Dalam peluruhan alfa, suatu partikel akan terlepas dari nukleus. Sebagaimana partikel
adalah nukleus heluim, nukleus induknya kehilangan dua proton dan dua neutron. Dengan
demikian , nomor atomnya (Z) mengalami penurunan sebanyak dua satuan dan nomor
massanya (A) mengalami penurunan sebanyak 4 satuan, sehingga anak (D) dan induknya (P)
merupakan unsur-unsur kimia yang berbeda. Dengan menerapkan kekekalan muatan dan
nukleon, kita dapat menuliskan peluruhan alfa secara simbolis sebagai :
A
P AZ2 D + 42He
4
Z
Sebagai contoh :
238
U 234 4
92 90Th + 2 He
Di dalam suatu sistem yang induknya berada dalam keadaan diam, kita dapati dari kekekalan
energi bahwa
2 2 2
M P c =M D c + M c + K D + K
Dimana KD dan K masing-masing adalah enargi kenetik anak dan partikel , sedangkan
Mp, MD, dan M masing-masing adalah massa diam induk, anak, dan partikel alfa. Oleh
karena energi kinetik tidak pernah bernilai negatif peluruhan alfa tidak pernah berlangsung,
kecuali
M P M D+ M
Selain energi, momentum pun mengalami kekekalan. Ketika hanya dua partikel yang
dihasilkan dari peluruhan alfa, kedua kondisi kekekalan energi dan momentum tersebut
menetapkan secara unik energi-energi kinetik (dan momentum-momentum) partikel dan
nukleus anak. Jika nukleus induk dengan nomor massa A meluruh pada keadaan diam, energ
kinetik partikel -nya dinyatakan sebagai
K = ( A4
A )
Q
Dengan enargi disentegrasi Q adalah total energi yang dilepaskan didalam reaksi :
M
2
Q=( PM DM )c
Besaran Q adalah suatu konstanta untuk setiap peluruhan alfa dan memiliki nilai yang sama
untuk seluruh pengamat. Dalam kerangka nukleus induk yang diam
K
Q= )