MAUSER/BAHN
Pengetahuan tentang distribusi dan penyebab-
penyebab penyakit serta kecelakaan di
masyarakat
EPIDEMIOLOGI
MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
DISTRIBUSI DETERMINAN
BESARNYA MASALAH
(Abdol R. Omran)
- Pengetahuan ttg terjadinya & distribusi keadaan
sehat & sakit serta perubahan penduduk, juga
sebab dan akibatnya di masy. /population group
-Wabah
-Suatu penyakit tertentu timbul dalam suatu
wilayah tertentu dimana dampaknya terhadap
masyarakat sangat jelas, yaitu jumlah kasus yg
timbul melebihi batas ambang normal penyakit
tersebut
• Membuat hipotesa :
John Snow
Kematian
Daerah Jumlah Kematian oleh
oleh
dengan air penduduk Th. karena kolera per
karena
dari : 1851 1000 Penduduk
Kolera
Southwark & 167.654 844 5.0
Vauxhall Co
saja
Lambert Co. 19.133 18 0.9
saja
Kedua 300.149 652 2.2
perusahaan
– Penduduk berlangganan air minum kepada
perusahaan tertentu atas kemauan sendiri
> 300.000 penduduk terpapar terhadap
kemungkinan terkena kolera atas kemauan
sendiri
– Sesuai dengan percobaan “alamiah” (peneliti
tidak mengendalikan percobaan)
Makanan
diselidiki Lain2
2. Menggambarkan natural
history of disease
Selain sebabnya suatu penyakit juga perlu
diselidiki tentang jalannya proses sakit
• Kegunaan :
– Melihat prognosa (kesudahan) penyakit
– Untuk menyusun hipotesa tentang faktor khusus yang
berhubungan langsung dengan jalannya penyakit
pada perorangan.
Penyakit menahun :
• Lebih cepat berkembang setelah Perang Dunia
II
• Sebelum Perang Dunia II : analisa sebab kurang
vitamin C (lind), keracunan timah (Baker),
pellagra (Goldberger), carsinoma scrotum (Pott)
D. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi Epidemiologi
Deskriptif Analitik
Perbedaan Epidemiologi Deskriptif dan
Epidemiologi Analitik :
PENELITIAN PENELITIAN
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK
– Teori Humoral :
• Penyakit terjadi karena gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh
(putih, kuning, hitam dan merah)
KONSEP PENYAKIT MENURUT
EPIDEMIOLOGI (2)
– Teori Miasma :
• Penyakit timbul karena sisa-sisa dari mahluk hidup yang
mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan
lingkungan.
– Teori Jasad Renik (Teori Germ) :
• Setelah ditemukan mikroskop dan dilengkapi dengan teori
imunitas.
– Teori Nutrisi dan Resistensi hasil pengamatan
epidemiologis
– Teori Ekologi Lingkungan :
• Manusia berinteraksi dengan penyebab dalam lingkungan
tertentu dapat menimbulkan penyakit.
Ecological / Epidemiological Triads
Keseimbangan terganggu :
• Misal kemarau panjang sumber air bersih terbatas
muntaber meningkat
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
AGENT HOST
ENVIRONMENT
POLINDES & VAKSIN TERMOS
FISIK SOSIAL BIOLOGIS
Air, udara, tanah, iklim, Status sosial, agama, Mikroorg., serangga,
geografis, perumahan, adat istiadat, binatang, tumbuh-
pangan, panas, radiasi, organisasi, sosial tumbuhan
dll. politik, dll.
Environment
Agent Host
– Lingkungan biologis :
Konflik Kejiwaan
• Misalnya :
- Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari
– Stabilitas vitamin yang terkandung di dalam sayuran di
ruang pendingin
– Penguapan bahan kimia beracun oleh proses
pemanasan
• Misalnya :
– Udara dingin
– Hujan
– Kebiasaan membuat dan menyediakan makanan
Interaksi A–H–E:
Interaksi A - H - E
Misalnya :
• Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan
dapat menimbulkan water borne disease
Proses
terjadinya penyakit menular
- Penyebab penyakit
- Reservoir penyebab penyakit
- Tempat keluarnya penyakit dari penjamu
- Cara transmisi dari orang ke orang
- Tempat masuknya ke penjamu yg baru
- Kerentanan penjamu
Reservoir
- Habitat normal bagi agent penyebab dimana dapat
hidup, berkembang biak & tumbuh dengan baik
- Habitat dapat berupa manusia, binatang maupun
lingkungan
Penderita klinis akut & carrier
Carrier
- Pembawa penyakit yg tidak merasa sakit & tidak
jelas ada tanda-tanda klinis
- Infeksi yg tidak terlihat, penderita suatu penyakit
dalam masa inkubasi, penderita dalam masa
konvalesens atau penderita penyakit yg kronis
25
Inkubasi tersering / rata2
20
15
Jml kasus
10 .?
5
Inkubasi terpendek
0
Inkubasi terpanjang
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
minggu ke
- Perkotaan – pedesaan
- Pemukiman – non pemukiman
- Domestik – asing
- Pantai – pegunungan
- Daerah status
ekonomi rendah–sedang
- Negara maju–berkembang
PEMETAAN LOKASI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000 – 2008
Th.2008 66 ks Th.2002 Th.2003
11 ks 5 ks
LOKASI KLB
43 ks Th.2006 Th.2007
86 ks
KLB
bwk keren
- Jenis kelamin
- Umur
- Ras
- Status kekebalan
- Status perkawinan
- Jenis pekerjaan
- Agama
- Adat istiadat
DISTRIBUSI PENDERITA DIPHTERI MENURUT GOL UMUR
DI JAWA TIMUR TAHUN 2000 – 2008
10-15 TH >15 TH
5 - 9 TH
1 - 4 TH
<1 TH
2005 2006 2007 2008
UKURAN-2 YANG DIPAKAI
DALAM EPIDEMIOLOGI
1. RATE
2. RATIO
3. PROPORSI
(BAGIAN DARI STATISTIK EPIDEMIOLOGI)
4. RISIKO RELATIF
5. RISIKO ATRIBUT
Thank‘s
TUJUAN DILAKUKAN
PENGUKURAN
• INSIDENCE RATE
• ATTACK RATE
• PREVALENCE RATE
• CRUDE DEATH RATE
• AGE SPESIFIC DEATH RATE
• DISEASE SPECIFIC FATALITY RATE
INCIDENCE RATE (IR) :
Jumah kasus baru yang terjadi dikalangan
penduduk selama periode waktu tertentu
Contoh :
Pada tahun 2002, INCIDENCE RATE DBD di
BONDOWOSO sebesar 7 per mil artinya :
Sebanyak 7 orang diantara 1000 penduduk di kota
BONDOWOSO pada tahun 2002 menderita demam
berdarah dengue
ATTACK RATE (IR) :
Incidence rate pada suatu epidemi
Contoh :
AR Keracunan makanan di Pabrik X Mojokerto sebesar
70% artinya :
Diantara 100 pekerja di pabrik X di kota Mojokerto
terdapat sebanyak 7 orang mengalami keracunan
makanan
Jalinan Penyebab Penyakit
(Web Of Causation)
Frustasi
Pekerja Seks
Hubungan Seksual
AIDS
Iseng / Hobi
Laki – laki
Contoh : Multiple Causation of
Disease and Web of Causation
Kemiskinan
Garis yang membatasi antara tampak / tidak tampaknya gejala penyakit = horizon klinik
Tahap Penyakit Dini
• Dihitung dari munculnya gejala penyakit
• Meninggal Dunia
– Perjalanan penyakit terhenti bukan tujuan dari setiap
tindakan kedokteran
DIAGRAM ALAMIAH PERJALANAN PENYAKIT : (1)
Jika lingkungan
menguntungkan bibit
Sembuh cacat
penyakit, bibit penyakit Bibit Penyakit
akan memasuki tubuh
Sembuh
sempurna
– Patogenisiti :
• Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada
pejamu sehingga timbul penyakit (Disease Stimulus)
• Kemampuan ini (-) penyakit tak muncul (Kuman A-patogen)
– Virulensi :
• Ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan
oleh bibit penyakit
• Kerusakan >> bibit penyakit virulen
Apabila jumlah kasus untuk setiap tahap dari
perjalanan penyakit ini diketahui, dapat
diketahui pula sifat dari penyakit terutama
untuk sifat :
• Patogenisiti
• Virulensi
• Case fatality
– Antigenisiti :
• Kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh (antigen) pada diri pejamu
• Antigen banyak dihasilkan antigenisiti tinggi
– Infektiviti :
• Kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan
menyesuaikan diri, bertempat tinggal dan berkembang biak
dalam diri pejamu
Diagram Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit (2)
A H
Mati
E
Kronik
Cacat
Gangguan
Keseimbangan ketidakmampuan
Sakit sembuh
Virulensi : ( c + d)
( b + c + d)
Patogenisiti : (a+b+c+d) (b+c+d)
d
Case Fatality :
(b+c+d)
Pengambilan
Tindakan
Penanggulangan
Surveilance
Informasi untuk
Epidemiologi
Manajemen
Perencanaan &
Pengambilan
Keputusan
PRINSIP EPID APLIKASI DALAM
SUMBER & JENIS INFO MANAJEMEN
VARIABEL l
1. Orang/”Host” Penentuan Strategi & Kebijak
Prioritas Program
Efektifitas