Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS SITUASI

DALAM BIDANG GIZI MASYARAKAT

Utami Putri Kinayungan, S.Tr.Gz.,MPH


Pengantar
◦ Pelaksanaan program gizi masyarakat akan lebih efektif jika dilaksanakan sesuai dengan realitas
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.
◦ Diperlukan analisis situasi dengan tujuan mengidentifikasi permasalaahn yang dihadapi.
◦ Memerlukan serangkaian kegiatan pengumpulan data.
◦ Kegiatan pengumpulan data memerlukan alat ukur yang dapat mengukur data-data masyarakat, bersifat
sebagai faktor determinan derajat kesehatan dan status gizi, mencangkup data demografi, social ekonomi ,
geografi, kepemikiran, akses pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, pengetahuan gizi, dan status gizi.
◦ Data baik  Analisis baik  dasar pelaporan komperhensif
Pengumpulan Data Bidang Gizi
Masyarakat
◦ Tujuan utama pengumpulan data adalah mendapatakan gambaran masalah secara rinci, yang akan
digunakan sebagai bahan perencanaan.
◦ Data sedapat mungkin valid dan reliabel. Valid  mengukur benar-benar apa yang harus diukur. Reliabel
 menghasilkan jawaban yang sama walaupun ditanyakan pada orang dan waktu yang berbeda.
Siklus Data
Kesehatan
Health Data
Services and
Population - National Collection
Surveys - Survey Data

Policy/
Decision Analysis
making

Statistics/
Evidence
Sumber : New Zealand Ministry of Health, 2010
Siklus Informasi Kesehatan (Sumber: DHIS 2, 2016)
1. Pengumpulan data = perlu menentukan tujuan dan jenis data yang akan diambil, mendefinisan data dengan jelas dan
menyiapkan alat ukur.
2. Proses data = merupakan tahapan mengolah data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data dengan
mempertimbangkan aspek kualitas data, kesiapan data untuk pelaporan, dan populasi target
3. Analisis data = upaya yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi kegiatan self assessment,
yakni menilai seluruh informasi berdasarkan indikator dan target yang akan dicapai.
4. Penyajian data = menentukan pemahanan pihak lain terhadap informasi yang diperoleh, sehingga perlu Teknik-
Teknik penyajian data yang informatif dan mudah dipahami seperti penggunaan table, grafik, dan peta
5. Interpretasi = menggunakan prinsip-prinsip perbandingan, kecenderungan/tren, dan berbasis prinsip-prinsip
pemikiran epidemiologi.
6. Penggunaan data = Menekankan pada prinsip budaya untuk memamfatakan informasi secara benar, menjadi umpan
balik program dan sebagai bahan perbaikan untuk melakukan tindakan.
Kerangka Konsep Global Nutrition Report’s (GNR)

Sumber: Haddad et
al., 2014
Tiga Hal Mendasar Pengumpulan Data Bidang
Gizi Masyarakat :

Instrumen Pengumpul Cara Pengambilan


Jenis Data
Data Data

• Data Primer • Kuesioner, dacin, • Ex : Data konsumsi


• Data Sekunder pita LILA, buku makanan dengan
catatan, dll. Recall 24 jam, berat
badan dengan
menimbang
Teknik Pengumpulan Data
Meliputi Teknik partisipasi, sistemik dan
eksperimental
Observasi

Atau disebut survei. Terdiri dari teknik wawancara dan


Komunikasi penyebaran angket

Secara langsung melakukan pengukuran terhadap


Pengukuran obyek

Studi Membuat catatan-catatan, dokumen-dokumen dengan hal-hal


Dokumenter yang terkait dengan data yang ingin diperoleh.
Beberapa Persyaratan dalam Melakukan Observasi
a. Pengetahuan tentang objek harus cukup
b. Menguasai permasalahan dan tujuan observasi
c. Menentukan cara dan alat yang tepat untuk melakukan observasi
d. Menentukan katagori pencatatan dalam metode observasi
e. Cermat dan kritis bisa menemukan fenomena unik
f. Pencatatan gejala terpisah
g. Latihan yang cukup.
Alat Bantu Pengumpulan Data
a. Catatan Anekdot (daftar riwayat kelakuan)
b. Catatan Insidental (berkala)
c. Check List
d. Rating Scale
e. Peralatan Mekanik
Komunikasi
a. Interview / Wawancara
Proses memperoleh data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka antara pewawancara dengan
responden. Beberapa jenis wawancara :
1) Wawancara tidak terpimpin/ tidak terstruktur  Tidak menggunaka daftar pertanyaan tetapi menggunakan panduan
wawancara.
2) Wawancara terpimpin/ terstruktur  pertanyaan disusun berupa kuesioner
3) Wawancara bebas terpimpin  kombinasi antara tidak terpimpin dengan terpimpin
4) Diskusi  interviewer sebagai pencari data.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada teknik wawancara :


1. Penggunaan bahasa yang sopan dan baik.
2. Perlu memperhatikan tahapan wawancara : perkenalan, penjelsan tujuan, mulai dengan pertanyaan ringan dan bersifat
umum, akhiri dengan salam dan terimakasih.
3. Hindari suasana yang tegang atau kurang menyenangkan (introgasi, sinis, menyimpulkasn sendiri).
4. Perhatikan situasi, waktu wawancara
5. Urutan pertanyaan sistematik dan tidak beruang-ulang
6. Lakukan pencatatan dengan baik.
4 Faktor yang saling berinteraksi dan berpengaruh
terhadap keberhasilan wawancara

1. Situasi
2. Interviewer
3. Responden
4. Isi/ materi yang akan ditanyakan
Kelebihan pengumpulan data melalui
wawancara
1. Informasinya mendalam
2. Cepat
3. Dapat dipastikan siapa respondennya
4. Dapat dijelaskan pertanyaan yang sulit
5. Fleksibel
6. Kebenaran dapat dipercaya.
Kekurangan Wawancara
1) Ada potensi faktor verbalisme responden
2) Dipengaruhi faktor psikis dan fisik
3) Kemampuan interviewer berbeda
4) Keberatan responden
5) Belum ada system yang memadai untuk mencatat hasilnya
6) Biaya operasional tinggi
7) Persiapan dan pengawasan interview sulit
8) Hambatan membuat waktu pertemuan
9) Ada peluang manipulasi data
10) Hambatan interaksi dan komunikasi antara interview dan responden
Pengukuran
a. Pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku gizi
b. Pengukuran Status Gizi
c. Pengukuran konsumsi
Pengolahan dan Analisis Data Bidang
Gizi
Langkah-Langkah
1. Editing

1. Kelengkapan pengisisan data responden (jangan sampai ada data yang kosong)
2. Keterbacaan tulisan (untuk menghindari salah interpretasi)
3. Kejelasan maksud jawaban (mempengaruhi interpretasi dan kelayakan suatu data)
4. Konsistensi jawaban satu sama lain
5. Keseragaman suatu data (ex: pendapatan dinyatakan dalam rupiah)
2. Coding

Usaha untuk mengklasifikasikan jawaban menurut jenisnya.


Merupakan langkah penting karena terkait kategori sebagai dasar pengklasifikasian.
Dua langkah koding yang penting : menentukan kategori dan mengalokasikan jawaban
responden. Setiap kategori harus mempunyai dasar atau umum dipakai.
Ketentuan kategori pada saat mementukan kode jawaban/ variable :
a. Didasarkan pada kriteria tunggal
b. Setiap perangkat kategori harus lengkap
c. Setiap kategori harus saling terpisah tegas dan tidak tumpeng tindih.
Contoh :
Kebiasaan makan buah
a. Kriteria tunggal = Mau memberikan pendapat atau tidak (Ya atau Tidak)
Mau memberikan pendapat :
Sering sekali (01)
Sering (02)
Cukup sering (03)
Jarang (04)
Jarang sekali (05)
Tidak mau memberikan pendapat :
Tidak dapat mengatakan (06)
Tidak bersedia menjawab(07)
* Perlu diperhatikan pengkategorian tingkat pemdidikan, pendapatan, pekerjaan, umur, pengetahuan gizi, pola makan,
jumlah anggota keluarga, status gizi balita dan data pendukung lainnya.
2. Entry Data

Membuat master table atau table induk yang berisi lengkap semua jenis data pada kuesioner.
Entry data dengan program komputer, ex epi info, WHO Anthro, Nutrisurvey, SPSS
2. Tabulating

Mencangkup proses pemilihan frekuensi, penyusunan data, dan penyajian data dalam bentuk
table atau grafik. Pada tahap ini “data dipaksai untuk bicara”.
Analisis Data
1. Analisis deskriptif  Data dalam bentuk table atau grafik diberikan suatu narasi , diulas sedemikian
rupa, dan dibahas dengan merujuk pada tinjauan Pustaka/kondisi yang seharusnya.
2. Analisis inferensial  Menggunakan satu uji statistic inferensial yang bertujuan menguji hipotesis dan
menarik kesimpulan, membuat genealisasi adanya perbedaan, hubungan, atau bahkan pengaruh dari
berbagai faktor yang berkaitan dengan data bidang gizi masyarakat.
Prosedur Pengolahan dan Analisis Data Menurut Chatora
dan Tumusiime (2004) :

1. Mempersiapkan data untuk analisis  untuk menjawab pertanyaan apakah tujuan pengambilan data
sudah terkumpul.
2. Membuat ringkasan data dan mendeskripsikan variable/ mengidentifikasikan variable baru  Apakah
bentuk dan jenis data, apakah data dapat diringkas ? (dilakukan dengan membuat table frekuensi,
gambar, nilai rata-rata, proporsi, dan deskripsi table silang).
Pada tahap ini juga juga telah dapat dilakukan koding, listing data, kompilasi dalam sheet pengolah
data, pembuatan matrik, diagram alur dan, pemberian narasi.
3. Melakukan analisis korelasi bagaimana hubungan antar variable dapat ditentukan ?
4. Mempersiapkan analisis statistik  lanjutan dari analisis korelasi secara deskriptif, dimulai dengan
menyiapkan uji statistik, mengukur penyebaran data, normalitas distribusi data, dan variasi sampling.
5. Menetapkan analisis statistik  apakah menguji perbedaan atau hubungan. Dilakukan dengan memilih
uji yang relevan.
6. Menganalisis perbedaan dalam group berpasangan  paired t-test, chi square, Mc.Nemar test.
7. Mengimplementasikan hasil pengukuran  begaimana menetapkan analisis hubungan untuk data
numerik (membuat scatter plot , garis regresi, dan menghitung koefisien korelasi.
8. Menyusun laporan dan rekomendasi Membuat rancangan laporan, mempresentasikan dan
menginterpretasikan hasil, Menyusun dan merivisi draft, mendiskusikan dan meringkas kesimpulan,
menyususn rekomendasi).
9. Mempresentasikan ringkasan laporan dan menyususun rencana implementasi dari rekomendasi.
Pembuatan Laporan Hasil Analisis
Situasi Bidang Data
Format yang Digunakan :
BAB I BAB II (Tinjauan BAB III (Metode BAB IV BAB V (Kesimpulan &
(Pendahuluan) Pustaka) Pelaksanaan) (Pembahasan) Saran )

• Hasil pengukuran
• Analisis • Jenis data data diringkas
Mengulas secara deskriptif.
situasli yang diambil
• Landasan • Alat ukur secara rinci • Analisis statistik
lokasi semua data
• Perumusan teori • Interpretasi disebutkan
• Materi • Subyek/ menurut jenis kesimpulannya
masalah datanya dan
• Tujuan dan yang responden • Saran berupa
relevan • Analisis data identifikasi masuka operasional
manfaat masalah yang
kegiatan yang berdasarkan hasil
ada temuan yang ditulis
digunakan
dalam kesimpulan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai