Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Klinefelter Syndrome
Jacob Syndrome
Patau Syndrome
Edward Syndrome
Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada autosom.
Autosomal kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Ciri-ciri
penderita ini adalah kepala berukuran kecil (mikrosefali) dengan bagian
belakang menonjol dari kepala, telinga cacat, abnormal rahang kecil,
sempitnya kelopak mata (fisura falpebra), luasnya spasi mata
(hypertelorism okular), melorot dari atas kelopak mata (ptosis). Salah satu
tulang dada pendek, tangan terkepal, jempol terbelakang atau kuku jari
tidak ada.
Stickler Syndrome
Penyakit darah kental atau ACA Syndrome atau sering juga dikenal dengan
Hughes Syndrome sesuai dengan nama penemunya, merupakan sebuah
penyakit autoimun dimana tubuh memproduksi antibodi yang menyerang
bagian tubuh sendiri. ACA Syndrome sendiri merupakan indikasi dari APS
(antibody antiphospholipid syndrome) yaitu kekurangan cairan dalam
darah yang menyebabkan mudahnya terjadi perlekatan antar trombosit
yang menyebabkan darah membeku (thrombosis). Angka ACA sering
dipakai untuk mengindikasikan adanya sindrom ini ketika dilakukan
pemeriksaan serologi darah. Seseorang dikatakan terkena ACA positif
pada saat nilai ACA > 20 MPL.
Kromosom 1 : Hipofosfatasia
Hipofasfatasia adalah kerusakan genetis pada proses mineralisasi kerangka
yang diwariskan dalam bentuk alel resesif yang bisa menyebabkan gejala
perubahan bentuk formasi tulang dan terlalu cepat gigi susu lepas pada anak-
anak (Gambar 1). Hipofosfatasia dapat dijumpai di seluruh dunia, akan tetapi
yang paling banyak terjadi adalah keturunan dari keluarga sekte Kristen
Protestan Mennonit yang sering melakukan perkawinan sedarah di Manitoba,
Kanada. Penyakit tersebut belum ada penobatan medisnya. Penyebabnya
adalah gen resesif homozigot di dalam kromosom 1.
Kromosom X
Kromosom X adalah sumber dari banyaknya penyakit genetik. Pada kelainan
resesif, konsekuensi buruknya lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada
perempuan. Kelainan genetik dari penyakit bawaan kromosom X yakni
memiliki penyebaran yang khas yaitu silsilah keluarga. Contoh penyakit
kromosom X yakni kekeliruan metabolisme bawaan yaitu sindrom Lesch-
Nyhan. Sindrom Lesch-Nyhan adalah salah satu penyakit genetik yang paling
menakutkan. Penyakit yang bersifat resesif ini ditandai dengan disfungsi saraf
yang dapat menimbulkan dorongam untuk muntah dan mutilasi diri. Anak-
anak yang pengidap yang selalu laki-laki sering memperlihatkan dorongan
obsesif dan hasrat tak yang terkendali untuk menyakiti dirinya. Contohnya
seperti menggigit bibir dan jari, menyiram diri dengan air panas, serta
menikam wajah dan mata dengan benda tajam. Meskipun anak-anak tersebut
memiliki keterbelakangan mental, namun anak-anak tersebut memiliki
pandangan yang terang dan normal serta bisa merasakan sakit.
Kromosom Y
Dampak yang paling mendasar dari kromosom ini adalah penentuan jenis
kelamin itu sendiri. Gen yang bertanggung jawab (awalnya dinamakan faktor
penentu testis / testis-determining factor, TDF) belakangan ini diidentifikasi dan
diketahui berada di ujung kromosom Y. Sebenarnya, TDF mengawali
rentetan peristiwa dalam perkembangan embrio yang berpuncak pada
terjadinya individu laki-laki. Faktor lingkungan atau genetis apapun yang
menghalangi diferensiasi testis bisa menggagalkan terjadinya laki-laki,
kembali ke keadaan awal yakni perempuan.
Satu kelompok kerusakan genetis pada Y, disgenesis gonad XY, terjadi pada
daerah gen TDF itu sendiri. Pasien penderita menunjukkan berbagai
tingkat ambiguitas seksual, yang berkisar dari fenotip laki-laki dengan
mikroppenis hingga fenotip perempuan yang sepenuhnya tak memiliki gonad
laki-laki dan beragam tingkat perkembangan rahim dan organ reproduktif
eksternal perempuan.
Gen TDF menarik perhatian karena gen tersebut berperan pada bentuk
anomali kromosom seks lainnya. Studi sitogenetika tahap awal telah
mengungkap kasus-kasus langka, fenotipe laki-laki memiliki kromosom XX
seperti yang normalnya dimiliki perempuan. Analisis lebih lanjut menunjukkan
bahwa laki-laki XX sebenarnya punya bagian-bagian kromosom Y yang
pindah ke lengan pendek salah satu kromosom X-nya (kemungkinan melalui
peristiwa meiosis abnormal saat sang ayah memproduksi sperma).
Pengamatan pada banyak kasus semacam itu, mengarah pada identifikasi
pemindahan kromosom terkecil yang menghasilkan kondisi laki-laki dngan
kromosom XX. Pemindahan itu mencakup ujung kromosom Y. Individu XX
yang punya bagian kromosom Y lainnya, fenotipnya tetap perempuan.
Trisomi X (genotip XXX) bahkan juga sering terjadi yakni sekitar satu per
1.000 kelahiran bayi hidup. Gejala klinisnya antara lain terlihat ringan, tetapi
sering mengalami kesulitan belajar bahkan mengalami kemandulan parsial.
Sindrom tangisan kucing, disebut juga Sindrom Cri du Chat atau Sindrom Lejeune,
adalah suatu kelainan genetik akibat adanya delesi (hilangnya sedikit bagian) pada
lengan pendek kromosom nomor 5 manusia.
Ciri-ciri penderita sindrom Cri du Chat :
• Manusia yang lahir dengan sindrom ini akan mengalamiketerbelakangan mental
dengan ciri khas suara tangis yang menyerupai tangisan kucing.
• Individu dengan sindrom ini bisanya meninggal ketika masih bayi atau anak-anak
• Penderita sindrom ini lahir dengan berat badan yang di bawah normal.
• Selama masa pertumbuhan pun, tubuh penderita kecil dengan tinggi badan di
bawah rata-rata.
• 98% penderita memiliki otak yang kecil (mikrochepal) sehingga bentuk kepala juga
kecil saat lahir.
• Pertumbuhan badan dan kepala lambat.
• Ciri fisik lain meliputi bentuk wajah bulat dengan pipi besar, jari-jari yang pendek,
dan bentuk kuping yang rendah letaknya
Sindrom Triple-X adalah satu jenis variasi kromosom disebabkan oleh perwujudan 3
kromosom X (trisomi) dalam gamet. Penderita mempunyai fenotip perempuan.
Sindrom Triple-X terjadi terjadi akibat abnormalitas pembelahan kromosom menjadi
gamet semasa meiosis. Kariotip penderita sindrom Triple-X mempunyai 47
kromosom
• Individu ini jelas mempunyai fenotip perempuan, tetapi pada umur 22 ia mempunyai
alat kelamin luar seperti kepunyaan bayi.
• Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang dan ia sediit mendapat
gangguan mental.
• menstruasi sangat tidak teratur.
• Penelitian Jacobs pada seorang pasien perempuan berusia 37 tahun menyatakan
adanya menstruasi yang sangat tak teratu, ovarium dalam keadaan seperti
menopause, pemeriksaan mikroskopis dari ovarium menunjukkan kelainan pada
pembentukan folikel ovarium dan dari 63 sel yang diperiksa maka 51 sel memiliki 47
kromosom, sedang kromosom tambahannya ialah kromosom-X.
• Tes seks kromatis menunjukkan bahwa pasien itu mempunyai 2 buah seks
kromatin.
• Umumnya penderita lebih tinggi dari perempuan umunya tetapi berat badan
penderita tersebut tidak sebanding dengan tingginya
h. Stickler Syndrome
i. Down Syndrome
Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang
terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 genSLC5A3,[1] yang dapat dikenal
dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Ciri-ciri penderita syndrome ini
adalah :
• penampilan fisik yang menonjol berupa ben tuk kepala yang relatif kecil dari normal
(microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar.
• Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil
dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).
• Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan
(epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang
pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik
pada tangan maupun kaki melebar.
• Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput
(dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau
bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.
• Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital heart disease. kelainan ini
yang biasanya berakibat fatal karena bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada
sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esofagus
(esophageal atresia) atauduodenum (duodenal atresia).
• Pada otak penderita sindrom Down, ditemukan peningkatan rasio APP (bahasa
Inggris: amyloid precursor protein)[2] seperti pada penderita Alzheimer.
j. ACA Syndrome
Penyakit darah kental atau sindrom ACA atau sering juga dikenal dengan sindrom
hughes sesuai dengan nama penemunya, merupakan sebuah penyakit autoimun
dimana tubuh memproduksi antibodi yang menyerang bagian tubuh sendiri. Sindrom
ACA sendiri merupakan indikasi dari APS (antibody antiphospholipid syndrome) yaitu
kekurangan cairan dalam darah yang menyebabkan mudahnya terjadi perlekatan
antar trombosit yang
menyebabkan darah membeku (thrombosis).
Angka ACA sering dipakai untuk mengindikasikan adanya sindrom ini ketika
dilakukan pemeriksaan serologi darah. Seseorang dikatakan terkena ACA positif
pada saat nilai ACA > 20 MPL.
Pusing yang berlebihan
Migren yang berulang
Vertigo
Biru-biru pada kulit dan ujung jari,
Penurunan daya ingat
Tuli sesaat
Pada ibu hamil terjadi mual dan pusing yang berlebihan, dan gejala ekstrimnya
adalah keguguran berulang