Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL

“Remaja Gen Z Merencanakan Masa Depan Tanpa Seks Bebas”

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI STATISTIKA


DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

Kata Pengantar
1
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas ospek _Review Jurnal_
yang diberikan sebagai penugasan. Judul jurnal nasional ini “”, dibuat untuk memenuhi
penugasan ospek.

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari dan merasa masih sangat banyak kekurangan-
kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
dimiliki. Untuk itu kritik dan saran semua pihak sangat kami nantikan demi membantu
penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR …………………………………….2

DAFTAR ISI ………………………………………………3

BAB I ………………………………………………………4
A.Latar Belakang ………………………………………..4
B.Rumusan Masalah ………………………………….....5
C.Tujuan ………………………………………………...5
D.Manfaat ……………………………………………….5

BAB II…………….……………………………………….6
Isi ……………...………………………………………..6

BAB III…………………………………………………....8
A.Kesimpulan …………………………………………..8
B.Daftar Pustaka ………………………………………..8
C.Lampiran ……………………………………………..9

BAB I

3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Review atau mengulas jurnal adalah tulisan yang meringkas atau mengulas jurnal hasil
penelitian yang telah
diterbitkan sebelumnya. Adapun tujuan mereview jurnal yang perlu kita ketahui selain sekedar
menjadi tugas yaitu untuk mengoreksi, memperjelas pertanyaan, menjadi pandangan prespektif
dari yang mereview bagi penulis atau peneliti sekaligus menjadi motivasi bagi penulis atau
peneliti untuk
menjadi lebih baik lagi. Pada intinya, mereview jurnal dilakukan agar memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang topik yang kita review

Jurnal ini membahas tentang generasi Z yang merupakan generasi yang paling muda
yang baru memasuki angkatan kerja, lahir diantara tahun 1995-2010. Generasi ini biasanya
disebut dengan generasi internet atau I-generation. Generasi Z
lebih banyak berhubungan sosial lewat dunia maya dan perkembangan di dunia teknologi
mempengaruhi perilakunya. Dampak negatif kemajuan teknologi sangat beragam, dalam hal
seksual misalnya menonton video atau foto pornografi bahkan melakukan cybersex.
Proporsi gaya hidup berisiko dan terjadinya perilaku seksual pranikah pada remaja yaitu
menonton video porno sebesar 76,2%, terpengaruh dengan bacaan atau tontonan porno
sehingga memiliki keinginan untuk mencoba melakukan hubungan seksual sebesar 15,3% dan
melakukan perilaku seksual pranikah karena pengaruh dari bacaan atau tontonanan porno
sebesar 7,7%. Pacaran menjadi awal mula terjadinya perilaku seksual dengan berbagai kegiatan
mulai dari perasaan saling tertarik, kissing, necking, petting hingga intercourse
Oleh sebab itu, jurnal ini akan membahas pencegahannya.
Adapun makalah ini dibuat sebagai review dari jurnal untuk membuat penulis dan pembaca
lebih mengerti tentang jurnal

B. Rumusan Masalah

4
1. Apa hasil dari jurnal ?
2. Metode apa yang dipakai pada jurnal ?
3. Apa kesimpulan dari jurnal ?

C. Tujuan
Tujuan kegiatan review:

Untuk pemenuhan tugas ospek, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing
masing jurnal , metode apa uang dilakukannya selama penelitiannya, selain itu untuk
mengetahui hasil penelitian kita dalam mengukur jurnal yang sudah pernah diterbitkan

D. Manfaat
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jurnal, isi jurnal, metode apa uang dilakukannya
selama penelitiannya, dan mendapatkan pengalaman dalam meneliti dan meriview jurnal.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Judul : Remaja Gen Z Merencanakan Masa Depan Tanpa Seks Bebas


Penulis :
 Anisa Fathurohma Kharisma
 Olivia Anugrah Cahyani
 Nadhila Paramitha 3
Publikasi :
https://www.researchgate.net/profile/Anisa-Fathurohma/publication/
342158649_Remaja_Gen_Z_Rencanakan_Masa_Depan_Tanpa_Seks_Bebas/links/
5ee59ea5a6fdcc73be7b802b/Remaja-Gen-Z-Rencanakan-Masa-Depan-Tanpa-Seks-Bebas.pdf

Tujuan jurnal :
Meneliti dan mengidentifikasi permasalahan seks bebas di generasi z serta membahas upaya
pencegahannya

Subjek penelitian jurnal:


Generasi Z

Metode penelitian jurnal:


Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi literature terhadap permasalahan kesehatan
reproduksi pada remaja usia 15-24 tahun. Menggunakan data sekunder dari jurnal, buku, internet
dan pustaka yang relevan. Metode analisis deskriptif dengan mendeskripsikan fakta tentang
permasalahan dan diuraikan secukupnya

Hasil:
Survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010 menyatakan
kasus kehamilan remaja usia 14–19 tahun sebesar 19.6% dari total penduduk Indonesia. Lebih dari
50% diantaranya sudah melakukan seks bebas. Hasil survey sebanyak 30% dari remaja yang
melakukan seks bebas berakhir pada kawin muda, hal ini menunjukkan bahwa banyak remaja di
Indonesia belum memahami risiko kehamilan remaja.

6
Berbagai alasan yang mendorong remaja melakukan hubungan seksual, antara lain atas dasar
bukti saling suka maupun mencintai, ada yang berencana untuk menikah, bahkan 70% mengaku
sudah mengetahui konsekuensi dari perilaku seks pra nikah. 7 Studi kasus yang dilakukan oleh
Pilar PKBI Jawa Tengah (2006), tentang perilaku seksual mahasiswa diketahui bahwa remaja
yang melakukan aktivitas pacaran dan mengobrol (100%), berpegangan tangan (80%), mencium
pipi atau kening (69%), mencium bibir (51%), mencium leher (28%), meraba dada/alat kelamin
(22%) dan melakukan hubungan seksual (6,2%).
Pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi remaja untuk meningkatkan pengetahuan remaja
tentang akibat dari aktivitas seksual remaja yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak
diinginkan, aborsi yang dapat mengakibatkan perdarahan dan kematian, dan penyakit menular
seksual. Hasil penelitian di Indonesia pada remaja SMU di Kabupaten Jember oleh Amri (2013),
menunjukkan bahwa remaja yang mengikuti kegitan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-
R) sebagian besar memiliki perilaku seksual tidak berisiko (69%). Sedangkan pada remaja yang
tidak mengikuti PIK-R, sebagian besar tergolong memiliki perilaku seksual remaja berisiko
sekitar 52.4%
Selain itu, Menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN
remaja harus memulai merencanakan kehidupan dalam masa depan semenjak dini. Remaja harus
bisa mengikuti pendidikan, bekerja atau berkarya, menabung, melakukan pengembangan diri, dan
mengikuti GENRE. Selanjutnya, remaja harus bisa menghindari risiko Tiga Kesehatan Reproduksi
Remaja (Triad Anisa Fathurohma, dkk / Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 21(3), 2020 4
KRR) yakni tidak menikah muda, tidak melakukan seks bebas, serta tidak mengonsumsi Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).9 Dengan menambahnya pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi termasuk seks bebas, harapannya remaja dapat membentuk sikap
perlindungan diri agar terhindar dari seks bebas.

7
BAB III
A. Kesimpulan
Subjek penelitian ini adalah generasi z dengan metode penelitiannya yaitu studi literatur
Pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa remaja merupakan masa peralihan dari
masa kanak-kanak menuju dewasa. Angka seks bebas remaja semakin meningkat seiring
kemajuan teknologi. Perilaku seksual yang muncul sebelum pernikahan ini menjadikan
remaja semakin berisiko terkena penyakit menular (PMS), seperti: gonore, sifilis, herpes
simpleks, clamidia, kandiloma akuminata dan HIV/AIDS. Untuk itu, pendidikan kesehatan
reproduksi perlu untuk menambah wawasan remaja dan menurunkan angka kejadian seks
bebas remaja. Selain itu, perencanaan masa depan pada remaja meliputi umur ideal
perkawinan pertama dan umur ideal memiliki anak pertama

B.Daftar Pustaka

Fathuroma, A. (2020). Remaja Gen Z Rencanakan Masa Depan Tanpa Seks Bebas.
Semarang: ResearchGate

8
C. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai