Anda di halaman 1dari 34

Departemen Epidemiologi

Fakultas Kesehatan Masyarakat USM


2018

1
 Mendeskripsikan tahapan dalam perencanaan
Surveilans kesehatan masyarakat

 Menjelaskan rasional (alasan-alasan) untuk setiap tahap


perencanaan

 Mendeskripsikan aktivitas yang terlibat dalam setiap


tahap perencanaan

2
1. PH surveillance is the systematic and ongoing
assessment of the health of a community
2. Includes timely collection, analysis,
interpretation, and dissemination of data
3. Surveillance should lead to action

3
 Menemukan perubahan kebutuhan masyarakat

 Menemukan perubahan kebutuhan kesehatan


masyarakat

 Memperoleh informasi untuk aksi

4
A. Menguji metode di E. Mengembangkan
lapangan pendekatan analisis data
B. Mengembangkan F. Menetapkan
instrumen pengumpulan tujuan/objektif
data
C. Mengembangkan definisi G. Menentukan metode
kasus evaluasi
D. Menentukan mekanisme H. Mengembangkan sistem
diseminasi pengumpulan data

1= 3= 5= 7=
2= 4= 6= 8=

5
1. Menetapkan 5. Menguji metode di
tujuan/objektif lapangan
2. Mengembangkan definisi 6. Mengembangkan
kasus pendekatan analisis data
3. Mengembangkan sistem
pengumpulan data 7. Menentukan mekanisme
diseminasi
4. Mengembangkan
instrumen pengumpulan 8. Menentukan metode
data evaluasi

6
 Objektif: mengidentifikasi prosentase pengendara
sepeda bermotor yang membonceng anak-anak
tanpa menggunakan alat pelindung diri (helm) di
Kota Depok 2010

7
 Merupakan bagian penting dalam perencanaan
surveilans, kenapa (?)
 Apa yang kita butuhkan agar kita tahu?

8
 Frekuensi
 Komunikabilitas

 Minat masyarakat umum


 Keparahan (severity)
 Isu penyakit yang muncul
 Biaya langsung dan tidak kembali
langsung
 Berdasarkan konsensus
 Preventabilitas (persetujuan)

 Impact
 Effectiveness
9
Elemen-elemen dalam penentuan definisi kasus:
 Kriteria untuk waktu, tempat, dan orang

 Diagnosis klinis dan laboratoris

 Sifat-sifat/karakteristik epidemiologis penyakit

 Derajat tertentu yang berkenaan dengan diagnosis (confirmed,


suspect, possible)

 Tingkat sensitivitas dan spesifisitas

10
 Tingkat pengetahuan akan penyakit/masalah
kesehatan

 Perubahan kriteria pendefinisian kasus


1993 DO AIDS  termasuk TB pulmonary, ca
cerviks, CD4 < 200 sel/mm

11
12
 Metode pengumpulan data/informasi  sumbernya dari mana?

 Tiap mekanisme harus selaras dg tujuan sistem

 Waktu (penting)  kondisi tertentu yang fatal (mis. Pes, rabies &
meningitis)

 Sesuai kondisi (sistem notifiable-disease  kondisi dg masalah


tingkat pencegahan tinggi dan darurat)

 Membutuhkan basis laboratorium untuk informasi pada kasus


tertentu

13
 Sistem pencatatan vital  pola mortalitas jangka panjang

 Kumpulan data yang ada  mendukung data surveilans

 Register-register yang ada/data survei  berkontribusi dalam


proses surveilans
- berguna bila dikumpulkan & dilaporkan rutin & tepat waktu
- populasi studi harus representatif
- mahal

14
 Sederhana

 Lebih murah dibanding sistem aktif

 Terbatas dalam variabel & kurang komplit dlm pelaporan

 Mungkin tidak representatif

 Mungkin gagal mengidentifikasi outbreak

 Menggambarkan kecenderungan (trend)

15
 Segi representatifnya valid
 Menjamin laporan lebih lengkap
 Mampu validasi representatif laporan pasif
 Dapat digunakan bersama investigasi epidemiologi
khusus
 Lebih mahal dari sistem pasif
 Dapat digunakan untuk periode yang singkat dengan
tujuan tertentu (eliminasi campak, TB, AIDS)

16
 Dapat aktif/pasif
 Diaplikasikan pada suatu daerah tertentu
 Beberapa individu terpilih melaporkan kejadian
dg interval periode tertentu

17
 Memecahkan masalah khusus bila ada keterbatasan waktu
 Dilakukan untuk memecahkan masalah spesifik lalu tidak digunakan
lagi
 Digunakan dalam masalah spesifik dimana semua kasus harus
diidentifikasi untuk melihat tingkat risiko

 Berguna untuk logistik dan alasan-alasan ekonomis bila


pelaksanaan sistem surveilans pada area geografi luas tidak
memungkinkan

18
 Standarisasi
- format instrumen harus standar
- instrumen dapat memfasilitasi analisis dan
perbandingan dengan sistem lain
- sensus
- data surveilans lain

19
 Persiapan
identifikasi masalah sudah jelas
 Petunjuk untuk responden
1. penjelasan singkat tujuan dari kuesioner
2. penjelasan bagaimana mengisis kuesioner
3. penjelasan tentang kerahasiaan data responden
 Pertanyaan
1. bertanya apa yang kita ingin tahu
2. apakah responden dapat menjawab pertanyaan
kita?
3. apakah responden bersedia/mau menjawab
pertanyaan tersebut? Apa terlalu privasi atau
bodoh?
• Pemilihan kata dalam pertanyaan
1. apakah responden mengerti kata dlm pertanyaan?
Menggunakan istilah akademik yang sulit atau kata
gaul
2. apakah kata yg digunakan dapat mempengaruhi
jawaban responden?
3. pastikan hanya bertanya 1 pertanyaan setiap kali,
hindari penggunaan “dan”
4. hindari pertanyaan negatif untuk jenis pertanyaan
dengan jawaban “ya” dan “tidak”
• Urutan pertanyaan
1. berusaha memotivasi responden untuk melengkapi
kuesioner. Dimulai dengan pertanyaan berbasis fakta
kemudian diikuti pertanyaan berbasis opini.
2. cantumkan pertanyaan untuk mendapatkan opini
responden. Contoh, tanyakan apakah kuesioner
cukup jelas dan tidak bertele-tele (“ya” atau “tidak”)
bila tidak mohon responden memberi masukkan
 Memfasilitasi rencana implementasi sesuai dg sistem yg ada

 Menghindari melakukan perubahan setelah sistem di


implementasi

 Menemukan masalah dalam prosedur pengumpulan data

 Mengidentifikasi metode yang sesuai untuk kondisi lain

 Mengidentifikasi masalah-masalah validitas

24
 Tipe data  akan dikumpulkan dalam sistem
surveilans

 Sumber data

 Metode pengumpulan data

 Prosedur untuk penanganan data


25
 Menjamin bahwa sumber data dan proses
pengumpulan adalah adekuat
 Memanfaatkan data/informasi yang tersedia
 Dapat sederhana atau kompleks
 Pertimbangan teknologi pendukung & SDM

26
 Membantu pembuat keputusan mengerti maksud
informasi  keputusan sesuai dengan intervensi kesmas

 Memfasilitasi (memudahkan) ikut dalam pelaksanaan


(implementasi) aksi kesehatan masyarakat

 Membantu pembuat keputusan dalam evaluasi


(efektivitas & benefit) dr aksi kesmas

27
 Sajikan informasi dengan jelas:
 Data trend masalah terkait
 Dibandingkan dengan sumber data lain

 Kenali karakteristik pendengar anda

28
 Akses publik thd data harus direncanakan (rutin):
 Disesuaikan dengan keterbatasan (bersifat rahasia)
 Difasilitasi dengan media elektronik

 Menyediakan analisis, interpretasi dan rekomendasi disesuaikan dengan


pengambil kebijakan dan target pendengar

 Menggunakan teknik penyajian data yang jelas dan ringkas

 Menggunakan media komunikasi

 Menggunakan teknologi AV (audiovisual) yang mutakhir

29
 Apakah tujuannya tercapai?
 Apakah informasinya tepat waktu?
 Apakah informasinya bermanfaat?
 Haruskah sistem dilanjutkan?
 Bagaimana sistem dapat diperkuat dan direvisi?

30
 Meningkatkan potensial agar data yang dibutuhkan
terkumpul

 Memfasilitasi (memudahkan) komunikasi

 Memfasilitasi konsensus terkait prioritas & metode yang


konsisten dengan kebutuhan dan sumber-sumber yang ada

31
 Pengguna yang diantisipasi  Laboratorium
(pelanggan & klien)  Departemen kesehatan
 Klinisi  Pengelola program
 Pembuat kebijakan  Kelompok publik/-komunitas
 Rumah sakit  Kelompok administratif
 Lembaga sukarela  Departemen keadilan
 Kelompok profesional

32
 Buatlah perencanaan sistem surveilans TBC

Objektif: mengidentifikasi keberhasilan


pengobatan pada kasus baru penyakit TBC di
PKM Jati Mulya Depok 2009

33
 Buatlah perencanaan sistem surveilans
nosokomial

Objektif: mengidentifikasi jumlah kasus infeksi


nosokomial di RS “X” per tahun

34

Anda mungkin juga menyukai