Anda di halaman 1dari 17

MENELAAH MATERI MEDAN

MAGNETIK

Kelompok 9
1. Abu ridlo
2. Puthy ayu ningrum

Kompetensi dasar materi medan magnetik

3.3. Menganalisis medan magnetik,


induksi magnetik, dan gaya magnetik
pada berbagai produk teknologi
4.3. Melakukan percobaan tentang
induksi magnetik dan gaya magnetik
disekitar kawat berarus listrik berikut
presentasi hasilnya

Keluasan materi
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan
seberapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke
dalam suatu materi pembelajaran. Pada keluasan
materi yang di telaah adalah seberapa banyak materi
mengenai medan magnet pada kelas XII SMA yang di
ajarkan
Keluasan materi medan megnet untuk sma meliputi:
-Induksi magnetik
-Hukum ampere
-Hukum biot- savart
-Penerapan hukum ampere dan hukum biot- savart
-Gaya lorents

Kedalaman materi
MEDAN MAGNET DAN GAYA LORENTZ
Medan magnet biasanya di nyatakan dengan garis khayal yang di
sebut dengan garis medan magnet atau garis gaya magnet . garis
garis medan magnet ini mempunyai arah yang keluar dari kutub
kutub magnet dam masuk ke kutub magnet selatan magnet .
Dalam hal ini terdapat 3 aturan garis garis medan magnet, yaitu
:
-Garis garis medan magnet tidak pernah saling berpotongan
(bersilang)
-Garis garis medan magnet selalu keluarvdari kutub kutub utara dan
masuk ke kutub selatan serta membentuk kurva tertutup.
-Garis medan magnet pada suatu tempat renggang, maka medan
magnet pada termpat tersebut lemah.

INDUKSI MAGNETIK

Jika dalam listrik, kuantitas efek medan listrik yang di alami


oleh sebuah muatan dalam medan listrik dinyatakan dengan
besaran kuat medan listrik ( E ), maka dalam hal ini kuantitas
efek medan magnet terhadap benda - benda magnetik atau
partikel pertikel bermuatan listrik dinyatakan dengan besaran
kuat medan magnet atau induksi magnetik ( B ).

Sama seperti E, maka B juga merupakan besaran vektor yang


mempunyai nilai dan arah. Nilai dan arah induksi magnetik
pada suatu titik dalam daerah medan magnet bergantung
pada sumber medan magnet.

HUKUM AMPERE
Pada dasarnya induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik
dapat di tentukan dengan menggunakan hukum ampere . hukum
ampere ini merupakan salah satu hukum fisika yang dapat di
gunakan untuk menentukan induksi magnetik atau kuat medan
magnet (B) yang di hasilkan oleh arus listrik yang mengalir melalui
suatu konduktor . hukum ampere ini dinyatakan dengan suatu
persamaan :
Dengan
B = induksi magnetik ( T atau Wb / m2 )
dl = elemen panjang lintasan tertutup (m)
= sudut antar B dan dl
0 = permeabilitas vakum (410 -7 Tm/
A)
I = arus lisrtik (A)

Hukum biot-savart
Untuk menentukan induksi magnetik yang di hasilkan oleh arus
listrik dengan hukum amper harus di cari lintasan tertutup yang
berimpitan dengan garis medan magnet dan pada kenyataan nya
hal itu tidak mudah di lakukan. Sebegai contoh, induksi magnetik
yang di hasilkan oleh arus listrik melalui kawat melingkar tidak
dapat atau sukar di tentukan dengan hukum ampere. Dalam fisika
terdapat hukum lain untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu
hukum biot savart.
Hukum
bio-savart
menyatakan
besarnya medan magnet atau induksi
magnetik yang di hasilkan oleh elemen
arus listrik I dl pada titik sejauh r
dari elemen arus listrik tersebut
dapat dinyatakan dengan persamaan
matematis

Penerapan hukum ampere dan hukum biot-savart


a. Induksi magnetik oleh kawat lurus berarrus listrik
1. Kawat panjang lurus berarus listrik
Besarnya induksi magnetik (B) pada titik sejauh r dari kawat lurus
berarus listrik dengan panjang tak terhingga (sangat panjang )
dapat di tentukan dengan persamaan berikut :

Dgn :
U0 = permeabilitas vakum (4 Tm /
A)
r = jarak titik yang di tinjau ke kawat
pengantar

2. Kawat panjang berarus listrik yang berjari jari r


Besarnya induksi magnetik di dalam kawat konduktor berjari
jari R dapat di tentukan dengan persamaan berikut ( r
< R) :

Besarnya induksi magetik di permukaan kawat konduktor


berjari jari R dapat dapat di tentukan dengan persamaan
berikut (r=R)

Besarnya induksi magnetik di luar kawat konduktor berjari jari


R dapat di tentukan dengan persamaan berikut (r>R) :

3. Penggalan kawat berarus listrik

b. Induksi magnetik oleh kawat melingkar berarus

c. Induksi Magnetik pada Solenoida


Solenoida adalah suatu kumparan kawat yang dirancang untuk
menghasilkan medan magnet kuat di dalam kumparan yaitu
dengan melilitkan kawat di sekeliling silinder seperti
ditunjukkan pada' Gambar

d. Induksi magnetik pada toroida


Toroida adalah sebuah kumparan yang dibuat berbentuk
lingkaran

Jika toroida mempunyai N lilitan, maka induksi magnetik pada


toroida dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut

e. Gaya lorentz
1. gaya lorentz pada kawat lurus berarus listrik
Gaya lorentz pada kawat berarus listrik dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai berikut

2. gaya lorentz di antara dua kawat sejajar bersama listrik

Jika dua buah kawat harus berarus listrik di pasang


sejajar berdekatan, maka ke dua kawat akan saling tarik
menarik ketika arah arus listriknya searah dan saling
tolak menolak ketika arah arus listriknya berlawanan
Besarnya gaya lorentz
(tari-menarik atau tolakmenolak) pada kawat
sejajar berarus listrik
dapat ditentukan dengan
persamaan
sebagai
berikut

3. Gaya Lorentz pada Partikel Bermuatan yang Bergerak


Jika sebuah partikel bermuatan listrik dengan muatan
sebesar q bergerak dalam medan magnet, maka
partikel tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang
besamya dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut:

t
a
g
i
r
A

g
o

i
a
z
o

a
m

h
s

m
a
G

a
it

h
a
s

m
a

i
n
b

a
d

Anda mungkin juga menyukai