Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

KAMPANYE PATBM DESA SERASAH

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN BATANG HARI
TAHUN 2016

PELAKSANAAN KAMPANYE DAN PENGELOLAAN MODEL


PERLINDUNGAN ANAK TERPADU BERBASIS MASYARAKAT (PATBM)

1. Pendahuluan
Anak adalah amanahTuhan Yang Maha Esa dan merupakan potensi dan generasi
penerus bangsa yang memiliki peran strategis. Sebagai pewaris bangsa yang memikul
tanggungjawab besar, maka Negara harus menjamin dan melindungi anak dan hakhaknya agar dapat tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
deskriminasi. Hal ini diperkuat dalam pasal 20 UU No. 35 Tahun 2014, tentang
Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa Negara,
Pemerintah, Pemerintah Daerah Masyrakat, Keluarga, dan Orang Tua atau Wali
berkewajiban

dan

bertanggungjawab

terhadap

penyelenggaraan

terhadap

penyelenggaraan Perlindungan Anak.


Untuk menjamin anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal,
pemerintah Indonesia telah menerbitkan kebijakan dan program serta kegiatan yang
mendukung pemenuhan hak dan perlindungan anak. Namun masih ditemui tantangan
untuk melaksanakan kebijakan dan program tersebut. Salah satu tantangan besar adalah
masih tingginya kekerasan pada anak. Data survey tahun 2013 menunjukkan bahwa pada
kelompok umur 18-24 tahun, menunjukkan sebesar 50,08% laik-laki dan 1 dari 6
perempuan setidaknya mengalamni salah satu pengalaman kekerasan seksual, fisik atau
emosional sebelum umur 18 tahun. Pada kelompok umur 13-17 tahun, menunjukkan
bahwa tidak lebih dari 30% anak laki-laki maupun perempuan yang melaporkan
mengalami paling tidak salah satu jenis kekerasan atau lebih (fisik, seksual, dan
emosional), dalam 12 bulan terakhir. Fenomena lain yang terungkap adalah anak sebagai
pelaku kekerasan.
Berbagai upaya pemerintah yang selama ini berjalan lebih focus pada penanganan
keluarga dan anak yang renran dan beresiko atau sudah menjadi korban kekerasan.
Sementara program terkait memperkuat tataran sosial seperti norma sosial, sikap, perilaku
serta keterampilan orang tua dan masyarakat tentang dampak buruk kekerasan terhadap
anak belum maksimal.
Pada tahun 2015, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
melalui Deputi Perlindungan Anak melakukan penelitian terhadap praktek-praktek terbaik
perlindungan anak yang dilakukan oleh masyarakat di 4 Provinsi yaitu NTT, Bengkulu,

Jawa Barat dan DI Yogyakarta. Hasil penelitian di4 wilayah tersebut didukung pula
dengan hasil kajian pustaka yang dilakukanCORAM pada tahun yang sama bahwa perlu
dikembangkan model Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang
dapat diterapkan diberbagai wilayah Indonesia yang mempunyai kultur dan budaya yang
berbeda-beda. PATBM adalah sebuah Gerakan yang dimulai oleh kelompok orang yang
tinggal di desa atau kelurahan yang mampu mengenali, menelaah dan mengambil inisiatif
untuk memecahkan permasalahan kekerasan terhadap anak yang ada dilingkungannya
secara mandiri.
Pada tahun 2016 KPP-PA mengembangkan model PATBM di 136 Desa di 68
kabupaten/kota di 34 Provinsi. PATBM berorientasi pada kegiatan terpadu mulai dari
promosi dan pencegahan, penanganan dan rehabilitasi dengan cara membangun sinergitas
dengan (jaringan horizontal), berupa lembaga desa, pernagkat desa, posyandu, PKK,
Kader KB, PATBM Desa lain, kelompok Bapak-Bapak, LSM dan Jaringan vertical yang
berupa dukungan SKPD, rujukan layanan kesehatan primer (puskesmas), P2TP2A,
Babinsa, Babinkamtibmas, Sekolah dan lain-lain.
Melalui kebijakan PATBM diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan pada
anak dengan mengubah norma sosial dan praktik budaya yang menerima, membenarkan
atau mengabaikan kekerasan, membangun sistem pada tingkat komunitas dan keluarga
untuk pengasuhan yang mendukung relasi yang aman untuk mencegah kekerasan (peer to
peer approach) dan meningkatkan keterampilan hidup dan ketahanan diri anak dalam
mencegah kekerasan terhadap anak dengan melakukan jejaring dengan lembaga layanan
yang tersedia.
Untuk

mendukung

terselenggaranya

pengelolaan

PATBM

ditingkat

Desa/Kelurahan dan pendampingan fasilitator PATBM tingkat kabupaten/kota ke desa


serta untuk mengkampanyekan PATBM kepada masyarakat desa secara massif,
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan memfasilitasi
pelaksanaan pengelolaan PATBM dan kampanye PATBM dalam bentuk pemberian
anggaran sebesar Rp. 29.000.000,- (dua puluh sembilan juta rupiah) per Desa/Kelurahan
pengembangan model PATBM.
Sehubungan dengan hal tersebut petunjuk pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan
anggaran kegiatan PATBM dapat menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan pengelolaan
dan pelaksanaan gerakan kampanye PATBM.
2. Dasar Pelaksanaan
a. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, perubahan atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintah Daerah


c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014, tentang Pedoman
Pembangunan Desa.
d. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 13
Tahun 2010 tentang Juknis Pelaksanaan Desa/Kelurahan Layak Anak.
e. Surat Keputusan Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Nomor 88 Tahun 2016 tentang Tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis
Masyarakat.
f. DIPA Satker Deputi perlindungan Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor Dipa-047.01.1.664962/2016 tanggal 07 Desember
2015.
3. Tujuan
a. Terlaksananya gerakan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat di tingkat
desa/kelurahan.
b. Terlaksananya pendampingan oleh fasilitator PATBM Kabupaten/Kota di Desa
PATBM.
c. Terlaksananya

kampanye

PATBM

secara

massif

kepada

masyarakat

desa/kelurahan sebagai upaya meningkatkan kesadaran warga masyarakat untuk


melakukan perlindungan dari tindak kekerasan.
d. Mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pencegahan
kekerasan terhadap anak dan merespon dini kekerasan terhadap anak
diwilayahnya melalui jejaring dengan lembaga layanan setempat.
e. Terdokumentasikannya kebijakan lokal untuk melakukan

penyadaran

masyarakat atas perlindungan anak dari tindak kekerasan.


4. Pelaksanaan
Fasilitasi dukungan untuk pengelolaan PATBM dan pendampingan oleh
fasilitator PATBM tingkat Kabupaten/Kota ke Desa PATBM serta kegiatan kampanye
PATBM dilaksanakan di 136 desa/kelurahan model PATBM di 68 Kabupaten/Kota di
34 Provinsi, mulai bulan September sampai November 2016, dengan batasan-batasan
sebagai berikut :
A. Dukungan bagi Pengelolaan PATBM
Pengelolaan PATBM dimaksudkan untuk menjamin terselenggaranya dan

berlangsungnya pelaksanaan PATBM di desa/kelurahan.


Anggaran sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta) per desa/kelurahan PATBM akan
digunakan untuk mendukung pengelolaan PATBMdi desa/kelurahan
Anggaran tersebut dapat digunakan antara lain untuk :
Honorarium 10 orang aktivis @ Rp. 25.000,-/bulan selama 4 bulan
Pembelian alat tulis(buku, bolpoint, kertas, map, box file, dll)

Pengadaan papan informasi, komunikasi dan edukasi


Pembelian alat peraga sosialisasi
Penggandaan
Anggaran tidak diperbolehkan untuk membiayai :
Pembelian alat elektronik (kamera, handycam, mesin ketik manual, dll)
Konsumsi pelaksanaan PATBM
Transportasi

B. Dukungan bagi Kegiatan Kampanye PATBM


Kegiatan Kampanye PATBM dimaksudkan untuk mempromosikan secara
massif dan mengajak seluruh masyarakat desa untuk melakukan gerakan bersama
lindungi anak (Berlian). Kampanye dilakukan dengan mengambil berbagai bentuk
kegiatan kreatif (bisa dalam bentuk kesenian) disesuaikan dengan situasi dan
permasalahan perlindungan anak yang dihadapi oleh desa dengan melibatkan
seluruh masyarakat yang ada di desa/kelurahan, sehingga memungkinkan
kampanye dilakukan di beberapa tempat di desa tersebut dengan memperhatikan
sebaran masyarakat atau perdusunan di desa tersebut dengan harapan seluruh
masyarakat mengetahui dan mengenali gerakan PATBM dan pada akhirnya
tertarik untuk menjadi aktivis PATBM.

C. Topik Kampanye:
Topik kampanye Berlian pada dasarnya berfokus pada perubahan yang ingin
dilakukan melalui PATBM yaitu:

Mendorong norma sosial dan budaya yang mendukung perlindungan anak


Meningkatkan ketrampilan hidup orang tua untuk pengasuhan anak
Meningkatkan ketrampilan anak untuk mencegah dan menghindari kekerasan
Menangani secara dini jika terjadi kekerasan terhadap anak
Pemilihan topik disesuaikan dengan kebutuhan kampanye untuk masing-

masing desa/kalurahan. Topik yang dipilih bisa merupakan penggabungan dari


dua topik atau lebih.
5. Rencana Kegiatan Kampanye

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini akan berlangsung selama satu hari yaitu Minggu, 20 November

2016
Adapun tempat kegiatan akan dilaksanakan di Kel Teratai dan Desa Serasah
Kabupaten Batang Hari. Adapun Schedule acara terlampir.

B. Undangan
Pengelola aktivis PATBM Desa Serasah Kecamatan Pemayung Kabupaten
batang Hari akan mengundang peserta kampanye dari berbagai unsure,
diantaranya :
BKBPP Kabupaten Batang Hari
Camat Pemayung beserta rombongan
Seluruh Tokoh Masyarakat dan Aktivis
Perwakilan PIK R SMA

: 5 orang
: 5 0rang
: 80 orang
: 10 orang

C. Dana
Sumber dana kegiatan ini berasal dari DIPA Satker Deputi Perlindungan Anak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor DIPA047.01.1.664962/2016 sebagai acuan dalam pelaksanaan gerakan PATBM di tingkat
desa/kelurahan. Dan donator tidak tetap yang dianggap sah dan tidak mengikat. Adapun
anggaran dana terlampir.

6. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat, besar harapan kami pihak-pihak terkait
dapat mendukung penuh acara ini demi terlaksananya gerakan perlindungan anak
terpadu berbasis masyarakat.
Serasah, 20 Oktober 2016
Ketua Panitia

Sekretaris Panitia

ADE SASMITA, SH

SENJA YUNIARSIH

Mengetahui
Kepala Desa Serasah

RIDUAN

RENCANA ANGGARAN BELANJA KEGIATAN KAMPANYE

No.
I

Keterangan
Uang Dari Kementerian PP dan PA
Sub Total

II

Pemasukan
Rp. 15.000 000
Rp. 15.000.000

SewaTenda+Kursi+Panggung
Organ + Sound Sistem
Spanduk 2 buah
Umbul-Umbul 4 Buah
Benner
Snack Rapat 15x10000x5
Brosur/ Leaflet
Pengandaan dan pelaporan

Rp. 3.000 000;


Rp. 2.000.000;
Rp. 1.000000;
Rp. 1500.000;
Rp. 500.000;
Rp. 750.000:
Rp. 850. 000
Rp. 400.000

Sub Total

III

Kesekretariatan PATBM
Honorarium 10 org AktivisRp. 25000x 4
Papan Struktur PATBM
Papan Informasi;
Stempelwarna PATBM 1 buah
ATK
Lemari/ RakArsip
Banner Logo PATBM
Penggandaan

Rp. 10.000.000;
Rp. 5. 000.000
Rp.1. 000.000;
Rp.500.000;
Rp. 300.000;
Rp. 200.000;
Rp. 1.500.000
Rp. 800.000
Rp. 300.000
Rp. 400.000

Sub Total
JumlahSeluruh

Pengeluaran

Rp.5. 000.000;
Rp. 15.000.000;

Rp.15.000. 000

Jumlah

SCHEDULE ACARA

No

Hari/

Waktu

Kegiatan

Pelaksana

Pemandu

07.00 - 08.00 WIB


08.15 08.30 WIB
08.40 09.00 WIB
09.10 09.30 WIB
09.35 - 10.30 WIB
10.35 - 11.30 WIB
11.30 - 12.00 Wib

Persiapan
Laporan Panitia
Kata Sambutan
sambutan BKBPP
PenyampaianOrasi
Hiburan
Penutupan

Panitia
KetuaPanitia
CamatPemayung
Kepala BKBPP
Aktivis PATBM
Masyarakat
Panitia

Panitia
Panitia
Panitia
Panitia
Panitia
Panitia

Tanggal
1

Minggu ,
20- 11- 2016

Panitia

Serasah, 20 Oktober 2016


Ketua Panitia

Sekretaris Panitia

ADE SASMITA, SH

SENJA YUNIARSIH

Mengetahui
Kepala Desa Serasah

RIDUAN

Anda mungkin juga menyukai