Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Catatan: Jangan lupa cantumkan topik atau judul penelitianmu.

A. Latar Belakang

Pacaran adalah masa pendekatan antara individu dari kedua lawan jenis,

yaitu ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan

dari masing-masing individu. Bila berlanjut,masa pacaran dianggap sebagai masa

persiapan individu untuk dapat memasuki masa pertunangan atau masa

pernikahan (Dariyo, 2004); (Pujiati,2013).

Pacaran merupakan bagian penting dalam perkembangan sosial dan

emosional remaja. Namun, penting untuk diakui bahwa pemilihan gaya pacaran

yang sehat menjadi faktor krusial dalam membentuk pola hubungan yang positif

dan berkelanjutan di masa depan. Pacaran yang sehat adalah tentang komunikasi

yang jujur, saling menghormati, dukungan emosional, memberikan ruang pribadi,

dan membangun visi bersama. Dalam hubungan yang sehat, kita merasakan

kebahagiaan, kepuasan, dan pertumbuhan bersama pasangan kita.

Berpacaran di zaman sekarang sudah dianggap hal yang biasa dilakukan,

dan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Perilaku ini berawal dari masa

muda atau remaja hingga dewasa. Sehingga pacaran merupakan fenomena yang

sudah umum dan dapat mudah untuk diamati. Pacaran diawali munculnya naluri

yang baru terhadap lawan jenis dan keinginan untuk menjalin hubungan romantis
dengan lawan jenis,yang dipicu oleh mulai masuknya masa pubertas terhadap

wanita ataupun pria.

Secara umum perilaku pacaran dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu

faktor prediposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat dimana faktor-faktor

tersebut dibentuk oleh variable-variabel yang membentuk faktor utama. Faktor

utama prediposisi adalah faktor-faktor yang mempermudah atau motivasi bagi

perilaku misalnya pengetahuan, keyakinan nilai, kepercayaan dan sikap.

Sedangkan faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang

memfasilitasi perilaku atau tindakan,antara lain ketersedian sumber daya,

keterjangkauan sumber daya. Adapun penguat adalah faktor yang menentukan

suatu tindakan memperoleh dukungan atau tidak dimana faktor penguat ini dapat

bersifat positif atau negative tergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang

berkaitan lebih kuat dari pada yang lain dalam mempengaruhi (Prabudi &

Syahrani, 2023).

Masa remaja adalah masa yang indah. Sering sekali masa remaja

diidentikan masa remaja dengan masa pencarian identitas. Satu proses masa yang

semua anak manusia sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses tumbuh

kembang remaja. Dunia remaja memang unik,sejuta peristiwa terjadi dan

menciptakan ide-ide cemerlang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga

hal-hal negatif yang terjadi.


Pada masa remaja, individu sering kali mengalami perubahan fisik,

emosional, dan sosial yang signifikan. Salah satu aspek yang sering menjadi fokus

perhatian adalah hubungan asmara atau pacaran.

Salah satu hal yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah tren

pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa

gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik,bahwasannya bila remaja

yang belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri lengkap.

Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri

dikalangan remaja,serta menjadi salah satu penumbuh rasa percaya diri untuk

beberapa anak remaja.

Globalisasi pada masa sekarang ini tidak dapat lagi dibendung.Globalisasi

yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat

berkembangnya internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk

mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia.

Kurangnya informasi mengenai pacaran sehat yang menyebabkan

timbulnya perilaku pacaran yang tidak sehat. Maka dari itu peneliti merasa

perlunya pemanfaatan layanan informasi bagi remaja guna mencegah perilaku

pacarana yang tidak sehat . Karena layanan informasi dapat memberikan

pemahaman tentang sesuatu yang dirasa perlu untuk menumbuh kembangkan

remaja sesuai dengan tahap perkembangannya.


Dalam konteks ini, peran guru bimbingan dan konseling (GBK) sangatlah

vital. Guru GBK memiliki peran sebagai pendamping dan fasilitator dalam

membantu remaja memahami beragam aspek yang terkait dengan hubungan dan

pacaran, termasuk pemilihan gaya pacaran yang sehat. Berbagai masalah dan

tantangan dapat muncul dalam konteks pacaran remaja, seperti tekanan dari teman

sebaya, ekspektasi keluarga, dan pengaruh media sosial. Oleh karena itu, guru

GBK memiliki tanggung jawab untuk memberikan panduan, dukungan, dan

sumber daya yang diperlukan bagi remaja dalam mengambil keputusan yang tepat

terkait dengan hubungan mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan,maka rumusan masalah pada

penelitian ini apakah dengan layanan informasi guru bimbingan dan

konseling(GBK) dapat membantu remaja dalam pemilihan gaya pacarana sehat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan

layanan informasi guru bimbingan dan konseling(GBK) dapat membantu remaja

dalam pemilihan gaya pacarana sehat.

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis apakah remaja zaman sekarang memilih gaya pacaran

yang sehat dalam pengambilan keputusan.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan remaja tentang apa itu pacaran

sehat?

b. Mengidentifikasi gaya pacaran dikalangan remaja

c. Menganalisis pemilihan gaya pacaran sehat dikalangan remaja

A. Manfaat Penelitian

Anda mungkin juga menyukai