Anda di halaman 1dari 7

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK KORBAN EKPLOITASI EKONOMI DI

KOTA CIREBON

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester 5 Mata Kuliah Metode Penelitian Hukum

Dosen Pengampu : Dr. Teddy Asmara, SH.,M.Hum

Disusun Oleh :

INDAH KARTIKA MEILANI

120010015

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dampak krisis yang diperberat oleh terjadinya berbagai bencana yang


telah menyebabkan banyak orang tua mengalami keterpurukan ekonomi,
tidak sedikit usaha yang dijalankan berakhir dengan pemutusan hubunga
n kerja dan juga berakibat pada melambungnya harga barang kebutuhan
sehingga banyak para orang tua yang tidak dapat memenuhi kebutuhan p
angan. Dampak dari pemutusan hubungan kerja tersebut tidak saja meni
mbulkan pengangguran. Di Indonesia, krisis ekonomi lebih dari sekedar k
etidakseimbangan dalam fundamental perekonomian. Setidaknya, krisis
ekonomi itu mengungkapkan kelemahan mendasar negara Indonesia.

Tingkat kemiskinan yang parah inilah yang kemudian memicu setiap o


rang untuk melakukan segala cara agar tetap hidup. Kondisi tersebut kem
udian “memaksa” anak untuk terlibat dan ikut serta berusaha keluar da
ri tingkat kesulitan hidup. Maka tidak jarang lampu merah,perempatan jal
an, terminal, pasar, dan tempat keramaian lainnya adalah tempat yang di
rasa mudah untuk menghasilkan uang, hanya dengan menengadahkan ta
ngan atau dengan sedikit menggunakan peralatan sederhana dan nyanyia
n-nyanyian khas pun dilantunkan, sekedar mengharapkan imbalan uang r
ecehan logam walaupun tidak jarang nyanyian mereka dihargai dengan gr
atis atau hanya mendapat ucapan terima kasih.

Sehingga dapat dilihat dari realita tersebut karena kebutuhan ekonom


i orang tuanya atau hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan kese
nangannya sendiri sebagai anak-anak. Sehingga banyak di antara mereka
terpaksa meninggalkan bangku sekolah, bukan karena mereka enggan m
enuntut ilmu tetapi lebih kepada kondisi ekonomi yang mengharuskan m
ereka untuk seperti itu. Cukup menyedihkan memang pendidikan yang ka
tanya menjadi hak setiap warga Negara namun dalam hal ini harus “tera
mpas” karena alasan ekonomi. Sementara itu dalam UUD 1945 Pasal 31
ayat (1) menyatakan : “Setiap warga Negara berhak mendapat pendidika
n”. Lalu apakah mereka tidak dianggap warga Negara lagi, sehingga mer
eka tidak bisa mendapatkan hak mereka sebagai warga Negara? Ditegask
an dalam pasal 31 ayat (2) yang menyatakan : “Setiap warga Negara waji
b mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Pe
merintah-pemerintah kota negara ini dianggap lebih konsentrasi terhada
p pembangunan fasilitas kota, ketertiban, dan kebersihan kota, tapi meng
abaikan pemenuhan hak-hak warga negara untuk hidup layak dan menda
patkan pendidikan.

Keberadaan pengemis anak bukan hanya berkaitan dengan dilanggar


nya hak-hak anak, tapi juga membawa dampak buruk bagi anak-anak, bai
k secara fisik maupun psikis. Lebih jauh, dikhawatirkan akan mengganggu
masa depan anak-anak untuk mendapat kehidupan yang lebih baik.

Kegiatan mengeksploitasi anak dalam bentuk apapun dengan tujuan ekonomi


merupakan suatu yang tidak diharapkan oleh aturan perundang-undangan yang ada.
Anak sesuai dengan jenjang umurnya seharusnya menikmati masa kecilnya dengan
gembira, dan tidak perlu untuk memikirkan kondisi ekonomi keluarganya apalagi
membantu perekonomian keluarganya. Beberapa kasus yang terjadi membuktikan
bahwa memang faktanya anak-anak menjadi korban eksploitasi oleh beberapa oknum
untuk meraih keuntungan ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah pusat ataupun daerah perlu berusaha ker
as untuk mengiplementasi hukum sebagai jembatan melindungi kepentin
gan dan hak-hak anak, terutama dalam konteks ini yaitu pengemis anak, s
ehingga mereka dapat meraskan haknya untuk mendapat pendidikan. M
embiarkan anak-anak bekerja sebagai pengganti sekolah dapat membuat
lingkaran setan. Awalnya, bekerja menimbulkan dampak buruk bagi sekol
ah, kemudian berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan sama sekal
i dapat mengakibatkan berlanjutnya pekerja anak.

Orang tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab untuk menja


ga dan memelihara hak asasi tersebut sesuai dengan kewajiban yang dibe
bankan oleh hukum. Demikian pula dalam rangka penyelenggaraan perlin
dungan anak,negara terutama dalam menjamin pertumbuhan dan perke
mbangannya secara optimal dan terarah. Upaya perlindungan anak perlu
dilaksanakan sedini mungkin, yakni sejak dari janin dalam kandungan sa
mpai anak berumur18 (delapan belas) tahun.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk mem
permudah peneliti dalam membatasi masalah yang akan diteliti sehingga
tujuan dan sasaran yang akhirnya dicapai menjadi jelas, terarah dan men
dapatkan hasil yang diharapkan.Maka dalam penelitian ini penulis tekank
an rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik anak korban ekploitasi ekonomi jika ditinjau seca
ra empiris ?
2. Bagaimana upaya pemerintah daerah dalam menangani anak yang me
njadi korban eksploitasi ekonomi?

C. Metode Penelitian
a. Paradigm Yang Digunakan
Adapun paradigm yang digunakan dalam penelitian ini lebih bersifa
t deskriptif, dimana penulis akan mendiskripsikan mengenai peratu
ran-peraturan yang berkaitan dengan anak dan anak menjadi
korban ekploitasi ekonomi, alasan dan faktor anak menjadi pengemis s
ehingga diharapkan mampu menjawab pertanyaan yang tersaji di d
alam rumusan masalah yang telah penulis uraikan di atas.

b. Pendekatan dan Analisis


Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adala
h yuridis empiris, yang bertujuan menganalisis permasalahan dilak
ukan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum (yang merupa
kan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di lapangan.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan terhadap siste
m hukum.
Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif karena tekni
k analisis deskriptif kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang mem
anfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Jenis analisis data de
skriptif kualitatif kerap digunakan untuk menganalisis kejadian, fenomena, ata
u keadaan secara sosial. Sekaligus merupakan gabungan dari teknik analisis da
ta deskriptif dan kualitatif.
c. Jenis dan Sumber Data
Data yang disajikan diperoleh dari sumber-sumber data, yan
g meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Sumber Data Primer
Yaitu data yang berasal dari sumber data utama, yang berwuj
ud tindakan-tindakan sosial dan kata-kata dari pihak-pihak yang te
rlibat dengan obyek yang diteliti.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yang melipu
ti bahan-bahan dokumenter, tulisan ilmiah, buku-buku, dan sumbe
r-sumber tertulis lainnya.

d. Teknik Pengumpulan Data


Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan dikumpulkan
melalui 3 cara yaitu: study kepustakaan, pengamatan (observasi), d
an wawancara. Langkah awal akan dilakukan dengan study kepust
akaan dengan mencari dan menginventarisasi data-data sekunder
yang terkait dengan focus penelitian, yaitu masalah faktor anak me
njadi pengemis,dan perlindungan hukumnya, kemudian langkah se
lanjutnya melakukan observasi dan wawancara untuk menghubun
gkan dan mengaitkan antaradata primer dan data sekunder dalam
penelitian ini. Observasi dan wawancara ini dilakukan dengan cara
mengamati kondisi-kondisi socialyang ada dan mengadakan tanya
jawab secara langsung untuk menghubungkan dan mengaitkan ant
ara data primer dan data sekunder dalam penelitian ini.

e. Teknik Analisis data


Data yang terkumpul dapat dijadikan acuan pokok dalam melakukan
analisis dan pemecahan masalah. Untuk mengelolah data yang ada, penelitian
ini menggunakan analisis kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA

Miraza, Bachtiar Hassan. "Seputar Resesi dan Depresi."Jurnal Ekonomi KIAT 30.2 (2019): 11-
13.
Mulyadi, Mohammad. "Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran Dan Kemiskinan
Dalam Masyarakat."Kajian 21.3 (2017): 221-236.

Nadziroh, Nadziroh, Chairiyah Chairiyah, and Wachid Pratomo. "Hak warga negara dalam m
emperoleh pendidikan dasar di Indonesia."Trihayu 4.3 (2018): 259091.

SANJAYA, RISKI. PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM ORANG TUA YANG MENGEKS


PLOITASI ANAKNYA. Diss. UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2011.

Maryatun, Maryatun, Santoso Tri Raharjo, and Budi Muhammad Taftazani. "UPAYA PENA
NGANAN PERMASALAHAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS."Sosio Informa: Kajia
n Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial 8.1 (2022).

Rianda, Cut Nova. "Analisis Dampak Pengangguran Berpengaruh Terhadap Individual."At-Ta


syri': Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah (2020): 17-26.

YANTI, PENI FITRI. TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG IMPLEMENTASI UNDANG


UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Diss. UIN Raden
Intan Lampung, 2019.

Anda mungkin juga menyukai