Anda di halaman 1dari 9

1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan

untuk mendapatkan Gambaran Penggunaan Kondom pada Lelaki Seks dengan

Lelaki (LSL) yang Belum Menikah Untuk Mencegah Infeksi Menular Seksual

(IMS) dalam Jangkauan Pelangi Andalas Group Padang Tahun 2012.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam jangkauan Pelangi Andalas Group Padang

pada bulan Desember 2011 sampai Mei 2012.

3.3 Teknik Penentuan Informan

Penelitian kualitatif menuntut suatu penggalian informasi yang mendalam

berkaitan dengan objek atau permasalahan penelitian, oleh sebab itu tidak

memungkinkan untuk mengambil subjek penelitian dengan jumlah banyak.

Pemilihan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling), dengan

pertimbangan:

1. Sumber data (informan) adalah yang dianggap paling tahu mengenai program

penggunaan Kondom Untuk mencegah IMS.

2. Sumber data (informan) adalah yang terlibat dalam program penggunaan

Kondom Untuk mencegah IMS.

3. Sumber data (informan) adalah yang menjadi sasaran dalam penggunaan

kondom untuk mencegah IMS.

39
2

Dalam pemilihan informan ada beberapa jenis informan yang digunakan yaitu

informan kunci dan informan pokok. informan kunci (key informan) adalah informan

yang pertama kali dijumpai untuk memperoleh data atau informasi tentang

penggunaan kondom untuk mencegah IMS yang menjadi informan kunci antara lain:

1 orang Dokter Penanggung Jawab Klinik IMS, 1 Direktur PAG, 16 orang Lelaki

seks dengan Lelaki yang belum menikah. Informan pokok adalah informan yang

mengetahui dan melaksanakan penggunaan kondom yaitu 16 orang LSL yang belum

menikah.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang termasuk ke dalam kategori

indepth interview. Dimana dalam pelaksanannya lebih bebas dibandingkan

dengan wawancara terstruktur, yang diwawancarai diminta pendapat dan idenya

sehubungan dengan objek penelitian. Wawancara dilakukan dengan menggali

informasi sebanyak-banyaknya dari informan yang digunakan dalam penelitian

ini sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terarah)

Diskusi kelompok terarah dalam menggali permasalahan sehubungan dengan

objek penelitian dengan pengarahan dari seorang fasilitator.

3. Dokumentasi

Merupakan cara pengumpulan data yang didapat dengan mengumpulkan catatan

peristiwa yang telah berlalu, baik tulisan atau gambar. Dokumen yang
3

diidentifikasi dan dikumpul meliputi dokumen mengenai data dasar, dokumen

pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dari puskesmas seberang Padang

dan Pelangi andalas Group. Selain itu juga digunakan alat perekam untuk

merekam hasil wawancara dengan tujuan mengurangi bias, kamera untuk

mendokumentasikan proses wawancara, buku catatan untuk mencatat segala

kegiatan yang terjadi selama proses wawancara berlangsung.

Agar penelitian ini dapat tersimpan dan terekam dengan baik dan untuk

menghindari kesalahan, peneliti harus memiliki bukti telah melakukan penelitian

kepada sumber data, maka dalam penelitian ini diperlukan bantuan alat-alat

pengumpul data sebagai berikut:

1. Pedoman wawancara semiterstruktur yaitu berisi garis besar pertanyaan

sehubungan dengan objek penelitian.

2. Daftar checklist untuk crosscheck hasil penelitian yang dilakukan

3. Buku catatan untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data

4. Perekam, berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan dengan

sumber data sehubungan dengan objek penelitian

5. Kamera berfungsi untuk memotret jika peneliti sedang melakukan pembicaraan

dengan sumber data untuk mendokumentasikan dengan objek lain.


4

No. Informan Indepth FGD Dokumentasi


Interview
1. Dokter √ √
(1 orang)
2. Direktur √ √
PAG
(1 orang)
3. LSL yang √ √
belum
menikah (22
orang)

Tabel 3.4 Matrik Pengumpulan Data Gambaran Penggunaan Kondom Pada


Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) yang Belum Menikah Untuk
Mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Jangkauan Pelangi
Andalas Group Padang Tahun 2012

3.5 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Data reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih data yang pokok dan penting serta

membuat kategori. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian dan

mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Data Display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan dan hubungan antar kategori. Selanjutnya disarankan dalam

penyajian data, selain teks naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network

(jejaring kerja) dan chart.


5

3. Conclusion drawing (Penarikan Kesimpulan).

Kesimpulan yang dikemukan didukung oleh bukti-bukti yang valid saat

penelitian dan pengumpulan data.

3.6 Analisis Data

Teknis analisis yang akan dipakai untuk menganaisis data penelitian ini

dilakukan dengan teknis isi (conten analisis) dengan membandingkan teori-teori

yang ada pada tinjauan pustaka, dan dilengkapi dengan melakukan telaah dokumen

serta menganalisis segera setelah melakukan wawancara, untuk menghindari

kesalahan yang mungkin timbul.

Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data dilakukan dengan menggunakan

metode triagulasi. Triagulasi adalah teknik keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data tersebut. Pada penelitian ini metode triagulasi yang

digunakan adalah triangulasi sumber yaitu dengan melakukan cross-check kembali

informasi yang diperoleh dari informan yang berbeda atau membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait dan triangulasi metode yaitu

dengan melakukan beberapa metode dalam pengumpulan data, selain menggunakan

metode wawancara mendalam, dalam penelitian ini juga dilakukan dokumentasi dan

FGD.

3.7 Definisi Istilah

Untuk memperjelas kerangka berfikir, maka peneliti membuat defenisi istilah

yang akan diteliti.


6

1. Input (Masukan).

Kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan

untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.

2. Tenaga

Tenaga kesehatan adalah semua orang yang mengupayakan secara substantif

pencapaian peningkatan derajat kesehatan. Tenaga yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan peningkatan pemberian ASI eksklusif antara lain terdiri dari

pimpinan Puskesmas, Bidan koordinator dan Tenaga Pelaksana Gizi (TPG),

Penyuluh kesehatan, Bidan desa dan Kader.

3. Dana

Dana merupakan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu program

kesehatan yang dapat bersumber dari masyarakat, swasta/dunia usaha, hasil

usaha dan pemerintah. Pelaksanaan peningkatan pemberian ASI eksklusif ini

membutuhkan dana dari BOK, dan dana dari sumber daya masyarakat.

4. Sarana

Sarana yaitu segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud

dan tujuan. Sarana yang dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan peningkatan

pemberian ASI eksklusif ini adalah posyandu yang dibutuhkan untuk

penyuluhan/pembinaan dan adanya pojok ASI di tempat-tempat umum.

5. Metode

Metode adalah cara yang teratur untuk mencapai maksud, cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang telah ditentukan. Metode yang digunakan dengan pemberitahuan secara


7

lisan ataupun lewat media, pelatihan tenaga kesehatan dan kader untuk

meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif.

6. Kebijakan

Kebijakan pemerintah/perundangan yang ditetapkan baik oleh pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan

setiap strategi yang direncanakan.

7. Proses (process)

Unsur proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem

dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang

direncanakan.

8. Perencanaan

Perencanaan merupakan fungsi terpenting karena merupakan awal dan arah dari

proses manajemen. Perencanaan dimulai dengan sebuah ide atau perhatian yang

khusus ditujukan untuk situasi tertentu.16 Perencanaan program peningkatan

pemberian ASI eksklusif yaitu dengan menentukan jumlah sasaran dengan

melihat catatan status ASI eksklusif pada KMS dan kohort (catatan pemberian

ASI pada bayi).

9. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah mengubah rencana menjadi tindakan-tindakan dengan

bantuan kepemimpinan dan motivasi. Pengorganisasian berkaitan dengan

penentuan dan pengelompokan tugas serta alokasi sumberdaya manusia untuk

melakukan tugas. Dari struktur organisasi Puskesmas dapat diketahui

mekanisme pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada staf sesuai dengan


8

tugas yang diberikan. Dalam lokmin biasanya dihasilkan kesepakatan kerjasama

secara tertulis diantara staf untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing.

10. Penggerakan

Keberhasilan pengembangan fungsi manajemen sangat dipengaruhi oleh

keberhasilan pimpinan Puskesmas menumbuhkan motivasi kerja staf dan

semangat kerjasama antara staf dengan staf yang lainnya di Puskesmas (lintas

program), antara staf Puskesmas dengan masyarakat dan antara staf Puskesmas

dengan pimpinan instansi di tingkat kecamatan (lintas sektoral). Melalui

lokakarya mini Puskesmas, kesepakatan kerjasama lintas program dan sektoral

dapat dirumuskan. Perwujudan kerjasama lintas sektoral akan ditentukan oleh

peranan camat dan ketua penggerak PKK di tingkat kecamatan. Wawasan dan

motivasi kader sebaiknya dapat terus dibina agar tugas yang dibebankan kepada

mereka dapat dikerjakan secara optimal.

11. Pengendalian

Tolak ukur keberhasilan program sudah ditetapkan melalui rencana kerja

operasional (RKO) yang telah disusun. Pimpinan Puskesmas dan koordinator

program dapat mengevaluasi keberhasilan program dengan menggunakan RKO

sebagai standar dan membandingkan hasil kegiatan tiap wilayah.

12. Keluaran (output)

Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari

berlangsungnya proses dalam sistem. Keluaran yang dianalisis pada penelitian

ini adalah terlaksananya upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif meliputi

masyarakat memahami dan mengerti tentang pentingnya pemberian ASI secara

Eksklusif sehingga tercapai target yang diinginkan.


9

13. Efek (effect)

Efek adalah hasil tidak langsung yang pertama dari proses suatu sistem.

14. Dampak (outcome)

Dampak yaitu hasil tidak langsung dari proses suatu sistem.

Anda mungkin juga menyukai