Anda di halaman 1dari 39

MATERI INTI 2

PENGAMATAN MASALAH GIZI,


MAKANAN DAN DIETETIK

Disampaikan pada Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis Ahli


di Bandung Maret 2018

Nutrisionis Muda
DESKRIPSI SINGKAT
Petugas kesehatan perlu dibekali dengan
Data dan informasi berkualitas pengetahuan dan ketrampilan
sebagai dasar pengambilan tentang manajemen data mulai dari
kebijakan dalam pengumpulan data sampai analisa
mengatasi permasalahan gizi secara dan interpretasinya sebagai bagian dari
tepat guna. pengamatan atau penelitian
sederhana dibidang gizi, makanan dan dietetik

Bagaimana cara menyusun proposal,


instrumen penelitian dan melakukan uji coba.

Bagaimana menganalisa data secara analitik


termasuk data antropometri dan data konsumsi
makanan
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Khusus


Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti materi ini, peserta
• Setelah mengikuti materi ini, mampu:
peserta melakukan pengamatan 1. Menyusun instrument pengamatan
masalah gizi, makanan dan keadaan gizi, makanan dan dietetik.
dietetik.

2. Menganalisis data secara analitik


dalam rangka pengamatan masalah
keadaan gizi, makanan dan dietetik.
POKOK BAHASAN
Penyusunan instrument pengamatan keadaan gizi, makanan
dan
dietetik:
1 a. Penyajian proposal
b. Penyusunan rancangan instrumen
c. Perbaikan

2 Analisis data secara analitik dalam rangka pengamatan


masalah keadaan gizi, makanan dan dietetik.
• Dalam melakukan pekerjaan sebagai nutritionis dan dietisien di Puskesmas
maupun di Rumah Sakit terkadang timbul berbagai permasalahan yang
perlu dipecahkan.

• Pemecahan masalah dapat dilakukan secara manajemen, namun


terkadang perlu dipecahkan melalui penelitian atau pengamatan.

• Agar pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik dapat terlaksana


secara maksimal, perlu disusun proposal termasuk instrumennya.
POKOK BAHASAN 1
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENGAMATAN
KEADAAN GIZI,
MAKANAN DAN DIETETIK
A. PENYUSUNAN PROPOSAL

• Selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian


juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang
ditemukan pada pekerjaan ahli gizi setiap hari.
POKOK-POKOK ISI PROPOSAL SEKURANG-KURANGNYA
MENCAKUP :
1) Judul penelitian 6) Metode penelitian
a) Jenis penelitian
2) Latar belakang
masalah b) Populasi dan sampel
c) Cara pengumpulan data
3) Perumusan masalah d) Alat (instrumen)
4) Tujuan penelitian pengumpulan data
e) Rencana pengolahan
5) Manfaat hasil
7) Rencana kegiatan
8) Organisasi penelitian
9) Rencana anggaran
• Selain menyesuaikan dengan kaidah-kaidah ilmiah,
penyusunan proposal penelitian mungkin dapat juga
disesuaikan dengan sistimatika proposal penelitian yang
diminta oleh penyandang dana atau organisasi/ bagian
dimana hasil penelitian ingin disampaikan.

• Misalnya di RS dengan bagian penyakit dalam, karena


penatalaksanaan diet berkaitan dengan dokter penyakit
dalam.
Contoh sistematika
Proposal penelitian di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

1) Halaman sampul 6) Tinjauan pustaka


2) Halaman pengesahan 7) Metode penelitian
a) Tahapan penelitian
3) Daftar isi b) Rancangan/desain/model
4) Ringkasan penelitian
c) Perubahan yang diamati
5) Pendahuluan d) Lokasi penelitian
a) Latar belakang dan permasalahan e) Sampel (jumlah dan cara
yang diteliti pemilihan)
b) Tujuan f) Tehnik pengumpulan dan analisa
c) Manfaat penelitian data
8) Biaya dan jadwal penelitian
9) Lampiran
• Penyajian proposal biasanya meliputi
penyampaian dokumen proposal serta penyajian
materi pada slide.
• Dokumen proposal berisi rencana pelaksanaan
penelitian, strategi dan tantangan yang disajikan
secara rinci.
• Presentasi dalam slide power point akan
melengkapi dokumen proposal dengan penyajian
yang menarik dan menambah informasi.
MATERI PROPOSAL PADA SLIDE

• Permintaan organisasi atau penyandang dana serta


• Alokasi waktu (20-30 menit maka)
• Jumlah slide 20- 30 buah.
Tips penyusunan slide power point:

1) Sajikan butir-butir informasi penting 5) Beri judul semua tabel, grafik


dari proposal maupun gambar.
2) Pilih tata letak (lay-out) slide yang 6) Cek dan pastikan informasi yang
sederhana disajikan pada slide efektif
3) Tiga atau empat butir informasi walaupun tanpa dokumen
penting pada setiap slide atau 20 proposal.
sampai 30 kata untuk setiap slide 7) Lakukanlah latihan presentasi
dengan besar huruf (font) sekitar dihadapan sejawat,
28-32 sehingga mudah dibaca. 8) Lakukan perbaikan dan
4) Susunlah materi pada slide sesuai penyesuaian materi slide.
dengan urutan topik pada 9) Lakukan riset kecil untuk
dokumen proposal dan tebalkan. mengetahui latar belakang
audiens dan tata letak ruangan.
• Penyampaian data pada proposal dan slide power
point dapat disajikan dalam bentuk tekstular
(tulisan), tabular (tabel) dan grafikal (grafik, diagram
atau gambar).

• Data yang banyak kaitannya dengan pengamatan


gizi, makanan dan dietetik adalah data
antropometri dan data asupan makanan dan zat
gizi.
Contoh penyajian data status gizi pada
Riskesdas (2013) dan Survei Diet Total
(SDT, 2014)
GAMBAR 1. KECENDERUNGAN PREVALENSI GIZI KURANG, PENDEK,
KURUS DAN GEMUK PADA BALITA, INDONESIA 2007, 2010 DAN 2013
(RISKESDAS, 2013)
GAMBAR 2. KECENDERUNGAN PREVALENSI STATUS GIZI BALITA
MENURUT GABUNGANINDIKATOR TB/U DAN BB/TB INDONESIA, 2007,
2010 DAN 2013 (RISKESDAS, 2013)
GAMBAR 3.
PREVALENSI PENDEK ANAK UMUR 5-18 TAHUN , MENURUT
JENIS KELAMIN,INDONESIA 2013 (RISKESDAS, 2013)
GAMBAR 4.
KONSUMSI MENURUT KELOMPOK BAHAN MAKANAN (SDT, 2014)
GAMBAR 5. PROPORSI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN
TERHADAP TOTAL ASUPAN
ENERGI,PENDUDUK INDONESIA 2014 (SDT, 2014)
B. PENYUSUNAN RANCANGAN INSTRUMEN

Instrumen penelitian adalah alat yang dipergunakan untuk


mengumpulkan data. Metode pengumpulan data dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengukuran,
pengamatan dan wawancara.

Instrumen penelitian dapat berupa:


1) Angket atau kuesioner
2) Check List
3) Alat ukur
• Contoh pengukuran yang sering dilakukan pada
pengamatan gizi, makanan dan dietetik adalah
menimbang BB, mengukur TB, mengukur tebal
lemak bawah kulit, LLA, mengukur konsumsi
makanan dan lain sebagainya.

• Untuk pengukuran antropometri perhatikan alat


pengukurnya, tingkat ketelitian, cek dan kalibrasi,
persiapkan pula standar perhitungannya.
Pengukuran Asupan Makanan

• Recall 24 jam, food record atau FFQ?


• Dilihat kelebihan dan kekurangan masing-masing
metode tersebut
KUESIONER

• Daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden dan


digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian.
• Tehnik ini cocok untuk memperoleh data yang cukup besar,
dari kelompok/masyarakat yang berpopulasi besar dan
bertebaran tempatnya.
• Dapat diisi sendiri oleh responden, didistribusikan melalui
pos atau digunakan dalam wawancara.
• Food frekuensi kuesioner (FFQ) adalah kuesioner yang sering
digunakan ahli gizi untuk mengukur konsumsi makanan.
Kuesioner
• Ada empat aspek dalam penyusunan kuesioner yaitu jenis,
bentuk, isi dan urutan pertanyaan.
• Jenis petanyaan dapat berupa fakta, pendapat atau sikap
serta informasi.
• Bentuk pertanyaan dapat terbuka atau tertutup.
• Pertanyaan tertutup dapat memiliki 2 atau lebih pilihan
jawaban, contohnya adalah:

Berapa sering Saudara menimbang berat badan:


[ ] 1 Tidak pernah
[ ] 2 Seminggu sekali
[ ] 3 2 - 6 kali seminggu
[ ] 4 Setiap hari
KUESIONER
• Pertanyaan yang menanyakan sikap atau perilaku
biasanya menggunakan rangking dengan skala likert,
contohnya adalah: “Informasi pada label makanan sangat
berguna”, bagaimana menurut Saudara:

[ ] 1 Sangat setuju
[ ] 2 Setuju
[ ] 3 Tidak memilih
[ ] 4 Tidak setuju
[ ] 5 Sangat tidak setuju
KUESIONER
• Check list dapat merupakan daftar pertanyaan atau daftar
yang dapat digunakan dalam pengamatan. Daftar ini
berisi gejala atau tindakan yang ingin diamati pada
seorang individu maupun kelompok ketika melakukan suatu
pekerjaan. Beberapa contoh check list adalah :

1) Daftar tahapan kader melakukan pengukuran tinggi


badan balita.
2) Check list tahapan petugas melakukan distribusi
makanan lunak di RS (dapat disesuaikan dengan
Standar Operational Procedure/SOP)
KUESIONER

• Contoh check list adalah: Sarana pelayanan kesehatan


yang ada di kecamatan adalah:
[ ] 1 Puskesmas
[ ] 2 Polindes
[ ] 3 Posyandu
[ ] 4 Dukun
[ ] 5 Dokter praktek swasta
[ ] 6 Lain-lain, sebutkan .................
KUESIONER
• Dalam menyusun kuesioner sebaiknya dimulai dengan judul
penelitian dan kalimat pengantar yang menjelaskan
kepada responden maksud dan tujuan dari penelitian.

• Dilanjutkan dengan pertanyaan yang berkaitan dengan


karakteristik responden dan kemudian pertanyaan-
pertanyaan pokok.

• Yang perlu juga diperhatikan dalam penyusunan kuesioner


adalah bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, spesifik,
dan tidak mempunyai arti ganda.
C. PERBAIKAN

Masukan
Pakar

Uji Coba

Memperbaiki

Diagram 1. Alur uji coba


instrumen (pre-test)
SYARAT INSTRUMEN

• Akurasi
Apakah instrumen tersebut bener-benar dapat mengukur
apa yang hendak diukur
• Presisi (Realibilitas)
Kemampuan instrumen memberikan kesesuaian hasil pada
pengulangan pengukuran (ajeg)
• Kepekaan (Sensitivitas)
Kemampuan instrumen mengukur perubahan data yang
semakin kecil (teliti)
Pokok Bahasan 2
ANALISIS DATA SECARA ANALITIK DALAM RANGKA
PENGAMATAN MASALAH KEADAAN GIZI,
MAKANAN DAN DIETETIK
Tahapan sebelum Analisis Data

• Pengecekan (editing)
 Data harus lengkap terisi, sebaiknya dilakukan saat pengumpulan data.
 Jawaban responden sudah sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
• Pengkodean
 Klasifikasi atau kategori jawaban responden
 Contoh status gizi orang dewasa menurut IMT (Direktorat Bina Gizi 2014):
1. Kurus tingkat berat : < 17
2. Kurus tingkat ringan : 17-<18.5
3. Normal : 18.5-25
4. Gemuk tingkat ringan : >25 -27
5. Gemuk tingkat berat : >27
TAHAPAN SEBELUM ANALISIS DATA

 Contoh penilaian dengan skala likert, mengevaluasi daya terima hasil uji
coba resep puding kacang hijau, puding kacang merah atau puding
tahu oleh pasien geriatri di RS. “Menurut Saudara bagaimanakah rasa
puding kacang merah berikut ini?”
a. Sangat enak (4)
b. Enak (3)
c. Kurang enak (2)
d. Tidak enak (1)
• Tabulasi
Dimasukkan ke dalam tabel atau ditabulasi berdasarkan kategorinya
ANALISIS DATA
• Sesuai tujuan penelitian dan jenis data
• Jenis Data
1. Kualitatif tidak perlu tehnik statistik
2. Kuantitatif dianalisa secara statistik
• Analisa jenis Data Kuantitatif : Univariat, bivariat dan multivariat
• Analisa bivariat
 Analisa silang antara 2 variabel (variabel bebas dan variabel terikat)
 Analisa tabel silang : analisa persentase dan uji chi-square
 Analisa analitik bivariat lebih lanjut : uji t, korelasi atau simple linear regresi
ANALISIS DATA

• Analisa Multivariat
 Analisa mempelajari hubungan antara variabel terikat dengan lebih dari
satu variabel bebas.
 Uji Statistik : Anova dan multiple linear regresi
TABEL 1. STATUS GIZI (TB/U) REMAJA PUTRI
PESANTREN BERDASARKAN UMUR
Lihat Modul

• Contoh analisa data secara analitik juga dapat dilihat pada pedoman
surveilans gizi. Berikut pada tabel 2 adalah contoh analisa hubungan antara
kecukupan energi dan zat gizi terhadap lama rawat 63 orang pasien di unit
pelayanan intensif RS di Jakarta.

Contoh analisa Silang


TABEL 2. HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT
GIZI DENGAN LAMA RAWAT
PASIEN DI UNIT PELAYANAN INTENSIF RS DI JAKARTA

Lihat Modul

• Contoh : apakah kegemukan pada orang dewasa dipengaruhi oleh


asupan makanan sehari, adanya penyakit, aktifitas fisik dan umur. Uji statistik
yang dapat digunakan adalah anova dan multiple linear regresi. Analisa
data juga dapat dilakukan berdasarkan klasifikasi masalah gizi yang sudah
diatasi, masalah gizi yang belum diatasi dan masalah gizi yang merupakan
ancaman.

Contoh analisa hubungan


TERIMA KASIH … HATUR NUHUN…

Anda mungkin juga menyukai