Anda di halaman 1dari 2

Nama : Franciska Gledy Ambarita

NIM : 1534040

Prodi : DIV Analis Kesehatan

Mata Kuliah : Statistik

Dosen Pembimbing : Victoria Ire Tominik, M. Kes

PENELITIAN KOHORT
I. Definisi
Penelitian Kohort adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang
mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok
terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit. Penelitian kohort disebut
juga penelitian prospektif yang merupakan salah satu penelitian longitudinal dengan
mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan berdasarkan urutan waktu.

II. Ruang Lingkup


Penelitian kohort ini mengikuti paradigma dari sebab akibat. Ruang lingkupnya terdiri dari
kelompok terpajan maupun kelompok yang tidak terpajan belum menampakkan gejala
penyakit yang diteliti. Kedua kelompok ini diikuti perkembangannya ke depan berdasarkan
konsekuensi waktu. Setelah itu dilakukan pengamatan untuk mencari insiden penyakit pada
kedua kelompok. Insiden penyakit pada kedua kelompok dibandingkan menggunakan
perhitungan statistik untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara pajanan
dan insiden penyakit.

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan normal (ontogenik) yang terjadi dengan berjalannya
waktu karena intervensi yang dilakukan oleh alam berupa waktu.
2. Untuk mempelajari timbulnya penyakit secara alamiah akibat pemajanan (patogenik)
yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan secara sengaja.
3. Untuk mempelajari perjalanan klinis suatu penyakit (patogresif).
4. Untuk mempelajari hubungan sebab-akibat.
5. Untuk mempelajari insidensi penyakit yang diteliti.
IV. Kasus Penelitian Kohort
Penelitian untuk menentukan adanya hubungan antara peminum alkohol dengan terjadinya
stroke. Dalam penelitian ini dikumpulkan sebanyak 4.952 orang peminum alkohol dan 2.916
orang bukan peminum alkohol. Dilakukan pengamatan pada kedua kelompok selama 12
tahun dan diperoleh hasil berikut. Dari 4.952 peminum ditemukan 193 orang menderita
stroke dan dari 2.916 bukan peminum terdapat 93 orang menderita stroke.

Penyelesaian :

STROKE
+ _ Jumlah Resiko

+
193 (a) 2.723 (b) 2.916 (a+b) 0,066
Peminum _
93 (c) 4.859 (d) 4.952 (c+d) 0,018

Jumlah 286 (a+c) 7.582 (b+d) 7.868 (N)

Risiko kelompok terpajan : a/(a+b) = m ~~> 193 / 2.916 = 0,066


Risiko tidak terpajan : c/(c + d) = n ~~> 93 / 4.952 = 0,018
Perhitungan Risiko Relatif = m / n ~~> 0,066 / 0,018 = 3,67
Risiko Atribut = m n ~~> 0,066 0,018 = 0,048

V. Kesimpulan
Dari hasil Peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa peminum alkohol mempunyai resiko
3.67 kali lebih besar jika dibandingkan dengan bukan peminum dan besar resiko yang dapat
dihindarkan dengan tidak menjadi peminum adalah 4,8%

VI. Daftar Pustaka


V. Wiratna Sujarweni. 2015. Statistik Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Gava Media
Siswanto, Susila dan Suyanto. 2015. Metodologi Penelitian KESEHATAN DAN
KEDOKTERAN. Yogyakarta : Bursa Ilmu

Anda mungkin juga menyukai