Anda di halaman 1dari 33

Sejarah,

Perkembangan, dan
Ruang Lingkup
Randi Irmayanto, SKM., MKM
Garis Besar Bahasan

1. Sejarah surveilans kesehatan masyarakat


2. Perkembangan surveilans di Indonesia
3. International Health Regulation
4. Ruang lingkup surveilans kesehatan
masyarakat

2
1
Sejarah Surveilans Kesehatan
Masyarakat

3
Inti Sejarah Perkembangan Surveilans
Kesehatan Masyarakat

Sejarah surveilans sebelum dan selama abad pertengahan


- Hipocrates
- Bubonic plague
- Evolusi konsep surveilans kesehatan masyarakat

Sejarah surveilans abad 17 dan 18


- Peristiwa yang memungkinkan pengelolaan surveilans skala besar
- Akar-akar analisis surveilans
- Perkembangan konsep surveilans kesehatan masyarakat
4
Inti Sejarah Perkembangan Surveilans
Kesehatan Masyarakat

Sejarah surveilans abad 19


- Peristiwa terkait aktivitas surveilans kesehatan masyarakat
- Peristiwa terkait data dan pelaporan

Perkembangan surveilans abad 20


- Peristiwa terkait pelaporan
- Peristiwa terkait diseminasi statistik
- Mewajibkan pelaporan penyakit

5
Sejarah surveilans sebelum dan selama
abad pertengahan

6
- Bapak kedokteran dan epidemiologi pertama
- Meninggalkan takhayul untuk menganalisa kejadian
penyakit/wabah
- Keseimbangan cairan: darah, lendir, empedu kuning, dan empedu
hitam.
- Faktor lingkungan seperti air dan udara mempengaruhi kejadian
penyakit.
- Idenya menjadi dasar perkembangan surveilans:
observasi dan pencatatan, analisis data, serta
pertimbangan masuk akal untuk aksi/intervensi.

Hippocrates
460 BC – 370 BC 7
- Intervensi Kesmas pertama dari hasil
pengawasan.
- Republik Venesia melarang kapal-kapal
yang membawa penderita penyakit
Bubanic Plague
dengan ciri seperti PES (orang primitif)
Black Death

- Melakukan penahanan selama 40 hari bagi pendatang yang berasal


dari daerah epidemi di Marseilles (1377) dan Venisia (1403) –
Tindakan karantina pertama.
- Penyakit ini menyebabkan keadaan yang disebut Black Death
(1346 – 1352) yang menyebabkan kematian 1/3 populasi di Eropa
(20 – 30 juta jiwa).
8
Evolusi konsep surveilans kesehatan
masyarakat
- Hasil aktivitas kesehatan masyarakat → mengontrol dan mencegah
penyakit di komunitas.
- Akhir abad pertengahan, Eropa Barat berfokus pada pencegahan
dan pengobatan populasi (urban dan rural).
- Sistem yang belum sempura (rudimentary system) dalam
memonitor penyakit → lahir aturan terkait polusi jalanan dan air
minum, istruksi penatalaksanaan pemakaman, kebersihan
makanan, dan penyediaan beberapa tipe pelayanan kesehatan.

9
Sejarah surveilans abad 17 dan 18

10
Peristiwa yang memungkinkan
pengelolaan surveilans skala besar

- Kemiripan sistem pelayanan kesehatan yang terorganisis dalam


pemerintahan yang stabil (pertama terjadi pada masa kekaisaran
Romawi).
- Sistem klasifikasi untuk penyakit ditetapkan dan diaplikasikan.
- Pengembangan metode pengukuran.

11
Akar Analisis Surveilans Data

- Matematikawan dan Filsuf yang diakui sebagai penemu kalkulus.


- Menemukan mesih hitung dan berbagai konsep filsafat.
- Bersama dengan Rene Descartes dan Baruch Spinoza dianggap
sebagai pemikir rasional abad ke-17 yang mendukung filosofi “any
view applying to reason is a source of knowledge or justification”

- Meminta pendirian dewan kesehatan (health council)

Von Leibniz (Ahli kalkulus)


1680-an 12
Akar Analisis Surveilans Data
- Mencatat kematian dan kelahiran, termasuk perbedaan musim,
dan kematian infant.
- Mengusahakan terwujudnya hukum dasar kematian bayi dan
dewasa.
- Orang pertama yang menggunakan metode kuantitatif untuk
menggambarkan statistik vital dengan mengorganisir data
kematian.
- Mengembangkan beberapa prinsip dasar surveilans:
penghitungan kematian akibat penyakit spesifik,
angka kematian, dan konsep pola penyakit.
- The Columbus Statistics.
John Graunt
Akhir abad 17 13
Perkembangan Konsep Surveilans
Abad 18
1. Achenwall (1740 – 1750-an)
- Menggunakan statistik dalam Bahasa Jerman (ilmu statistik
negara)
- Memperkenalkan istilah statistik.
- Meningkatkan pengumpulan statistik vital.
2. Perkembangan di Amerika Serikat (abad 18)
- Fokus pada penyakit infeksius.
- Rhode Island – wajib melaporkan penyakit menular (1741)
- Rhode Island – wajib melaporkan cacar, demam kuning, dan
kolera (1743)
14
Perkembangan Konsep Surveilans
Abad 18
3. Johann Peter Frank (1766)
- Mengusulkan bentuk surveilans kesehatan masyarakat yang
komprehensif.
- Menekankan pentingnya akurasi pencatatan statistik di RS.
- Mengembangkan “Complete System of Medical Policy” di Jerman
mencakup semua aspek higienis dan Kesmas.
- Sistem itu mencakup: kesehatan sekolah, pencegahan cedera,
kesehatan ibu dan anak, air minum umum, dan pembuangan
limbah.
- Sistem → indikator pemerintah dalam melindungi kesehatan
penduduk.
15
Sejarah surveilans abad 19

16
Peristiwa dalam Perkembangan
Surveilans
1. William Farr (1807– 1883)
- Pencetus konsep surveilans modern.
- Mengumpulkan statistik vital, menganalisis dan evaluasi data,
melaporkan pada Dinas Kesehatan dan umum.
- Menyediakan data statistik pada John Snow untuk penelitian
kolera.

2. Thurnam (1845)
- Menerbitkan laporan yang lengkap tentang statistik kesehatan
mental di London.
17
Peristiwa dalam Perkembangan
Surveilans
3. Ignaz Semmelweis (1833 – 1840)
- Menggunakan sistem pencatatan Johann Frank di RS: menemukan
deman nifas, sosialisasi cuci tangan – menghitung efektifitasnya.
4. Lemuel Shattuck (1793 – 1859)
- Bersama Komisi Sanitarian Massachusset (1850) – publikasi
terkait: kematian, kematian bayi dan ibu, dan penyakit menular
terhadap kondisi kehidupan.
- Merekomendasikan: Sensus desenial (10 tahun), standarisasi
nomeklatur untuk penyebab penyakit dan kematian, serta
pengumpulan data (umur, gender, pekerjaan, sosio-ekonomi,
domisili).
18
Peristiwa terkait Data dan Pelaporan

1. Monitoring penyakit secara masal


- Mulai tahun 1850 di Amerika
- Statistik mortalitas seluruh USA berdasarkan registrasi kematian
dan sensus desenial pertama kali dipublikasikan.
2. Pelaporan sistematik penyakit di Amerika dimulai (1874)
- Dewan kesehatan Massachusset mensosialisasikan rencana
pelaporan minggunan penyakit (sukarela) oleh dokter.
- Menggunakan format laporan standar seukuran kartu pos.

19
Peristiwa terkait Data dan Pelaporan

3. Data morbiditas
- Kongres di USA melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat
pada 1878
- Data yang digunakan: ukuran/indikator karantina terhadap PM
(kolera, cacar, pes, demam kuning).
4. Pelaporan wajib penyakit infeksius
- Itali (1881), Inggris (1890).
- Michigan (1893) pertama mewajibkan penyakit infeksius.
- USA (1893) peraturan mewajibkan pengumpulan informasi setiap
minggu.
20
Perkembangan surveilans abad 20

21
Peristiwa dalam Pelaporan

1. Mewajibkan pelaporan penyakit menular secara selektif


- Tahun 1901 mewajibkan pelaporan pada otoritas lokal (kolera,
cacar, tuberculosis).
2. Petugas Pelayanan Kesmas sebagai ahli epidemiologi
- Petugas melaporkan penyakit secara mingguan (1914)
3. Semua negara bagian melaporkan morbiditas (1925)
- Mengikuti epidemic poliomielilits di seluruh dunia (1916)
- Pandemic influenza (1918 – 1919).

22
Peristiwa dalam Pelaporan

4. Survei kesehatan nasional pertama pada penduduk USA


- Survei tersebut dilakukan tahun 1935.

5. Kantor nasional statistic vital mengambil tanggung jawab


untuk laporan morbiditas
- Terkait studi public health service tahun 1948.
- Menuju revisi prosedur laporan morbiditas.

23
Peristiwa dalam Diseminasi Statistik

1. Kantor nasional statistik vital mulai menerbitkan


statistik mingguan yang ada dalam laporan kesehatan
masyarakat (1949).
2. Menambahkan data mortalitas (1952) pada publikasinya
“Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR).
3. Fungsi pelaporan dipindahkan ke Pusat Penyakit
Menular (Sekarang Central for Disease Control and
Prevention) tahun 1961.
4. Konsep MMWR dikembangkan lebih lanjut oleh
Alexander Langmuir.

24
Peristiwa dalam Diseminasi Statistik

5. Melanjutkan evolusi MMWR dan surveilans kesehatan


masyarakat, diarahkan pada peristiwa spesifik
- Poliomielitis
- Influenza
- Salmonella, epidemik (1961 – 1962)
- Cedera

25
Otoritas Mewajibkan Pelaporan
Penyakit
1. Tercantum dalam tanggung jawab legislasi
- Otoritas dalam Undang-Undang
- Otoritas diberikan pada Dinas Kesehatan
- Laporan boleh diwajibkan di bawah UU dan Regulasi Depkes.
2. Peranan CDC (Center for Disease Control and Prevention)
- Mengumpulkan, mengolah, analisis, pelaporan data.
- Menyiapkan dan mendistribusikan laporan secara komprehensif.
- Menyediakan pelayanan komputer.
- Menyediakan pelatihan dalam segala aspek surveilans.
26
2
Perkembangan Surveilans di
Indonesia

27
- Agustus 2003: SK Menkes No.
1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Survilans Epidemiologi
Kesehatan (sebelum 2003 kegiatan surveilans sudah
dilaksanakan).
- Permenkes Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan (informasi untuk
pengambilan keputusan, kewaspadaan dini, investigasi dan
penanggulangan KLB/Wabah, serta dasar diseminasi pada
stakeholder).

28
3
International Health Regulation

29
- International Health Regulation (2005) memberikan
kerangka hukum menyeluruh yang mendefinisikan hak dan
kewajiban negara dalam menangani kejadian kesehatan
masyarakat dan keadaan darurat yang berpotensi melintasi batas
negara.
• Detect: Pastikan sistem surveilans dapat mendeteksi kejadian kesehatan
masyarakat yang akut secara tepat waktu
• Assess and report: Gunakan instrumen keputusan untuk menilai kejadian
kesehatan masyarakat dan laporkan kepada WHO melalui Focal Point IHR
Nasional (keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian
internasional)
• Respond: Menanggapi risiko kesehatan masyarakat dan keadaan darurat

30
4
Ruang Lingkup Surveilans
Kesehatan Masyarakat

31
Surveilans Penyakit Menular

Surveilans Penyakit Tidak Menular

Surveilans Kesehatan Lingkungan dan Perilaku

Surveilans Kesehatan Matra

Surveilans Masalah Kesehatan Lainnya

32
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai