Anda di halaman 1dari 95

Epidemiologi, berasal dari bahasa Yunani;

Epi : pada / tentang


Demos : penduduk
Logos : ilmu

- adalah ilmu yang mempelajari kejadian penyakit yg


menimpa sekelompok penduduk.

- Adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari distribusi &


faktor2 yg menentukan terjadinya penyakit pada manusia.

- Adalah suatu disiplin ilmu yg berhubungan dgn masalah


kesehatan, panyakit atau kecelakaan di masyarakat
atau sekelompok manusia (R.D.T Farmer dan
D.L. Miller).
Ilmu pengetahuan yang mempelajari distribusi
dan faktor-faktor yang mentukan terjadinya
penyakit pada manusia.

RDT FARMER & DL MILLER


Adalah suatu disiplin yang berhubungan dengan
masalah kesehatan, panyakit atau kecelakaan di
masyarakat atau sekelompok manusia

MAUSER/BAHN
Pengetahuan tentang distribusi dan penyebab-
penyebab penyakit serta kecelakaan di
masyarakat
EPIDEMIOLOGI

MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT

DISTRIBUSI DETERMINAN

BESARNYA MASALAH
(Abdol R. Omran)
- Pengetahuan ttg terjadinya & distribusi keadaan
sehat & sakit serta perubahan penduduk, juga
sebab dan akibatnya di masy. /population group

(Fox / Hall / Elve Back)


- Pengetahuan ttg faktor2 yg menentukan terjadinya
penyakit di masy.
Regional Committe Metting Who ke 42 di
Bandung :

- Adalah ilmu yg mempelajari distribusi &


determinan dari peristiwa kesehatan & peristiwa
lainnya yg berhubungan dgn kesehatan yg
menimpa sekelompok masy. & menerapkan ilmu
tersebut untuk memecahkan masalah-masalah
kesehatan.
EPIDEMIOLOGI
Adalah Ilmu yang mempelajari …
DARI
•DISTRIBUSI
= MASALAH KESEHATAN
•DETERMINANT
= PERISTIWA YANG BERKAITAN
(FAKTOR PENENTU) DENGAN KESEHATAN

YANG MENIMPA PADA SEKELOMPOK MASYARAKAT / PENDUDUK

DAN MENERAPKAN HASIL STUDI TSB UNTUK MEMECAHKAN


MASALAH-2 KESEHATAN/PERISTIWA TSB
(WHO. REG MEETING COMITTE KE : 42, SEPT 89)
Istilah dalam epidemiologi
Suatu penyakit tertentu yng selalu ditemukan di
wilayah tertentu

-Wabah
-Suatu penyakit tertentu timbul dalam suatu
wilayah tertentu dimana dampaknya terhadap
masyarakat sangat jelas, yaitu jumlah kasus yg
timbul melebihi batas ambang normal penyakit
tersebut

Jika wabah suatu penyakit tertentu menyerang


banyak negara atau benua sehingga hampir
sebagian besar dunia terkena
Dari batasan-batasan tersebut
dalam pengertian
epidemiologi terdapat 3 hal
pokok yaitu :

1. Frekuensi masalah kesehatan.


– Menunjuk pada besarnya masalah kesehatan
– Diketahui dengan melakukan penemuan
masalah kesehatan dan kemudian dilanjutkan
dengan pengukuran masalah kesehatan
tersebut.
2. Penyebaran Masalah Kesehatan

– Menunjuk pada pengelompokan masalah


kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.

– Keadaan tertentu dalam epidemiologi dibedakan


atas 3 macam, yaitu menurut ciri-ciri manusia
(Man), menurut tempat (Place) dan menurut
waktu (Time)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi :

– Menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah


kesehatan baik yang menerangkan frekuensi,
penyebaran dan ataupun yang menerangkan
penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.

• Ada tiga langkah pokok :


• Merumuskan hipotesa tentang
penyebab yang dimaksud
• Melakukan pengujian hipotesa
• Menarik kesimpulan pengujian
SEJARAH PERKEMBANGAN
EPIDEMIOLOGI
• Hippocrates (2400 tahun yang lalu)

– Realized that the problems of health and


disease could not be solved by the study of
illness in individuals alone, but required broad
understanding of the circumstances of life”
– Mengajarkan pada muridnya supaya
mempertimbangkan faktor-faktor yang ada
hubungannya dengan penyakit.

• Tidak menyuruh menghitung faktor-faktor


tersebut.
• John Graunt
– Pertama yang menganjurkan untuk
menghitung penyakit secara kuantitatif

– Tahun 1662 menerbitkan buku : Natural


and Political Observations on The Bills of
Mortality
– Menganalisa laporan kematian mingguan dan
pendaftaran dari jamaah Kristen yang ada di kota
London.
– Hasil analisa
– Kematian dan kelahiran penduduk pria > perempuan
– Kematian tinggi pada bayi umur 0 – 1 tahun
– Kematian yang tinggi pada musim-musim tertentu
– Kematian yang tinggi karena penyakit Pes, hubungan
musim dan timbulnya penyakit Pes.
• John Graunt

– Mencoba menerangkan dua cara


perhitungann statistik ialah perkiraan
jumlah penduduk di suatu negara dan
penyusunan “life table”

– Menemukan bahwa di dalam masyakat


phenomena (kejadian perwujudan) biologi
mempunyai bentuk yang sama dan dapat
diramalkan terjadinya

– Dianggap sebagai pendiri ilmu biostatistik


dan pendahulu ilmu epidemiologi 
selama 200 tahun tidak memberikan cara
pengetrapan bagi epidemiologi
• William Farr

– Ilmu epidemiologi sekarang oleh karena pekerjaannya.


– Dokter, bekerja di kantor Pusat Statistik Inggris (tahun
1839)
– Menganalisa data kelahiran, kematian dan data vital
statistik yang dihubungkan dengan sosial ekonomi,
pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.
– Analisa data tentang kemungkinan mati di beberapa
macam pekerjaan (attributeable risk)
– Sebagai dokter terkenal oleh karena memberi obat bius
chloroform kepada Ratu Victoria waktu melahirkan.
– Sebagai epidemiologi terkenal dengan
mendemonstrasikan penularan kolera karena pengotoran
air minum oleh faeces
• John Snow

– Penyelidikan epidemiologi yang pertama


tentang epidemi kolera di London (1853 – 1854)

– Penyelidikan tersebut antara lain :


• Perbandingan kematian oleh karena kolera yang
menyolok di beberapa tempat yang penyediaan
airnya berbeda
– Perusahaan air minum Southwark atau Vaux Hall Co.
– Perusahaan Lambert Co.

• Membuat hipotesa :
John Snow

• Kesamaan pada mereka yang mendapatkan penyediaan


air dari yang diduga mengandung penyebab penyakit
yang tidak mengandung penyakit
– Membandingkan jumlah (frekuensi) kematian ok. kholera
pada 2 kelompok

• Dua perusahaan tersebut mengambil bahan airnya dari


sungai Thames yang sudah tercemar air limbah
(buangan)
• Antara tahun 1849 – 1854 Lambeth Co. memindahkan
tempat pengambilan bahan airnya ke tempat yang lebih
atas yang belum mengalami pengotoran air limbah.
 penduduk yang airnya dari Lambert Co. kasusnya
koleranya menurun, yang dari A & V Co. tetap tinggi.
Kematian karena kolera di London di daerah
yang mendapatkan air minum dari South Wark
and Vauxhall Co. dan Lambeth Co.
8 Juli s/d 26 Agustus 1854

Kematian
Daerah Jumlah Kematian oleh
oleh
dengan air penduduk Th. karena kolera per
karena
dari : 1851 1000 Penduduk
Kolera
Southwark & 167.654 844 5.0
Vauxhall Co
saja
Lambert Co. 19.133 18 0.9
saja
Kedua 300.149 652 2.2
perusahaan
– Penduduk berlangganan air minum kepada
perusahaan tertentu atas kemauan sendiri 
> 300.000 penduduk terpapar terhadap
kemungkinan terkena kolera atas kemauan
sendiri
– Sesuai dengan percobaan “alamiah” (peneliti
tidak mengendalikan percobaan)

– Penyelidikan lain oleh Dr. John Snow :

• Menemukan bahwa pada suatu kelompok


penduduk (karyawan suatu proyek) tidak ada
yang menderita kolera meskipun tinggal di
daerah wabah  ternyata menggunakan
sumur sebagai sumber air minum 
penduduk sekitarnya dari air pipa.
– Penyelidikan-penyelidikan yang lain :

• LIND : tahun 1747


Percobaan memakan buah segar dalam pengobatan penyakit scurvy
• JENNER : tahun 1796
Percobaan vaksinasi cow pox
• FINLAY : tahun 1881 & Reed tahun 1900
Pembuktian bahwa yellow fever ditularkan oleh nyamuk
• GOLD BERGER : tahun 1915
Membuktikan bahwa pellagra disebabkan oleh karena diit tidak lengkap
(deficient)
• FLETCHER : tahun 1905
Percobaan dengan memakan beras India atau Thailand untuk
penduduk di rumah sakit jiwa .
Vitamin B1 berkaitan dengan penyakit beri-beri
PENGGUNAAN EPIDEMIOLOGI
Pengetahuan tentang distribusi penyakit dapat
dipakai untuk :
1.Menerangkan sebab terjadinya
penyakit :

• Tujuan terpenting dari epidemiologi adalah


mengetahui sebab dari suatu penyakit dan dapat
dipakai sebagai dasar upaya pencegahan
terhadap penyakit.

• Menyusun hipotesa yang menerangkan


gambaran dari distribusi penyakit sesuai dengan
sifat-sifat atau pengalaman orang
PENGGUNAAN EPIDEMIOLOGI
• Membuktikan hipotesa tersebut menurut penelitian
yang khusus direncanakan
• Membuktikan baik tidaknya suatu rencana
pemberantasan penyakit dengan manganalisa data
epid yang dikumpulkan sehubungan rencana
tersebut.

• Mengelompokkan orang sakit yang mempunyai


faktor penyebab yang sama dalam kelompok-
kelompok yang sama

• Meskipun faktor etiologi belum jelas tetapi kalau


sifat epidemiologinya sama menunjukkan sebab
yang sama
1. Menerangkan timbulnya
penyakit di suatu daerah
Sebab
Typhus Abdominalis
S. Typhi

Wabah Typhus Abdominalis

Makanan

Oleh faktor apa ? Minuman

diselidiki Lain2
2. Menggambarkan natural
history of disease
Selain sebabnya suatu penyakit juga perlu
diselidiki tentang jalannya proses sakit

• Kegunaan :
– Melihat prognosa (kesudahan) penyakit
– Untuk menyusun hipotesa tentang faktor khusus yang
berhubungan langsung dengan jalannya penyakit
pada perorangan.

• Misalnya insidens & prevalens Ca Cx dipakai untuk


memperkirakan lamanya rata-rata stadium-stadium dari
penyakit tersebut.
3. Penggunaan pada
administrasi pelayanan kes.
• Mengetahui distribusi penyakit  rencana upaya
pelayanan kesehatan pada masyarakat
Misalnya : kebutuhan tempat tidur untuk penyakit-penyakit
tertentu (jantung, tuberkulosa, paru,dll. )

• Untuk menyusun rencana penelitian yang


efisien (penelitian klinik, pengobatan,
pencegahan, )
• Untuk perencanaan pelayanan kesehatan bagi
kelompok-kelompok rawan. tertentu (kelompok
umur tertentu, kelompok pekerja, daerah rawan
tertentu)
D. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

Penyakit infeksi / menular :


• Merupakan sasaran utama epidemiologi
• Paling banyak memberikan hasil dalam
penggunaannya selama ini

Penyakit menahun :
• Lebih cepat berkembang setelah Perang Dunia
II
• Sebelum Perang Dunia II : analisa sebab kurang
vitamin C (lind), keracunan timah (Baker),
pellagra (Goldberger), carsinoma scrotum (Pott)
D. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

Ilmu sosial dan perilaku :


• Merupakan perkembangan akhir dari epidemiologi
dalam menganalisa perilaku manusia dan
hubungannya dengan kejadian penyakit seperti
alkoholisme, obat bius, kecelakaan lalu lintas dan
lain-lain.

• Penilaian pelayanan kesehatan


• Di luar bidang kesehatan : epidemiologi
kependudukan, epidemiologi sosial dan
sebagainya.
EPIDEMIOLOGI
Ilmu yang mempelajari tentang masalah
kesehatan pada sekelompok manusia

FREKUENSI PENYEBARAN FAKTOR2x YG


Dilakukan 2 hal pokok Dikelompokkan menurut MEMPENGARUHI
:
Menemukan masalah Ciri – ciri manusia Disusun 3 langkah
kesehatan Tempat pokok
Mengukur masalah Waktu Merumuskan hipotesa
kesehatan Uji hipotesa
Tarik kesimpulan
sebab akibat

Epidemiologi Epidemiologi
Deskriptif Analitik
Perbedaan Epidemiologi Deskriptif dan
Epidemiologi Analitik :

PENELITIAN PENELITIAN
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Hanya menjelaskan keadaan Juga menjelaskan mengapa suatu


suatu masalah kesehatan masalah kesehatan timbul di
( Who, Where, When) masyarakat (Why)
Pengumpulan, pengolahan, Pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan interpretasi data penyajian dan intepretasi data
hanya pada satu kelompok dilakukan pada dua kelompok
masyarakat saja masyarakat
Tidak bermaksud membuktikan Bermaksud membuktikan suatu
suatu hipotesa hipotesa
KONSEP PENYAKIT MENURUT
EPIDEMIOLOGI (1)
• Perkembangan teori terjadinya
penyakit :
– Penyakit timbul oleh karena gangguan mahluk
halus
– Teori Hippocrates :
» Penyakit timbul oleh karena pengaruh lingkungan
terutama air, udara, tanah, cuaca dan lain-lain.
» Tidak dijelaskan kedudukan manusia dlm lingkungan

– Teori Humoral :
• Penyakit terjadi karena gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh
(putih, kuning, hitam dan merah)
KONSEP PENYAKIT MENURUT
EPIDEMIOLOGI (2)
– Teori Miasma :
• Penyakit timbul karena sisa-sisa dari mahluk hidup yang
mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan
lingkungan.
– Teori Jasad Renik (Teori Germ) :
• Setelah ditemukan mikroskop dan dilengkapi dengan teori
imunitas.
– Teori Nutrisi dan Resistensi hasil pengamatan
epidemiologis
– Teori Ekologi Lingkungan :
• Manusia berinteraksi dengan penyebab dalam lingkungan
tertentu dapat menimbulkan penyakit.
Ecological / Epidemiological Triads

Tiga komponen penting yang berhubungan


erat satu sama lain dalam proses
terjadinya penyakit :
• Manusia : Host (H)
• Agen penyakit : Agent (A)
• Lingkungan : Environment (E)

Keadaan optimal : H – A – E seimbang  manusia tidak


mudah sakit / sehat

Keseimbangan terganggu :
• Misal kemarau panjang  sumber air bersih terbatas 
muntaber meningkat
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI

AGENT HOST

ENVIRONMENT
POLINDES & VAKSIN TERMOS
FISIK SOSIAL BIOLOGIS
Air, udara, tanah, iklim, Status sosial, agama, Mikroorg., serangga,
geografis, perumahan, adat istiadat, binatang, tumbuh-
pangan, panas, radiasi, organisasi, sosial tumbuhan
dll. politik, dll.
Environment

Agent Host

Biologis Umur, seks ras, nutrisi,


Nutrien pekerjaan
Fisik Keturunan
Chemis Kekebalan
Mekanis Kebiasaan
Kultur, dll.
Agen / Penyebab Penyakit
– Dapat berupa benda hidup/mati dan faktor mekanis
– Kadang-kadang untuk penyakit tertentu penyebabnya
tidak diketahui  ulcus pepticum, coronany heart disease
dan lain-lain.
– Diklasifikasikan dalam 5 kelompok :

• Agen biologis : Virus, bakteri, fungi, protozoa, metazoa


• Agen nutrien : Protein, lemak, K.H., vitamin, mineral, air.
• Agen fisik : Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan.
• Agen Chemis : Endogendus  acidosis, diabetes/ hiperglikemia,
uremia.
Exogendus  zat kimia, allergen, gas, debu dan lain-lain.
• Agen mekanis : Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh.
Host (Pejamu)
• Faktor manusia sangat komplek dalam proses
terjadinya penyakit dan tergantung pada karakteristik
yang dimiliki masing-masing individu.
– Umur
• Menyebabkan adanya perbedaan jenis penyakit yang
diderita.
» Smallpox : anak-anak
– Seks
» Frekuensi penyakit pria lebih besar dari
wanita
» Risiko kehamilan hanya pada wanita
» Hipertropi prostat  pria
Host (Pejamu)
– Ras
» Tergantung perkembangan adat istiadat dan
kebudayaan
» Ada penyakit tertentu pada ras tertentu, sickle cell
anemia pada ras Negro
– Genetik
• Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter : mongolism,
fenilketonuria, buta warna, hemofilia dan lain-lain.
– Pekerjaan
• Berhubungan erat dengan penyakit akibat keracunan, kecelakaan,
silicosis, asbestosis dan lain-lain.
– Nutrisi
» Gizi jelek  mudah menderita penyakit infeksi seperti
TBC.
» Kelainan Gizi  obesitas, DM dll.
Host (Pejamu)
– Status kekebalan
» Reaksi tubuh terhadap penyakit tergantung
dari status kekebalan yang dimiliki
sebelumnya.
– Adat istiadat
» Kebiasaan makan ikan mentah  penyakit
cacing hati
– Gaya hidup
• Kebiasaan minum alkohol, obat-obatan dan merokok 
menimbulkan gangguan kesehatan
– Psikis
• Faktor kejiwaan seperti stres  hipertensi, ulkus peptikum,
insomnia dll.
Environment /
Lingkungan
Lingkungan Hidup Internal
• Berupa keadaan yang dinamis dan seimbang yang
disebut homeostasis

Lingkungan Hidup Eksternal :


– Lingkungan fisik
• Bersifat abiotik/benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca,
makanan, rumah, panas, sinar, radiasi dan lain-lain.
• Lingkungan ini berinteraksi secara konstan dengan
manusia sepanjang waktu dan masa, serta memegang
peranan penting dalam proses terjadinya penyakit pada
manusia.
• Musim kemarau  persediaan air bersih menurun 
diare
Environment /
Lingkungan

– Lingkungan biologis :

• Bersifat biotik/ benda hidup seperti tumbuhan,


hewan, virus, bakteri, jamur, parasit, serangga
dll.

• Berfungsi sebagai agen penyakit, reservoir


infeksi, vektor penyakit dan hospes
intermediate.
- Lingkungan sosial
Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan,
agama, sikap dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan
kemasyarakatan, orsospol.

Mempengaruhi manusia melalui berbagai media (radio, TV, press, dll.)


Penyesuaian (-)

Konflik Kejiwaan

Gejala Psikosomatik (stres, insomnia ,


depresi dll.)
Interaksi A–H–E:
Interaksi A dengan E

• Keadaan di mana agen penyakit langsung dipengaruhi


oleh lingkungan dan terjadi pada saat pre – patogenesis
dari suatu penyakit.

• Misalnya :
- Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari
– Stabilitas vitamin yang terkandung di dalam sayuran di
ruang pendingin
– Penguapan bahan kimia beracun oleh proses
pemanasan

• Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan dapat


menimbulkan water borne disease
Interaksi A–H–E:
Interaksi H dengan A

• Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang


biak dan dapat merangsang manusia untuk
menimbulkan respon berupa tanda-tanda dan gejala
penyakit seperti demam, perubahan fisiologi jaringan
tubuh, pembentukan kekebalan atau mekanisme
pertahanan tubuh lainnya.

• Interaksi yang terjadi dapat berupa :


– Sembuh sempurna - cacat
– Ketidakmampuan - kematian
Interaksi A–H–E:
Interaksi H dengan E

• Keadaan dimana menusia langsung dipengaruhi oleh


lingkungannya.
• Terjadinya pada saat prepatogenesis

• Misalnya :
– Udara dingin
– Hujan
– Kebiasaan membuat dan menyediakan makanan
Interaksi A–H–E:
Interaksi A - H - E

• Keadaan di mana agen penyakit – manusia –


lingkungan bersama-sama saling mempengaruhi
dan memperberat satu sama lain, sehingga
memudahkan agen penyakit baik secara langsung
maupun tidak langsung masuk ke dalam tubuh
manusia.

Misalnya :
• Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan
dapat menimbulkan water borne disease
Proses
terjadinya penyakit menular
- Penyebab penyakit
- Reservoir penyebab penyakit
- Tempat keluarnya penyakit dari penjamu
- Cara transmisi dari orang ke orang
- Tempat masuknya ke penjamu yg baru
- Kerentanan penjamu
Reservoir
- Habitat normal bagi agent penyebab dimana dapat
hidup, berkembang biak & tumbuh dengan baik
- Habitat dapat berupa manusia, binatang maupun
lingkungan
Penderita klinis akut & carrier
Carrier
- Pembawa penyakit yg tidak merasa sakit & tidak
jelas ada tanda-tanda klinis
- Infeksi yg tidak terlihat, penderita suatu penyakit
dalam masa inkubasi, penderita dalam masa
konvalesens atau penderita penyakit yg kronis

Infeksi yg tersembunyi (kasus sub klinis)


- Yaitu mengalami infeksi tanpa menunjukkan
gejala & tanda-tanda klinis
Penderita klinis akut & carrier

Carrier dalam masa


inkubasi

- Yaitu orang yg dapat


menularkan penyakit
sebelum dia sendiri
menunjukkan gejala
klinis menderita
penyakit tersebut
Carrier pada masa penyembuhan
(konvalecens carriers)
-Yaitu mereka yg setelah lewat masa akut
menderita suatu penyakit tetap
menularkan penyakit sampai setelah dia
sembuh benar

Carrier pada penderita kronis


-Yaitu orang yg secara terus-menerus
menularkan penyakit dalam periode satu
tahun atau lebih, misalnya Hep.B, typhoid
Distribusi epidemiologi

- Menghitung waktu dengan tanggal mulai sakit


- Analisis menggunakan grafik
- Dapat membuat hiptotesa tentang waktu
terjadinya pemaparan, cara penularan &
penyebab infkesi
Grafik mingguan Kasus hepatitis pada KLB Hepatitis
30 di wilayah Kecamatan Pakem – Bondowoso 2006

25
Inkubasi tersering / rata2
20
15
Jml kasus

10 .?
5
Inkubasi terpendek

0
Inkubasi terpanjang
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
minggu ke

-Dimana pdrt berada saat periode waktu diperkirakan terjadi pemaparan …?


-Siapakah yg kontak dengan penderita saat itu
Tempat (area geografis)

- Perkotaan – pedesaan
- Pemukiman – non pemukiman
- Domestik – asing
- Pantai – pegunungan
- Daerah status
ekonomi rendah–sedang
- Negara maju–berkembang
PEMETAAN LOKASI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000 – 2008
Th.2008 66 ks Th.2002 Th.2003
11 ks 5 ks

Th.2004 55ks Th.2005


15 ks

LOKASI KLB

43 ks Th.2006 Th.2007
86 ks

KLB

bwk keren
- Jenis kelamin
- Umur
- Ras
- Status kekebalan
- Status perkawinan
- Jenis pekerjaan
- Agama
- Adat istiadat
DISTRIBUSI PENDERITA DIPHTERI MENURUT GOL UMUR
DI JAWA TIMUR TAHUN 2000 – 2008

10-15 TH >15 TH

5 - 9 TH

1 - 4 TH

<1 TH
2005 2006 2007 2008
UKURAN-2 YANG DIPAKAI
DALAM EPIDEMIOLOGI

1. RATE
2. RATIO
3. PROPORSI
(BAGIAN DARI STATISTIK EPIDEMIOLOGI)

4. RISIKO RELATIF
5. RISIKO ATRIBUT
Thank‘s
TUJUAN DILAKUKAN
PENGUKURAN

• SEBERAPA BESAR MASALAH YANG


TIMBUL
• PERBANDINGAN PERMASALAHAN
• INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN
• EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM
• PENYUSUNAN PERENCANAAN
UKURAN-UKURAN
• PROPORSI
Ukuran yang membandingkan kuantitas
a/(a+b)
• RASIO
Ukuran yang membandingkan kuantitas
a/b
• RATE
Ukuran proporsi yang memasukkan unsur
periode waktu pengamatan dalam
denominator
a/(a+b) x waktu
UKURAN-UKURAN “RATE”
• Diperlukan tiga elemen yaitu
a) jumlah orang yang terserang penyakit
atau yang meninggal,
b) jumlah penduduk dari mana penderita
berasal
c) waktu atau periode dimana orang-orang
terserang penyakit
• Apabila pembilang terbatas pada umur, sex
atau golongan tertentu maka penyebut juga
harus terbatas pada umur, sex atau golongan
yang sama
• Penyebutnya disebut population at risk
UKURAN-UKURAN BERDASARKAN
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

• INSIDENCE RATE
• ATTACK RATE
• PREVALENCE RATE
• CRUDE DEATH RATE
• AGE SPESIFIC DEATH RATE
• DISEASE SPECIFIC FATALITY RATE
INCIDENCE RATE (IR) :
Jumah kasus baru yang terjadi dikalangan
penduduk selama periode waktu tertentu

Jumlah kasus baru suatu penyakit


IR = ---------------------------------- X 10n
Populasi yang mempunyai resiko
selama periode tertentu

Contoh :
Pada tahun 2002, INCIDENCE RATE DBD di
BONDOWOSO sebesar 7 per mil artinya :
Sebanyak 7 orang diantara 1000 penduduk di kota
BONDOWOSO pada tahun 2002 menderita demam
berdarah dengue
ATTACK RATE (IR) :
Incidence rate pada suatu epidemi

Jumlah kasus baru suatu penyakit


AR = --------------------------------- X 10n
Populasi yang mempunyai resiko
selama periode tertentu

Contoh :
AR Keracunan makanan di Pabrik X Mojokerto sebesar
70% artinya :
Diantara 100 pekerja di pabrik X di kota Mojokerto
terdapat sebanyak 7 orang mengalami keracunan
makanan
Jalinan Penyebab Penyakit
(Web Of Causation)

• Konsep lain penyebab penyakit ditinjau


dari aspek epidemiologi tidak berdiri
sendiri, tetapi merupakan suatu rangkaian
atau jalinan dari berbagai penyebab atau
faktor risiko yang saling berhubungan satu
dengan yang lain dengan produk akhir
adalah penyakit.
Contoh : Jalinan Penyebab AIDS
di Masyarakat
Wanita
Faktor Sosial Ekonomi Broken Family

Lapangan Kerja Terbatas Pergaulan Bebas

Gaya hidup bebas Ganti - ganti Pasangan

Frustasi

Pekerja Seks
Hubungan Seksual
AIDS
Iseng / Hobi
Laki – laki
Contoh : Multiple Causation of
Disease and Web of Causation
Kemiskinan

Pendidikan Produk bahan Daya beli Fasilitas kesehatan


Rendah Makanan Rendah Rendah Kurang

Pengetahuan Gizi Konsumsi makanan Kesehatan <


Rendah tidak memadai

Daya tahan tubuh /


Penyakit < Gizi penyebaran zat gizi
terganggu
Riwayat Alamiah Perjalanan
Penyakit (Natural History Of
Disease)
• Adalah perkembangan suatu penyakit yang terjadi
tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi
lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung
secara natural.

Riwayat alamiah penyakit meliputi :


• Tahap Pre patogenesis, Mulai timbulnya patologi
penyakit

• Tahap presimptomatis dari timbulnya perubahan-


perubahan patologis dengan munculnya tanda-
tanda / gejala-gejala.
Riwayat Alamiah Perjalanan
Penyakit (Natural History Of
Disease)
• Tahap sebuah penyakit yang secara klinik
benar-benar nyata dan mungkin dapat
mengalami remisi dan relaps, memburuk secara
spontan atau mati

• Deteksi dan pengobatan yang dilakukan pada


suatu tahap mempengaruhi riwayat sebuah
penyakit, tetapi efek-efek dari pengobatan
hanya dapat ditentukan bila riwayat penyakit
tanpa pengobatan sudah diketahui.
Tahap Pre-Patogenesa :
• Telah terjadi interaksi H – A

– Masih di luar tubuh


– Bibit penyakit belum masuk ke dalam tubuh
pejamu

• Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan


oleh karena pada umumnya daya tahan tubuh
pejamu masih kuat.
– Dengan perkataan lain seseorang berada
dalam keadaan sehat.
Tahap Inkubasi

• Bibit penyakit telah masuk tubuh pejamu tapi


gejala penyakit belum tampak

• Masa inkubasi : beberapa jam – bertahun-


tahun

• Demam kuning : 3 – 6 hari


• Polio : 7 – 14 hari
• Kanker paru oleh karena merokok : bertahun-
tahun
Kanker paru oleh karena merokok :
bertahun-tahun
Jika daya pertahanan tubuh turun /
tidak kuat

 Bentuk dan fungsi tubuh

Penyakit > berat

Timbul Gejala Penyakit

Garis yang membatasi antara tampak / tidak tampaknya gejala penyakit = horizon klinik
Tahap Penyakit Dini
• Dihitung dari munculnya gejala penyakit

• Pejamu telah jatuh sakit tapi masih ringan

• Penderita masih dapat melakukan pekerjaan


sehari-hari sering tidak datang berobat / cukup
berobat jalan

• Masalah kesehatan masyarakat terjadi karena


terlambat berobat, terutama pada tingkat
pendidikan yang kurang.
Tahap Penyakit Lanjut

• Penderita tidak dapat lagi melakukan


pekerjaan

• Jika datang berobat umumnya telah


memerlukan perawatan
Tahap Akhir Penyakit :
• Sembuh sempurna
– Bentuk dan fungsi kembali ke keadaan sebelum menderita penyakit
• Sembuh dengan cacat
– Kesembuhan tidak sempurna  cacat (bisa fisik, mikroskopik,
fungsional, mental dan cacat sosial)
• Karier
– Perjalanan penyakit seolah-olah terhenti karena gejala penyakit
tidak tampak lagi.
– Bibit penyakit pada pejamu masih (+)  jika daya pertahanan tubuh
turun  penyakit timbul lagi
– Membahayakan pejamu sendiri dan masyarakat sekitarnya karena
menjadi sumber penularan penyakit.
Tahap Akhir Penyakit :
• Kronis :
– Penyakit tampak berhenti karena gejala penyakit tidak
berubah (tidak > atau <)
– Pada dasarnya pejamu tetap berada dalam keadaan sakit

• Meninggal Dunia
– Perjalanan penyakit terhenti  bukan tujuan dari setiap
tindakan kedokteran
DIAGRAM ALAMIAH PERJALANAN PENYAKIT : (1)

Bibit penyakit telah memasuki tubuh


Bibit Penyakit belum
memasuki tubuh
Gejala Penyakit tampak
Kronis
Telah terjadi interaksi
antara pejamu Horizon Klinis
dengan bibit penyakit
Karier

Jika lingkungan
menguntungkan bibit
Sembuh cacat
penyakit, bibit penyakit Bibit Penyakit
akan memasuki tubuh
Sembuh
sempurna

Pre Patogenesa Inkubasi Penyakit Penyakit Penyakit


Dini Lanjut terhenti
Apabila jumlah kasus untuk setiap tahap dari
perjalanan penyakit ini diketahui, dapat
diketahui pula sifat dari penyakit terutama
untuk sifat :
• Patogenisiti
• Virulensi
• Case fatality

– Patogenisiti :
• Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada
pejamu sehingga timbul penyakit (Disease Stimulus)
• Kemampuan ini (-)  penyakit tak muncul (Kuman A-patogen)
– Virulensi :
• Ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan
oleh bibit penyakit
• Kerusakan >>  bibit penyakit virulen
Apabila jumlah kasus untuk setiap tahap dari
perjalanan penyakit ini diketahui, dapat
diketahui pula sifat dari penyakit terutama
untuk sifat :
• Patogenisiti
• Virulensi
• Case fatality

– Antigenisiti :
• Kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh (antigen) pada diri pejamu
• Antigen banyak dihasilkan  antigenisiti tinggi

– Infektiviti :
• Kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan
menyesuaikan diri, bertempat tinggal dan berkembang biak
dalam diri pejamu
Diagram Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit (2)

PRE PATOGENESIS PATOGENESIS

A H
Mati
E
Kronik

Cacat
Gangguan
Keseimbangan ketidakmampuan

Sakit sembuh

Gejala dan Tanda Klinik


Sumber : Leavel and Clark
Preventive Medicine, 1958
Diagram Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit (2)

Virulensi : ( c + d)
( b + c + d)
 Patogenisiti : (a+b+c+d) (b+c+d)

d
Case Fatality :
(b+c+d)

a =  Pend. Tanpa Gejala


b =  Pend. Penyakit Dini
c =  Pend. Penyakit Lanjut
d =  Pend. Meninggal Dunia
STRATEGI EPIDEMIOLOGI
• Strategi epidemiologi adalah suatu pola
pendekatan berupa suatu rangkaian
kegiatan tertentu yang akan diterapkan
dalam mengkaji masalah-masalah
kesehatan sedemikian rupa sehingga
diperoleh berbagai kejelasan tentang
masalah kesehatan tersebut.
Kegiatan Pokok :
• Merumuskan Hipotesa
– Hipotesa adalah suatu formulasi konsep yang mengandung
uraian tentang faktor-faktor yang diperkirakan berperan sebagai
penyebab ditemukannya frekuensi, penyebaran dan masalah
kesehatan.
– Rumusan hipotesa dapat dilakukan dengan mengkaji berbagai
data dan fakta tentang masalah kesehatan yang tersedia
• Dari epidemiologi deskriptif : frekuensi dan atau penyebaran
masalah kesehatan
• Epidemiologi analitik merupakan langkah > lanjut dari
epidemiologi deskriptif
Hipotesa dalam epidemiologi
– Unsur pokok hipotesa epidemiologi
» Keterangan tentang manusia (man)

  ciri-ciri manusia yang terkena masalah kesehatan


» Keterangan tentang sebab (agent)
» Keterangan tentang akibat (disease)
» Keterangan tentang dosis sebab (doses)
» Keterangan tentang waktu (time)
Contoh :
• Pada orang dewasa yang belum pernah menderita penyakit tifus, apabila menelan 10
juta kuman tifus hidup, 50 % di antaranya akan terjangkit penyakit tifus dalam jangka
waktu 30 hari terhitung sejak waktu meminum kuman tersebut.
Hipotesa dalam epidemiologi
Cara menyusun hipotesa epidemiologi :
INFORMASI
• DIPAKAI SENDIRI
= DITAMPILKAN/ GAMBAR BAGAN DISAJIKAN
= DASAR UNTUK TINDAKAN PENYELIDIKAN
(INVESTIGASI)
= TINDAKAN PENANGGULANGAN

• UNTUK PIHAK LAIN


= SEBAGAI UMPAN BALIK
= DASAR/BAHAN UNTUK :
 MANAJEMEN PERENCANAAN
 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INTENSITAS PEMANFAATAN
INFORMASI EPIDEMIOLOGI

• DALAM POLA PELAYANAN KESEHATAN


• UNTUK KEBIJAKAN & TINDAKAN
INTERVENSI
• ASPEK PERILAKU MASYARAKAT
• MENILAI EFEKTIFITAS PROGRAM
• MENGUKUR STATUS PROGRAM
PEMANFAATAN PELAYANAN
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI dalam
MANAJEMEN KESEHATAN

Pengambilan
Tindakan
Penanggulangan
Surveilance
Informasi untuk
Epidemiologi
Manajemen
Perencanaan &
Pengambilan
Keputusan
PRINSIP EPID APLIKASI DALAM
SUMBER & JENIS INFO MANAJEMEN

VARIABEL l
1. Orang/”Host” Penentuan Strategi & Kebijak
Prioritas Program
Efektifitas

2. Tempat/Waktu Kerjasana lintas sektor


“Trend” Masalah Sarana
Supervisi
3. Penyebab/Agent Kerjasama lintas sektor
Riwayat Alamiah Penent.Jenis pemberantasan &
pencegahan, penyuluhan

Lingkungan Kebijak. Kesling


4. Biaya (cost)/ Biaya : - Kecacatan
Efektifitas - Kematian
-
Pencegahan

5. Kenapa hal tsb Intervensi


terjadi (pemecahan Op.
Research
Masalah)

Anda mungkin juga menyukai