Anda di halaman 1dari 31

Sejarah perkembangan

surveilans kesehatan masyarkat

Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Serambi Mekkah
2018

1
Objektif
• Perkembangan surveilans kesmas:
– < abad 19
– Abad 19
– > abad 19
• Perkembangan di Indonesia

2
????
a. Pelaporan
b. Analisis data surveilans
c. Bubonic plague
d. Konsep surveilans
e. Diseminasi

3
Inti sejarah perkembangan surveilans kesehatan masyarakat
(1)

• Sejarah surveilans sebelum dan selama abad pertengahan


• Hipocrates
• Bubonic plague
• Evolusi konsep surveilans kesehatan masyarakat saat ini

• Sejarah surveilans abad 17 dan 18


• Peristiwa yang memungkinkan pengelolaan surveilans dalam skala
besar
• Akar-akar analisis data surveilans
• Perkembangan konsep surveilans kesehatan masyarakat

4
Inti sejarah perkembangan surveilans kesehatan masyarakat (2)

• Sejarah surveilans abad 19


• Peristiwa terkait data surveilans
• Peristiwa terkait aktivitas surveilans kesehatan masyarakat
• Peristiwa terkait pelaporan

• Perkembangan surveilans abad 20


• Peristiwa terkait pelaporan
• Peristiwa terkait diseminasi statistik
• Mewajibkan pelaporan penyakit

5
I. Sejarah surveilans sebelum dan selama abad pertengahan

A. Ide-ide Hipocrates  merupakan dasar


perkembangan surveilans
1. Ide observasi/pengamatan dan pecatatan fakta
2. Analisis data
3. Pertimbangan yang masuk akal untuk aksi
B. Bubonic plague (Wabah pes)
1. First real PH action resulting from surveillance
2. Republik venesia melarang berlabuh kapal-kapal yang
membawa penderita penyakit dengan ciri seperti pes

6
C. Evolusi konsep terkini surveilans kesehatan masyarakat

1. Hasil aktivitas kesehatan masyarakat digunakan dalam mengontrol


dan mencegah penyakit di komunitas

2. Dalam akhir abad pertengahan, pemerintah Eropa barat fokus


bertanggungjawab terhadap health protection dan health care di
populasi (urban dan rural)

3. Sistem yang belum sempurna/rudimentary system dalam


memonitor penyakit  menghasilkan aturan dalam polusi jalanan
dan air minum umum, instruksi penatalaksanaan pemakaman dan
kebersihan makanan, dan penyediaan beberapa tipe pelayanan
kesehatan

7
II. Sejarah surveilans dalam abad 17 dan 18 (1)

A. Kejadian-kejadian abad 17  pengaturan/pengelolaan


sistem surveilans berskala besar dikembangkan

1. Beberapa kemiripan suatu sistem pelayanan kesehatan


yang terorganisasi dalam pemerintahan yang stabil
(pertama terjadi  masa kekaisaran Romawi)
2. Classification system for disease ditetapkan dan
diaplikasikan
a. Dikembangkan abad 17
b. Kerja dari Sydenham
3. Development of measurement methods

8
Sejarah surveilans dalam abad 17 dan 18 (2)

B. Akar-akar analisis surveilans data


1. Von Leibnitz (1680an)
a. Meminta pendirian suatu dewan kesehatan/health council
b. Penerapan analisis numerik dalam statistik mortalitas pada
perencanaan kesehatan

2. John Graunt (akhir abad 17)


a. menerbitkan “Natural and Political Observations Made Upon
Bills of Mortality”
b. Mengusahakan terwujudnya hukum dasar kematian bayi dan
dewasa
c. mengembangkan beberapa prinsip dasar surveilans kesehatan
masyarakat (penghitungan kematian akibat penyakit spesifik,
angka kematian, konsep pola penyakit)

9
Sejarah surveilans dalam abad 17 dan 18 (3)

C. Perkembangan konsep surveilans kesehatan masyarakat abad 18


1. Achenwall (1740-50an)
a. Memperkenalkan istilah statistik
b. Berpengaruh  meningkatnya pengumpulan statistik vital

2. Perkembangan di Amerika Serikat (abad 18)


a. Fokus pada penyakit infeksius
b. Rhode island mensahkan aturan  penjaga kedai wajib
melaporkan penyakit menular di antara pelanggan (1741)
c. Rhode island mensahkan aturan lebih luas yang mewajibkan
pelaporan penyakit cacar, demam kuning dan kolera (1743)

10
Sejarah surveilans dalam abad 17 dan 18 (4)

3. Johann Peter Frank (1766)


a. Mengusulkan bentuk surveilans kesehatan masyarakat yang
komprehensif
b. Menekankan pentingnya akurasi pencatatan statistik di RS
c. Mengembangkan Complete System of Medical Policy di Jerman
(9 bh volume  mencakup semua aspek higienis dan kesmas)
d. Sistem mencakup kesehatan sekolah, pencegahan cedera,
kesehatan ibu dan anak, air minum umum, dan pembuangan
limbah
e. Sistem  sebagai indikator pemerintah dalam melindungi
kesehatan penduduk

11
III. Sejarah surveilans abad 19 (1)

A. Peristiwa dalam perkembangan konsep aktivitas surveilans kesehatan


masyarakat
1. William Farr (1807-1883)
a. Pencetus konsep moderen surveilans
b. Inspektur departemen statistik pada kantor Registrasi umum
Inggris dan Wales
c. Mengumpulkan statistik vital
d. Menganalisis dan mengevaluasi data
e. Melaporkan data kepada dinas kesehatan dan umum
f. Menyediakan data statistik vital kepada John Snow untuk
penelitian kolera

2. Thurnam (1845)
1. Menerbitkan laporan yang lengkap dari statistik kesehatan mental
(London)

12
Sejarah surveilans abad 19 (2)
3. Ignaz Semmelweis (1833 – 1840)
a. Menggunakan sistem pencatatan Johan P Frank  mengumpulkan data
surveilans rumah sakit untuk menentukan demam nifas; sosialisasi ukuran
pemberantasan (cuci tangan); memonitor surveilans untuk membuktikan
keefektifan ukuran pemberantasan tersebut (Wina, Austria )

4. Lemuel Shattuck
a. Komisi sanitarian Massachusset menghasilkan publikasi (1850) terkait
dengan kematian, kematian bayi dan ibu, dan penyakit menular terhadap
kondisi kehidupan.
b. Merekomendasikan:
1) Sensus desenial (10 tahun)
2) Standardisasi nomenklatur untuk penyebab penyakit dan kematian
3) Pengumpulan data kesehatan menurut umur, jender, pekerjaan,
tingkat sosioekonomik, domisili
c. Menerapkan konsep untuk aktivitas program imunisasi, kesehatan
sekolah, merokok, alcohol abuse
d. Mengenalkan konsep surveilans dalam kedokteran pencegahan/preventive
medicine
13
Sejarah surveilans abad 19 (3)

C. Peristiwa-peristiwa dalam pelaporan


1. Monitoring penyakit secara nasional
a. Di Amerika mulai 1850
b. Statistik mortalitas seluruh USA berdasarkan registrasi kematian
dan sensus desenial (10 thn) dipublikasikan pertama kali

2. Pelaporan sistematik penyakit di Amerika dimulai 1874


a. Dewan Kesehatan Negara bagian Massachusset
mensosialisasikan rencana pelaporan mingguan penyakit
(sukarela) oleh dokter
b. Menggunakan format laporan standar (seukuran kartu pos)

14
Sejarah surveilans abad 19 (4)

3. Pengumpulan data morbiditas


a. Kongres melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat pada
1878
b. Data digunakan  ukuran/indikator karantina terhadap penyakit
menular (kolera, cacar, pes, demam kuning)

4. Pelaporan wajib penyakit infeksius


a. Itali 1881
b. Inggris 1890
c. Michigan 1893, negara bagian USA pertama  mewajibkan
pelaporan penyakit infeksius
d. USA (1893), peraturan mewajibkan pengumpulan informasi
setiap minggu dari negara bagian dan jajarannya diseluruh AS

15
I. Perkembangan surveilans pada abad 20 di USA (1)

A. Peristiwa dalam pelaporan


1. Mewajibkan pelaporan penyakit menular secara selektif (1901)
a. Mewajibkan pelaporan pada otoritas lokal
b. Misal penyakit kolera, cacar, tuberkulosis

2. Petugas Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health


Service/PHS) bekerja sebagai ahli epidemiologi di state health
departements secara mingguan melaporkan penyakit ke PHS (1914)

3. Semua negara bagian berpartisipasi dalam pelaporan morbiditas


nasional (1925)
a. Mengikuti epidemik poliomielitis di seluruh dunia (1916)
b. Pandemik influenza (1918 – 1919)

16
Perkembangan surveilans pada abad 20 di USA (2)

4. Survei kesehatan nasional pertama pada penduduk di Amerika


Serikat (1935)

5. Kantor nasional Statistik vital mengambil tanggung jawab untuk


laporan morbiditas
a. Terkait studi PHS 1948
b. Menuju revisi prosedur laporan morbiditas

17
Perkembangan surveilans pada abad 20 di USA (3)

B. Peristiwa dalam diseminasi statistik


1. Kantor Nasional Vital statistik mulai menerbitkan statistik mingguan
yang ada dalam laporan kesehatan Masyarakat (1949)

2. Menambahkan data mortalitas (1952) pada publikasinya dan


menamakan Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR)

3. Fungsi ini ditransfer ke Pusat penyakit Menular (kini, Central for


Disease Control and Prevention) 1961

4. Konsep MMWR dikembangkan lebih lanjut Alexander Langmuir

18
Perkembangan surveilans pada abad 20 di USA (4)

5. Melanjutkan evolusi MMWR dan surveilans kesehatan masyarakat


diarahkan pada peristiwa spesifik
a. Poliomielitis
b. Influenza
c. Salmonella-berikut epidemik 1961-1962
d. Cedera

C. Otoritas mewajibkan pelaporan penyakit


1. Tercantum dalam tanggung jawab legislasi dalam berbagai cara
a. Otoritas dalam undang-undang
b. Otoritas diberikan pada dinas kesehatan
c. Laporan boleh diwajibkan di bawah undang-undang dan regulasi
departemen kesehatan

19
Perkembangan surveilans pada abad 20 di USA (5)

2. Area lain dimana terdapat variasi antar negara bagian


a. Kondisi dan penyakit yang dilaporkan
b. Jadwal waktu untuk laporan
c. Badan-badan penerima laporan
d. Orang-orang yang wajib melapor
e. Kondisi khusus dimana laporan diperlukan
f. Jumlah informasi yang dilaporkan

20
Perkembangan surveilans pada abad 20 di USA (6)

3. Dewan negara bagian dan Ahli epidemiologi teritorial (CSTE =


Council of State and Territorial Epidemiologist)
a. Disahkan pada 1951 oleh ASTHO (Association of State and
Territorial Health Officials)
b. Bertemu setiap tahun
c. CSTE bekerja sama dengan CDC, merekomendasikan perubahan
dalam laporan morbiditas dan surveilans, termasuk menentukan
penyakit yang wajib dilaporkan ke CDC dan diterbitkan dalam
MMWR atau publikasi CDC lain
d. Mengembangkan prosedur laporan

21
Perkembangan surveilans pada abad 20 di USA (7)

D. Peranan CDC (centers for Diseases Control and Prevention)


1. Mendukung negara bagian
a. Mengumpulkan, mengolah, analisis, dan melaporkan data
b. Menyiapkan dan menditribusikan secara teratur laporan
komprehensif
c. Menyiapkan dan menditribusikan laporan khusus bila data yang
tersedia
d. Menyediakan pelayanan komputer
e. Menyediakan latihan dalam segala aspek surveilans kesehatan
masyarakat

2. Mengusulkan perubahan untuk dipertimbangkan dalam aktivitas


surveilans kesehatan masyarakat

3. Melakukan laporan ke WHO

22
Perkembangan di Indonesia (1)

• Agustus 2003: SK menkes RI No.


1116/Menkes/SK/VIII/2003  pedoman
penyelenggaraan sistem surveilans
epidemiologi kesehatan

• Mempertimbangkan UU sebelumnya terkait:


karantina laut, udara; penanggulangan wabah
PM & PTM

23
Perkembangan di Indonesia (2)
• Sebelum SK menkes 2003  kegiatan
surveilans sudah dilaksanakan

• Dengan tujuan surveilans: mendukung


tersedianya informasi untuk pengambilan
keputusan

24
Perkembangan di Indonesia (3)
• Meliputi:
– Sistem surveilans terpadu/SST
– Surveilans sentinel puskesmas
– Surveilans AFP
– Surveilans tetanus neonatorum
– Surveilans campak
– Surveilans infeksi nasokomial
– Surveilans HIV/AIDS
– Surveilans dampak krisis
– Surveilans KLB penyakit dan bencana
– Surveilans PTM

25
Perkembangan di Indonesia (4)
• Dikembangkan subsistem surveilans
epidemiologi kesehatan, terdiri:
1. Surv. Epidemiologi Peny. Menular
2. Surv. EPTM
3. Surv. Epi. Kesehatan lingkungan & perilaku
4. Surv. Epi. Masalah kesehatan
5. Surv. Epi kesehatan matra

26
Before 17th Century

Bubonic Plague
(1200s)

W. Europe governments assume responsibility


for health protection and health care

Beginnings of sanitary regulations

27
17th Century
Increased government stability

Classification system for disease

Development of measurement methods

von Leibnitz applies numerical analysis


in mortality statistics (1680)

John Graunt develops fundamental


principles of public health (1680s-90s)

28
18th Century

Achenwall introduces term


“statistics” (1740’s)

Rhode Island passes 1st


U.S. health laws (1741)

Frank develops police


medicine in Germany (1766)

29
19th Century
Farr introduces modern
concept
of surveillance

Shattuck introduces surveillance


concept into preventive
medicine

Congress authorizes forerunner


of PHS

Italy, Great Britain, and U.S.


begin compulsory reporting
of infectious disease

30
20th Century
U.S. requires notification
of cholera, smallpox, First national
T.B. (1901) health survey (1935)

U.S. requires reporting


of polio (1916)
National office of Vital
Statistics publishes
weekly statistics in
U.S. requires reporting Public
of influenza (1918-1919) Health reports (1949)

All U.S. begins


national morbidity MMWR transfers to
reporting (1925) CDC (1961)

31

Anda mungkin juga menyukai