1. Peneliti Utama
Nama : YESI OLINDA
NIM : 17214167
2. Judul Penelitian
“Hubungan Antara Parenting Style, Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang
Pendidikan Seksual (Underwear Rules) Dengan Pencegahan Child Sexual
Abuse Di Perum Wisma Mas 2, Rt. 12 Pasar Kemis ”.
3. Subjek?
Orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun.
b) Tujuan Khusus
5.2 Manfaat
a) Manfaat Penelitian
1) Untuk Peneliti
Menambah pengalaman/ keahlian pendidikan khususnya tentang
parenting style dan tingkat pengetahuan orang tua mengenai
pendidikan seksual (underwear rules) dalam mencegah child sexual
abuse.
4
3) Untuk Anak
Dengan adanya program underwear rules diharapkan anak lebih
mudah memahami dan mengetahui bagian-bagian tubuh yang tidak
boleh disentuh orang lain.
yang tujuannya buat membagikan dampak jera untuk pelakon, serta mendesak
langkah konkrit buat memulihkan raga, psikis, serta sosial anak (Pn-
palopo.go.id, 2021).
Kekerasan seksual merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada
anak. Suatu paksaan, ancaman atau keterpercayaan seorang anak dalam
aktivitas seksual termasuk kedalam kekerasan seksual pada anak. Aktivitas
seksual tersebut meliputi melihat, meraba, penetrasi (tekanan), pencabulan dan
pemerkosaan. Dampak kekerasan seksual pada anak dapat berupa fisik,
psikologis, maupun sosial (Paramastri, 2018).
6
Angka kekerasan terhadap anak masih besar di Indonesia. Pada tahun 2018
Kementrian PPPA melaksanakan survey nasional menimpa kekerasan
terhadap anak, menciptakan sebanyak 62% anak wanita serta lelaki hadapi
satu ataupun lebih dari satu wujud kekerasan sejauh hidupnya. Survei itu pula
menciptakan kalau 1 dari 11 anak wanita serta 1 dari 17 anak lelaki hadapi
kekerasan intim, dan kalau 3 dari 5 anak wanita serta setengah dari seluruh
anak lelaki hadapi kekerasan emosional (Comini, 2020).
Fenomena saat ini yang marak terjadi dan angka kejadiannya pun masih
sangat tinggi di kabupaten tangerang yaitu tentang kekerasan pada anak. Dari
data 4 tahun terakhir (2018-2021) tercatat: pada tahun 2018 terjadi pada anak
laki-laki 101 orang, dan anak perempuan 147 orang dengan total korban 248
orang, dengan berbagai macam jenis kasus, dan klasifikasi usia yang berbeda.
7
Pada tahun 2019 terjadi pada anak laki-laki 104 orang, dan anak perempuan
10 orang dengan total korban 275 orang (Dinas Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang, 2021).
Pada tahun 2020 terjadi pada anak laki-laki 66 orang, dan anak perempuan 86
orang dengan total korban 152 orang. Jenis kasus paling banyak terjadi yaitu:
kekerasan seksual pada anak dengan klasifikasi umur 0-18 tahun dengan total
kasus 71 orang dari 119 orang dengan kasus child abuse yang berbeda. Pada
tahun 2021 terhitung sejak bulan januari hingga april didapatkan laporan yang
terjadi pada perempuan sebanyak 33 orang, laki-laki 13 orang dengan total
keseluruhan 46 orang. Lagi- lagi jenis kasus paling banyak terjadi yaitu:
kekerasan seksual pada anak dengan klasifikasi umur 0-18 tahun dengan total
kasus 22 orang dari 30 orang dengan kasus child abuse yang berbeda.
Kemudian, didapatkan jumlah pengaduan/ laporan tentang perempuan dan
anak korban kekerasan pada kecamatan khususnya pasar kemis, termasuk
kedalam jumlah kasus terbesar ke-2 pada tahun 2020 setelah kecamatan
cikupa dengan total kasus 18 laporan kasus kekerasan (Dinas Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang, 2021).
Parenting style sangat berperan dalam tahap perkembangan anak. Pola asuh
pada anak dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu authoritative
(demokratis), indulgent (permissive), authoritarian (otoriter) dan neglectful
(penelantaran). Dari keempat jenis pola asuh tersebut, dampaknya bagi
perkembangan anak juga berbeda-beda (Anggreani et al., 2018).
Banyaknya kasus child abuse, parenting style yang otoriter dapat dikaitkan
dengan risiko pelecehan anak, didukung oleh penelitian empiris bahwa indeks
observasi dari pola asuh otoriter dikaitkan dengan skor potensi pelecehan anak
dalam (Rodriguez, 2018).
8
Pola asuh orang tua sangat penting untuk mencegah terjadinya kejahatan
seksual baik itu anak pria maupun anak wanita. Langkah perlindungan anak
dari kejahatan seksual juga harus dilakukan. Dalam artian orang tua harus
menjadi tempat pencegahan dan perlindungan pertama anak-anaknya
(Nurbaya, 2019).
Ada beberapa tantangan menjadi orang tua yaitu: menjaga anak dari paparan
media yang tidak sehat, menjaga anak dari tetangga atau lingkungan yang
membahayakan, menjauhkan diri dan anak dari tindak kekerasan (purwati,
heny nyimas et.al, 2017).
pencegahan child sexual abuse pada orang tua yang memiliki anak usia 0-18
tahun yang akan dilakukan penelitian yaitu:
9.1 Tahap Persiapan
Tahapan awal yang perlu peneliti lalui adalah sudah ACC Bab 1-4 dan
sudah lolos uji palgiat di bawah 20%. Selanjutnya mengajukan proposal
untuk dilakukan uji etik sehingga dinyatakan layak untuk melanjutkan
penelitian. Setelah mendapatkan surat izin dari Tim LPPM STIKes YATSI
Tangerang, peneliti mengajukan permohonan surat izin penelitian kepada
STIKes YATSI Tangerang yang akan ditujukan kepada Ketua RT. 12
Perum Wisma Mas 2. Seteleh semua surat sudah lengkap peneliti
mengkonfirmasi tempat penelitian dan menjelaskan apa yang ingin di
lakukan di kawasan perumahan tersebut, karna peneliti sudah melakukan
studi pendahuluan sebelumnya sehingga sudah tau apa yang ada di dalam
perumahan tersebut dan proses perizinanya. Peneliti menggunakan lembar
observasi ini di gunakan untuk mengukur parenting style apa yang
diterapkan oleh orangtua terhadap anaknya dan tingkat pengetahuan orang
tua tentang pendidikan seksual (underwear rules) terhadap pencegahan
child sexual abuse.
10. Bahaya langsung maupun tidak langsung yang mungkin akan terjadi dan
cara untuk mengatasinya.
Tidak ada bahaya yang akan ditimbulkan dalam penelitian ini dikarnakan
dalam penelitian ini tidak ada unsur yang memapilkan pornografi hanya untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman orangtua terkait underwear rules agar
orangtua mampu berkomunikasi dengan anak mengenai sex education dengan
12
baik. Selain itu juga peneliti hanya melihat parenting style yang seperti apa
yang kebanyakan diterapkan oleh orang tua.
11. Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dari tindakan yang
hendak diterapkan.
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Dewi, 2016) tentang hubungan
pola asuh orangtua dengan perilaku kekerasan pada anak usia sekolah di dusun
kwarasan gampling sleman yogyakarta menunjukan bahwa ada hubungan
antar pola asuh orang tua dengan perilaku kekerasan pada anak usia
sekolah dengan nilai p = 0,033 (p<0,05) dan memiliki keeratan hubungan
sedang dengan nilai 0,423.
12. Bila penelitian ini menggunakan klien yang sakit dan dapat memberi
manfaat untuk subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu.
13
Penelitian ini dilakukan pada orangtua yang memiliki anak usia 0-18 tahun.
Manfaat penelitian ini bagi partisipan adalah partisipan lebih faham mengenai
pendidikan seksual (khususnya masalah “underwear rules”) dan cara
berkomunikasi perihal sex education kepada anak-anak dengan menerapkan
program underwear rules, dan orang tua mampu menjelaskan dengan baik.
Selain itu dapat mengetahui selain itu partisipan dapat mengetahui parenting
style yang seperti apa yang baik diterapkan dalam mengasuh anak.
Pengkaji mengambil semua orangtua baik ayah ataupun ibu yang memenuhi
kriteria yang dapat mewakili keberadaan dari suatu populasi yang benar. Agar
sampel tidak menyimpang maka kriteria inklusi dan eksklusi perlu
ditambahkan pada sampel yang akan digunakan.
a) Kriteria inklusi
1) Orangtua yang memiliki anak usia (0-18) tahun di wisma mas 2 rt. 12
2) Bersedia menjadi responden.
3) Dapat membaca dan menulis.
b) Kriteria eklusi
1) Orang lain seperti baby sitter dan saudara kandung yang mengasuh
anak usia (0-18) tahun.
2) Responden tidak/ kurang koperatif.
14
16. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek dapat
ganti rugi bila ada gejala efek samping? Berapa besarnya penggantian
tersebut?
Penelitian ini tidak menimbulkan risiko bahaya yang mengancam jiwa
partisipan. Peneliti akan menerapkan etik penelitian secara konsisten untuk
meminimalkan risiko yang terjadi selama kegiatan penelitian. Selama proses
pengambilan data penelitian kemungkinan akan muncul perasaan kurang
nyaman dari partisipan karena kuesioner yang akan diisi oleh partisipan
lumayan banyak. Prinsip etik yang berkaitan dengan masalah tersebut adalah
beneficence dan non-malfeficence, di mana prinsip ini bertujuan peneliti harus
meminimalkan bahaya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk
partisipan (Polit & Beck, 2012). Selama proses pengisian kuesioner yang
mungkin muncul perasaan kurang nyaman pada partisipan yang dapat
diminimalisir dengan cara peneliti menjelaskan secara rinci maksud, tujuan,
dan manfaat penelitian yang dilakukan serta prinsip etik yang digunakan
selama proses penelitian; proses penelitian dilakukan di tempat yang dirasakan
nyaman, waktu pengambilan data disepakati bersama partisipan dan peneliti,
partisipan berhak untuk tidak memberikan informasi yang tidak ingin
disampaikan. Selama proses pengisian kuesioner partisipan dapat berhenti
sejenak bila merasa tidak nyaman atau berhenti tanpa ada paksaan ataupun
sanksi apapun.
INFORMASI PENELITIAN
Nim : 17214167
Alamat : Perum Wisma Mas 2, Blok J1. No. 2, Kutajaya 2, Pasar Kemis,
Tangerang-Banten
dengan penelitian. Orangtua mempunyai hak untuk menolak ikut serta dalam
penelitian ini. Orangtua juga berhak mengundurkan diri setiap saat tanpa
mendapatkan sanksi maupun kehilangan keuntungan yang menjadi hak
orangtua sebelum ikut dalam penelitian ini.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parenting style dan
tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seksual (underwear rules)
dengan pencegahan child sexual abuse.
Demikian permohonan ini saya buat, atas kerjasama yang baik saya ucapkan
terimakasih.
(Peneliti)
(INFORMED CONSENT)
SURAT PERSETUJUAN
(Responden)
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Pengisian:
Bacalah lembar penjelasan penelitian dengan seksama
Mohon angket ini diisi untuk menjawab seluruh pernyataan yang ada.
Isilah terlebih dahulu data demografi sesuai dengan keadaan/ kondisi
saudara saat ini dengan tanda centang (√)
Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilihlah sesuai
keadaan yang sebenarnya.
Ada lima alternatif jawaban, yaitu:
Tidak setuju (TS)
Cukup setuju (CS)
Kurang setuju (KS)
Setuju (S)
Sangat setuju (SS)
20
A. Data demografi
1. Apa peran saudara sebagai otangtua?
a. Ayah
b. Ibu
2. Berapakah usia saudara saat ini?
a. 18 – 40 tahun
b. 41 – 60 tahun
c. ≥ (lebih dari) 61 tahun
No. Pertanyaan TS CS KS S SS
Saya bertanggung jawab atas perasaan dan
1.
kebutuhan anak saya
Saya menggunakan hukuman fisik sebagai cara
2.
untuk mendisiplinkan anak
3. Saya mempertimbangkan keinginan anak lebih
21
Petunjuk Pengisian:
Bacalah lembar penjelasan penelitian dengan seksama.
Isilah pertanyaan dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi saudara saat
ini dengan memberikan tanda centang (√) untuk jawaban yang dianggap
tepat pada kolom “BENAR” atau pada kolom “SALAH”.
Tidak boleh ada orang yang melihat atau menyentuh area tubuh
17.
anak yang ditutupi pakaian dalam dan begitupun sebaliknya
Bagian yang boleh disentuh oleh orang lain mulai dari atas
kepala ke bahu, dan dari lutut ke bawah. Sedangkan bagian yang
19.
tidak boleh disentuh yaitu dari bawah bahu ke atas lutut termasuk
pakaian yang tertutup oleh underwear