Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PENGARUH PACARAN DIKALANGAN PELAJAR SMAN 1 BONTANG

MELALUI METODE KUALITATIF

Penelitian kualitatif ini kami susun & kami ajukan dalam Rangka Penelitian Sosiologi

Disusun oleh :

Faradita Dwi Cahaya Anggraeni


Muhammad Ikhsan Hartono Wira Bahari
Muhammad Putra Pratama
Rizky Ahmad Darmawan
Zania Aura Balqis
Zaskia Desiana Putri Syaifuddin

SMA NEGERI 1 BONTANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
ABSTRAK

Pacaran merupakan suatu hubungan yang tumbuh di antara anak laki-laki dan
perempuan menuju kedewasaan. Pacaran merupakan masa pencarian pasangan,
penjajakan, dan pemahaman akan berbagai sifat yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor internal dan eksternal yang
mendorong siswa-siswi untuk berpacaran sehat dan tidak sehat. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi fenomenologi. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Pengolahan data dengan
metode content analysis. Jumlah informan sebanyak 5 orang. Hasil penelitian bahwa faktor
internal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran karena rasa ingin tahu
serta motivasi karena adanya ajakan teman sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai
faktor pendorong untuk berpacaran adalah teman sebaya oleh karena tekanan dan lingkungan
pergaulan. Sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk
berpacaran sehat adalah karena adanya larangan berpacaran dan larangan keluar di malam
hari dari orang tua (keluarga). Kesimpulannya adalah faktor internal yang dianggap
sebagai faktor pendorong untuk berpacaran tidak sehat adalah kurangnya pengetahuan
mereka terhadap dampak penyakit yang disebabkan perilaku seksual yang berisiko.
Sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran tidak
sehat adalah media informasi karena informan menyatakan seringnya melihat media
pornografi.

Kata kunci: Perilaku, seksual, remaja, berpacaran

i
ABSTRACT

Dating is a relationship that grows between young men and women moving on towards
maturity. Dating is the moment to search for a partner, exploration and understanding of the
many different characters between men and women. The objective of this research is to
identify the internal and external factors that encourage students to have healthy and
unhealthy relationships. This study was conducted using qualitative research with a
phenomenological study approach. Data were collected through in depth interviews and
observation. The collected data were analyzed using content analysis. There were 5
respondents. Results of this study show that the internal factors considered as motivating
factors to date were curiosity and motivation from friends, while external factors considered
as a motivating factor to date was peer and social environment pressure. In addition, the
external fac-tors considered as motivating factors to be in a healthy relationship were
parents’ (family) prohibition to date and to go out at night. In conclusion, the external factor
considered as a motivating factor for unhealthy relationships was lack of knowledge
regarding the effects of disease caused by risky sexual behavior. Meanwhile, the external
factor considered as the driving factor for unhealthy dating was information media because
respondents stated that they often watch pornography.

Keywords: Behavior, sexual, teen, dating

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji & syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan
rahmat & karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian kualitatif yang berjudul
"Analisis Pengaruh Pacaran di Kalangan Pelajar SMAN 1 Bontang melalui Metode
Kualitatif" dengan baik dan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, setelah melalui
berbagai rintangan dan permasalahan yang akhirnya dapat kami lewati.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada anggota tim yang telah bekerja sama dengan
baik sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik pula. Terima kasih juga kepada
keluarga serta teman teman kami yang selalu memberikan doa dan dukungan terbaiknya atas
selesainya tugas sosiologi kami.

Pacaran merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, yang seringkali
menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju kedewasaan. Dalam penelitian ini,
kami akan melakukan analisis mendalam terhadap fenomena pacaran di lingkungan SMAN 1
Bontang dengan tujuan untuk memahami berbagai aspek yang terlibat dalam hubungan ini.
Pacaran bukan sekadar aktivitas sosial, tetapi juga melibatkan dinamika emosional,
komunikasi, budaya, dan perkembangan individu. Melalui analisis yang mendalam ini, kita
berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pacaran, mengidentifikasi
potensi dampaknya, serta memberikan wawasan yang berguna bagi individu yang terlibat
dalam kondisi sosial ini.

Kami pun menyadari bahwa penelitian yang kami susun masih jauh dari sempurna, oleh
karenanya kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun. Selanjutnya kami berharap penelitian yang sangat menginspirasi ini nantinya
bisa terus berkembang menjadi lebih baik.

Bontang, 10 Oktober 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………….…. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………….….…… iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………... 1

A. Latar Belakang ………………………………………………….…………. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………….………… 2

C. Tujuan ……………………………………………………………….…….. 2

D. Manfaat …………………………………………………………..………... 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………….………………… 3

A. Pengertian………………………………………………….…….………….. 3

B. Analisis Data……………………………………….…………….…………. 6

C. Penyebab……………………………………………….……….………….. 6

D. Dampak……………………………………………………………….……. 9

E. Cara Mengatasi…………………………………………………….………. 11

BAB III PENUTUP……………………………………………….………….. 13

A. Kesimpulan………………………………………………………….…….. 13

B. Saran…………………………………………………………….…………. 13

BAB IV DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 14

RIWAYAT HIDUP……………………………………………….……………. 15

DOKUMENTASI……………………………………………….……………… 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pacaran di kalangan pelajar telah menjadi fenomena sosial yang semakin mencuat
dalam beberapa dekade terakhir. Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang
berkembang pesat, pelajar terpapar pada berbagai pengaruh yang mempengaruhi cara
mereka menjalani hubungan pacaran. Fenomena ini memiliki relevansi yang
signifikan dalam konteks pendidikan, kesejahteraan sosial, dan perkembangan pribadi
pelajar.

Statistik menunjukkan bahwa pacaran di kalangan pelajar semakin umum terjadi


di seluruh dunia, terutama di sekolah. Namun, kecenderungan ini tidak hanya
mencerminkan hubungan positif, tetapi juga membawa dampak yang kompleks dan
bervariasi. Dalam beberapa kasus, hubungan pacaran dapat berkontribusi positif
terhadap perkembangan sosial dan emosional pelajar, sementara dalam kasus lain,
dapat menimbulkan tantangan serius. Selain itu, perubahan dalam teknologi dan media
sosial telah merubah dinamika hubungan pacaran di kalangan pelajar. Komunikasi
yang semakin mudah dan eksposur yang lebih besar terhadap informasi yang tidak
selalu positif. Peran keluarga dan nilai-nilai budaya juga memiliki dampak signifikan
dalam cara pelajar memahami dan merasakan pacaran.

Oleh karena itu, analisis yang cermat tentang fenomena pacaran di kalangan pelajar
menjadi penting untuk memahami implikasinya terhadap prestasi akademik, kesehatan
mental, dan perkembangan pribadi pelajar. Selain itu, pemahaman yang lebih baik
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi cara pelajar menjalani hubungan pacaran
dapat membantu dalam merancang intervensi pendidikan yang lebih efektif dan
mendukung perkembangan yang sehat bagi generasi muda.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa permasalahan yang kami temukan
yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pelajar SMAN 1 Bontang dapat menyikapi perilaku pacaran dengan bijak?
2. Apa dampak yang muncul melalui pengaruh pacaran terhadap pelajar SMAN 1
Bontang?
3. Apa upaya yang dapat dilakukan pelajar SMAN 1 Bontang untuk mencegah adanya
pergaulan bebas melalui pengaruh pacaran?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui cara pelajar SMAN 1 Bontang dapat menyikapi perilaku pacaran dengan
bijak.
2. Mengetahui dampak yang muncul melalui pengaruh pacaran terhadap pelajar SMAN
1 Bontang.
3. Mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan pelajar SMAN 1 Bontang untuk
mencegah adanya pergaulan bebas melalui pengaruh pacaran.

D. Manfaat

Laporan penelitian kualitatif ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan
secara praktis

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca


mengenai batasan dalam pacaran, dampak yang dihasilkan, dan upaya yang dilakukan
untuk menjauhi pergaulan bebas.
2. Secara praktis, diharapkan pembaca dapat memperoleh informasi serta arahan tentang
perilaku pacaran yang sehat, & generasi muda dapat sadar akan pentingnya
batasan-batasan dalam pacaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Pengertian Pacaran

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI,2009) pacaran adalah kekasih atau teman
lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih. Berpacaran
adalah bercintaan, berkasih-kasihan dengan sang pacar.

Dalam ajaran Islam, pacaran disini, dimaksudkan sebagai proses mengenal pribadi
masing-masing, yang dalam Islam disebut dengan istilah ta'aruf (saling kenal-mengenal).
Taaruf merupakan proses perkenalan antara pria dan wanita untuk menuju jenjang pernikahan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Islam.

Selain itu, pemahaman mengenai pacaran juga dijelaskan oleh beberapa tokoh ahli. Para
ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap perilaku pacaran. Berikut adalah
beberapa definisi dari beberapa ahli yang berbeda:

1. Kyns (1989) beranggapan bahwa pacaran adalah hubungan antara dua orang yang
berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana hubungan ini
didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-masing.
2. Menurut Gurney dan Arthur (Dacey & Kenney, 1997) pacaran adalah aktivitas sosial
yang membolehkan dua orang yang berbeda jenis kelaminnya untuk terikat dalam
interaksi sosial dengan pasangannya yang tidak ada hubungan keluarga.
3. Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978), pacaran adalah suatu peristiwa yang telah
direncanakan dan meliputi berbagai aktivitas bersama antara dua orang (biasanya
dilakukan oleh kaum muda yang belum menikah dan berlainan jenis).
4. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan
wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat
memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan
di Amerika.

3
5. Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang
bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk
menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan
hidup.

6. Menurut Erikson (dalam Santrock, 2003) pengalaman romantis pada masa remaja
dipercaya memainkan peran yang penting dalam perkembangan identitas dan
keakraban. Pacaran pada masa remaja membantu individu dalam membentuk
hubungan romantis selanjutnya dan bahkan pernikahan pada masa dewasa.

Sementara itu, menurut Degenova & Rice (2005, hlm. 112) “Pacaran adalah menjalankan
suatu hubungan di mana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama
agar dapat mengenal satu sama lain.

Dapat disimpulkan bahwa berpacaran adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai
keintiman serta adanya ketertarikan emosi antara pria dan wanita yang belum menikah
dengan tujuan saling mengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai
pertimbangan sebelum menikah.

Para ahli mengemukakan ada beberapa alasan mengapa remaja berpacaran di antaranya yaitu:

1. Suatu bentuk rekreasi


Menurut Degenova & Rice (2005, hlm. 146) menyebutkan salah satu alasan bagi
remaja berpacaran adalah untuk bersantai-santai, menikmati diri mereka sendiri dan
memperoleh kesenangan.

2. Proses sosialisasi (Padgham & Blyth dkk dalam Santrock, 2003, hlm. 239)
Berpacaran akan menyebabkan terjadinya interaksi tolong menolong, sebagaimana
berteman dengan orang lain.

3. Menjalin keakraban dengan lawan jenis, Padgham & Blyth dkk (Santrock, 2003, hlm.
239)
Mengemukakan bahwa dengan berpacaran memberikan kesempatan untuk
menciptakan hubungan yang unik dengan lawan jenis. Berpacaran juga dapat melatih

4
keterampilan-keterampilan sosial, mengatur waktu, uang dan melatih kemandirian
(Degenova & Rice, 2005, hlm. 146).

4. Eksperimen dan penggalian hal-hal seksual (Santrock, 2003, hlm 239).


Pacaran menjadi lebih berorientasi seksual dengan adanya peningkatan jumlah kaum
muda yang semakin tertarik untuk melakukan hubungan intim (Degenova & Rice,
2005, hlm. 146).

2. Pengertian Remaja

Menurut Santrock (2003:26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa


perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial- emosional.

Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani antara umur
anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani,
emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan.

Remaja adalah masa - masa yang labil dan meningkatnya emosi karena remaja berada
dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi dan harapan baru. Keadaan tersebut
menyebabkan remaja mengalami kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya,
sehingga remaja sering dikatakan sebagai usia yang rentan akan masalah. Pacaran di usia
remaja sering kali menyertai gejolak emosi yang tidak stabil. Rasa cinta, kecemburuan, dan
perasaan lainnya dapat mengganggu konsentrasi di sekolah dan menimbulkan masalah
psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi.

Pada masa itu, remaja sedang mencari identitas dirinya. Oleh karena itu, remaja harus
mendapat pendidikan karakter agar dapat mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan
positif dan juga agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal negatif. Terutama remaja di usia
SMA, yaitu mereka yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA)
atau setara.

5
B. Analisis Data

Analisis data mengenai perilaku pacaran di SMAN 1 Bontang yang telah kami tindak lanjuti
dan evaluasi menghasilkan analisa sebagai berikut;

Pandangan beberapa pelajar mengenai pacaran :

Sebanyak 3 dari 5 siswa/i berpandangan bahwa pacaran adalah adalah perilaku yang
sewajarnya yang ada di lingkungan masyarakat. Sementara 2 dari 5 siswa/i berpandangan
bahwa perilaku pacaran masih dianggap tabu karena bersinggungan dengan hukum agama.
Namun hampir keseluruhan siswa/i berpendapat bahwa pacaran merupakan sarana bagi
seorang pelajar untuk mengadu keluh kesah tentang apa yang sedang dihadapi, tempat
menghilangkan rasa stres, dan tempat untuk meningkatkan kebahagiaan.

Penyebab yang mendorong siswa untuk berpacaran:

1. Pengaruh teman
2. Pengaruh lingkungan
3. Pengaruh iklan/televisi/film/sinetron
4. Faktor penasaran yang timbul dalam diri

Pendapat beberapa pelajar mengenai dampak (positif/negatif)

Terdapat pengaruh positif pacaran di kalangan pelajar. Diantaranya adalah muncul nya
perubahan diri ke arah yang lebih baik dikarenakan motivasi seseorang. Namun, pacaran
memiliki dampak negatif apabila tidak dapat mengatur batasan, di antara nya adalah seks
bebas sehingga meningkatnya kasus hamil di luar nikah, terjadinya stress diusia remaja yang
dapat memicu terjadinya bunuh diri, serta kondisi emosional yang belum matang.

C. Penyebab

Menurut Teori Hierarki Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang
tokoh psikologi. Pacaran adalah kebutuhan sosial oleh beberapa individu, maka ia akan
berusaha memenuhi kebutuhan sosialnya akan cinta dan dimiliki. Ketika kebutuhan ini tidak
terpenuhi, individu akan mulai merasa kesepian, bahkan depresi. Terdapat lima tingkat
kebutuhan dasar dalam hierarki kebutuhan Maslow, yaitu:

6
1. Kebutuhan fisiologi
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Sementara itu, menurut Robert Sternberg beranggapan bahwa cinta adalah salah satu
bentuk emosi yang mengandung unsur ketertarikan, hasrat seksual, dan perhatian pada
seseorang. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat
pembentuknya. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua
kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Dalam Teori Keterikatan oleh Robert
Sternberg, Sternberg menyatakan bahwa pacaran dapat dipengaruhi oleh kombinasi tiga
unsur, yaitu :

1. Passion (hasrat)
2. Commitment (komitmen)
3. Intimacy (kedekatan intim)

Pacaran, secara umum, dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal
(individual) maupun eksternal (lingkungan dan sosial). Berikut adalah beberapa penyebab
pacaran secara umum :

Penyebab Internal :
1. Kebutuhan Emosional
Individu mencari kenyamanan emosional, dukungan, dan rasa diterima dalam
hubungan pacaran.

2. Hasrat Romantis
Dorongan alami untuk mengalami cinta dan romantisme bisa mendorong seseorang
untuk pacaran.

3. Identitas dan Pengembangan Pribadi


Pacaran dapat membantu individu dalam pengembangan identitas diri dan
pemahaman tentang hubungan dengan orang lain.

7
4. Gaya Attachment
Gaya attachment individu, seperti kebutuhan akan keterikatan dan keamanan, dapat
mempengaruhi kecenderungan mereka untuk pacaran.

5. Kesempatan dan Ketersediaan


Ketersediaan orang yang sesuai dan kesempatan untuk berkencan juga dapat
memainkan peran penting.
Penyebab Eksternal :

1. Tekanan Sosial
Tekanan dari teman-teman, keluarga, atau masyarakat dalam menjalin hubungan dapat
mempengaruhi keputusan untuk pacaran.

2. Norma Sosial
Norma-norma sosial yang mendukung hubungan romantis bisa menjadi faktor
pendorong untuk pacaran.

3. Kondisi Lingkungan
Kondisi fisik dan sosial dalam lingkungan di sekitar individu, seperti tempat kerja
atau sekolah, dapat memfasilitasi pertemuan dan pacaran.

4. Media Sosial dan Teknologi


Penggunaan media sosial dan aplikasi kencan online telah mempengaruhi cara orang
bertemu dan berpacaran.

5. Keterlibatan Sosial
Terlibat dalam aktivitas sosial atau kelompok dengan minat yang sama dapat
memperluas kesempatan untuk bertemu orang dan pacaran.

6. Tujuan Hidup dan Perencanaan Masa Depan


Keinginan untuk membangun masa depan bersama dengan seseorang atau memenuhi
tujuan hidup tertentu juga bisa menjadi alasan untuk pacaran.

8
D. Dampak

Pacaran di kalangan pelajar dapat memiliki beberapa dampak, baik positif maupun
negatif. Namun, penting untuk diingat bahwa dampak ini dapat berbeda bagi setiap individu
dan tergantung pada cara mereka menjalani hubungan. Pacaran dapat memberikan dampak
positif apabila kita yang mampu berpacaran dengan sehat dan bijak. Dampak positif dari
berpacaran adalah sebagai berikut :

1. Belajar dan Pertumbuhan Pribadi


Pacaran dapat membantu pelajar untuk belajar lebih banyak tentang diri mereka
sendiri dan mengembangkan keterampilan interpersonal. Mereka dapat belajar tentang
komunikasi, kompromi, pengaturan konflik, dan penyesuaian dengan orang lain.

2. Dukungan Emosional
Pasangan pacaran dapat memberikan dukungan emosional satu sama lain, membantu
mengatasi stres, dan memberikan rasa kepercayaan diri dan dukungan dalam
menghadapi tekanan akademik atau masalah pribadi.

3. Perkembangan Keterampilan Sosial


Pacaran dapat membantu pelajar dalam mengembangkan keterampilan sosial seperti
berbagi, empati, menunjukkan perhatian, dan meningkatkan kepekaan terhadap
perasaan orang lain.

4. Mengenal Diri Sendiri


Hubungan pacaran dapat memungkinkan pelajar untuk mengenal lebih dalam tentang
preferensi, minat, dan keinginan mereka, serta memahami apa yang mereka ingin dan
tidak ingin dalam hubungan.

Pacaran adalah suatu perilaku yang dapat membawa dampak positif bagi remaja
khususnya di kalangan pelajar. Namun, apabila tidak mengetahui batasan dalam berpacaran
maka akan berpotensi terikat dengan pergaulan bebas.

9
Pacaran dapat menimbulkan beberapa dampak negatif sebagai berikut :

1. Gangguan Akademik
Terlalu fokus terhadap hubungan pacaran dapat mengganggu konsentrasi dan
performa akademik pelajar. Prioritas yang salah dapat menyebabkan penurunan nilai,
kurangnya perhatian dalam belajar, dan penundaan tugas.

2. Tekanan Emosional dan Penyakit Mental


Pacaran di kalangan pelajar dapat menyebabkan tekanan emosional tambahan dan
meningkatkan risiko penyakit mental seperti kecemasan, depresi, atau stres yang
berlebihan.

3. Konflik dan Putus Cinta


Hubungan pacaran juga dapat menghadirkan konflik dan ketidaksepakatan yang
mengganggu kestabilan emosional pelajar. Putus cinta atau pemutusan hubungan
dapat menyebabkan rasa sakit hati dan kesedihan yang signifikan.

4. Pengaruh Negatif
Jika pacaran di kalangan pelajar melibatkan perilaku yang negatif, seperti
penyalahgunaan narkoba, bullying, atau tekanan untuk berbuat hal yang tidak pantas,
dampak negatif dapat meningkat.

Penting bagi pelajar untuk menjaga keseimbangan antara hubungan pacaran dan
komitmen terhadap pendidikan, kesehatan mental, dan perkembangan pribadi mereka.
Komunikasi terbuka dengan orang tua dan teman-teman, memastikan hubungan yang
sehat dan saling mendukung, serta menjaga prioritas dalam belajar adalah penting.

10
E. Cara Mengatasi

Terkait dengan pacaran di kalangan pelajar, berikut adalah beberapa langkah yang dapat
membantu menjaga dampak positif dan mengatasi dampak negatif:

1. Prioritaskan Pendidikan
Penting untuk menjaga fokus pada pendidikan dan menetapkan prioritas yang tepat.
Tetapkan jadwal waktu belajar yang teratur dan buat komitmen untuk menyelesaikan
tugas-tugas sekolah dengan baik. Jika perlu, aturlah waktu khusus bersama pasangan,
namun pastikan tidak mengganggu kegiatan akademik.

2. Komunikasi Terbuka
Jalin komunikasi yang baik dengan pasangan, teman-teman, dan keluarga. Bicarakan
tentang harapan, batasan, dan tujuan dalam hubungan, serta bagaimana menjaga
keseimbangan antara hubungan dan tanggung jawab lainnya.

3. Kelola Stres dengan Baik


Pacaran di kalangan pelajar dapat memunculkan stres tambahan. Penting untuk
meluangkan waktu untuk bersantai, tidur yang cukup, berolahraga, dan berpartisipasi
dalam aktivitas mengurangi stres lainnya untuk menjaga kesehatan mental dan
menjaga diri agar tetap seimbang.

4. Hindari Ketergantungan yang Berlebihan


Hubungan pacaran dapat menjadi ketergantungan yang kuat, terutama di kalangan
pelajar yang cenderung berfokus pada perasaan cinta dan romantisme. Perhatikan
perilaku yang sehat dan kenali bahwa pasangan tidak boleh menjadi satu-satunya
sumber kebahagiaan dan identitas pribadi.

5. Tetapkan Batasan dan Menghargai Privasi

Pelajar perlu menentukan batasan yang jelas dalam hubungan mereka dan
menghormati privasi satu sama lain. Ini termasuk menghormati waktu dan ruang
pribadi, serta memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan
yang berbeda.

11
6. Hindari Tekanan dan Pengaruh Negatif
Pelajar perlu menyadari bahwa pacaran harus bersifat sehat dan saling mendukung.
Mereka harus memilih pasangan yang memperlakukan mereka dengan baik dan
menghindari tekanan atau pengaruh negatif yang dapat mempengaruhi perilaku,
kesehatan mental, atau keselamatan mereka.

7. Kenali Tanda-tanda Hubungan Tidak Sehat


Pelajar sebaiknya mempelajari tanda-tanda hubungan yang tidak sehat, seperti
kekerasan, kontrol berlebihan, penyalahgunaan fisik, emosional, atau verbal. Jika
mereka mengalami situasi yang tidak sehat, penting bagi mereka untuk mencari
bantuan dari orang dewasa yang dipercaya seperti orang tua, guru, atau konselor
sekolah.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan batasan yang
berbeda dalam hubungan mereka. Menghormati diri sendiri dan pasangan adalah kunci dalam
menjaga hubungan pacaran yang sehat dan menjauhkan dampak negatif. Jika ada
kekhawatiran serius terkait hubungan atau kesehatan mental, penting untuk mencari
dukungan dari orang dewasa yang dipercaya seperti orang tua, guru, atau konselor sekolah.
Ingatlah bahwa hubungan pacaran di kalangan pelajar seharusnya membawa kebahagiaan,
dukungan, dan pertumbuhan, serta tidak boleh mengganggu perkembangan pribadi atau
pendidikan mereka. Jika ada kekhawatiran serius atau masalah yang muncul dalam hubungan
tersebut, pelajar sebaiknya mencari bantuan dari orang dewasa yang dipercaya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pacaran dapat diartikan dengan menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu
dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain.
Setiap perilaku yang ada, selalu muncul pengaruh positif maupun negatif. Pacaran memiliki
peran yang penting bagi sebagian individu. Namun, di beberapa implementasi nya banyak
memunculkan kontroversi yang kompleks akibat perilaku tersebut.

Berbagai macam dampak yang ditimbulkan dari perilaku pacaran ini khususnya di
lingkungan sekolah sangat beranekaragam. Maka dari itu, diperlukan adanya kajian kembali
tentang langkah-langkah jitu untuk mencegah pergaulan bebas pada perilaku pacaran di
lingkungan sekolah.

Di era saat ini, pendidikan pergaulan remaja khususnya pacaran sangat perlu ditekankan
pada setiap peserta didik, dengan begitu diharapkan peserta didik dapat menentukan mana
yang bermanfaat bagi mereka dan mana yang membawa petaka bagi mereka.

B. Saran

1. Pihak sekolah perlu hadir disini untuk menuntun peserta didik agar peserta didik peka
terhadap bahaya pergaulan bebas seperti dengan mengundang seorang profesional,
mengadakan sosialisasi atau seminar remaja, dan sebagainya.

2. Pihak sekolah dapat menciptakan sebuah program yang dibentuk khusus untuk
menanggulangi masalah pergaulan bebas seperti adanya kelompok remaja anti sex
bebas, narkotika, dan lain-lain.

13
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Agusman, diwawancarai oleh Muhammad Putra Pratama, September,


2023, SMA Negeri 1 , Bontang.

Farhan Fauzil, diwawancarai oleh Muhammad Putra Pratama, September,


2023, SMA Negeri 1 , Bontang.

Nadifa Putri Maldini, diwawancarai oleh Zania Aura Balqis, September,


2023, SMA Negeri 1 , Bontang.

Hikmah Agustiani, diwawancarai oleh Muhammad Putra Pratama, September,


2023, SMA Negeri 1 , Bontang.

Juandi, diwawancarai oleh Muhammad Putra Pratama, September,


2023, SMA Negeri 1 , Bontang.

Basyarudin, A. 2010. Pacaran di Kalangan Remaja. Artikel.


http://dc378.4shared.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.

Arya. 2010. Kekerasan Dalam Pacaran.Artikel. http://belajarpsikologi.com. Diakses


tanggal 2 Oktober 2023.

Aviva, V. (2016). Latar Belakang Perilaku Pacaran pada Remaja.


Jurnal Psikologi, 2: 120-135.

Sulistiowati. (2015). Hubungan antara Interaksi Teman Sebaya dengan Perilaku


Pacaran pada Remaja. Jurnal Psikologi, 7(4): 74-85.

Wiyanti, R. H. (2012). Persepsi Siswa tentang Perilaku Sosial dalam Pacaran. Jurnal
Sosial, 4 (3): 1-11.

Arfah, M. H. (2014, Oktober 19). Sekitar 46 Persen Remaja Sudah Melakukan


Seks Bebas di luar Nikah. Tribunnews. Diunduh dari
http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/19/sekitar-46-persen-r
emajasudah-melakukan-seks-bebas-di-luar-nikah.

14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Faradita Dwi Cahaya Anggraeni


Tempat, tanggal lahir : Bontang, 16 Juli 2008
Email : faraditadca@gmail.com
Instansi : SMA Negeri 1 Bontang
Alamat : Jl. Pattimura RT 41 Kelurahan Api-Api Kecamatan Bontang Utara
No. Telp : +6281257211008
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
● TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Bontang
● SD Muhammadiyah 1 Bontang
● SMP Negeri 7 Bontang

Nama : Muhammad Ikhsan Hartono Wira Bahari


Tempat, tanggal lahir : Bontang, 16 Oktober 2007
Email : ikhsanhartonomuhammad@gmail.com
Instansi : SMA Negeri 1 Bontang
Alamat : Jl.. KS. Tubun gang Koi 1 RT 29 Kelurahan Tanjung Laut Kecamatan
Bontang Selatan
No. Telp : +6281258016383
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
● TK Negeri 1 Bontang
● SD Negeri 012 Bontang
● SMP Negeri 2 Bontang

Nama : Muhammad Putra Pratama


Tempat, tanggal lahir : Bontang, 30 Maret 2008
Email : putrapratamawiono@gmail.com
Instansi : SMA Negeri 1 Bontang
Alamat : Jl. RE. Martadinata no 1 RT 31 Kelurahan Loktuan Kecamatan Bontang
Utara
No. Telp : +6281256792057
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
● TK Yayasan Pupuk Kaltim
● SD Yayasan Pupuk Kaltim
● SMP Yayasan Vidya Dahana Patra
15
Nama : Rizky Ahmad Darmawan
Tempat, tanggal lahir : Bontang, 14 Desember 2007
Email : rizkiahmaddarmawan4@gmail.com
Instansi : SMA Negeri 1 Bontang
Alamat : Jl. Brigjen Katamso no 8 RT 43 Kelurahan Belimbing Kecamatan Bontang
Barat
No. Telp : +6281254567524
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
● TK Islam Al-falah
● SD IT Yabis
● SMP Yayasan Vidya Dahana Patra

Nama : Zania Aura Balqis


Tempat, tanggal lahir : Bontang, 17 Desember 2007
Email : zniaura7@gmail.com
Instansi : SMA Negeri 1 Bontang
Alamat : Jl. Denpasar 4 RT 08 Kelurahan Gunung Telihan Kecamatan Bontang Barat
No. Telp : +6289529264164
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
● TK Islam As-Syifa Bontang
● SD Negeri 004 Bontang Barat
● SMP Negeri 1 Bontang

Nama : Zaskia Desiana Putri Syaifuddin


Tempat, tanggal lahir : Jombang, 31 Desember 2006
Email : kaikia880@gmail.com
Instansi : SMA Negeri 1 Bontang
Alamat : Jl. HM Ardans RT 23 Kelurahan Satimpo Kecamatan Bontang Selatan
No. Telp : +6282154158456
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
● TK Negeri 1 Bontang
● SD Negeri 010 Bontang Utara
● SMP Negeri 3 Bontang

16
DOKUMENTASI

17

Anda mungkin juga menyukai