Anda di halaman 1dari 36

Evaluasi Surveilans

Kesehatan Masyarakat

Randi Irmayanto, SKM., MKM


Surveilans

1. Mendeskripsikan tipe evaluasi yang


digunakan dalam surveilans kesehatan
masyarakat.
2. Membedakan aspek penilaian surveilans
kesehatan masyarakat.
3. Mengetahui garis besar komponen laporan
penilaian surveilans kesehatan
masyarakat.

2
Kenapa melakukan evaluasi sistem
surveilans?

1. Apakah tujuan surveilans tercapai?


2. Apakah tujuan surveilans masih relevan?
3. Apakah hasil dari surveilans ‘masih penting’ untuk
kesehatan masyarakat?
4. Apakah pemantauan efektif dan efisien?

3
Pembahasan
Tujuan evaluasi sistem surveilans adalah untuk mendorong
penggunaan sumber daya kesehatan masyarakat sebaik-
baiknya dengan memastikan bahwa masalah penting berada
dibawah pengawasan surveilans dan sistem surveilans berjalan
secara efisien.
Evaluasi sistem surveilans harus mendorong peningkatan
kualitas dan efisiensi (menghilangkan duplikasi yang tidak
perlu).
Surveilans harus menilai apakah sistem tersebut memberikan
fungsi pelayanan kesehatan masyarakat yang berguna dan
4 memenuhi tujuan sistem.
Kapan harus melakukan evaluasi?

Tanggapan terhadap perubahan:


1. Prioritas
2. Kebutuhan informasi
3. Epidemiologi
4. Prosedur diagnosis
5. Praktik klinis
6. Sumber data

5
Tipe evaluasi

Tingkat satu Tingkat dua

■ Menilai apakah peristiwa ■ menilai apakah sistem


kesehatan harus berada mencapai objektif surveilans
dan pelaksanaan secara
dalam surveilans. efektif.
■ Haruskah dijawab dalam ■ Tujuan mencapai sistem
suatu perspektif ekternal. yang paling sederhana dan
paling murah.

6
Unsur-Unsur Penilaian Surveilans

1. Kepentingan kesehatan masyarakat


2. Objektif
3. Manfaat
4. Sistem pelaksanaan
5. Atribut kualitatif (simplicity, flexibility, acceptability)
6. Atribut kuantitatif (sensitivity, predictive value
positive - PVP, representativeness, timeliness)
7. Biaya

7
1. Ukuran Kepentingan Kesehatan
Masyarakat
□ Besar masalah (the total number of cases →
indicating incidence and prevalence)
□ Morbiditas
□ Severitas (Keparahan)
□ Mortalitas prematur
□ Biaya ekonomik atau medical costs
□ Preventabilitas abilitas aksi dari kesehatan
masyarakat
8
2. Objektif
□ Mendefinisikan kasus/peristiwa kesehatan yang
berada dalam surveilans
□ Menyatakan objektif dari sistem
□ Dampak sistem surveilans pada kejadian/peristiwa
kesehatan:
■ Berdampak pada populasi (morbiditas, mortalitas,
keparahan & cost)
■ Masyarakat/pemerintah puas
■ Memenuhi indikator WHO/Kemenkes

9
3. Manfaat Sistem (1)
Apakah sistem:
□ Mendeteksi tanda-tanda perubahan dalam kejadian
masalah kesehatan yang menajadi pertanyaan?
□ Mendeteksi epidemic?
□ Menyediakan estimasi besar morbiditas dan
mortalilas?
□ Aksi-aksi yang pernah dilakukan berdasarkan hasil
analisis data sistem surveilans?

10
3. Manfaat Sistem (2)
Apakah sistem:
□ Menstimulasi riset epidemiologis yang mungkin ke
arah pemberantasan dan pencegahan?
□ Mengidentifikasi faktor risiko?
□ Memperolehkan penilaian dampak ukuran
pemberantasan?

11
Contoh: Kegunaan dari Perspektif Sistem
Kesehatan Masyarakat

12 Miller et al. Communicable Disease Intelligence, 2004


Contoh: Kegunaan dari Perspektif Stakeholder

13 Miller et al. Communicable Disease Intelligence, 2004


Have your surveillance efforts
resulted in any of these outcomes?
WHO/CDS/CSR/LYO/2004.15
14
4. Pelaksanaan Sistem (1)
□ Siapa yang bertanggung jawab melaporkan suatu
kasus?
□ Kepada siapa kasus dilaporkan?
□ Apa informasi yang dikumpulkan?
□ Siapa yang mengumpulkan informasi?
□ Bagaimana data ditransfer dari berbagai tingkatan?
□ Bagaimana informasi disimpan?
□ Siapa yang menganalisis data?

15
4. Pelaksanaan Sistem (2)
□ Bagaimana dianalisis?
□ Bagaimana kekerapan data dianalisis?
□ Apa tipe laporan yang disiapkan
□ Bagaimana kekerapan data didiseminasikan?
□ Kepada siapa laporan didisemnisikan?
□ Melalui mekanisme apa laporan didistribusikan?
□ Apakah ada respons terhadap suatu laporan kasus?

16
4. Pelaksanaan Sistem (3)
Komponen evaluasi pada pelaksanaan sistem:
■ SDM dan organisasi terkait
■ Alur informasi
■ Mekanisme transfer informasi
■ Frekuensi laporan dan umpan balik
■ Kendali mutu

17
Saat mengukur
ketepatan waktu,
tentukan jenis tanggal
yang digunakan dan
interval yang diukur.

18
Jajosky RA et al. BMC Public Health 2004
5. Atribut Kualitatif (1)
Simplisitas:
■ Struktur dan pelaksanaan sistem.
■ Sist surv. hrs sesederhana mungkin dan tetap sesuai
dengan objektif.
■ Indikator: jumlah training SDM, tipe analisis data,
jumlah komputer, metode distribusi laporan, waktu
dlm: pelaksanaan sistem, perawatan sistem,
pengumpulan, analisis informasi, persiapan
diseminasi.

19
5. Atribut Kualitatif (2)

Fleksibilitas:
■ Perubahan objektif
■ Perubahan kondisi
■ Perubahan definisi kasus
■ Perubahan SDM

Dengan sedikit biaya tambahan pd waktu, staf dan


budget

20
5. Atribut Kualitatif (3)
Akseptibilitas:
■ Institusi/masyarakat ingin berpartisipasi dalam sistem
surveilans?
■ Diterima staf Dinkes/Kemenkes, Profesional.
■ Indikator: rate partisipasi institusi/subjek,
kelengkapan format pelaporan, rate laporan profesi
terkait (lab, RS), ketepatan waktu pelaporan.

21
6. Atribut Kuanlitatif (1)

□ Sensitivitas
□ Nilai preduktif positif (PVP)
□ Representatif
□ Ketepatan waktu

→ Sulit untuk diukur secara tepat/presisi.


→ Estimasi tidak langsung berguna dalam memperbaiki
efisiensi sistem.

22
Sensitivity & PVP of System
Condition present
--------------------------------------------
Yes No
------------------------------------------------------------------------------
True False
Yes positive positive
A B A+B
Detected by
surveillance
system False True
No negative negative
C D C+D
-------------------------------------------
A+C B+D TOTAL
------------------------------------------------------------------------------

Sensitivity = A/(A+C) Specificity = D/(B+D)


23 PVP or PPV = A/(A+B) PVN or NPV = D/(C+D)
Sensitivitas
Sensitivitas berdasarkan pada dua tingkatan:
■ Tingkat pelaporan kasus, proporsi kasus penyakit atau
kondisi kesehatan yang terdeteksi oleh sistem
pengawasan.
■ Sistem dapat dievaluasi untuk kemampuannya
mendeteksi epidemi.

24
Sensitivitas
□ Dipengaruhi oleh:
- Proses deteksi kasus
- Proses pelaporan kasus
□ Kadang-kadang disebut sebagai kelengkapan
pelaporan.

**Jika pelaporan representative dan konsisten, surveilans


dapat bekerja dengan baik dengan sensitivitas sedang.

25
Sensitivitas untuk Masing-Masing Kasus
□ Sensitivitas tinggi berarti anda melewatkan sedikit
kasus.
□ Untuk meningkatkan sensitivitas:
- Memperluas definisi kasus;
- Mendorong pelaporan suspek;
- Surveilans aktif;
- Mendapatkan catatan elektronik;
- Mengaudit sumber-sumber untuk kelengkapan;
- Menghilangkan hambatan.
□ Sesuaikan alokasi untuk hal yang penting.

26
□ Bandingkan dengan nilai prediksi positif.
6. Atribut Kuanlitatif (2)
□ Nilai prediktif positif → proporsi orang yang
teridentifikasi sebagai kasus adalah benar-benar
menderita penyakit tersebut dalam sistem
surveilans
□ Representatif (bila data akurat) → mampu
memberi gambaran sebuah masalah kesehatan
dalam periode waktu tertentu, serta distribusinya
di populasi berdasarkan variasi tempat dan orang.

27
6. Atribut Kuanlitatif (3)

□ Ketepatan waktu → memberi gambaran


keterlambatan antara 2 atau lebih tahapan dalam
sebuah sistem surveilans.
■ Dalam hari/minggu
■ Di RS → jam

28
Bias dalam Surveilans yang Mengakibatkan
Menurunnya Representatif:

29
Ketepatan Waktu
□ Ketepatan waktu menggambarkan kecepatan atau
kelambatan diantara langkah-langkah dalam suatu
sistem surveilans
□ Ketepatan waktu
■ Waktu timbulnya gejala penyakit atau kejadian
peristiwa kesehatan
■ Waktu untuk diagnosis
■ Waktu menerima laporan kasus
■ Waktu melaksanakan tindakan penanggulangan
■ Dihitung dalam hari atau minggu

30
7. Biaya (1)
□ Definisi: estimasi dari resources yang dipakai dalam
pengoperasian sistem
■ Estimasi terbatas pada direct costs
■ Estimasi mencakup: biaya personel dan financial
resources (collecting, processing, and analyzing
surveillance data, dissemination)

31
7. Biaya (2)
Direct costs:
■ Person-time per year
■ IT hardware/software
■ Travel
■ Training
■ Supplies
■ Equipment
■ Services: mail, telephone, computer, rent
Indirect costs:
■ Follow-up laboratory tests or treatments
■ Costs of secondary data resources (vital stat. or survey data)
■ Case management
■ Outbreak response
32
Perbandingan Biaya yang Diestimasi untuk
Sistem Surveilans Aktif dan Pasif di Depkes,
Vermount, 1 Juni 1980 sampai 31 Mei 1981
Tipe surveilens
Aktif Pasif
Kertas 114 80
Mailing 185 48
Telefon 1947 175
Personal
Sekretaris 3000 2000
Pelayanan Kesehatan 14025 0
Masyarakat

Total 19271 2303

33
Simpulan dan Rekomendasi
• Buat daftar hasil simpulan dan rekomendasi dari
proses evaluasi:
• Menyatakan apakah sistem mencakup sebuah masalah kesmas
• Sistem mencapai tujuan/objektif awal
• Rekomendasi: sistem dilanjutkan atau perlu ada
modifikasi dari sistem.
• Sebelum merekomendasikan perubahan dlm sebuah
sistem, interaksi antara atribut dan biaya.
• Contoh: usaha dlm peningkatan sensitivitas,
spesifisitas, ketepatan waktu dan representatif →
meningkatkan biaya sistem surveilans.
34
Contoh Kesimpulan Evaluasi Surveilans

35 Jhung et al. Medical care, 2007


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai