Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Implementasi Peraturan

Daerah No 9 tahun 2014 Tentang Perlindungan anak dan Perempuan (Studi Kasus

Kekerasan Seksual terhadap anak di Kabupaten Pandeglang), metode yang digunakan

yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

cocok digunakan untuk meneliti dimana masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi

sosial yang tidak luas. Sehingga hasil penelitian lebih dalam dan juga bermakna. Metode

ini juga dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi di

balik fenomena yang kadang kala merupakan sesuatu yang sulit dipahami.

3.2 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian kepada Implementasi

Peraturan Daerah No 9 tahun 2014 Tentang Perlindungan anak dan Perempuan (Studi

Kasus Kekerasan Seksual terhadap anak di Kabupaten Pandeglang) Selanjutnya untuk

menganalisis dan mengetahui apa saja masalah-masalah yang muncul dan apa yang

dihadapi Kabupaten Pandeglang tentang Peraturan Daerah Provinsi Banten tentang

perlindungan anak dan Perempuan. Maka dengan itu, ruang lingkup penelitian di

harapkan dapat memudahkan peneliti untuk focus terhadap penelitian yang akan di

lakukan.

Maka dari itu Pembatasan ruang lingkup penelitian didasarkan pada pemaparan yang

terdapat pada latar belakang masalah yaitu hanya pada Kekerasan Seksual terhadap anak

di Kabupaten Pandeglang
3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menjelaskan mengenai locus penelitian yang akan dilakukan,

termasuk dalam menjelaskan tempat,serta alasan memilihnya locus penelitian ini adalah

Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Pandeglang dipilih menjadi locus penelitian

didasarkan pada permasalahan ini karena Kabupaten pandeglang salah satu kabupaten

yang sering Disebut dengan Kota santri tetapi mengapa meningkat nya kasus kekerasan

khusunya kekerasan seksual yang meningkat setiap tahunnya.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai konsep

dari objek penelitian yang akan diteliti menurut pendapat ahli, berdasarkan konsep

kerangka berpikir penelitian itu sendiri. Objek penelitian ini adalah Implementasi

Peraturan Daerah No 9 tahun 2014 Tentang Perlindungan anak dan Perempuan

(Studi Kasus Kekerasan Seksual terhadap anak di Kabupaten Pandeglang).

Definisi konsep Implementasi Peraturan Daerah No 9 tahun 2014 Tentang

Perlindungan anak dan Perempuan (Studi Kasus Kekerasan Seksual terhadap anak di

Kabupaten Pandeglang) adalah sejauh mana implementasi Undang-undang nomor 9

tahun 2014 di Kabupaten Pandeglang memberikan jaminan Terjaganya Hak-hak

terutama hak-hak anak dalam perlindungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap

masyarakat-masyarakat terutama masyarakat yang mendapatkan kekerasan seksual.

kemudian dapat dilihat bagaimana hasil atau pencapaiannya. Adapun definisi para

ahli terkait dengan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :
1. Implementasi Kebijakan

Menurut Van Metter Van Horn (1975) dalam Agustino (2014) implementasi

kebijakan adalah merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh

individu atau kelompok pemerintah atau swasta yang di arahkan pada

tercapainya tujuan-tujuan tertentu yang telah di putuskan oleh kebijakan.

2. Kekerasan Seksual

Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina,

melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi

seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat

atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang

mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan

melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah merupakan penjabaran konsep penelitian dalam

rincian yang terukur. Variabel dalam penelitian ini yaitu : Implementasi Peraturan

Daerah No 9 tahun 2014 Tentang Perlindungan anak dan Perempuan (Studi Kasus

Kekerasan Seksual terhadap anak di Kabupaten Pandeglang) Maka dalam penjelasan

definisi konsep yang digunakan, dalam hal ini peneliti menggunakan teori

Implementasi Van Meter dan Van horn (dalam winarno 2008:156)

1. Ukuran-ukuran dasar dan Tujuan-tujuan kebijakan yaitu , untuk menilai

sejauh mana ukuran dasar dan tujuan kebijakan telah direalisasikan


2. Sumber Daya yaitu, mencakup dan mendorong juga memperlancar

implementasi yang efektif

3. Komunikasi antar Organisasi dan Kegiatan Pelaksanaan yaitu,harus

mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka

miliki dalam menjalankan kebijakan dan juga perlu di perhatikan juga perlu

ditunjukan ikitan-ikatan badan pelaksana dengan pemeran-pemeran serta

dalam sistem penyampaian kebijakan.

4. Kondisi Ekonomi, sosial, politik yaitu, sumber daya yang dapat mendorong

dan mendukung keberhasilan implementasi kebijakan

5. Disposisi Pelaksana yaitu, merespon pelaksana terhadap kebijakan, memberi

pemahaman terhadap kebijakan

6. Karakteristik agen pelaksana adalah mencakup karakteristik perilaku atau

tindakan yang dimiliki dan dilakukan oleh para pelaksana kebijakan. Bagian

ini juga membahas mengenai karakteristik, norma-norma atau aturan hokum

dan pola-pola hubungan yang terjalin berulang-ulang dalam menjalankan

kebijakan tersebut.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan ini, dimana pada penelitian kuantitatif yang

menjadi instrument penelitiannya ialah peneliti itu sendiri. Dalam hal ini bahwa peneliti

diharuskan memiliki teori serta pengetahuan yang luas, agar nantinya peneliti dapat

dengan mudah bertanya kepada informan, melakukan analisis, memotret dan memahami

secara mendalam mengenai kondisi lingkungan yang akan diteliti dengan lebih jelas.
3.6 Informan penelitian

Informan Penelitian adalah narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan dan

pengalaman lebih terkait maslaah-masalah yang sedang diteliti . Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik penentuan informasi secara purposive, yaitu narasumber

sudah ditentukan sejak awal dan sudah menemukan key informan yang pasti sudah

ditentukan sejak awal sesuai dengan tema pembahasan dalam penelitian ini yaitu :
Table 3.2

Informan Penelitian

Kode
Informan Keterangan
Informan
Kepala Seksi Perlindungan
I1
anak dan Perempuan

DP3AKB Kabupaten

Pandeglang

Kepala Seksi anak dan


I2
Lansia Dinas Sosial

Kabupaten Pandeglang Key Informan

Pendamping anak Kekerasan


I3
Seksual

I4 Kasat PPA Reskrim Polres

Pandeglang

I5 Ketua MUI kabupaten

Pandeglang

I6 Pembina Forum Anak Nasional

Kabupaten Pandeglang
Secondary Informan
Masyarakat Kabupaten
I7- I10
Pandeglang

Sumber : Peneliti,2023
3.7 Teknik Pengumpulan data

Penelitian ini akan menggunakan 3 metode pengumpulan data. Antara lain :

1. Metode wawancara

Seorang peneliti melakukan sebuah wawanca kepada pihak-pihak yang dapat

membantu untuk memberikan sebuah gambaran atau informasi tentang

Program Perlindungan anak dari kekerasan seksual yaitu informan yang dapat

memberkan pemahaman lebih mendalam lagi mengenai penelitian.

No. Variabel Pertanyaan Informan

Ukuran dan 1. Apa tujuan dari Peraturan Daerah


1. Tujuan I1, I2, I3, I4 I5
Provinsi Banten Nomor 9 tahun
Kebijakan
2014 tentang perlindungan anak

dan perempuan ?

2. Apa yang menjadi ukuran

keberhasilan dari kebijakan

tersebut?

3. Apakah ada target yang

ditentukan dalam penurunan

Kejahatan terhadap anak dan

perempuan khusunya pada

kekerasan seksual ?
1. Bagaimana kualitas dan

kuantitas para pelaksana

kebijakan dalam menangani

dan melindungi Kekerasan I1, I2, I3, I4, I5, I7-


2. Sumberdaya
I10
khusunya kekerasan seksual ?

2. Bagaimana mengenai

pendanaan atau anggaran untuk

perlindungan Kekerasan

khusunya kekerasan seksual ?

3. Bagaimana sarana dan prasarana

yang ada dalam menunjang

perlindungan Kekerasan

khusunya kekerasan seksual ?

4. Bagaimana pemahaman

masyarakat mengenai adanya

perlindungan Kekerasan

khusunya kekerasan seksual ?

1. Bagaimana peran atau karakter

dari masing-masing stakeholder

yang terlibat?

Karakteristik 2. Apakah ada SOP dalam


3. I1, I2, I3, I4, I5, I7-I10
Agen Pelaksana
pelaksanaan Peraturan Gubernur

dalam Perlindungan dan


penanganan anak dan

perempuan terhadap tindak

kekerasa ? Jika ada bagaimana

SOP nya?

3. Apakah ada pelaksanaan

pengawasan atau evaluasi dalam

pelaksanaan Perlindungan dan

penanganan tindak kekerasan

terhadap anak dan perempuan ?

4. Bagaimana pelaksanaan

Perlindungan dan penanganan

stunting sejauh ini?

Sikap atau 1. Bagaimana sikap para pelaksana


Kecenderungan
4. mengenai adanya Peraturan I1, I2, I3, I4, I5, I6-15
Pelaksana
(Disposisi)
Gubernur mengenai

Perlindungan dan penanganan

anak dan perempuan terhadap

tindak kekerasan ?

2. Bagaimana pemahaman para

pelaksana dari tiap organisasi

yang terlibat dalam pelaksanaan

Perlindungan dan penanganan

anak dan perempuan terhadap


tindak kekerasan ?

1. Bagaimana komunikasi dan

koordinasi dalam penyampaian

informasi yang dilakukan para

pelaksana dalam melindungi dan

penanganan anak dan I1, I2, I3, I4, I5, I7-I10

perempuan terhadap tindak

kekerasan ?

2. Upaya apa saja yang telah

dilakukan para pelaksana dalam

Komunikasi melaksanaan tersebut?

Antarorganisas 3. Bagaimana penyampaian


5.
si dan Aktivitas informasi mengenai pemahaman

Pelaksana pentingnya melindungi dan

menangani anak dan perempuan

terhadap tindak kekerasan ?

4. BagaimanaPencegahan kekerasan

khusunya kekerasan seksual yang

dilakukan para pelaksana di tiap

OPD?

1. Bagaimana tanggapan

masyarakat terkait adanya


I1, I2, I3, I4, I5, I7-I10
kebijakan tentang perlindungan

dan penaganan Kasus kekerasan

terhadap anak dan perempuan

khusunya tindak kekerasan

seksual ?
Lingkungan
2. Apakah kondisi ekonomi
Ekonomi,
6. menjadi penyebab terjadinya
Sosial, Politik
kekerasan terhadap anak dan

perempuan di Kabupaten

Pandeglang

2. Observasi

Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada

objek penelitian untuk memperoleh data-data awal dan juga data

sekunder. Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi non

partisipan, dimana peneliti melakukan pengamatan dengan datang

langsung ke lapangan tetapi peneliti tidak terlibat dengan subjek yang

diamati.

3. Metode Dokumentasi

Peneliti mendapatkan referensi dari peneliti-penelitian yang sudah ada untuk

dijadikan bahan awal penulisan ini. Dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan Perlindungan anak dari kekerasan seksual di kabupaten pandeglang


dan Faktor-faktor yang mempengaruhi dijadikan bahan dasar dalam

penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis data

Analisis Merupakan sebuah proses pencarian dan perencanaaan secara sistematis

semua data dan arahan yang telah terkumpul agar peneliti mengerti benar makna yang

telah dikemukakanya dan dapat disajikan kepada orang lain. Proses analisis dalam

penelitian kualitatif , kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara bersamaan dengan

proses pelaksaan pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono

(2012:88) analisis data dalam metodologi kualitatif terdiri dari empat jalur kegiatan

secara bersamaan yaitu

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah peneliti mengumpulkan seluruh data yang masih

bersifat kasar belum diolah datanya yang di dapat dari hasil penelitiannya

lapangan

2. Reduksi data

Reduksi data sebagai Proses seleksi, penyederhanaan, penggolongan,

pengabstrakan dan trnsformasi dari catatan lapangan yang masih datanya

bersifat kasar. Proses ini terus berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian

ini, yang dimulai dari sebelum pengumpulan data dilakukan.

3. Penyajian Data

Penyajian data adalah pendeskripsian rangkaian informasi yang telah disusun

dan memungkinkan adanya pengambilan tindakan dan penarikan kesimpulan

terhadap masalah-masalah yang diteliti. Penyajian data dapat berupa suatu


cerita, kalimat, table, ataupun grafik yang diharapkan mampu memberikan

penjelasan terhadap apa yang di teliti oleh peneliti

4. Penarikan Kesimpulan

Pada pemulaan data, dapat dilakukan pernyataan dan analisa yang mungkin

terjadi, kemudian disusun sebab akibatnya berdasarkan bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data.

Kemudian barulah ditarik kesimpulan yang di anggaap kribel.

3.9 Uji keabsahan data

pada uji keabsahan data, peneliti akan menggunakan metode triangulasi dan member

check.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi Sumber merupakan pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sumber yang lain di luar data itu, untuk pengecekan atau

pembanding terhadap data itu. Hal ini berarti membandingkan dan mengecek

kembali derajat kepercayaan informasi yang diperoleh waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Ada empat macam Triangulasi yaitu,

Triangulasi sumber, tringulasi penyidik, tringulasi metode, tringulasi teori

(dalam Sugiyono,2012:273). Dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi

sumber, peneliti disini mengecek data melalui wawancara dengan berbagai

sumber. keabsahan data dilakukan melalui wawancara mengenai kebenaran

informasi yang diberikan oleh Narasumber melalui wawancara. Menurut

Sugiyono (2017:257) dalam bukunya menyebutkan bahwa dalam uji

kredibilitas, triangulasi merupakan suatu cara untuk melakukan pengecekan


data dengan berbagai sumber, teknik dan waktu. Dalam hal ini untuk menguji

keabsahan data peneliti menggunakan dua jenis teknik triangulasi,

diantaranya sebagai berikut :

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dapat dilakukan untuk menguji data dengan

cara mengecek data yang sudah diperoleh dari beberapa sumber

yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.

Sehingga nantinya data tersebut akan dideskripsikan dan

dikelompokan mana sudut pandang yang sama, berbeda dan

sudut pandang yang lebih spesifik diantara sumber data tersebut.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dapat dilakukan untuk menguji kreadibilitas

data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama,

tetapi dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini jika peneliti

mendapatkan data melalui wawancara, maka peneliti melakukan

pengecekan kembali dengan observasi. Apabila dengan teknik

pengujian kreadibilitas tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda, peneliti diharuskan melakukan diskusi kembali kepada

sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana

yang dianggap tepat.

2. member check

Member Check adalah proses pengecekan data yang berasal dari informan

yang bertujuan untuk mengetahui seberapa valid Data yang diperoleh sesuai
dengan apa yang diberikan atau disampaikan oleh informan. Berarti data

tersebut valid sehingga semakin kredibel namun, jika data yang diperoleh

peneliti tidak disepakati oleh informan, peneliti perlu melakukan diskusi

dengan informan dan apabila terdapat Kerancuan informasi yang diterima

setelah diskusi, peneliti harus mengubah semuanya dan menyesuaikan dengan

data yang diberikan oleh informan tersebut.

4.10 Jadwal Penelitian

Tabel 4.3

Jadwal penelitian

2022 2023
No. Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Observasi
1.
Awal
Pengajuan
2.
Judul
Mengurus
2.
Perizinan
Penyusunan
2. Proposal
Skripsi
Seminar
3.
Proposal
Revisi
4.
Proposal
Penyusunan
5. Hasil
Penelitian
Sidang
6.
Skripsi
Revisi
7.
Skripsi

Anda mungkin juga menyukai