Anda di halaman 1dari 3

OUTLINE PKM-PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA (PKM-

PSH)

A. Judul
Pentingnya Seks Education Sejak Dini untuk Mencegah Timbulnya Permasalahan Sosial
dalam Suatu Lingkup : Remaja Kota Malang
B. Latar Belakang
Seks bebas adalah hubungan yang dilakukan oleh laki – laki dan perempuan tanpa
adanya ikatan sah pernikahan. Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya seks
bebas. Salah satunya kebutuhan ekonomi yang mendorong hal tersebut.
Dikutip dari Jawa Pos Radar Malang (26/04/2018) pasangan yang sama – sama
dibawah umur mendominasi menikah dibawah umur. Dilansir dari data berita Surya
Malang (16/04/2016) kasus pembuangan bayi di Kota Malang semakin marak. Adanya
kasus tersebut membuktikan bahwa dibutuhkannya edukasi dasar tentang seksual diluar
pernikahan.
Dalam pasal 7 ayat 1 UU Nomor 1 tahun1974, tentang perkawinan menyebutkan
bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria mencapai umur 19 tahun dan pihak
wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Hubungan seksual dapat dipidana apabila
dilakukan dengan anak yang belum berusia 18 tahun. Hubungan antar laki – laki dan
perempuan tersebut disebut perzinahan. Maka dari itu, penelitian disini akan
menganalisis bagaimana pentingnya edukasi seksual sejak dini terkhususnya di Kota
Malang.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengetahuan sementara yang diketahui oleh remaja mengenai seksual secara
umum?
2. Apa peran penting seks education?
3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah faktor penyebab
terjadinya seks bebas?

D. Tujuan
1. Mengetahui pandangan sementara mengenai seksual secara umum oleh para
remaja.
2. Mengetahui peran penting seks education.
3. Mengetahui upaya dan faktor – faktor dari seks bebas.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk berbagai bidang, yakni :
1. Bidang akademik
Penelitian ini bermanfaat sebagai dasar referensi untuk melakukan penelitian
akademik berikutnya. Serta mengedukasi para remaja tentang pentingnya seks
education sejak dini.
2. Bagi masyarakat
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya edukasi
seksual sejak dini oleh remaja maupun orang tua untuk dapat menghindari hal buruk
dan menawarkan sosialisasi penting atas hal ini.
3. Bagi pemerintahan
Penelitian ini akan bermanfaat untuk pemerintahan dimana akan menyadarkan
pemerintah untuk tergerak berperan dibidang seksual dini.
4. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui bagaimana bentuk berbagi pengetahuan mengenai seksual
dan masalah seksual yang terjadi di era sekarang dengan pelaku atau korban yang
banyak masih dibawah umur dan dapat menjadi refernsi upaya untuk penuntasan
masalah.

F. Luaran
1. Menciptakan gagasan baru tentang edukasi seksual.
2. Artikel ini akan berkaitan secara teoritis dengan kejadian konstektual yang ada
dengan berisi teori juga riset.
3. Outcomes berupa layanan masyarakat seperti organisasi dibidang seksual, sosialisasi
pengaruh seks bebas yang dilakukan dini, sarana pengetahuan di daerah – daerah.

G. Tinjauan Pustaka
Seksualitas dideskripsikan melalui interkasi dan hubungan dengan individu dari jenis
kelamin yang berbeda yang mencakup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi
,dan emosi. Seksualitas berhubungan dengan bagaimana seseorang merasa tentang diri
mereka dan bagaiman mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada lawan jenis
melalui perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerakan tubuh, pakaian, dan
pembendaharaan kata (Denny dan Quadagno 1992:Zaqid, 1994: Perry dan Potter, 2005.)
Yang perlu dipahami akan terjadinya seksual adalah adanya dorongan yang ada dalam
individu, dapat berupa psikologis, genetik sejarah, atau budaya.
H. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat di mana peneliti melakukan penelitian.
Penelitian ini dilakukan di daerah Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur. Alasan
dipilihnya daerah ini dikarenakan wilayah yang cukup kecil dengan pergaulan kota
dan banyak remaja usia sekolah di daerah ini.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah mixed method atau penelitian campuran yang
melibatkan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif.
3. Tahapan, prosedur dan indikator capaian terukur
4. Fokus penelitian
Proses pengetahuan yang belum tertulis secara aktual mengenai pentingnya edukasi
seksual untuk remaja di daerah Malang.
5. Teknik pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data campuran, yakni sebagai
berikut :
a. Wawancara
b. Survei
c. Observasi
6. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a. Kuisioner online
b. Peneliti
c. Pedoman observasi
d. Catatan lapangan
7. Teknik analisis data
a. Melibatkan merging (menyatukan/ menggabungkan)
b. Connecting (menghubungkan / membuat basis – data yang satu menjelaskan
basis – data yang lain)
c. Building (membangun / membuat basis – data yang satu membangun sesuatu
yang baru yang digunakan dalam basis data yang lain)
d. Embedding (menanamkan / menempatkan basis – data yang satu dalam basis –
data lain yang lebih besar)
e. Di –mixed (dicampur) dalam penelitian metode campuran.
8. Penyimpulan hasil penelitian
Simpulan berupa jawaban dari masalah yang kami angkat dari hasil pemahaman serta
riset yang dilakukan.

I. Biaya dan Jadwal Kegiatan :


1. Rancangan Biaya : Rp. 9.750.000,- (sesuai rencana anggaran yang diajukan untuk
mendapat pendanaan)
2. Jadwal Kegiatan : 4 bulan (isi sesuai rencana lama kegiatan)

Anda mungkin juga menyukai