Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kebidanan 16 Agustus 2018

Efektifitas Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan


Sikap Guru Tentang Pedophilia Pada Anak di SDN 03 Pakan Kurai
Bukittinggi Tahun 2018

Mailinda Imelda Sari *

DIV Kebidanan Stikes Fort De Kock Bukittinggi Indonesia


Jl. Soekarno Hatta No.11 Kel. Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto
Selayan, Bukittinggi, Indonesia
Email : Mailindaimeldasari95@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam
bidang kesehatan.Kekerasan seksual pada anak akan berdampak panjang,
disamping berdampak pada masalah kesehatan dikemudian hari, juga berkaitan
dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa. Pedophilia
didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang
telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 tahun atau lebih tua) biasanya ditandai
dengan suatu kepentingan seksual primer atau ekslusif pada anak prapuber
(umumnya usia 1 tahun atau lebih muda, walaupun pubersitas dapat
bervariasi).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidientifikasi efektifitas
pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap guru tentang pedophilia di
SDN 03 Pakan Kurai Bukittinggi tahun 2018. Hasil penelitian, penelitian ini
merupakan quasy eperimental dengan pendekatan one group pre- post test design
dengan populasinya adalah semua Guru SDN 03 Pakan Kurai Bukittinggi.
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling sebanyak 27
orang Guru. Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi.Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya perbedaan rata – rata pengetahuan dan sikap pada Guru pada
sebelem dan sesudah diberikannya pendidikan kesehatan tentang Pedophilia
dengan p-value 0,00 artinya ada pengaruh setelah diberikannya pendidikan
kesehatan tentang Pedophilia. Diharapkan, setelah penelitian ini Guru memahami
apa pengetahuan dan sikap tentang Pedophilia dan dapat mencegah terjadinya
Pedophilia tersebut. Bagi institusi dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
proses belajar mengajar. Kesimpulannya rata – rata pengetahuan dan sikap
responden tentang Pedophilia mengalami peningkatan setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pedophilia

1
The Effectiveness of Health Education on Knowledge and Attitude of
Teachers about Pedophilia at Elementary school 03 Pakan Kurai Bukittinggi
in 2018
ABSTRACT
Health education is an application of education in the field of health. Sexual
violence in children will have a long impact on their health problems in the future.
It also related to prolonged trauma until adulthood.Pedophilia is a psychiatric
disorder in an adult or adolescent (16 years old or older). It characterized by a
primary or exclusive sexual interest in a pre puberty child (1 year old or younger).
The purpose of this research is to identify the effectiveness of health education on
teachers' knowledge and attitudes about pedophilia at Elementary School 03
Pakan Kurai Bukittinggi in 2018This research was quasy eperimental with one
group pre-post test design with the population is all of the teachers at Elementary
School 03 Kurai Bukittinggi. The sampling technique used was total sampling.
There were 27 teachers there. The data was processed by computerized. Then,
there was a difference of average knowledge and attitude on the teacher before
and after giving health education about Pedophilia with P-value = 0.00. It means
that there was an influence after giving health education about Pedophilia. This
research is expected to increase the teachers’ knowledge and attitude about
Pedophilia. Hopefully, after this research the teacher understands what knowledge
and attitudes about Pedophilia are and can prevent the occurrence of Pedophilia.
For institutions can be used as input in the teaching and learning process. In
conclusion, the average knowledge and attitude of respondents about Pedophilia
has increased after being given health education.
Keywords : Health Education, Pedophilia

Pendahuluan
Maraknya pemberitahuan di media terhadap orang dewasa (betrayal),
massa mengenai kekerasan seksual taruma secara seksual (traumatic
terhadap anak cukup membuat sexualization) (Ivo Noviana, 2018).
masyarakat terkejut. Kasus kekerasan Pedophilia berasal dari bahasa
seksual terhadap anak masih menjadi Yunani yang terdiri dari kata pais
fenomsena gunung es. Hal ini (anak- anak) dan philia (cinta yang
disebabkan kebanyakan anak menjadi bersahabat atau sahabat). Pedophilia
korban kekerasan seksual. Kekerasan didefinisikan sebagai gangguan
seksual pada anak akan berdampak kejiwaan pada orang dewasa atau
panjang, disamping berdampak pada remaja yang telah mulai dewasa
masalah kesehatan dikemudian hari, (pribadi dengan usia 16 tahun atau
juga berkaitan dengan trauma yang lebih tua) biasanya ditandai dengan
berkepanjangan, bahkan hingga suatu kepentingan seksual primer
dewasa. Dampak trauma akibat atau ekslusif pada anak prapuber
kekerasan seksual yang dialami oleh (umumnya usia 1 tahun atau lebih
anak, antara lain yaitu penghianatan muda, walaupun pubersitas dapat
atau hilangnya kepercayaan anak bervariasi).

2
Kejahatan seksual terhadap mengalami peningkatan. KPAI
anak tidak hanya dilakukan di dunia menyebutkan pornografi, kekerasan
nyata, namun juga merambah ke seksual, dan eksploitasi seksual,
dunia maya sebagai tren baru. komersial pada anak, pada tahun 2011
Indonesia merupakan salah satu tercatat sebanyak 329 kasus, atau
pengguna internet terbesar di dunia, 14,46 persen dari jumlah kasus yang
sesudah Amerika dan China, ada. Sementara tahun 2012 jumlah
sebanyak 49,9 % perempuan dan 30 kasus pun meningkat sebanyak 22,6
% anak (Arif, 2013). Survei yang persen menjadi 746 kasus. Kemudian
dilakukan Yayasan Kita dan Buah di tahun 2013 sampai bulan oktober,
Hati pada 2008, menunjukkan data kekerasan seksual pada anak yang
dari 1.625 siswa SD Kelas 4-6 di dipantau mencapai 525 kasus atau
Jabotabek, sebanyak 66 % anak 15,85 persen. Data ini diperoleh
pernah menyaksikan konten porno melalui pengaduan masyarakat, berita
baik itu dari komik, game online, di media massa, dan investigasi kasus
situs porno, maupun film. Kondisi ini kekerasan seksual anak. Seketaris
tentu menjadi perhatian tersendiri Jendral KPAI mengatakan, mayoritas
bagi pemerintah dan pemerhati anak korban kekerasan seksual adalah anak
untuk terus melakukan upaya laki-laki dan 40 % perempuan.
perlindungan anak dari kasus Berdasarkan Undang- undang Nomor
kejahatan seksual semisal Pedophilia. 11 Tahun 2012 tentang sistem
Adapun profil pelaku di hampir peradilan Anak yaitu Jaminan
semua kasus merupakan orang keselamatan, baik fisik, mental
terdekat anak, bisa jadi guru, paman, maupun sosial. Undang – undang No.
ayah kandung, ayah tiri, dan tetangga. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Namun Perserikatan Bangsa- Bangsa Peradilan Pidana Anak mengatur
(PBB) mengemukakan melalui perlindungan mengenai jaminan
penelitian di 21 negara bahwa tingkat keselamatan anak yang menjadi saksi
kekerasan seksual yang dialami anak dalam kasus Pedophilia dalam Pasal
perempuan satu setengah hingga tiga 90 Ayat (1) butir (b) yang
kali lebih tinggi dibandingkan anak menyebutkan “ jaminan keselamatan,
laki- laki, dan sebagian besar baik fisik, mental, maupun sosial “.
kekerasan dialami dalam lingkungan Jaminan keselamatan diperlukan
keluarga (PBB, 2006). sebagai seorang anak yang menjadi
Laporan Komisi Nasional saksi dalam sidang peradilan pidana.
Perlindungan Anak (Komnas PA) Menurut data yang di dapat dari
menyatakan 80 % anak yang KPAI Pusat, diketahui bahwa terjadi
mengalami tindak kekerasan berusia peningkatan pada kasus anak sebagai
di bawah 15 tahun. Bentuk perlakuan korban kekerasan seksual
salah terhadap anak- anak Indonesia (Pemerkosaan, Pencabulan, Sodomi/
meliputi fisik, emosional, sosial dan Pedophilia, dsb) dapat diketahui
seksual. Pelaku kekerasan seksual bahwa korban kekerasan seksual pada
pada anak ini umumnya adalah orang tahun 2011 sebanyak 216 orang,
yang dikenal anak (66 %) termasuk tahun 2012 sebanyak 412 orang,
orangtuanya sendiri (7,2 %). tahun 2013 sebanyak 656 orang,
(Parasmastri dkk, 2010) Dalam tahun 2014 sebanyak 656 orang,
beberapa tahun terakhir, kasus tahun 2016 sebanyak 156 orang . Dan
kekerasan seksual anak di Indonesia terjadi peningkatan kasus kekerasan

3
seksual pada anak pada tahun 2014 Kec, Guguk Panjang yang berada di
yaitu sebanyak 656.Dari data yang Bukittinggi sebelum area Pasar
terhimpun oleh Dinas Pemberdayaan Banto. SDN 03 Pakan Kurai
Perempuan dan Perlindungan Anak Merupakan SDN yang memiliki
Provinsi Sumatra Barat, angka akreditasi A dan memiliki populasi
kekerasan terhadap anak di Provinsi murid terbanyak di kawasan
Sumatra Barat selama 2016 terdapat Bukittinggi dengan jumlah 403 siswa
393 kasus pelecehan seksual terhadap , 380 siswi , 1 orang Kepala sekolah
anak. Yang terbaru adalah kasus 27 orang Guru dan 8 Staff Pegawai.
pencabulan terhadap anak yang Dan dalam hal ini peneliti
terjadi di Kelurahan Aur Tajungkang, hanya menggambil populasi guru
Kecamatan Guguk Panjang, Kota yaitu sebanyak 27 orang guru,
Bukittinggi dimana korbannya adalah dikarnakan harapan peneliti dalam hal
9 korban dan kemungkinan jumlah ini adalah guru dapat memberikan
korban masih akan terus bertambah pengetahuan nilai – nilai, sikap dan
berdasarkan pengakuan para korban. keterampilan yang berhubungan
(Dinas Pemberdayaan Perempuan, dengan hubungan personal dan
2016). memberikan pendidikan seksual pada
Menurut data yang diperoleh anak sejak dini.
dari P2TP2A (Pusat Pelayanan Pengetahuan merupakan hasil
Terpadu Pemberdayaan Perempuan yang diketahui dan terjadi setelah
dan Anak ) Kota Bukittinggi dapat seseorang melakukan pengindraan
diketahui bahwa terjadi peningkatan terhadap objek tertentu. Pengindraan
kasus pelecehan seksual pada anak melalui pengamatan, penglihatan,
atau pedhopilia di Kota Bukittinggi pendengaran, penciuman, rasa, dan
yang terdata pada P2TPA (Pusat perabaan. Perlu diketahui bahwa
Pelayanan Terpadu Perempuan dan sebagian besar pengetahuan diperoleh
Anak) pada tahun 2015 sebanyak melalui mata dan telinga.
orang. Pada tahun 2016 sebanyak 4 Pengetahuan akan menimbulkan
orang dan pada tahun 2017 sebanyak kesadaran yang menyebabkan orang
20 orang anak jadi jumlah kejadian berprilaku sesuai dengan pengetahuan
pedophilia di Kota Bukittinggi 3 yang dimilikinya. (Notoadmodjo,
tahun terakhir yaitu sebanyak 27 2007).
orang korban.Posisikan sebagai sosok Sikap adalah juga respons tertutup
yang lemah dan bergantung kepada seseorang terhadap stimulus atau objek
orang dewasa di sekitarnya. tertentu, yang sudah melibatkan faktor
Kemampuan pelaku menguasai pendapat dan emosi yang bersangkutan
korban, baik dengan tipu daya (senang- tidak senang, setuju – tidak
maupun ancaman dan kekerasan setuju, baik – tidak baik, dan
menyebabkan kejahatan ini sulit sebagainya). Campbell (1950)
untuk dihindari, dan tidak sedikit mendefinisikan sangat sederhana yakni
yang berdampak fatal. Dampak : “ An individual’s attitude is syndrome
jangka panjang yaitu anak akan of response consistency with regard to
trauma, depresi, menutup diri dan object “. Jadi jelas disini dikatakan
tidak mau sekolah. bahwa sikap itu suatu sindrom atau
SDN 03 Pakan Kurai kumpulan gejala dalam merespons
merupakan SD yang beralamat di Jl. stimulus atau objek. Sehingga sikap itu
Soekarno Hatta. Kel, Pakan Kurai, melibatkan pikiran, perasaan,

4
perhatian, dan gejala kejiwaan yang pengetahuan terendah adalah 20,00
lain. dan tertinggi 70,00 . Pada tingkat
Metode Penelitian kepercayaan 95% diyakini bahwa
Tekhnik penelitian yang telah rata-rata skor pengetahuan responden
dilakukan dilapangan adalah dengan sebelum intervensi berkisar antara
cara sebagai beikut : 35,60 – 47,35.
1. Meminta surat izin penelitian dari Pengetahuan adalah merupakan hasil
STIKes Fort De Kock yang “tahu”, dan ini terjadi setelah orang
ditujukan kepada kesbagpol melakukan pengindraan terhadap
2. Meminta surat izin pengambilan suatu objek tertentu.Pengetahuan
data dari kesbagpol ke Dinas merupakan penginderaan manusia,
Pendidikan atau hasil tahu seseorang terhadap
3. Meminta surat izin pengambilan objek melalui indera yang dimilikinya
data dari kesbangpol ke P2TP2A (mata, hidung, telinga, dan lain
4. Melakukan survey data awal di SDN sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
04 Birugo Bukittinggi 2. Rata- Rata Sikap Responden
5. Melakukan penelitian dengan Sebelum Pemberian Pendidikan
Menggumpulkan Guru SDN 03 Kesehatan Tentang Pedopilia
Pakan Kurai Bukittinggi,
menjelaskan tujuan penelitian serta Penelitian yang telah dilakukan
meminta infomed consent dari terhadap 27 orang Guru SDN 03
responden Pakan Kurai Bukittinggi Tahun 2018
6. Memberikan pendidikan kesehatan diketahui bahwa rata-rata
pengetahuan dan sikap Guru tentang pengetahuan responden sebelum
Pedophilia pada anak di SDN 03 pemberian pendidikan kesehatan
Pakan Kurai Bukittinggi tentang Pedophilia adalah 16,96
7. Memberikan kuisioner Pengetahuan dengan standar deviasi 2,79 . Nilai
dan Sikap Guru tentang Pedophilia pengetahuan terendah adalah 12,00
pada anak di SDN 03 Pakan Kurai dan tertinggi 22,00 . Pada tingkat
Bukittinggi kepercayaan 95% diyakini bahwa
8. Melakukan pengolahan dan Analisis rata-rata skor pengetahuan responden
data sebelum intervensi berkisar antara
15,85 - 18,06.
Hasil Dan Pembahasan 3. Sikap terbagi atas beberapa
A. Analisis Univariat tingkatan yaitu menerima,
1. Rata – rata Pengetahuan merespon, menghargai dan
Responden Sebelum Pemberian bertanggung jawab.Oleh karena itu
Pendidikan Kesehatan Tentang indikator untuk sikap kesehatan juga
Pedophilia sejalan dengan pengetahuan
kesehatan.Hal ini sesuai dengan
Dari penelitian yang telah konsep “K-A-P” (Knowledge-
dilakukan terhadap 27 orang Guru attitud-practice), perilaku seseorang
SDN 03 Pakan Kurai Bukittinggi dipengaruhi oleh sikap (attitud)
Tahun 2018 diketahui bahwa rata-rata sedangkan sikap yang terbentuk
pengetahuan responden sebelum dipengaruhi oleh pengetahuan
pemberian pendidikan kesehatan (knowledge) (Notoatmodjo, 2007).
tentang Pedophilia adalah 41,48 3.Rata – Rata Pengetahuan
dengan standar deviasi 14,85 . Nilai Responden Setelah Pemberian

5
Pendidikan Kesehatan Tentang berpengaruh terhadap sikap seseorang
Pedophilia (Wawan, 2011).

Penelitian yang telah dilakukan B.Analisis Bivariat


terhadap 27 orang Guru SDN 03 Penelitian yang telah dilakukan
Pakan Kurai Bukittinggi Tahun 2018 terhadap 27 guru SDN 03 Pakan
diketahui bahwa rata-rata Kurai Bukittinggi diketahui bahwa
pengetahuan responden sebelum ada perbedaan rata-rata pengetahuan
pemberian pendidikan kesehatan responden sebelum dan setelah
tentang Pedophilia adalah 16,96 pemberian pendidikan kesehatan
dengan standar deviasi 2,79 . Nilai tentang Pedophilia .
pengetahuan terendah adalah 12,00 1.Rata – rata Pengetahuan
dan tertinggi 22,00 . Pada tingkat Responden Sebelum dan Sesudah
kepercayaan 95% diyakini bahwa Pemberian Pendidikan Kesehatan
rata-rata skor pengetahuan responden Tentang Pedophilia
sebelum intervensi berkisar antara
15,85 - 18,06. ,artinya pemahaman Dari penelitian yang telah
responden banyak yang memiliki dilakukan terhadap 27 guru SDN 03
pengetahuan baik setelah dilakukan Pakan Kurai Bukittinggi diketahui
pendidikan kesehatan tentasng bahwa ada perbedaan Rata – rata
Pedophilia. Pengetahuan Responden Sebelum
4. Rata – rata Sikap Responden Pemberian Pendidikan Kesehatan 41,48
Setelah Pemberian Pendidikan dan Setelah Pemberian Pendidikan
Kesehatan Tentang Pedophilia Kesehatan Tentang Pedophilia adalah
Dari penelitian yang telah dilakukan 75,18.
terhadap 27 orang guru di SDN 03
Pakan Kurai Bukittinggi Tahun 2018 Sikap terbagi atas beberapa tingkatan
diketahui rata – rata sikap sebelum yaitu menerima, merespon,
diberikan pendidikan kesehatan menghargai dan bertanggung
tentang Pedophil adalah 33,59 dengan jawab.Oleh karena itu indikator untuk
standar deviasi 2,06 . Nilai terendah sikap kesehatan juga sejalan dengan
29,00 dan tertinggi 37,00 . Dari hasil pengetahuan kesehatan.Hal ini sesuai
estimasi interval dapat disimpulkan dengan konsep “K-A-P” (Knowledge-
bahwa 95% diyakini bahwa skor attitud-practice), perilaku seseorang
sikap sebelum diberi pendidikan dipengaruhi oleh sikap (attitud)
kesehatan adalah antara 32,77- 34,40 . sedangkan sikap yang terbentuk
Pengalaman pribadi merupakan salah dipengaruhi oleh pengetahuan
satu faktor yang mempengaruhi sikap (knowledge) (Notoatmodjo, 2007).
seseorang. Teori menyebutkan bahwa
untuk dapat menjadi dasar 2. Rata – rata Pengetahuan
pembentukan sikap, pengalaman Responden Sebelum Pemberian dan
pribadi haruslah meninggalkan kesan Sesudah Pendidikan Kesehatan
yang kuat. Media massa juga Tentang Pedophilia
berpengaruh terhadap sikap seseorang
karena berita yang seharusnya faktual Dari penelitian yang telah
disampaikan secara obyektif dilakukan terhadap 27 guru SDN 03
cenderung dipengaruhi oleh sikap Pakan Kurai Bukittinggi diketahui
penulisnya, akibatnya akan bahwa ada perbedaan Rata – rata
Sikap Responden Sebelum Pemberian

6
Pendidikan Kesehatan 16,96 dan 3. Rata – rata Pengetahuan
Setelah Pemberian Pendidikan Responden Setelah Pemberian
Kesehatan Tentang Pedophilia adalah Pendidikan Kesehatan Tentang
33,59. Pedophilia adalah 75,18.
Berdasarkan hasil uji wilcoxon 4. Rata – rata Sikap Responden
didapatkan nilai p = 0,000 (p< Setelah Pemberian Pendidikan
0,05).Sehingga Ha diterima, artinya Kesehatan Tentang Pedophilia
bahwa ada pengaruh yang signifikan adalah 33,59.
antara pemberian pendidikan 5. Rata – rata Pengetahuan
kesehatan tentang Pedophilia Responden Sebelum Pemberian
terhadap sikap dan pengetahuan guru Pendidikan Kesehatan 41,48
di SDN 03 Pakan Kurai Bukittinggi. dan Setelah Pemberian
Pendidikan Kesehatan Tentang
Kesimpulan Pedophilia adalah 75,18.
1. Rata- rata Pengetahuan 6. Rata – rata Sikap Responden
Responden Sebelum Pemberian Sebelum Pemberian Pendidikan
Pendidikan Kesehatan Tentang Kesehatan 16,96 dan Setelah
Pedophilia adalah 41,48. Pemberian Pendidikan
2. Rata- rata Sikap Responden Kesehatan Tentang Pedophilia
Sebelum Pemberian Pendidikan adalah 33,59.
Kesehatan Tentang Pedophilia
adalah 16,96.

DAFTAR PUSTAKA Malang, Jurnal Psikologi


Islam, Vol No 2 191-208
Farihah ( 2015 ). Pengetahuan
Cantor M. James, Child pornografi Kesehatan Reproduksi
offenses area a valid Remaja Melalui Pendidikan
diagnosic indicator of Keluarga, Jurnal Keluarga
pedopilia, Canada. Vol.115 Sehat Sejahtera Vol.13 ( 26
, no 3. 610-615. ) Des 2015.
Dinas Pendidikan. 2017. Dinas Gunawan Agus, Pengaruh Kegiatan
Pendidikan dan Kebudayaan Matrikulasi Pendidikan Seks
Kota Bukittinggi. dan Kesadaran Tentang
Erlinda, Mpd, Upaya Peningkatan Bahaya Pornografi
Perlindungan Anak Dari Terhadap Karater Peserta
Bahaya Kekerasan, Didik, ISSN : 2080-5546
Pelecehan dan Eksploitasi. Helmi, Avin Fadila & Ira Paramastri
Yogyakarta, Komisioner ( 1998 ). Efektivitas
Komite Perlindungan Anak Pendidkan Seksual Dini
Indonesia. dalam Meningkatkan
Fachrudin Ashari, Dkk, 2015, Jari Pengetahuan Prilaku
tangan yang berbicara, Seksual Sehat. JURNAL
Jakarta, Tim Halaman PSIKOLOGI 1998, No 2,
Moeka. 25-34.
Fuandi Anwar,M, Dinamika
psikologi kekerasan seksual,

7
Henry Makow Ph.D, 2016 . Marisa Putri Mira.2017.Pengaruh
Illuminati 3, PT. Sembilan Pemberian Pendidikan
Cahaya Abadi Kesehatan Tentang
Hidayat ,Perlindungan Anak PencegahanKekerasan
Terhadap Kejahatan Seksual Terhadap
Kekerasan Seksual ( Pengetahuan Dan Sikap
Pedofilia ), Semarang, Dlam Pencegahan
Jurnal Pengembangan Kekerasan Seksual Pada
Humaniora. Vol,1 april Anak Sekolah TK Pertiwi VI
2014. Padang Tahun 2017,
Immanuel Dylan Reynald, Dampak Padang, Fakultas
Psikososial Pada Individu Universitas Padang.
Yang Mengalami Pelecehan Merita Putri Septia, 2016, Upaya
Seksual Di Masa Kanak- Indonesia Dalam
Kanak, Kalimantan, Penanganan Kasus
Tsamrah al-faki. Pedofilia Internasional di
Komisi Perlindungan Anak Pulau Bali, Bali, Journal of
Indonesia Bidang Data international relations,
Informasi dan Pengaduan. volume 2, Nomor 3, Tahun
2016. Kasus Pengaduan 2016, hal 180-190.
Anak Berdasarkan Klaster Mentri Pendidikan RI, Profil SDN 03
Perlindungan Anak Komisi Pakan Kurai, (
Perlindungan Anak www.kemindikbud.go.id ),
Indonesia. Diakses Pada Tanggal 13-
Komisi Perlindungan Anak 03-2018
Indonesia. KPAI Temukan Notoadmojo Soekidjo, 2011, Ilmu
Kasus Kekerasan Seksual PrilakuKesehatan, Rineka
Terhadap Anak. ( Cipta, Jakarta.
www.kpai.go.id. ( Diakses Pemerintah Kota Bukittinggi,
Pada Tanggal 28 Maret Provinsi Sumatra Barat,
2018 ). Hindari Kekerasan
Noviana ivo, 2015 ,Child Seual Terhadap Anak, (
Abuse : Impact And WWW.Bukittinggikota.go.i
Holding, Jakarta, Pusat d ), Diakses Tanggal 10
Penelitian dan Maret 2018.
Pengembangan
Kesejahteraan Sosial, Pieter Zan Herri dan Janiwarty
Kementrian Sosial RI, Betwhsaida, 2011,
Diakses pada 20 februari Pendidikan Psikologi Untuk
2018. Bidan, Rapha
Publishing,Yogyakarta.
Mauldon, Jane & Kristin Luker (
1999 ). Se Education Has Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo,
Reduced Teen Pregnancy, 2012, Metodologi Penelitian
dalam Tamara L. Releff ( Kesehatan, Jakarta.
Ed ). Se education, San
Diego, California : Probosiwi Ratih dan Bahrasyaf daud,
Greenhaven Press, Inc. Pedopilia and Sexual

8
violence, Yogyakarta, Melalui Test Rosrchach,
B2P3KS Kementrian Sosial Jakarta, Fakultas Psikologi
RI. Universitas Indonesia.
Rompas Septi , 2014, Pengaruh Wawan , A dan Dewi 2010. Teori &
Pendidikan Kesehatan Pengetahuan, Sikap dan
Terhadap Tingkat Prilaku Manusia.
Pengetahuan dan Sikap Yogyakarta. Nuha Medika
Remaja Tentang Penyakit Yuninda Tria Ningsih, Duryati,
Menular Seksual di SMK Vanisa Afriona, Thesa Dwi
Fajar Boolang Mongondow djasfar, 2011, Dinamika
Timur, Universitas Psikologis Anak Korban
Samlatulangi Manado Pedophilia Homoseksual (
Soekresno Emmy S. Pd, 2007, Sebuah StudFenomenologis
Mengenali Dan Mencegah ), Padang,
Terjadinya Tindak
Kekerasan Terhadap Anak. Zein Yetti asmar dan Suryani eko,
Sumber : KPAI 2005, Psikologi Ibu dan Anak,
,(http://www.kpai.go) Fitramaya, Yogyakarta.
Sulistyaningsih. 2011. Metodologi
Penelitian Kebidanan :
Kuantitatif – Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Retno Dwi Endah dan Sarwono
Wirawan Sarlito, Profil
Kepribadian Pria Pedopilia

Anda mungkin juga menyukai