DI INDONESIA
Proposal Skripsi
Diajukan oleh :
Kepada :
Melihat kondisi ini, penelitian tentang perlindungan anak di Indonesia menjadi sangat
relevan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
kondisi perlindungan anak di Indonesia dan memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan efektivitas perlindungan anak di masa depan.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak kebijakan perlindungan anak terhadap kesejahteraan anak di
Indonesia?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas hukum perlindungan anak di
Indonesia?
3. Bagaimana peran pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam perlindungan anak di
Indonesia?
3. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum:
Untuk memahami dan menganalisis efektivitas implementasi hukum dan kebijakan
perlindungan anak di Indonesia.
2) Tujuan Khusus:
a. Untuk mengevaluasi sejauh mana hukum dan kebijakan perlindungan anak
telah diimplementasikan di Indonesia.
b. Untuk mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam penerapan hukum dan
kebijakan perlindungan anak.
c. Untuk mengetahui dampak dari implementasi hukum dan kebijakan
perlindungan anak terhadap kesejahteraan anak di Indonesia.
d. Untuk memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian untuk
meningkatkan efektivitas perlindungan anak di Indonesia.
4. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis:
a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada literatur tentang perlindungan
anak, khususnya dalam konteks Indonesia.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan perlindungan anak.
2) Manfaat Praktis:
a. Bagi Pemerintah: Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan
perbaikan dalam implementasi hukum dan kebijakan perlindungan anak.
b. Bagi Masyarakat: Masyarakat dapat lebih memahami pentingnya perlindungan
anak dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam upaya perlindungan anak.
c. Bagi Lembaga Perlindungan Anak: Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam merumuskan strategi dan program perlindungan anak yang
lebih efektif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Landasan Teori
1) Teori Perlindungan Terhadap Anak: Tinjauan pustaka pertama membahas teori
perlindungan terhadap anak. Landasan teori ini dapat digunakan untuk memahami
konsep dan prinsip dasar dalam melindungi anak dari bahaya fisik dan psikis.
2) Perlindungan Anak dalam Undang-Undang: Tinjauan pustaka kedua membahas
perlindungan anak dalam konteks undang-undang di Indonesia. Landasan teori ini
meliputi pemahaman tentang undang-undang yang mengatur perlindungan anak,
seperti Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
3) Perlindungan Anak sebagai Potensi Sumber Daya Manusia Muda: Tinjauan pustaka
ketiga membahas pentingnya melindungi anak sebagai potensi sumber daya manusia
muda. Landasan teori ini mencakup pemahaman tentang perlunya membangun
masyarakat yang adil dan makmur melalui perlindungan anak.
4) Perlindungan Hukum Anak: Tinjauan pustaka keempat membahas perlindungan
hukum anak. Landasan teori ini meliputi pemahaman tentang konsep perlindungan
anak berdasarkan undang-undang yang mengatur hak-hak anak dan pentingnya
melindungi anak agar mereka dapat hidup dengan harkat dan martabat tanpa
diskriminasi.
5) Anak sebagai Individu yang Belum Cakap: Tinjauan pustaka kelima membahas anak
sebagai individu yang masih kecil dan belum cakap untuk melakukan sesuatu dengan
sendirinya. Landasan teori ini dapat digunakan untuk memahami perlindungan anak
sebagai upaya melindungi mereka dari eksploitasi dan kekerasan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey, yaitu penelitian
dengan menganalisa angka-angka yang diperoleh dari hasil survey dalam bentuk penyebaran
kuesioner kepada sampel penelitian.
1. Desain Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei lintas-seksi
yang melibatkan pengumpulan data dari anak-anak usia 10-15 tahun di lima sekolah dasar di
daerah perkotaan.
2. Populasi dan Sampel: Populasi penelitian ini adalah seluruh anak usia 10-15 tahun di
lima sekolah dasar terpilih. Dari populasi tersebut, menggunakan teknik random sampling,
dipilih 200 responden sebagai sampel penelitian.
3. Instrumen Pengumpulan Data: Kuesioner terstruktur digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data. Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan yang mencakup persepsi anak
tentang perlindungan, pengalaman mereka terkait kekerasan atau eksploitasi, pengetahuan
mereka tentang hak-hak anak, dan faktor-faktor lain yang relevan. Validitas dan reliabilitas
kuesioner telah diuji sebelumnya.
4. Prosedur Pengumpulan Data: Kuesioner disebarkan kepada responden di setiap sekolah
yang terlibat dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara langsung di dalam kelas
dengan bantuan guru sebagai pengawas. Anak-anak diberikan waktu yang cukup untuk
mengisi kuesioner dengan bimbingan dari peneliti.
5. Analisis Data: Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan metode statistik
deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik
responden dan variabel-variabel yang terkait dengan perlindungan anak. Selanjutnya, uji
statistik seperti uji chi-square atau uji regresi dapat digunakan untuk menguji hubungan
antara variabel-variabel tersebut.
6. Interpretasi Hasil: Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar anak
memiliki persepsi positif terkait perlindungan anak dan memiliki pengetahuan yang cukup
tentang hak-hak mereka. Namun, terdapat beberapa temuan yang menunjukkan adanya
kekerasan dan eksploitasi terhadap anak yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.
7. Kesimpulan dan Rekomendasi: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
perlindungan anak di daerah perkotaan masih perlu ditingkatkan. Rekomendasi yang dapat
diberikan termasuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang perlindungan anak,
peningkatan peran pemerintah dan lembaga terkait, serta pengembangan program edukasi
untuk anak dan orang tua tentang hak-hak dan perlindungan anak.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulannya, perlindungan anak di Indonesia membutuhkan peran aktif dan sinergi
antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang
komprehensif dan berkelanjutan, serta meningkatkan penegakan hukum terkait
perlindungan anak. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan melaporkan kasus
kekerasan atau eksploitasi anak. Keluarga memiliki peran utama dalam melindungi anak
di lingkungan keluarga. Dengan implementasi saran-saran ini, diharapkan perlindungan
anak di Indonesia dapat ditingkatkan dan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang
dengan aman, sehat, dan bahagia.
2. Saran
1) Pemerintah perlu memperkuat kebijakan perlindungan anak dengan membuat
kebijakan yang komprehensif dan berkelanjutan. Kebijakan ini harus mencakup
perlindungan hak-hak anak, pencegahan kekerasan dan eksploitasi anak, serta akses
anak-anak terhadap pendidikan dan kesehatan.
2) Pemerintah juga perlu meningkatkan penegakan hukum terkait dengan perlindungan
anak. Hal ini meliputi peningkatan jumlah dan kualitas penyidik, jaksa, dan hakim
yang khusus menangani kasus kejahatan anak.
3) Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan anak.
Pendidikan dan kampanye yang melibatkan masyarakat secara luas perlu dilakukan
untuk meningkatkan pemahaman tentang hak-hak anak dan bahaya kekerasan serta
eksploitasi anak.
4) Masyarakat juga perlu aktif melaporkan kasus kekerasan atau eksploitasi anak yang
mereka temui. Pelaporan ini penting agar tindakan yang tepat dapat diambil untuk
melindungi anak-anak yang menjadi korban.
5) Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perlindungan anak. Keluarga
perlu menciptakan lingkungan yang aman, memberikan perhatian dan kasih sayang
kepada anak-anak, serta memberikan pendidikan dan pengajaran yang positif.
6) Dalam melindungi anak, perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah,
masyarakat, dan keluarga. Sinergi dan kolaborasi antara semua pihak akan
memperkuat upaya perlindungan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ismu Chaidir Makkarannu, 2019 EFEKTIFITAS PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP ANAK MELALUI SARANA DIVERSI DALAM SISTEM PERADILAN
PIDANA. Al-Ishlah Jurnal Ilmiah Hukum
https://www.unicef.org/indonesia/id/laporan/materi-referensi-terkait-perlindungan-
anak
https://savethechildren.or.id/kebijakan-perlindungan-anak