MANAJEMEN BENCANA
PERENCANAAN KONTIJENSI DAN MANAJEMEN KEMITRAAN DALAM
SITUASI BENCANA
Disusun Oleh :
Fenika Nikmatul
Rizki
Mohammad Iqbal
(P27820714026)
(P27820714027)
1. KATA PENGANTAR
2.
3.
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk
menyusun modul ini dengan tidak ada halangan dan tepat pada waktunya . Dalam
modul ini saya membahas tentang Perncanaan Kontinjensi dan Manajemen
Kemitraan dalam Situasi Bencana. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini,
sehingga penyusunan modul ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
4.
kekurangan dalam menyelesaikan modul ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran dari pihak pembaca dan Ibu/Bapak pengajar yang bersangkutan, agar
modul ini dapat lebih baik lagi dan bermanfaat bagi seluruh pihak pembaca.
5.
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan modul ini.
6.
7.
8.
9.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
1
Penyusun
24.
25.
26. DAFTAR ISI
27.
28. Kata Pengantar...................................................................................... i
29. Daftar Isi................................................................................................ ii
1. Pokok Materi Pembelanjaran .................................................................1
2. Uraian materi ..........................................................................................
a. Pengertian Kontinjensi dan Rencana Kontinjensi ............................2
b. Perncanaan Kontinjensi.....................................................................6
c. Manajemen Kemitraan dalam Situasi Bencana ................................17
3. Refrensi ..................................................................................................19
4. Soal .........................................................................................................20
diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi
(Oxford Dictionary & BNPB, 2011). Sedankan menurut Childs & Dietrich
(2002) kontinjensi adalah:
33.
35.
36.
40.
41.
misi)
Mengidentifikasi sumber daya yang mendukung fungsi penting
Antisipasi pada potensi terjadinya bencana
Memilih strategi perencanaan kontigensi
Menerapkan strategi yang dipilih
Menguji dan merevisi rencana kontingensi
43.
B. Perncanaan Kontinjensi
1. Rencana Kontijensi
44.
Perencanaan kontinjensi merupakan salah satu dari
berbagai rencana yang digunakan dalam siklus manajemen risiko.
Berikut dijelaskan aktivitas yang dilakukan dan rencana yang digunakan
dari tahapan-tahapan siklus manajemen risiko:
45. Tabel 1: Aktivitas dan Rencana yang Digunakan dalam Siklus
Manajemen Risiko
46.
Siklus
49.
Situasi tidak
47.
50.
terjadi bencana
mitigasi
3
Aktivitas
Pencegahan dan
48.
51.
Rencana
Rencana
mitigasi
52.
Situasi
53.
Kesiapsiagaan
54.
berpotensi bencana
55.
Terjadi bencana
56.
Tanggap darurat
kontinjensi
57.
Rencana
58.
59.
Pemulihan
operasi
60.
Rencana
Setelah terjadi
Rencana
bencana
pemulihan
61.
Sumber: BNPB (2011)
62.
Dari tabel di atas bisa dilahat bahwa perencanaan
kontinjensi dilakukan ketika terdapat potensi untuk terjadinya bencanan
atau pada tahap aktivitas kesiapsiagaan. Siklus manajemen risiko tersebut
(termasuk perencanaan kontijensi) selain digunakan dalam pengelolaan
bencana berbasis kewilayahan, biasanya juga digunakan dalam bidang
militer, bisnis, dan proyek pembangunan infrastruktur.
63.
64.
65.
2. Langkah langkah Proses penyusunan Rencana Kontijensi
66.
Penyusunan rencana kontijensi mempunyai ciri khas yang
membedakan dengan perencanaan yang lain. ciri-ciri khas tersebut
sekaligus merupakan prinsip-prinsip perencanaan kontijensi atas dasar
pemahaman tersebut rencana kontijensi harus dibuat berdasarkan.
1) Proses penyusunan bersama
2) Merupakan rencanan penanggulangna bencana untuk jenis ancamana
3)
4)
5)
6)
7)
8)
67.
68.
kerugian /kerusakan .
Terdapat lima aspek yang terkena dampak bencana, yaitu
10
11
13
118.
4. Soal
1. Suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi
mungkin juga tidak akan terjadi. Adalah pengertian dari
a. Mitigasi
b. Contingency planning
c. Kontinjensi
d. Kesiapsiagaan
e. Rehabilitasi
2. Suatu kegiatan persiapan umum untuk manajemen resiko, adalah maksud
dari
a. IRP
b. Incident Response Planning
c. DRP
d. BCP
e. Bussiness Impact Analysis
3. Berfokus pada pemulihan operasi pada area utama setelah bencana terjadi
(pemulihan), adalah maksud dari
a. Disaster Recovery Planning
b. BCP
c. Incident Response Planning
d. Business Impact Analysis
e. BIA
4. Berfokus pada tanggapan atau respon pertama kali saat menghadapi suatu
peristiwa tidakt erduga, adalah pengertian dari
14
a. BIA
b. Incident Response Planning
c. DRP
d. BCP
e. Contingency
5. Memfasilitasi pembentukan operasi di sebuah situs alternative, rencana
yang mengarah pada kelanjutan yang akan ditempuh setelah kejadian
terjadi dengan mempertimbangkan, adalah pengertian dari
a. Incident Response Planning
b. Business Continuity Planning
c. IRP
d. DRP
e. BIA
6. Terdapat lima aspek yang terkena dampak bencana, yang bukan termasuk
dalam lima aspek tersebut adalah..
1. Kehidupan
2. Ekonomi
3. Prasarana
4. Kesehatan
7. Untuk merencanakan perencanaan kontigensi yang mengacu pada
komponen di dalamnya, maka dibentuklah 4 tim respon. Yang teremasuk
dalam 4 tim tersebut adalah
1. Tim Perencanaan Kontigensi
2. Tim Pemulihan insiden
3. Tim Pemulihan dari bencana
4. Tim PemulihanKontingensi
8. kota yang memiliki berbagai risiko bencana yang dinilai penting untuk
menyusun rencana kontinjensi prosedural adalah
a. Surabaya
b. Kalimantan
c. Madura
d. Jakarta
e. Banjarmasin
9. Perencanaan kontinjensi sebagai proses untuk menentukan prosedur
operasional dalam merespon kejadian khusus atau risiko berdasarkan pada
sumberdaya dan kapasitas yang dimiliki dan memenuhi syarat sehingga
respon bisa dilakukan secara tepat waktu, efektif, dan sesuai.
Adalahdefinisidari..
a. United Nation Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR)
b. The Inter-Agency Standing Committee (IASC)
c. The International Federation of Red Cross and Red Crescent
(IFRC)
d. Contingency
15
16