Anda di halaman 1dari 23

Nutrition for

Stressor
• Mahasiswa memiliki gaya hidup dan
kebiasaan makan yang berbeda  makanan
yang cepat dan mudah, mengabaikan
rekomendasi, sering melewatkan waktu
makan, jajan yang tidak tepat, konsumsi
alkohol.
• stresdapat meningkatkan konsumsi
makanan ringan seseorang.
• Ketika sedang stress “orang memilih
makanan tidak sehat  makanan ringan
berkalori tinggi, tinggi lemak, makanan
manis, tinggi karbohidrat.
• Siswa perempuan cenderung makan untuk
melepaskan stres, hal ini mendukung
temuan sebelumnya bahwaperempuan lebih
cenderung menjadi pemakan emosional
dibandingkan laki-laki.
• Kelompok stress tinggi cenderung
mengonsumsi lebih banyak makanan ringan,
tinggi gula, kaya karbohidrat, makanan cepat
saji, makanan siap saji dibandingkan dengan
kelompok stresss rendah
BOSAN

Inappropriate eating behaviour  Emotional Eating

Kecenderungan untuk makan sebagai respon dari


emosi negatif
Stress

Contoh Emotional Eating

Food ceavings : Keinginan yang sangat kuat untuk


mengonsumsi jenis makanan tertentu  comfort foods
Mengapa Comfort Foods ?

Comfort Foods cenderung mengandung


karbohidrat sederhana. Tinggi gula dan
padat energi, serta rasa yang lezat.

Asupan karbohidrat sederhana dapat memicu


produksi serotonin, yang memiliki efek positif
terhadap perbaikan mood seseorang
Mengatasi Overeating dan BB naik

1. Being Mindful
Makan sebagai respon dari melihat dan mencium bau makanan merupakan
bentuk perilaku impulsive. Cobalah untuk mengontrok nafsu makan dengan
mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi yang akan ditimbulkan.
2. Buat Jadwal Makan dan Patuhi
Idealnya makan terbagi menjadi 3 waktu makan utama dan 2x selingan. Buatlah
jadwal harian waktu akan dan hindari makan di luar jadwal. Lakukan setiap
hari untuk mendisiplinkan diri.
3. Ayo bergerak
Olahraga tidak harus dengan membeli gear lengkap dengan spesifikasi mahal.
Lakukan secara sederhana kapansaja, Dimana saja, dan enjoy
Mengatasi Overeating dan BB Naik

4. Temukan Hobi dan Kerjakan Hobimu !


Hal ini dapat menyibukkan pikiran dan fisik kita untuk melakukan sesuatu yang
kita sukai. Serta menghindarkan diri dari kebosanan.

5. Ikuti Anjuran Gizi Seimbang !


Patuhi 10 Pesan Gizi Seimbang. Ikut porsi makan sesuai dengan anjuran piring
Makanku

6. Ubah Jenis Comfort Foods


Beberapa jenis makanan seperti almond, ceri, pisang, dan oats diketahui juga
mengandung serotonin dan/ atau melatonin. Susu dan yogurt juga diketahui
mengandung tryophan, sebagai prekusor serotonin dan melatonin.
GANGGUAN MAKAN

Gangguan makan terjadi ketika seseorang mengalami


g a n g gu a n parah dalam perilaku makan, seperti
mengurangi porsi makan secara berlebihan atau
makan terlalu banyak secara terus-menerus di luar
kendali, atau perasaan menderita atau kekhawatiran
y a n g berlebihan tentang berat atau bentuk tubuh.

Tipe utama g a n g gu a n makan, yaitu anoreksia nervosa


dan bulimia nervosa, sedangkan kategori ketiga adalah
g a n g gu a n makan lain y a n g tidak ditetapkan/ EDNOS,
salah satunya Binge eating disorder.
ANOREXIA NE RV O SA

Anoreks ia nervos a adalah s uatu g ang g uan m a kan yang m elibatkan upaya
y ang keras untuk kurus dengan cara melaparkan diri maupun dengan cara
purguing. Anoreksia nervosa berkembang pada tahap remaja awal dan akhir,
antara usia 1 2 dan 1 8 tahun.
Kara kteristi k d i a g n o s t i k a n o r e k s i a n e r v o s a m e n u r u t DSM-IV-TR:
1. Menolak mempertahankan berat badan minimal y an g normal sesuai usia
dan tinggi seseorang
2. Takut bertambahnya berat badan meskipun kurus
3. Citra tubuh y an g terdistorsi
4. Tidak menstruasi sellama 3 periode atau lebih
S u b t i p e An oreksi a:
• Restricting type
• Binge-eating/purging type
Gejala A no re xi a N e r v o s a

• Kecemasan,depresi,perfeksionis • Cepat merasa berat, dan orang


me, atau menjadi sangat kritis tersebut
terhadap diri sendiri. m encoba
menyembunyikan d eng a n pakaian
• D iet ketika seseorang longgar.
bahkan • Kebiasaan ma k a n y a n g aneh,
• kurus. atau kompulsif seperti menghindari makanan,
Berlebihan ma ka n secara rahasia, meng a wa si
berolahrag a menjadi gemuk. setiap gigitan makanan, atau
• Intens takut
ha nya ma ka n m a k a na n tertentu
• .Menstruasi y a n g menjadi jarang
• dalam jumlah kecil.
atau berhenti. Tidak biasa minat dalam makanan.
M A S A L A H K E S E H ATA N A K I B AT A N O R E X I A :

• Kerusakan organ utama, terutama otak, jantung dan ginjal.


• Denyut jantung tidak teratur.
• Menurunkan tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh , dan tingkat
pernapasan.
• Sensitivitas terhadap dingin.
• Penipisan tulang.

Anoreksia berakibat fatal pada satu dari setiap 1 0 kasus. Penyebab


paling u m u m kematian serangan jantung, ketidakseimbangan
elektrolit, dan bunuh diri.
BULIMIA NE RV O SA

Bulimia nervosa adalah g an g g u a n makan berulang untuk menelan makanan dalam


jumlah besar, diikuti dengan penggunaan cara y an g tidak tepat untuk mencegah
pertambahan berat badan. Hal ini bisa melibatkan mengeluarkan makanan dengan
m e m a k s a diri untuk memuntahkannya; menggunakan obat pencahar, diuretics atau
enemas; berpuasa atau menjalankan latihan fisik y an g berlebihan.
Karak teri stik D i a g n o s t i k B u l i m i a N e r v o s a m e n u r u t D S M - I V:
1. Episode berulang dari makan berlebihan dan merasa kehilangan kontrol terhadap
pemasukan makanan pada saat episode tersebut.
2. Perilaku tidak sesuai untuk menjaga agar berat badan tidak bertambah seperti
muntah, penyalahgunaan obat pencahar, diuretic, atau enema, dengan
berpuasa atau latihan berlebihan.
3. Rata- rata minimal dalam seminggu terjadi dua episode makan belebihan dan
perilaku kompensasi y an g tidak sesuai untuk menghindari bertambahnya berat
badan y an g terjadi minimal 3 bulan.
4. Perhatian berlebihan y an g terus- menerus pada bentuk dan berat badan.
Subtipe • The purging
Bulimia Nervosa • The nonpurging

Ef ek dari B u l i m i a N e r v o s a
Komplikasi bisa serius. Perut a s a m dari muntah kronis dapat
menyebabkan:
- Kerusakan enamel gigi.
- Radang kerongkongan.
- Pembengkakan kelenjar ludah di pipi.

Selain itu, bulimia juga dapat menurunkan kadar potasium.


Hal ini dapat menyebabkan hal ya ng berbahaya, ritme
jantung menjadi abnormal.
Gejala B u l i m i a N e r v o s a

• Menyalahgunakan obat • Penekanan yang berlebihan


pencahar dan perawatan pada penampilan fisik.
lainnya untuk • Teratur menghabiskan waktu
mencegah kenaikan di kamar mandi setelah
• berat badan. makan.
• Kegelisahan. • Menggunakan jari untuk
Bingeing pada sejumlah merangsang muntah.
• besar makanan. • Tidak biasa minat dalam
Makan secara rahasia atau makanan.
memiliki kebiasaan
• Muntah setelah makan.
• makan yang tidak biasa.
Berlebihan latihan.
B E D (Binge-Eating Disorder)

Orang-orang pengidap g a n g g u a n makan berlebihan (binge-


eating disorder/BED) menunjukkan pola makan secara
berlebihan berulang kali tetapi tidak mengeluarkan makanan
tersebut sesudahnya. Saat ini, orang-orang ya ng dikenakan
diagnosis ini menunjukkan kondisi makan berlebihan
setidaknya 2 hari dalam seminggu selama3 bulan (Stotland,
2000). Selama dekade makan berlebihan, mereka akan
terus makan meskipun sudah merasa kenyang. Penderita
merasa malu bila terlihat saat makan berlebihan dan
merasa bersalah sesudahnya.
GEJALA ( B E D )

• Cara makannya ya ng jauh lebih cepat dari biasanya.


• Makan dalam porsi ya ng banyak, meski tidak merasa
lapar.
• Makan banyak hingga terlalu kenyang dan membuat perut
tidak nyaman.
• Menyendiri saat makan agar orang lain tidak tahu
seberapa banyak makanan ya ng ia konsumsi.
• Pada beberapa penderita, B E D dapat disertai dengan
bulimia.
Faktor G a n g g u a n M a k a n

Faktor Sosio-Kultural Faktor Psikososial

Faktor Biologis Faktor Kognitif

Faktor
Keluarg a
Gangguan Ma kan Dalam
Islam
• (QS. AI-Maidah[5]: 88)
Artinya: “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah
kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
• (QS. Al-Baqarah[2]: 168)
Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal
dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti
langkah syaitan. Sungguh, syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.”
S O M ATO F O R M

Somatoform adalah individu ya ng mengeluhkan


g a n g g u a n fisik, seperti sakit kepala, nyeri, mual,
dan gementar berangsur berulang-ulang,
dimana secara medis dikatakan negatif (tidak
ditemukan kelainan fisik ya ng menjadi dasar
keluhannya). Subjek ya ng tergolong somatoform
ini sering berkunjung ke rumah sakit untuk
memastikan gejalanya.
Macam-Macam Gangguan Somatoform

1. Gangguan Nyeri (pain disorder)


Individu akan mengalami gejala sakit atau nyeri pada satu tempat
atau lebih, yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan medis
(non psikiatri) maupun neurologis. Factor psikologis mempengaruhi
kemunculan, bartahannya, dan tingkat keparahan gangguan.
2. Body Dysmorphic Disorder
Individu diliputi dengan bayangan mengenai kekurangan dalam
penampilan fisik mereka. Beberapa individu yang mengalami
gangguan ini secara kompulsif akan menghabiskan berjam-jam
setiap harinya untuk memperhatikan kekurangannya dengan
berkaca di cermin.
3. Hipokondriasis
Hasil interpretasi pasien y a n g tidak realistis dan tidak akurat terhadap
sensasi. Sehingga mengarah pada ketakutan bahwa mereka
memiliki g a n g g u a n y a n g parah, bahkan meskipun tidak ada
penyebab medis ya n g ditemukan. Ciri utama adalah kecenderungan
untuk salah menafsirkan gejala fisik y a n g tidak berbahaya sebagai
bukti dari penyakit fisik.
4. Ga n ggua n Konversi
Gejala sensorik dan motorik, seperti hilangnya penglihatan atau
kelumpuhan secara tiba-tiba, menimbulkan penyakit ya n g
berkaitan dengan rusaknya system saraf, padahal organ tubuh dan
system saraf individu tersebut baik-baik saja. Aspek psikologis dari
gejala conversion ini ditunjukan dengan fakta bahwa biasanya
g a n g g u a n ini muncul secara tiba-tiba dalam situasi
y a n g tidak menyenangkan.
5. Gangguan Somatisasi
Gangguan dengan karakteristik berbagai keluhan atau gejala
somatic yang tidak dapat dijelaskan secara kuat dengan
menggunakan hasil pemeriksaan fisik maupun laboratorium.
Perbedaan antara gangguan somatisasi dengan gangguan
somatoform lainnya adalah banyaknya keluhan dan banyaknya
sistem tubuh yang terpengaruh (sifatnya kronis). Ciri utamanya
adalah adanya gejala-gejala fisik yang bermacam-macam,
berulang dan sering berubah-ubah, yang biasanya sudah
berlangsung beberapa tahun sebelum pasien datang ke psikiatri.
Gangguan Somatoform Dalam
Islam
• (QS. Al-Ahqaf[46]: 13)
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami
adalah Allah”, Kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada
rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih
hati.”
• (QS. Al-Baqarah[2]: 155)
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. D a n
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai