2.1 Mencontek
Menurut KBBI mencontek adalah suatu kegiatan mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan,
pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Mencontek juga bisa diartikan sebagai kegiatan tidak
sah dalam mendapat nilai. Untuk beberapa orang, kegiatan mencontek menjadi salah satu cara
agar bisa menghindari nilai yang kurang baik, beberapa faktor yang menyebabkan kebanyakan
orang berani untuk melakukan kegiatan curang tersebut yang pertama, karena beberapa orang
tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri, hal ini menyebabkan para pelaku cemas dan
khawatir jika ia mendapat nilai yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Faktor yang kedua
adalah kekhawatiran mendapat hukuman sosial seperti, dikucilkan, perundungan, dan
sebagainya. Faktor ketiga adalah faktor internal yang berasal dari diri sendiri, yaitu kurangnya
persiapan dalam menghadapi ujian yang akan dihadapi.
Kecurangan dalam suatu kompetisi sangat marak terjadi, bahkan kecurangan biasa dianggap
sebagai kebutuhan agar bisa mendapat sesuatu yang diinginkan, namun peraturan untuk para
pelaku kecurangan sendiri sudah ada di undang undang Unsur penting dalam Pasal 382 Bis Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana tentang perbuatan curang adalah unsur melakukan perbuatan
curang atau tindakan yang bersifat menipu untuk menyesatkan atau memperdaya khalayak
umum atau orang
2. 2 Tinjauan pustaka
Di Indonesia perilaku mencontek kerap kali terjadi terlebih bila memasuki masa ujian mulai
dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Selain itu, kasus mencontek yang
telah terjadi di dunia perguruan tinggi pada tahun 2016 tepatnya bulan Agustus yaitu didapati
1.580 dari 4.512 dosen dinyatakan tidak lulus karena nilainya rendah berdasarkan uji sertifikasi
yang dilakukan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
Bergesernya makna dari hakikat belajar di masyarakat yang dimana prestasi menjadi tujuan
dari hasil pembelajaran, menjadikan banyak orang mencari cara alternatif yang instan untuk
mendapatkan prestasi. Masyarakat tidak lagi memandang proses dari belajar itu sendiri,
melainkan hasil konkrit dari belajar berupa rangking, nilai yang tinggi, kelulusan, sampai
keberhasilan untuk masuk ke sekolah atau perguruan tinggi favorit. Sehingga, menyontek
dijadikan cara alternatif untuk mendapatkan semua itu. Salah satu penyebab kebiasaan
menyontek di Indonesia sudah menjadi hal yang biasa atau tidak tabu dan dianggap sebagai
suatu kebiasaan yang wajar-wajar saja adalah karena tidak ada hukum yang jelas untuk
mengaturnya yang mana hukum menyontek hanya diterapkan oleh pada diri guru dan dosen,
tidak sepenuhnya dari pihak sekolah atau universitas. Tidak adanya hukum ketat yang mengatur
serta mengurangi perbuatan menyontek membuat banyak orang beranggapan bahwa menyontek
itu bukan perilaku negatif.
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
Rancangan penelitian dirumuskan dengan tujuan yang jelas dan target yang ingin dicapai
dalam penelitian. Tujuan penelitian harus dirumuskan dengan baik agar pemecahan masalah
akan berjalan dengan lancar. Langkah awal dalam penelitian adalah identifikasi masalah yang
bertujuan untuk mempersempit permasalahan sehingga penelitian tidak melenceng dari tujuan
atau target awalnya. Masalah yang kami dapatkan dalam penelitian ini adalah.
Cara kami mengumpulkan data untuk penelitian ini dengan cara membagikan angket kepada
siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta, dan juga pengumpulan data sekunder kami berasal dari
jurnal-jurnal yang kami temukan di internet. Dalam penelitian ini kami menggunakan
pendekatan secara kuantitatif, yaitu merupakan salah satu metode untuk menjawab masalah
penelitian yang berupa angka, statistik, maupun diagram.
Teknik analisis data kami sebagai penelitian kuantitatif, kami menggunakan teknik Analisis
Faktor atau bisa juga disebut Analisis multivariat yaitu teknik yang mereduksi sejumlah besar
variabel yang saling berkorelasi menjadi sejumlah kecil faktor. Tujuannya adalah
menyederhanakan kumpulan data dengan menjadi lebih kecil dan mudah dikelola, pada akhirnya
akan memudahkan anda menentukan kesimpulan yang lebih akurat dari data statistik. Dalam
proses ini juga akan membantu menentukan variabel mana yang cukup berkorelasi atau jauh
berbeda signifikan.
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/5022/3590
https://www.kajianpustaka.com/2019/12/perilaku-menyontek-pengertian-jenis-aspek-dan-faktor-
penyebab.html?m=1