Anda di halaman 1dari 49

MATA PELATIHAN INTI 3.

KAJIAN
DAMPAK BENCANA

Pelatihan Gizi Bencana


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2022
Tujuan Pembelajaran

A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu melakukan kajian
dampak bencana.

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan jenis dan tahapan pelaksanaan kajian dampak bencana
2. Menjelaskan tahapan manajemen informasi subklaster gizi
3. Melakukan kajian dampak bencana
Kegiatan kunci
Mengapa kajian dampak bencana perlu dilakukan?
Tujuan Kajian Dampak Bencana

Menentukan besaran Siapa yang Menentukan


paling
sumber daya yang terdampak? sasaran
perlu dikerahkan

Seberapa Dimana area


besar Penentu yang paling
kebijakan terdampak /
dampaknya?
berisiko?

Menentukan koordinasi
sektor apa Menentukan
lintas sektor yang yang paling
terkait? titik kegiatan
diperlukan
Materi Pokok 1: Jenis dan tahapan pelaksanaan kajian dampak
bencana
1. ANALISIS DATA PRA
BENCANA & PENILAIAN
KEBUTUHAN AWAL

Tujuan: mengetahui situasi gizi sebelum


bencana di wilayah terdampakuntuk
memprediksi dampak bencana terhadap
potensi masalah gizi yang mungkin timbul

Sumber: data sekunder (laporan rutin, sigizi


terpadu, survey nasional: SSGI, SDKI, SDT,
SUSENAS)

Sumberdata status gizi prabencana


https://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id/ppgbm/index.php/Dashboard/
https://gizi.kemkes.go.id/gizi_bencana/respon_bencana
2. Rapid Health Assessment - Gizi

• Tujuan: mendapatkan gambaran


awal jumlah dan sebaran kelompok
rentan terdampak bencana
• RHA gizi menjadi bagian dari RHA
Klaster kesehatan
• RHA dilaksanakan oleh dinas
kesehatan setempat
• Laporan RHA disampaikan pada 24
jam setelah kejadian, diperbaharui
berkala sampai dengan 72 jam
setelah kejadian.
Foto RHA - Gizi
Rapid Health Assessment - Gizi

Informasi yang dilaporkan pada RHA mencakup:


1. jumlah dan sebaran sasaran di wilayah terdampak
2. Infrastruktur kesehatan yang terdampak dan yang masih
beroperasi
3. Ketersediaan SDM
4. Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
5. Respon gizi yang sudah dilakukan

Lihat contoh Form RHA


3. Penapisan/Skrining status gizi kelompok rentan
• Tujuan: Mengidentifikasi jumlah dan sebaran balita dan ibu
hamil bermasalah gizi (gizi kurang, gizi buruk, KEK)
• Penapisan dilaksanakan dengan menggunakan pita LiLA
• Alat timbang digital dan alat ukur tinggi/panjang badan
dilakukan saat konfirmasi status gizi di faskes
• Dilaksanakan segerea setelah bencana
• Identifikasi sasaran penapisan di lokasi pengungsian
didapatkan melalkui daftas lokasi pengungsisn (klaster
pengungsian/BNPB/BPBD/Dinsos) atau dari kunjungan
langsung ke lapangan
• Pelaksana: Nakes, relawan
Pelaporan penapisan

Data yang perlu dilaporkan

1. Jumlah Balita yang diskrining


2. Jumlah Balita Gizi Kurang dan Jumlah
Balita Gizi Buruk
3. Jumlah Balita Gizi Kurang dan Jumlah
Balita Gizi Buruk yang perlu
dirujuk/diintervensi
4. Jumlah Ibu Hamil KEK
5. Jumlah Ibu Hamil KEK yang perlu
dirujuk/diintervensi
4. Kajian Multi Sektor
- Tujuan:mendapatkan gambaran situasi
umum tentang dampak bencana
terhadap berbagai sektor
penanggulangan bencana 
- Dikoordinir oleh BNPB/BPBD atau NGO
dengan melibatkan berbagai sector
- Sub klaster gizi harus memastikan
indikator gizi masuk dalam kajian multi
sector untuk mempertajam analisis
determinan masalah gizi pada situasi
bencana untuk perbaikan rencana
intervensi
Kajian Multi Sektor : JNA
5. Survei Cepat Gizi

• Tujuan: mendapatkan informasi


yang relevan untuk intervensi
penanganan gizi pada masa
transisi ke pemulihan serta
rencana intervensi paska bencana
(rehabilitasi dan rekonstruksi).
• Survei cepat gizi dilakukan pada
saat kondisi sudah mulai stabil
memasuki fase transisi darurat ke
pemulihan (paling cepat dalam 7-
14 hari setelah bencana).
Materi Pokok 2: Melakukan Kajian Dampak Bencana
Apa saja tantangan dalam pelaksanaan kajian dampak bencana?
Siklus Kajian Dampak Bencana
Perencanaan

Pengumpulan
Diseminasi
Data

Pelaporan Analisis

23
1. Perencanaan kajian

Metode
Target
Tujuan Pengkajian Pengumpulan
Lokasi/Sampling
Data & Pelaporan

Waktu
Sumberdaya yang
Pembagian Tugas Pelaksanaan &
diperlukan
Pelaporan
2. Pengumpulan data
• Data diperoleh dari sumber yang sudah ada
• Diperoleh melalui catatan atau dokumentasi, laporan
rutin, data survei, dsb
• Sumber data utama di pekan awal setelah bencana

SEKUNDER

PRIMER
• Data diperoleh secara langsung dari narasumber
• Diperoleh melalui kuesioner, FGD, diskusi panel, narasumber
• Hanya bisa didapat menunggu kondisi stabil, umumnya setelah
akhir fase 2 assessment
Variasi Responden  agar semua lapisan
masyarakatdapat terwakili

Berikut cara memastikan variasi responden dapat diperoleh:


1. Wawancara jumlah perempuan dan laki-laki yang seimbang
2. Gunakan informan kunci dari berbagai perwakilan kelompok
masyarakat
3. Sertakan LSM atau jaringan yang bekerja dengan kelompok yang
sulit dijangkau
4. Adakan wawancara pengkajian dengan berbagai segmen populasi
secara bersamaan (mis. Pria dan wanita)
3. Analisis
1. Memberikan gambaran tentang keadaan pangan dan gizi penduduk terutama
golongan penduduk berisiko tinggi
2. Menyediakan informasi penyebab masalah gizi dan determinannya untuk dasar
prioritas intervensi berdasar penyebab langsung maupun tidak langsung
3. Meningkatkan kemampuan prediksi daerah mengenai perubahan pangan dan
gizi dan dampaknya
4. Menunjang pengambilan keputusan oleh pemerintah terkait penyusunan
prioritas, pengaturan sumberdaya teramasuk anggaran dana untuk program gizi
5. Memantau pelaksanaan dan efektifitas program pangan dan gizi
3. Analisis

Trend Kesenjangan Pengembangan


Skenario
Tingkat keparahan situasi saat ini dan yang sudah
diperhitungkan

Wilayah sasaran

Besaran dan banyaknya (jumlah dan persentase orang)

HAL APA Karakteristik sosial


SAJA YANG
DIANALISIS? Penyebab langsung

Faktor penyebab

Tingkat keakuratan informasi


Analisis -> Kerangka Konseptual UNICEF
4. Pelaporan dan Diseminasi

1. Pelaporan dibuat menggunakan contoh format yang ada (hal. 60 RHA) atau yang
disepakati pada saat perencanaan kajian
2. Gunakan pertemuan rutin klaster kesehatan dan sub klaster gizi untuk diseminasi
3. Gunakan Media informasi yang efektif di masyarakat (toa masjid, broadcast pesan singkat
kader, papan informasi di pengungsian, dll)
Catatan:
a. Dalam lingkungan yang tidak aman, hasil kajian mungkin mengandung informasi sensitif
yang tidak dapat dibagikan secara public
b. Kurang koordinasi dalam berbagi informasi dapat menyebabkan :
- pelaksanaan intervensi tidak efisien dan tidak terencana dengan baik,
- kemungkinan terjadi duplikasi pengkajian dan terjadiya kelelahan (fatigue) di antara
penduduk yang terkena dampak
Materi Pokok 3: Tahapan Manajemen Informasi subklaster gizi
MANAJEMEN INFORMASI
• Tujuan: menyediakan informasi yang tepat untuk menghasilkan rekomendasi
yang dapat mendukung pengambilan kebijakan dan perencanaan kegiatan gizi
pada situasi bencana

ALUR MANAJEMEN INFORMASI


1. Rencana Manajemen Informasi
Rencana manajemen informasi, mencakup:
1) Produk informasi: peta sasaran, peta status gizi
2) Sumber data: RHA, Hasil Skrining, Kajian Multi Sektor
3) Jadwal dan frekuensi pelaporan, serta
4) Metode penyebaran yang akan digunakan 
5) PIC
Rencana Manajemen Informasi
No Produk Sumber Frekwensi Penanggung Disemina Status
Informasi Data pembaruan Jawab si kepada

1 Peta sasaran
2 Peta siapa
melakukan apa
dimana

3 Infografis
kesenjangan
respon

4 Laporan situasi
2. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam pelaksanaan manajemen informasi dan
surveilans gizi adalah:
1. Data pengungsi, jumlah sasaran yang terdampak berdasarkan usia, jenis kelamin,
kerentanan termasuk disabilitas
2. Data trend penyakit
3. Data status layanan kesehatan (fasilitas kesehatan, SDM kesehatan)
4. Status gizi masyarakat sebelum dan setelah bencana dan praktik yang terkait
seperti praktik PMBA dan PHBS
5. Sumber daya terkait penanganan gizi yang tersedia termasuk sumberdaya mitra
(SDM, alat dan bahan, dukungan operasional)
6. Ketersediaan logistik gizi
Sumber Data

1. RHA Gizi
2. Penapisan/pengukuran antropometri
3. Kajian multi sektor
4. Kajian sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait (sektor air
bersih, pangan dll)
5. Survei Gizi
6. Informasi dari mitra sub klaster gizi dan instansi terkait
7. Data sekunder yang tersedia sebelum bencana (pra-bencana)
3. Pengolahan dan Penyajian
Tim data dan informasi sub klaster Produk informasi sub klaster gizi
gizi mengolah dan menyajikan data
yang dikumpulkan berupa produk- 1. Peta jumlah dan sebaran kelompok sasaran
produk informasi dalam bentuk,
diagram, tabel, peta, infografis dan 2. Peta Intervensi Gizi yang sudah dilakukan,
misalnya: peta dapur PMBA yang sudah
lain sebagainya dilaksanakan, peta sebaran kasus gizi kurang
dan gizi buruk yang diidentifikasi dan ditangani,
dan peta sebaran sasaran suplementasi gizi
3. Pemetaan 4W: siapa melakukan apa, dimana,
dan kapan
4. Infografis Kemajuan dan Kesenjangan respon
gizi
Contoh Pemetaaan yang perlu dilakukan
Format Siapa Melakukan Apa Dimana
Kapan

Form dapat diunduh di: https://bit.ly/4Wgizi


Tabulasi pengolahan data untuk visualisasi
4. Alur diseminasi produk informasi

Sub Klaster Gizi


Mitra sub
klaster gizi Sub Klaster Gizi
Hasil belajar

1. Menjelaskan jenis dan tahapan pelaksanaan kajian dampak bencana


2. Menjelaskan tahapan manajemen informasi subklaster gizi
3. Melakukan kajian dampak bencana
Terima Kasih
Diskusi kelompok

Gunakan Lembar kasus mata pelatihan inti 3 (Hal. 38 Kurikulum)

Tugas:
1) Membuat estimasi jumlah sasaran gizi di lokasi terdampak
2) Membuat peta estimasi jumlah sasaran gizi yang berisiko
terdampak benncana

Anda mungkin juga menyukai