Abstrak
Anak merupakan populasi rentan yang memiliki masa perkembangan yang sangat bergantung kepada
orang tua, anak tersebut sangat rawan mendapatkan kekerasan, terutama kekerasan seksual. Survei
pengalaman hidup anak dan remaja menunjukkan bahwa 1 dari 11 anak perempuan mengalami
kekerasan seksual. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
orang tua terhadap perilaku pemberian pendidikan kesehatan seksual pada anak sekolah dasar di kota
padang. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak
62 responden diambil dengan cluster random sampling, yang dikumpulkan dengan wawancara.
Analisis data menggunakan univariat dan bivariat, uji yang digunakan adalah chi square.. Hasil
menujukkan 69% orang tua tidak memberikan pendidikan seksual kepada anaknya. Terdapat 2
variabel yang berhubungan dengan perilaku pemberian pendidikan kesehatan seksual yaitu
pengetahuan (0,024)dan sikap (0,043). Kemampuan orang tua dalam memberikan pendidikan seksual
pada anak akan mempengaruhi perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks atau tidak pada
anaknya. Integrasi yang solid antara instansi pendidikan dan kesehatan, untuk meningkatkan
pemahaman orang tua dan guru terkait pentingnya pemberian pendidikan kesehatan seksual pada anak
usia sekolah dasar. Edukasi pada orang tua diperlukan dalam meningkatkan kemapuan dan sikap
positif terhadap pentingnya pendidikan seksual anak sejak dini.
Keywords: Anak, Orang tua, Pendidikan, Seksual
berlangsung sejak ahun 2021 memaksa seluruh istiadap di sekitar ibu akan sangat berpengaruh
anggota rumah tangga untuk beraktifitas di dalam dalam proses pemberian pendidikan seksual.
rumah dan tidak melaksanakan aktifitas diluar Jenjang pendidikan menentukan mudah
rumah. tidaknya seseorang menyerap dan memahami
Edukasi seksual secara dini diharapkan anak pemahaman yang diperoleh, pada umumnya
tidak akan mendapatkan informasi yang salah atau semakin tinggi pendidikan seseorang makan
yang kurang tepat seputar seks yang bisa di semakin baik pula pengetahuanya. (Notoatmodjo,
peroleh dari sumber yang tidak dapa dipercaya, 2014) juga berpendapat bahwa semakin tinggi
seperti dari internet atau dari teman-teman pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula
sebaya. Peranan penting orang tua dalam edukasi intelektualnya. Semakin tua usia orangtua maka
seks kepada anaknya diantaranya adalah anak proses-proses perkembangan mentalnya akan
mengetahui kalau orang tua dapat diajak bertambah baik, akan tetapi pada usia tertentu,
berdiskusi seputar seks. Edukasi seks yang bertambahnya proses perkembangan mental ini
diberikan sejak dini, maka anak akan lebih tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun.
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan anak Hal ini juga sejalan dengan pengalaman, semakin
tidak akan merasa canggung. Pendidikan tua usia orangtua maka pengalaman orangtua
seks penting karena banyak kasus-kasus tindakan semakin banyak.
kekerasan seksual pada anak di masyarakat. Untuk Sumber informasi tentang pendidikan
itu dibutuhkan peran keluarga sebagai pendidik seksual dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
pertama dan utama bagi anak-anak yang salah satu pengetahuan orangtua. Informasi berupa data,
perannya adalah pendidikan seks pada anak diusia teks, gambar, suara, program komputer dapat
dini (Kemenkes, 2022). memberikan pengaruh jangka pendek. Media
Penyampaiana materi pendidikan informasi tentang pendidikan seks yang paling
reproduksi ini seharusnya diberikan sejak dini mudah diakses oleh orangtua adalah televisi.
ketika anak sudah mulai bertanya tentang Pengetahuan tentang pendidkan seksual
perbedaan kelamin antara dirinya dengan orang merupakan hal yang sangat penting bagi orangtua
lain. Secara berkesinambungan dan bertahap, mengingat kewajiban orangtua adalah sebagai
disesuaikan dengan kebutuhan dan umur anak sert pengasuh, pelindung dan pendidik anak.Pada
adaya tangkap anak tersebut. Kemampuan, dunia modern seperti sekarang ini media informasi
keterampilan, dan kemauan orang tua dalam sangat mudah dijangkau oleh berbagai
memberikan pendidikan seks akan menentukan kalangan.Hal tersebut memiliki dampak positif
perasaan anak pada masa mendatang (Herjanti, maupun negatif. Dampat postif dari mudahnya
2015). (Anugraheni, 2012) menyatakan bahwa mengakses informasi dari media massaadalah
sebagian besar orang tua kurang berperan dalam lebih banyak informasi yang dapat diakses dengan
pemberian pendidikan seks meski orang tua mudah sehingga orangtua juga memiliki
memiliki pengetahuan mengenai pendidikan seks pengetahuan yang lebih luas. .Seorang ayah
yang cukup. memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan
anak laki-lakinya, seorang ibu memiliki kewajiban
Penelitian (Sulistyaningsih, 2016) menjawab pertanyaan anak perempuanya. Peran
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu orangtua adalah untuk membantu anak melakukan
mempengaruhi perilaku ibu memberikan pilihan yang tepat untuk kehidupannya. Orangtua
pendidikan seksual pada anak. Semakin yang malu dan mengganti topik pembicaraan
pengetahuan ibu semakin baik, maka perilaku ibu ketika anak bertanya akan mengakibatkan anak
memberikan pendidikan seks pada anak semakin mencari informasi dari sumber lain yang belum
baik. Sama halnya dengan penelitian. tentu benar.
Penelitian Candra menemukan terdapat Tujuan penelitian ini adalah untuk
hubungan antara pengetahuan dengna perilaku ibu mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
dalam memberikan pendidikan seks pada anak orang tua terhadap pemberian pendidikan seksual
usia dini (p value= 0,014) Lebih lanjut (Chandra, pada anak sekolah dasar di Kota Padang.
2021) menjelaskan bahwa kebudayaan dan adat
2012) hasil penelitian menunjukkan Sebagian mereka bagaimana perbedaan cara buang air kecil
besar orangtua memiliki pengetahuan sedang pada laki-laki dan perempuan, pendidikan ini pun
tentang pendidikan seks, bersikap negatif terhadap secara tidak langsung dapat mengajarkan anak
pendidikan seks dan tidak memberikan pendidikan untuk tidak sembarangan mengizinkan orang lain
seks pada anak mereka.Terdapat hubungan antara membersihkan alat kelaminnya (Sulistyaningsih,
pengetahuan orangtua dengan tindakan orangtua 2016).
dalam pemberian pendidikan seks pada remaja dan Orang tua tidak memberikan pendidikan
terdapat hubungan antara. Sama halnya dengan seksualitas pada anaknya diantaranya karena
penelitian (Amaliyah & Nuqul, 2017). terbatanya pengetahuan yang dimiliki orang tua
Permasalahannya, orangtua dalam hal ini ibu tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang
masih sungkan berbicara tentang hal yang pendidikan seks pada anak usia sekolah, adanya
berkaitan dengan seksualitas kepada anak- rasa malu yang membuat para orang tua enggan
anaknya, menganggap hal itu tabu, dan belum menyampaikan informasi tetnang pendidikan seks
perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini. pada anak, persepsi orang tua tentang norma-
Penelitian yang serupa juga ditemukan pada norma konservatif tentang pendidikan seksualitas
(Mayola, 2021) ditemukan hubungan yang sehingga membicarakan tentang seksualitas
bermakna antara pengetahuan orang tua dengan dianggap sebagai hal yang tabu. Secara umum, ibu
dengan penerapan pendidikan pendidikan seksual yang mempunyai pengetahuan yang baik maka
(p-value= 0,01) akan berperilaku baik pula. Demikian pula tingkat
Pada penelitian ini orang tua yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang
perilaku pemberian pendidikan seks yang baik di tinggi dapat membentuk perilaku yang baik pula
dominasi dari pengetahuan yang baik tentang dalam menyampaikan materi-materi yang
pendidikan seksual. Adanya orang tua yang dibuatkan dalam pendidikan seksualitas (Noeratih,
memiliki penerapan pendidikan seks yang baik 2016).
belum tentu mempunyai pengetahuan yang cukup, Penelitian ini sesuai dengan pendapat
dikarenakan perilaku tanpa sadar kita lakukan (Achmadi, 2007) yang mengemukakan bahwa
dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan orang tua pengetahuan (kognitif atupun konsep) merupakan
dengan perilaku pemberian pendidikan seks yang komponen pendukung sikap dan perilaku yang
kurang baik di dominasi dengan pengetahuan utama. Menurut Green dalam (Notoatmodjo,
orang tua yang baik. Walaupun orang tua tau 2014) pengetahuan merupakan salah satu dari
tentang pendidikan seks tidak semua orang tua beberapa hal yang menjadi faktor pemudah
mau melakukan pemberian pendidikan seks, salah (predisposing factor) dalam perubahan perilaku
satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah seeorang. Pengetahuan yang baik akan
masih banyak orang tua yang beranggapan seks mempermudah ibu dalam memberikan pendidikan
adalah hal yang tabu. Dari penjelasan seksualitas
menunjukkan penelitian ini walaupun Keterapaparan informasi juga berhubungan
berhubungan tapi tidak berkaitan satu sama lain dengan perilaku pemberian pendidikan seks oleh
Orang tua mempunyai fungsi pendidik karena orang tua secara dini. Media massa sangat efektif
seorang Anak pertama kali memperoleh auntuk menyampaikan informasi, serta
pengetahuan dari orang tuanya terutama ibu, mempromsikan hal-hal yang sangat spesifi salah
sebagai orang yang paling dekat dengan anak. satunya mengenai pendidikan seksual dini pada
Dengan demikian kepribadian seseorang terbentuk anak. Sumber informasi dapat memengaruhi
sebagai hasil perpaduan antara warisan sifat-sifat, pengetahuan seseorang, semakin banyak sumber
bakat orang tua dan lingkungan pertama yang informasi yang diperoleh biasanya pengetahuan
mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam seseorang akan semakin lebih baik (Sujarwati et
adalah keluarga sendiri. Peran orang tua sebagai al., 2016). Orang tua merupakan lingkungan
pendidik harus mempunyai pengetahuan mengenai pertama dan utama dalam kehidupan anak, oleh
pendidikan seksual pada anak tentang pengenalan karena itu pendidikan seks baiknya dilakukan di
bagian organ-organ apa saja yang ada di dalam dalam lingkungan rumah dilakukan bersama orang
tubuhnya serta fungsinya, serta bagaimana cara tua (Adamson, 2009)(Sclaraffa & Randolph,
merawat dan membersihkannya dan mengajarkan 2011).
emosi. Aspek emosional berakar paling dalam dan dengan cara meningkatkan keterpaparan ibu atau
paling bertahan terhadap pengaruh yang mungkin orang tua kepada media pembelajaran pendidikan
akan mengubah sikap. Hal yang mempengaruhi seksual, baik media cetak, elektronik dan media
komponen afektif tersebut mungkin dikarenakan sosial. Petugas kesehatan harus dapat
pengaruh budaya/kebiasaan di masyarakat yang meningkatkan dan memberikan motivasi untuk
menganggap segala sesuatu yang bersifat seksual orang tua dapat memberikan pengetahuan terkait
pada anak usia dini adalah hal yang tabu pendidikan seksual kepada anaknya. Respon
(Khadijah, 2022). afektif verbal yang positif menjadi kemudahan
Hasil penelitian ini sejalan dengan sejalan bagi ibu dan ayah untuk memberikan pendidikan
bahwa responden terkadang masih merasa tidak seksual pada anaknya.
nyaman membicarakan topik-topik pendidikan
seksual pada anaknya. Hal ini ditunjang dengan UCAPAN TERIMAKASIH
teori lain bahwa faktor pembentuk sikap salah Terimakasih kamu ucapkan kepada Sekolah
satunya adalah kebudayaan, kebudyaan dimana Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang yang sudah
kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh memfasilitasi dalam kemudahan pelaksanaan
besar terhadap pembentukan sikap kita pada penelitian, dan Dinas Pendidikan Kota Padang
berbagai masalah, budaya yang terbentuak dalam Yang telah memberikan bantuan dan fasilitas
masyarakat menimbulkan kepercayaan dan sikap untuk keberlangsungan penelitian ini.
seseorang (Khadijah, 2022)
Komponen afektif menyangkut masalah
DAFTAR PUSTAKA
emosional subyektif ibu terhadap pendidikan seks
itu sendiri adalah komponen afektif ini merupakan Achmadi, A. (2007). Psikologi Sosial. Rineka
perasaaan ibu terhadap pendidikan seks dan Cipta.
materinya, apakah suka-tidak suka, malu tidak Adamson, D. C. A. L. W. M. L. S. M. B. M.
malu, canggung-tidak canggung, dalam (2009). Hey, What Do I Say?
memberikan pendidikan seks pada anaknya. www.ppnyc.org
Komponen ini dikur dari seberapa percayanya ibu Amaliyah, S., & Nuqul, F. L. (2017). Eksplorasi
pada pendidikan seks itu sendiri. Bila ibu percaya Persepsi Ibu tentang Pendidikan Seks untuk
bahwa pendidikan seks itu adalah sesuatu yang Anak. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi,
belum pantas diterima anaknya, maka terbentuklah 4(2), 157–166.
perasaan sungkan/malu yang merupakan afektif https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1758
verbal. Respon afektif verbal biasanya berupa Anugraheni, E. (2012). Hubungan Pengetahuan
jantung berdebar, keluarnya keringkat dingin dan Sikap Orang Tua Tentang Pendidikan
danmuka memerah ketika ibu menyampaikan Seks dengan Tindakan Orang tua dalam
pendidikan seks tersebut. Jadi dengan bersikap pemberian Pendidikan Seks pada Remaja
positifnya ibu terhadap pendidikan seksual, (Studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten
menjadi suatu panduan dan kemudahan bagi ibu Jember). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
dan ayah untuk memberikan pendidikan seksual Mahasiswa, 44(8), 1689–1699.
pada anaknya. Azwar, S. (2016). Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya. Pustaka Pelajar.
SIMPULAN Chandra. (2021). Catatan Pelanggaran Hak Anak
Tahun 2021 dan Proyeksi Pengawasan
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
Penyelenggaraan Perlindungan Anak Tahun
responden memiliki pengetahuan baik (53%) dan
2022.
mayoritas responden memiliki sikap negatif
https://www.kpai.go.id/publikasi/catatan-
(57%), variabel yang ditemukan berhubungan
pelanggaran-hak-anak-tahun-2021-dan-
dengan perilaku pemberian pendidikan seksual
proyeksi-pengawasan-penyelenggaraan-
pada anak sekolah dasar adalah pengetahuan ( p-
perlindungan-anak-tahun-2022
value=0,024) dan variabel sikap (p- value=0,043).
Herjanti. (2015). Pola Asuh Orang Tua tentang
Diharapkan kepada orang tua untuk meningkatkan
Pendidikan Sekes. Jurnal Ilmiu Kebidanan.
peranya sebagai pendidik harus mempunyai
Justicia, R. (2017). Pandangan Orang Tua Terkait
pengetahuan mengenai pendidikan seksual,