Anda di halaman 1dari 15

Konsep Dasar Epidemiologi

Kelompok 3
1. Wa ode Nayo
2. Sitti chadijah aziz
3. Siti Rabia adwiyah Samay
A. Ruang Lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologi adalah
a. subjektif dan objektif masalah kesehatan
diantaranya penyakit menular dan tidak menular
b. masalah kesehatan lain, program kb, masalah
kesehatan lingkungan pemukiman, pengadaan
sarana pelayanan kesehatan
c. sasaran berupa populasi
d. mengukur dan mengatasi masalah frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan manusia
semua masalah kesehatan yang ditemukan di
masyarakat, baik yang tergolong penyakit maupun
bukan penyakit, seperti program KB, program
perbaikan lingkungan pemukiman, dsb.
.ada 3 komponen penting yang ada dalam
epidemiologi sebagai berikut :
1. Frekuensi masalah kesehatan.
2. Penyebaran masalah kesehatan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
masalah kesehatan
Menurut metode investigasi, epidemiologi dibagi menjadi:
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu mempelajari peristiwa
dan distribusi penyakit.
2. Epidemiologi analitik, yaitu mempelajari faktor-faktor
yang mempengaruhi distribusi penyakit (determinannya).
Dewasa ini, epidemiologi juga telah terbukti
efektif dalam mengembangkan hubungan sebab
akibat pada kondisi-kondisi noninfeksius seperti
penyalahgunaan obat, bunuh diri, kecelakaan lalu
lintas, keracunan zat kimia, kanker, dan penyakit
jantung.
Saat ini area epidemiologi penyakit kronis dan
penyakit perilaku merupakan cabang ilmu
epidemiologi yang paling cepat berkembang
Epidemiologi dipakai untuk
menentukan kebutuhan akan
program-program pengendalian
penyakit, untuk
mengembangkan program
pencegahan dan kegiatan
perencanaan layanan kesehatan,
serta untuk menetapkan pola
penyakit endemik, epidemik,
B. Perkembangan epidemiologi
Epidemiologi merupakan komponen integral kesehatan
masyarakat, memberikan landasan untuk mengarahkan
tindakan kesehatan masyarakat yang tepat dan faktual
berdasarkan ilmu pengetahuan dan penalaran kausal.
Meskipun epidemiologi telah berkembang sejak Perang
Dunia Kedua, epidemiologi dihapuskan pada
pengamatan Hipokrates lebih dari 2000 tahun yang lalu.
1. Asal Usul Epidemiologi
Perbandingan kejadian penyakit di antara populasi
manusia merupakan hal yang umum terjadi pada
akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua
puluh. Pendekatan ini awalnya diterapkan pada
pengendalian penyakit menular, dan juga telah
terbukti menjadi metode yang efektif untuk
mengkarakterisasi hubungan antara kondisi atau
agen lingkungan dengan penyakit tertentu.
2. Evolusi epidemiologi dasar
Pada tahun 1854, ketika epidemi kolera merebak di London
Square, Snow melakukan penyelidikan untuk menentukan di
mana penderita kolera di daerah tersebut tinggal dan bekerja.
Dan dia menandai tempat tinggal setiap pasien kolera di peta
wilayah tersebut. Sekarang, jenis peta ini, yang disebut peta
titik, menunjukkan distribusi kasus secara geografis. 1854:
dua puluh tahun sebelum mikroskop dikembangkan, John
Snow melakukan serangkaian penelitian tentang wabah
kolera untuk menemukan penyebab penyakit dan mencegah
terulangnya kembali.
Dia mengumpulkan statistik penting, mengumpulkan dan
mengevaluasinya, dan melaporkannya kepada otoritas
kesehatan yang bertanggung jawab dan
masyarakat. 1800: William Farr melanjutkan karya
Graunt dengan mengumpulkan dan menganalisis statistik
kematian di Inggris secara sistematis. William Farr
dianggap sebagai bapak statistik dan pengawasan vital
modern, yang telah mengembangkan banyak praktik
dasar yang digunakan saat ini dalam statistik vital dan
klasifikasi penyakit.
1662: Kontributor awal epidemiologi, John Graunt,
menerbitkan analisis penting mengenai data kematian. Ini
adalah pertama kalinya dalam sejarah untuk mengukur pola
kelahiran, kematian, dan penyakit, dengan memperhatikan
kesenjangan antara laki-laki dan perempuan, perbedaan etnis
dari daerah pedesaan, dan variasi musiman.
Epidemiologi modern adalah disiplin ilmu yang relatif
baru yang menggunakan metode kuantitatif untuk
mempelajari penyakit pada populasi manusia, dengan
informasi untuk upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit. Saat ini, petugas kesehatan masyarakat di
seluruh dunia sering menerima dan menggunakan
epidemiologi untuk menggambarkan kesehatan
masyarakat dan memecahkan masalah sehari-hari.
Sementara itu, penyakit menular terus menjadi
tantangan bagi para ahli epidemiologi dengan
munculnya agen infeksi baru seperti virus Ebola,
human immunodeficiency virus (HIV) /
Acquired Immune Deficiency Syndrome
(Acquired Immune Deficiency Syndrome).
AIDS), sindrom pernapasan akut parah (SARS,
Selama tahun 1990-an, bidang epidemiologi
molekuler dan genetika memperluas epidemiologi
dengan mempertimbangkan jalur, molekul,
dan gen spesifik yang memengaruhi risiko
berkembangnya penyakit.
Selama tahun 1980an, epidemiologi diperluas hingga
mempelajari cedera dan kekerasan. Selama tahun
1960an dan awal 1970an, petugas kesehatan
mengadopsi metode epidemiologi untuk
menghilangkan penyakit cacar secara alami di seluruh
dunia. Ini merupakan pencapaian dalam epidemiologi
terapan dengan proporsi yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Periode sejak Perang Dunia II telah
menyaksikan ledakan dalam pengembangan metode
penelitian dan landasan teori epidemiologi.

Anda mungkin juga menyukai