan orang
terhadap implementasi kebijakan dewasa dan dalam undng-undang ini
tentang perlindungan anak menjadi baik telah jelas prosedurnya, walaupun anak
dan akan dapat mewujudkan sebagai pelaku kepentingan anak harus
perlindungan terhadap anak sesuai diutamakan dan harus secepatnya kasus
dengan Visi dan Misi UPT P2TP2A diselesaikan, sesuai pembicara-an

22
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

bahwa jaksa hanya punya waktu lima Demikian juga dengan melihat hasil
hari untuk menyelesaikannya. Aturan penelitian dan pembahasan di Unit PPA
ini sudah jelas mendukung terhadap Poltabes Kota Bandung, Kejaksaan
penyelenggaran perlindung-an anak. Negeri Kota Bandung serta Pengadilan
Berdasarkan uraian tersebut tampak ada Negeri Kota Bandung bahwa di dalam
keberpihakan dari kejaksaan terhadap pelaksanaan perlindungan terhadap
perlindungan anak sehingga dalam anak dalam hal pelaksanaan peradilan
penyelenggara-an implemtasi kebijakan yang berproses dimulai dari Unit PPA
perlin-dungan anak sudah baik. Selain Poltabes yang dilanjutkan kekejaksaan
itu untuk kalangsungan pelaksanaan Negeri kemudian diproses pelaksanaan
peradilan di Pengadilan Negeri tersebut peradilan di Pengadilan Negeri, dalam
telah dan harus berpedoman terhadap penyelenggaraan proses peradilan
undang undang sistim peradilan pidana tersebut cenderung melaksanakan
anak. kebijakan kebijakan yang telah di
tetapkan dari pusat atau kebijakan top
Semua program program yang
down. Dan tidak boleh melenceng dari
dilaksanakan di UPT P2TP2A Kota
aturan yang telah di tetapkan, seperti
Bandung itu mengacu kepada peraturan
yang sudah diatur dalam undang undang
Daerah no 10 tahun 2012 tentang
sistim peradilan pidana anak.
penyelenggaraan perlindung-an anak,
yang merupakan turunan dari undang Berdasarkan hasil penelitian dan
undang nomor 35 tahun 2014 tentang pembahasan terhadap lingkungan
perlindungan anak. Artinya UPT ekonomi, sosial dan politik seperti yang
P2TP2A Kota Bandung dalam telah disampaikan oleh Kepala UPT
melaksanakan tugas dan fungsinya P2TP2A Kota Bandung pada
sebagai penyelenggara perlindungan wawancara pada 14 desember 2017,
anak sebagai agen implementor mengatakan: bahwa Bagaimana upaya
kebijakan perlindungan anak cenderung perlindungan anak yaitu ada ditiga
menerima kebijakan kebijakan lingkungan utama seperti kita ketahui
perlindungan anak top down. yang bisa melindungi anak, satu:
lingkungan keluarga, dua: lingkungan
Berdasarkan teori yang
masyarakat, tiga: di lingkungan sekolah.
dikemukakan oleh Rifley dan Franklin
Di lingkungan keluarga otomatis yang
(1986 :12) dalam Haedar Akib (2010:
memberikan perlindungan kepada anak
3), berpendapat bahwa untuk
adalah orang tua dan juga keluarga
mendukung keberhasilan implementasi
terdekat, untuk perlindungan orang tua
kebijakan perlu didasarkan pada tiga
aspek diantaranya: “..... tingkat kepada anak kalau kita melihat dari sisi
aspek penanganan korban di kita
kepatuhan birokrasi terhadap birokrasi
ternyata yang harusnya melakukan
diatasnya atau tingkatan birokrasi,
perlindungan kepada anak malah
sebagaimana di atur dalam undang
menjadi pelaku tindak kekerasan di
undang... “
lingkungan keluarga dari sekian jumlah
Berdasarkan pendapat tersebut seratus dua puluh korban yang ada lapor
dalam pelaksanaan implementasi ke UPT sampai november ada 61 kasus
kebijakan tentang perlindungan anak di anak secara umum dominan pelakunya
UPT P2TP2A Kota Bandung dapat adalah orang terdekat di lingkungan
mendukung implementasi kebijakan keluarga seperti okmum bapa kandung
tentang perlindungan anak akan berjalan yang melakukan kekerasan seksual,
dengan baik dan sangat positif. bapa tiri, kemudian paman yang

23
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

dilingkungan rumah, dan kalau makin banyak dengan aturan ini bisa
dilingkungan masyarakat yaitu tetangga, memayungi hukum, tinggal ada satu
orang yang kos, itu kemaren oleh yang gerak langkah dengan perangkat
kos ada sembilan orang anak yang di lainnya. Karena sekarang modus modus
perkosa/dicabuli dan juga oleh tindak kekerasan semakin canggih
saudaranya dan oleh pacarnya juga ada, semakin aneh dan semakin berkembang.
itu dilingkungan keluarga jadi Berdasarkan hasil penelitian dan
umumnya justru orang tua atau keluarga pembahasan mengenai perlindungan
yang harus melindungi anak mereka anak di lingkungan keluarga, sekolah
menjadi pelaku. Kita melihatnya bukan dan masyarakat seperti yang telah di
dari sisi perlindungan anak yang utarakan oleh Kepala UPT P2TP2A
dilakukan oleh semua keluarga di kota Kota Bandung dapat disimpulkan
Bandung tapi dilihat dari yang lapor ke bahwa kekerasan terhadap anak dapat
sini, ke dua umumnya tetangga atau pun terjadi dimana saja dan kapan saja.
oknum oknum pedagang, kemudian
dilingkungan sekolah justru yang kita Dengan demikian maka ketahanan
harapkan seorang guru yang figur keluarga sesuai dengan Undang Undang
keteladanan kepada muridnya ternyata no 10 tahun 1992 merupakan kondisi
walaopun sebagian kecil yang lapor dinamik suatu keluarga yang memiliki
kepada kita justru yang menjadi pelaku keuletan dan ketangguhan, serta
itu adalah yang ada dilingkungan mengandung fisik material dan psikis
sekolah diantaranya pernah terjadi di mental spiritual guna hidup mandiri,
kota Bandung yang masuk ke medsos dan mengembangkan diri dan
ada oknum pelatih paskibra yang keluarganya untuk hidup harmonis dan
melakukan tindak kekerasan seksual meningkatkan kesejahteraan lahir dan
walaupun tidak sampai ke berhubungan batin.
badan tapi itu merupakan kekerasan Sesuai dengan instruksi presiden
terhadap anak baik secara psikis nomor 5 tahun 2014 tentang gerakan
maupun seksual dan sekarang masih nasional anti kekerasan sek terhadap
dalam proses hukum yang ditangani anak yang menyatakan bahwa
oleh UPT P2TP2A karena korban Pemerintah Daerah wajib untuk
merasa tidak puas dengan proses menyelenggarakan perlindung-an
persidangan di pengadilan katanya guru terhadap anak dengan menyedia-kan
guru memberikan satu kesaksian anggaran dari APBD serta menyediakan
sebetulnya masalah ini sudah diketahui tenga yang kompeten untuk
lama tapi kenapa tidak ditindak , dan menyelesaikan masalah masalah yang
yang saya sampaikan adah silahkan sangat mencederai hak hak anak
sekarang ke UPT P2TP2A disini ada disebabkan oleh upaya tindakan
lawyer kami dan diskusi dengan lawyer preventif yang diseleng-garakan oleh
kami, jadi ditiga lingkungan itu rentan, para agen pelaksana implementasi
sehingga yang kita harapkan sekarang perlindungan anak yang kurang
yang utama dan pertama adanya seharusnya dengan berdasarkan pada
peningkatan ketahanan keluarga dengan undang undang nomor 10 tahun 1992
ketahanan keluarga Insha Allah bu di dapat dijadikan payung hukum untuk
ketiga lingkungan itu keluarga dan melaksanakan sosialisasi kepada
sekolah itu akan betul betul melindungi seluruh warga masyarakat dalam
anak. Setelah ada regulasi GN AKSA membangun ketahanan keluarga agar
yang mengaturnya malah masalah terhindar dari kekerasan terhadap anak

24
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

Berdasarkan hasil penelitian dan ketenaga kerjaan bergeser ke provinsi


pembahasan terhadap lingkungan sehingga hal tersebut peran fungsi kita
ekonomi, hal ini sangat berkaitan boleh dikatakan sedikit mandul, jadi
dengan kondisi ekonomi keluarga yang peran fungsinya ada di disnakertran
kurang sejahtera dimana anak sebagai provinsi, dalam menangani
korban yang harus menanggung beban permasalahan yang ada, upaya kita
keluarga untuk mencari nafkah adalah pembinaan oleh Bidang
membantu orang tua dengan cara kerja Pembinaan Norma Ketenaga-kerjaan,
serabutan atau sebagai buruh jadi lebih kepembinaannya tapi tidak
diperusahaan yang tidak formal bahkan mengecilkan kita karena kewenangan
banyak anak yang ditelantarkan oleh ada di daerah. Walikota
orang tuanya sehingga anak memjadi mendelegasikan kepada ketenaga
tumbuh dan berkambang diluar rumah kerjaan yang sangat komplek kaitan-nya
dan diluar pengawasan orang tua dan dengan perlindungan terhadap anak
tumbuh dan berkembang dijalanan bidang kami terus melaksanaan
sehingga banyak yang hidup pembinaan dan berkoordinasi dengan
menggelandang menjadi pengamen, instansi lainnya, dan sekarang sedang
semua ini terjadi akibat dari kekurangan menyusun Perda baru, sesuai dengan
mampu orang tua untuk menafkahi perkembangan jaman kemudian dengan
keluarganya atau tidak ada tanggung permasalahan yang ada di perlukan
jawab sebagai orang tua sehingga perubahan perda. Dari perda nomor 13
terjadi pelanggaran terhadap hak hak tahun 2002 tentang ketenagakerjaan.
anak, hal ini sangat rentan terjadi Salah satu pasalnya terkait dengan
kekerasan kepada anak, untuk perlindungan terhadap anak dalam hal
mengetahui bagaimana kebijakan ketenaga kerjaan, jadi kewenangan kita
pemerintah daerah terhadap melak- lebih berat kepem-binaan. Memang
sanakan perlindungan terhadap anak kenyataan dilapang-an kadang dilihat
akibat dari pengaruh perekonomian ada beberapa anak yang
keluarga , hal ini sangat berkaitan diluaran/dijalanan ini keterkait-an
dengan Dinas tenaga kerja kota dengan instansi lain berkaitan dengan
Bandung serta Dinas sosial penang- penertiban, calo diperusahaan
gulangan kemiskinana di Kota perusahaan besar, sedang atau kecil di
Bandung. Bandung ini memang belum ada data
yang akurat dan belum ada pengaduan,
Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan fungsi pengawas-an kita tidak
pembahasan implementasi kebijakan
ada, jadi kita juga lebih sulit memantau
tentang perlindungan anak di Dinas
kondisi di lapangan. Tapi kalau dari sisi
Tenaga Kerja Kota Bandung kita akan
payung hukum sudah kita atur
menyimak wawancara yang di
perlindungan terhadap anak ,terutama di
sampaikan oleh bapak Roni (sekretaris
perda yang baru, pembinaan ini ada
Dinas tenaga kerja) yang mengatakan:
sosialisasinya ,yaitu deseminasi,
bahwa Sesuai dengan tupoksi kita, kita
penyampaian informasi informasi
tupoksinya berkaitan dengan
melalui web kemudian ada juga aplikasi
ketenagakerjaan, dalam hal berkaitan
yang bisa di download oleh masyarakat
dengan perlindungan terhadap anak,
namanya BIMA, fokusnya ke informasi
kita ada kendala dengan perubahan
bursa kerja tapi akan dikembangkan ke
SOTK berdasarkan perda no. 8 tahun
informasi ketenaga kerjaan, bisa
2016, salah satu kewenangan kota
berinteraksi kemudiaan ada media sosial
Bandung yaitu pengawasan terhadap

25
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

bisa lebih memudahkan masyarakat sejawa barat walaupun ada korwil tetapi
juga ikut mengawasi berkaitan dengan secara teknis pengawasan terhadap
perlindungan anak. ketenaga kerjaan akan lebih effektif jika
diserahkan ke kota/kabupaten.
Kalau kelapangan ada keterli-
batan dengan instansi lain dengan satpol Kegiatan yang dilaksanakan oleh
pp, kepolisian, kejaksaan, imigrasi Dinas Sosial Penanggulangan
karena melibatkan tenaga asing Kemiskinan dalam penanggulangan
utamanya dengan pengawas tapi yang terhadap anak yang terlantar, dinsos
jadi permasalahan kita peran fungsi kota Bandung berkoordinasi dengan
pengawasan telah di tarik ke provinsi kementrian, provinsi jabar serta lem-
sedangkan kondisi lapangan di tingkat baga sosial masyarakat, dan partisipasi
dua. Perlindung-an anak dalam masyarakat Garda PPKS
ketenaga kerjaan tidak masuk ke dalam (penangulangan penanganan kesejah-
kinerja utama kare-na kewenangan teraan sosial) yang dibentuk oleh
peran fungsi penga-wasan telah di tarik pemerintah kota Bandung berbasis
ke provinsi, sehingga kesulitan masyarakat, untuk memantau di
melaksanakan karena tidak ada lapangan minimal ada laporan laporan
kewenangan. melalui medsos twiter, fb dan WA
tentang keberadaan orang yang
Berdasarkan hasil penelitian dan
terlantar, orang yang sakit ,orang yang
pembahasan terhadap penyeleng-garaan
tidak tertanggulangi, ditambah lagi
perlindungan terhadap anak di bidang
dengan adanya sarana pusat
ketenagakerjaan yang berkait-an dengan
kesejahteraan sosial yang ada di
permasalahan perekono-mian di
Rancacili yaitu dengan adanya sarana
keluarga maka peranan dinas tenaga
rumah singgah terhadap
kerja sangat diharapkan untuk berkiprah
penanganan/penampungan anak di
mengatasi perlindungan terhadap anak
jalanan ini akan berdapak positip dan
agar anak mendapat hak hak nya untuk
baik terhadap perlindungan anak,
tumbuh dan berkembang sesuai dengan
walaupun saat ini masih ada anak yang
fitrahnya, sesuai dengan yang
berkeliaran di wilayah Kota Bandung
diamanatkan oleh undang undang
namun dengan penyediaan fasilitas dan
nomor 35 tentang perlindungan anak,
anggaran untuk penanggulangan anak
namun didalam melaksanakan tugasnya
jalanan pada saat sekarang ini masih
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
kekurangan untuk pemantauan
tidak dapat melaksanakan tugas nya
keadaan/kondisi jalanan di wilayah kota
sesuai dengsn fungsinya untuk
melaksanakan pengawasan terhadap Bandung yang luas sehingga kesulitan
untuk meraih anak jalan yang
eksistensi tenaga kerja yang berada di
berkeliaran, jika telah dilengkapi
Kota Bandng, termasuk keberadaan
dengan CCTV untuk memantau anak
tenaga kerja yang ada melibatkan anak
jalanan , maka akan memudahkan untuk
anak , karena peran fungsi pengawasan
meraih anak jalanaan yang nantinya
terhadap ketene-gakerjaan di wilayah
mendapat fasilitas untuk hidup tumbuh
Kota Bandung telah ditarik
dan berkembang sesuai fitrahnya dan
kewenangannya ke tingkat provinsi,
difasilitasi oleh pemerintah pusat dan
peran dan fungsi kepengawasan yang
pemerintah daerah.
dilaksanakan oleh provinsi menjadi
kurang effektif karena banyak Kota dan Selanjutnya hasil penelitiaan dan
kabupaten yang harus diawasi meliputi pembahasan perlindungan terhadap

26
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

anak dilihat dari komitmen pimpinan b) Sarana dan prasarana, terutama


yaitu bahwa Dewan Perwakilan Rakyat rumah aman belum ada yang sangat
Daerah Kota Bandung serta Walikota diperlukan untuk penanganan dan
Bandung, telah menerbitkan peraturan penanggulangan korban kekerasan,
daerah yang merupakan turunan dari termasuk juga ruangan konseling
Undang Undang nomor 23 tahun 2010 yang kurang layak, serta
yang telah dirubah menjadi Undang perpustakaan untuk literatur hukum,
undang nomor 35 tahun 2014 tentang psikologi.
Perlindungan anak, dan ditindaklanjuti c) Anggaran untuk biaya operasional
dengan terbitnya peraturan Walikota penanganan atau penanggulangan
Bandung serta Keputusan Wlikota korban baik yang diperlukan oleh
Bandung untuk menyelenggarakan para konselor ataupun para aparatur
perlindungan anak, hal ini dapat dilihat UPPA Poltabes tidak ada serta
dari kebijakan yang telah diterbitkan honorarium konselor yang sangat
oleh Pemerintah Kota Bandung yaitu: 1) rendah akan berdampak terhadap
Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2012 pelayanan tidak prima.
tentang Penyelenggaraan Perlindungan
Anak. 2) Peraturan Walikota Bandung d) Tidak adanya anggaran untuk
nomor 661 tahun 2016 tentang Rencana pembiayaan sosialisasi dan
Aksi Daerah Pengembangan Kota penyuluhan kepada masyarakat
Layak Anak Kota Bandung 2016 -2017. sebagai upaya pencegahan/upaya
3) Keputusan Walikota Bandung preventif terhadap tindakan
No.463/Kep.660-BPPKB/2016 tentang kekerasan /KDRT.
Gugus Tugas Kota Layak Anak periode e) Waktu penanganan serta
tahun 2016-2018. penanggulangan korban kekerasan
terhadap anak dalam proses peradilan
yang diperlukan oleh kejaksaan dan
KESIMPULAN DAN SARAN kehakiman sangat kurang karena
Kesimpulan telah dibatasi waktu penyelesaiannya
oleh aturan,
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka peneliti dapat Adapun upaya upaya untuk
mengambil kesimpulan bahwa mengatasi kendala kendala atau
implementasi kebijakan tentang hambatan hambatan tersebut yaitu
perlindungan anak di UPT P2TP2A dengan cara:
Kota Bandung belum optimal, a) Upaya untuk mengatasi kekurangan
walaupun pada kenyataanya semua jumlah sumber daya manusia yaitu
kasus dari korban yang melapor ke UPT dengan cara kerja lembur serta
P2TP2A dapat dilayani dan diselesaikan
menyingkronkan kegiatan agar
dengan baik dan sesuai dengan prosedur berjalan efektif dan efisien.
perlindungan anak, namun masih
memerlukan peman-tapan kinerja, b) Upaya untuk kekurangan sarana
Adapun penjelasannya adalah sebagai prasarana yaitu karena tidak ada
berikut: rumah aman, UPT P2TP2A Kota
Bandung berkoordinasi dengan
a) Sumber daya manusia pengelola di P2TP2A provinsi untuk dapat
UPT P2TP2A Kota Bandung yang menggunakan fasilitas rumah aman
masih kurang yaitu ASN, tenaga provinsi, serta untuk ruangan
Lawyer dan Psikolog. konseling bisa mengoptimalkan

27
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

ruangan yang ada, untuk mengatasi cukup untuk penyelenggaraan


referensi karena tidak ada perlindungan anak serta pemenuhan
perpustakaan dengan menggunakan terhadap hak hak anak untuk
layanan internet. tumbuh dan berkembang sesuai
dengan fitrahnya sehingga akan
c) Upaya untuk mengatasi kekurangan
terwujud anak yang bahagia dan
anggaran untuk operasional yaitu
sejahtera .
dengan cara melakukan efisiensi
terhadap penggunaan anggaran yang b) Untuk mengoptimalkan
sudah ada. penyelenggaraan proses peradilan
terhadap anak baik terhadap anak
d) Upaya untuk mengatasi tidak adanya
sebagai korban atau sebagai pelaku,
ketersediaan anggaran untuk
dan sesuai dengan sistim peradilan
sosialisasi pencegahan kekerasan
pidana anak waktu nya sudah
terhadap anak yaitu dengan
dibatasi, dan dalam rangka
mengoptimalkan partisipasi
memberikan pelayanan yang prima
masyarakat, dimana UPT P2TP2A
terhadap penyelenggaraan
Kota Bandung pernah diundang oleh
perlindungan anak, hendaknya dikota
masyarakat untuk menjadi
Bandung dibentuk pelayanan satu
narasumber untuk pencegahan
pintu dari seluruh organisasi
kekerasan terhadap anak.
perangkat daerah dan instansi
e) Upaya untuk mengatasi keterbatasan vertikal yang terkait dalam proses
waktu dalam proses peradilan peradilan anak yaitu UPT P2TP2A,
kekerasan terhadap anak yaitu UPPA Poltabes, Jaksa Anak/jaksa
dengan kerja melebihi waktu jam yang menangani perkara anak,
kerja yaitu kerja lembur. Hakim Anak/ hakim yang menangani
perkara peradilan anak, Pekerja
Sosial hal ini untuk mengefisienkan
Saran waktu penyelesaian peradilan anak
a) Sehubungan dengan jumlah anak di serta dapat membuat suatu keputusan
Kota Bandung yang jumlahnya yang tepat dan cepat karena satu
hampir sepertiga dari jumlah pintu pelayanan dalam memberikan
penduduk Kota Bandung, serta pelayanan peradilan anak di Kota
dengan memperhatikan Instruksi Bandung.
Presiden nomor 5 tahun 2014, c) Untuk pelayanan satu pintu ini
sehingga permasalahan perlindungan menjadi tanggung jawab Pemerintah
anak dari kekerasan dan pelanggaran Kota Bandung untuk menyediakan
terhadap hak hak anak harus menjadi fasilitas dan anggaran
prioritas yang utama dalam operasionalnya.
membangun kemasyarakatan oleh
Pemerintah Kota Bandung dan
hendaknya Pemerintah Kota
Bandung untuk dapat memenuhi
DAFTAR PUSTAKA
seluruh kebutuhan anggaran terhadap
seluruh organisasi Perangkat Daerah Agustino, Leo. 2016. Dasar-dasar
(OPD) Kota Bandung yang Kebijakan Publik. Bandung:
menyelenggarakan perlindungan Alfabeta.
anak dan menyediakan tenaga ahli
yang kompeten dengan jumlah yang

28
JURNAL SOSIAL DAN HUMANIS SAINS
Vol. 04 No. 01 Juni 2019

Dunn, William N. 2000. Pengantar Ridwan, Juniarso dan Achmad Sodik


Kebijakan Publik. Edisi Kedua. Sudrajat. 2017. Hukum
Yogyakarta:Gadjah Mada Administrasi Negara dan
University Press. Kebijakan Layanan Publik.
Bandung: Nuansa Cendekia.
Fischer, Frank, Gerald J.Miller dan
Mara S. Sidney. 2014. Handbook Solihin Abdul Wahab. 2016. Analisis
Analisis Kebijakan Publik Teori, Kebijakan dari Formulasi Ke
Politik dan Metode. Bandung: penyusunan Model Model
Nusa Media. Implementasi Kebijakan Publik
Ed 1, cet 5. Jakarta. Bumi Aksara.
Nugroho, Riant. Public Policy Teori,
Manajemen, Dinamika, Analisis, Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Konvergensi dan Kimia Administrasi, dilengkapi dengan
Kebijakan. Edisi Kelima. Jakarta: Metode R&D. Bandung: Alfabeta.
Elex Media. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Parsons, Wayne. 2014. Public Policy Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Pengantar Teori dan Praktik Bandung: Alfabeta.
Analisis Kebijakan. Jakarta: Suharto, Edi. 2014. Analisis Kebijakan
Kencana Prenadamedia Group. Publik. Bandung: Alfabeta.
Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik
Sulistyastuti. Implemen-tasi Teori, Proses Dan Studi Kasus.
Kebijakan Publik Konsep dam Yogyakarta: CAPS.
Aplikasinya Di Indonesia.
Yogyakarta: Gava Media.

29

Anda mungkin juga menyukai