Anda di halaman 1dari 31

(bagian cover tidak perlu disi , akan di edit oleh tim kurikulum)

FISIKA
KELAS 12
RANGKAIAN ARUS
BOLAK BALIK

A/12/FIS/BAB I
PETA KONSEP

Apa yang akan kita pelajari ?

ARUS
SEARAH

Pengertian Daya Listrik Energi Listrik

1. Rangkaian Seri 1. Pengertian 1. Pengertian


2. Rangkaian Paralel 2. Kasus Kehidupan 2. Kasus Kehidupan
3. Pengukuran V, I, dan R
4. Beda Tegangan Jepit
5. Resistivitas

8
TUJUAN PEMBELAJARAN

M a m p u m e m a h a m i d a n m e n ja la s k a n
k o n s e p a ru s s e a ra h

M a m p u m e m a h a m i m a c a m d a n je n is
ra n g k a ia n lis trik

M am pu m em ah am i ko nsep daya
lis trik d a n e n e rg i lis trik

M a m p u m e m a h a m i a p lik a s i a ru s s e a ra h

9
BAB III
MEDAN MAGNET

A. Medan Magnet dan Induksi Magnet

Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, dan digambarkan oleh
garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet. Pada dasarnya sumber medan magnet tidak
hanya magnet permanen tetapi dapat juga berupa elektromagnet yaitu magnet yang dihasilkan oleh arus
listrik atau muatan-muatan listrik yang bergerak. Dibawah ini adalah gambar medan magnet dan garis
gaya magnet.

Adanya medan magnet di dalam ruang dapat ditunjukkan dengan mengamati pengaruh yang
ditimbulkan, yaitu:

a. Bila di dalam ruang tersebut ditempatkan benda magnetik maka benda tersebut mengalami gaya.
b. Bila di ruang terdapat partikel/benda bermuatan, maka benda tersebut mengalami gaya.
c. Medan magnet merupakan besaran vektor, adapun kuat/lemahnya medan tersebut ditunjukkan oleh
intensitas magnet (H).
d. Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan besaran vektor.
e. Hubungan antara H dan B :

B=μ0 H
Dimana:
B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla
H = intensitas magnet
μ0 = permeabilitas = 4p x 10-7 Wb/A.m (udara)

Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan, benda dibedakan atas Diamagnetik dan Para magnetik.

a. Benda magnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, ujung-ujung benda
itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan mengambil posisi yang tegak lurus pada kuat
medan. Benda-benda yang demikian mempunyai nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu.
Contoh : Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
b. Benda paramagnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, akan
mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai
permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu.
Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam adalah
zat paramagnetik.

8
c. Benda feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar, sangat kuat
ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu.
Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico )

B. Medan Magnet Pada Kawat Berarus

Magnet pada kawat berarus yang ditemukan Oersted menentukan adanya medan magnet disekitar kawat
yang berarus. Medan magnet yang dihasilkan oleh eketromagnetik mempunyai arah. Untuk menentukan
arah medan magnet dapat digunakan kaidah tangan kanan, yaitu arah ibu jari menunjukkan arah arus
listrik (I), sedangkan arah lipatan jari menunjukkan arah medan magnet (B). perhatikan gambar berikut.

1. Pengaruh Kawat Berarus terhadap Kompas

Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan
jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya.

Cara menentukan arah perkisaran jarum.

a. Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir
dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu
jari.
b. Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.

2. Induksi Magnetik di Sekitar Arus Lurus

9
Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat arus dalam kawat
dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.

μ0
B=
2 πa
Dimana:
B        = induksi magnetik (weber/m2)
µ0         
= peremeabilitas udara/vakum (weber/Amperemeter)
= 4πx10-7 Wb/A.m
i = kuat arus (Ampere)
a      = jarak titik ke penghantar (meter)
π      = 22/7 = 3,14

3. Induksi Magnetik pada Pusat Aarus Melingkar

Besarnya induksi magnetik pada pusat arus melingkar dapat diketahui melalui persamaan berikut.

μ0 i
B=
2a
Dengan:
B = induksi magnetik
i = kuat arus
µ0 = permeabilitas udara/vakum
a = jari-jari lingkaran

Jika jumlah kawat lilitan lebih dari satu, maka besarnya induksi magnetik dapat diketahui melalui
persamaan berikut.

μ0 i
B=N ×
2a

8
Dengan:
B = induksi magnetik
i = kuat arus
µ0 = permeabilitas udara/vakum
a = jari-jari lingkaran
N = Jumlah lilitan kawat

4. Induksi Magnetik pada Solenoida

Sebuah solenoida adalah kawat penghantar beraliran listrik yang digulung menjadi sebuah kumparan
panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh sebuah kumparan yang dialiri arus listrik lebih kuat
daripada medan magnet yang ditimbulkan oleh sebuah lingkaran.

Spektrum magnet yang dihasilkan oleh sebuah solenoida sama dengan spektrum yang dihasilkan oleh
sebuah magnet batang. Jadi sebuah solenoida berkelakuan sama dengan magnet batang. Jika pada tiap
ujung kumparan ditempatkan sebuah magnet jarum maka kutub utara salah satu magnet akan ditarik
oleh ujung kumparan yang satu sedangkan kutub utara magnet yang lain ditolak oleh ujung kumparan
yang lainnya.

Jika di dalam kumparan ditempatkan inti besi lunak, maka kemagnetannya menjadi jauh lebih besar,
dimana susunan seperti itu disebut elektromagnet.

Besar induksi medan magnet di tengah-tengah solenoida memenuhi persamaan:

μ0 i
B=N ×
l
Sedangkan di ujung solenoida:

μ0 i
B=N ×
2l

Dimana:
B         = induksi magnetik di pusat kumparan
i           = kuat arus
N         = jumlah lilitan
l           = panjang solenoida
µ0        = permeabilitas udara/vakum

5. Induksi Magnetik padaToroida

9
Toroida adalah kawat yang dililitkan pada inti yang berbentuk lingkaran atau solenoida yang
dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk sebuah lingkaran. Jadi pada prinsipnya toroida
merupakan solenoida yang intinya dibengkokkan sehingga berbentuk lingkaran.

Sesuai dengan persamaan induksi magnetik di tengah solenoida maka besarnya induksi magnetik pada
sumbu toroida akan menjadi persamaan berikut.

B=μ0 ∈¿

Dengan n adalah jumlah lilitan kawat (N) per satuan panjang kawat. Dalam hal ini panjang kawat
adalah sama dengan keliling lingkaran ( 2pa ), sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut.

B=μ0 ∈ ¿ ¿
l

B=N × μ 0∈ ¿ ¿
2 πa

Dimana:
B         = induksi magnetic
µ0        = permeabilitas udara/vakum
N         = jumlah lilitan
π          = 22/7=3,14
a          = jari-jari efektif toroida

C. Medan Magnet Pada Kawat Berarus

8
9
LATIHAN SOAL

Perhatikan rangkaian listrik dibawah ini

Tiga resistor dirangkai sepertipada gambar. Pada rangkaian mengalir arus 3A.
a. Berapakah nilai tegangan yang mengalir pada hambatan R3?
b. Berapakah nilai hambatan R3?
c. Berapakah nilai arus yang mengalir pada hambatan R3?
d. Berapakah nilai arus yang mengalir pada hambatan R2?
e. Berapakah nilai tegangan yang mengalir pada hambatan R1?

Jawaban:

Diketahui
R1 : 8Ω
R2 : 32Ω
V : 30V
a. Dengan menggunakan hokum ohm pada rangkaian diatas kita peroleh
V =I R3
V =3× 3,6
V =10,8 V
b. Dengan menggunakan hukum ohm pada rangkaian diatas kita peroleh

V =I R123

30 V =3 A × R 123
R123 =10 Ω

R1 dan R2 tersusun secara parallel, maka kita harus selelsaikan dulu


R1 × R2
R12=
(R1 + R2 )
8 Ω ×32Ω
R12=
40 Ω
R12=6,4 Ω

R12 dan R3 tersusun secara seri maka

8
R123 =R12 + R3
10=6,4+ R3
R3=3,6Ω
c. Untuk mencari arus pada R3 kita melihat sifat dari hukum arus rangkaian polos dan parallel. Karena
pada R3 adalah rangkaian seri maka nilai arus pada R3 sama dengan arus utama yaitu 3A.
d. Untuk mencari arus pada R2 kita menggunakan perbandingan, yaitu
8Ω
×3 A=0,6 A
32Ω+ 8Ω
e. Untuk mencari tegangan yang mengalir pada R1 (parallel) kita perlu mengetahui arus yang mengalir
R1 (parallel).

32 Ω
×3 A=2,4 A
32Ω+ 8Ω
Setelah mengetahui arus yang mengalir pada R1 selanjutnya kita menggunakan hukum ohm. Pada
rangkaian diatas R1 dirangkai secara parallel maka nilai hambatan yang digunakan adalah hambatan
parallel
V =I R12
V =2,4 A ×6,4 Ω
V =15,36 V

B. Daya Listrik
(atur judul sub bab seperti contoh)
Daya listrik atau sering disebut Electrical Power adalah jumlah energi yang dihisap atau dihasilkan
dalam sebuah rangkaian listrik. Sumber tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik namun beban
atau hambatan yang terhubung akan menyerap daya listrik tersebut. Oleh sebab itu, daya listrik adalah
jumlah konsumsi energi listrik dalam suatu rangkaian listrik. Kita ambil contoh sebuah Lampu LED dan
sebuah Heater (Pemanas), Lampu LED akan menyerap daya listrik yang diterima dalam rangkaian dan
mengubahnya menjadi pancaran cahaya terang sedangkan Heater menyerap daya listrik untuk diubah
menjadi panas. Semakin tinggi nilai Watt (daya listrik) pada rangkaian maka semakin banyak daya
listrik yang dikonsumsi rangkaian tersebut. Dari ilustrasi diatas maka didapat persamaan daya listrik
sebagai berikut:

E
P=
t

P=V × I
P=I 2 × R
V2
P=
R

Ket:

9
P : Daya Listrik (Watt)
E : Energi Listrik (J)
t : Waktu (s)
V : Tegangan Listrik (V)
I : Arus Listrik (A)
R : Hambatan Listrik (Ω)

C. Energi Listrik
(atur judul sub bab seperti contoh)
Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan medan listrik statis atau
gerakan electron dalam konduktor. Dalam hokum kekekalan energy menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari suatubentuk ke
bentuk energi lainnya. Pada alat elektronik energi listrik merupakan laju penggunaan energi (daya)
dikalikan dengan waktu alat elektronik tersebut digunakan. Dari ilustrasi diatas makaenergi listrik dapat
ditulis dengan persamaan sebagai berikut:

W =Q× V

Karena Q=It maka rumus energi listrik menjadi

W =V × I ×t

Karena P=V × I maka persamaan energi listrik dapat dituliskan menjadiseperti dibawah. Secara tidak
langsung kita telah merumuskan hubungan energi listrik dengan daya listrik.

W =P× t

W
P=
t

Ket :
P : Daya listrik (Watt)
t : Waktu (jam)
W : Energi (Watt/jam)
Q : Besar muatan listrik (V)
I : Aarus listrik (A)

8
LATIHAN SOAL

Perhatikan rangkaian listrik diatas. Berapa nilai daya listrik yang dikonsumsi pleh lampu tersebut?

Jawaban:

Diketahui
V : 24V
R : 3Ω
P :?
Jawaban
V2
P=
R
24 2
P=
3
576
P=
3
P=192 W

Latihan Soal

Suatu rangkaian listrik yang memiliki hambatan 4 ohm dialiri suatu arus listrik 8 Ampere selama 30
menit. Tentukan energi yang digunakan dalam satuan Joule, Kalori dan kWh?

Jawaban

Untuk mencari nilai energy listrik dapat menggunakan banyak persamaan akan tetapi persamaan mana
yang cocok kita perlu memperhatikan apa saja yang kita ketahui pada soal. Mari kita analisis soalnya
secara perlahan
Diketahui

9
Diketahui
I :8A
R : 4 ohm
t : 30 menit = 1800 detik =0,5 jam

Setelah kita mendapatkan apasaja yang diketahui maka kita tentukan rumus mana yang akan kita
pakai dalam menyelesaikan permasalahan ini.

W =P× t

Dimana P adalah P=I 2 × R maka

W =I 2 × R ×t
W =82 ×4 ×1800
W =64 × 4 ×1800
W =460800 Joule

Untuk mengetahui energy listrik dalam satuan kalori, kita perlu inget bahwa 1 Joule = 0,24 Kalori.
Sehingga :

W =460800 Joule x 0.24


W =110.592 kalori

Sedangkan untuk mengetahuinilai energy listrik dengan satuan kWh, maka waktu yang kita gunakan
diubah menjadi satuanjam, dimana 30 menit = 0,5 jam.

W =I 2 × R ×t
W =82 ×4 ×0,5
W =64 × 4 × 0,5
W =128Wh
W =0,128 kWh

8
RINGKASAN MATERI

RANGKAIAN
ARUS SEARAH

Arus Daya Energi


Searah Listrik Listrik

Arus Seri Arus Paralel E


1. Hambatan seri 1. Hambatan parallel 1. P=
t
R s=R1 + R2 + R3 +… 1 1 1 1 2. P=V × I
= + + +…
2. Nilai arus dalam R p R1 R2 R3 P=I 2 × R
rangkaian sama 2. Nilai arus dalam V2
3. Nilai tegangan dalam rangkaian beda P=
rangkaian berbeda R
3. Nilai tegangan dalam
rangkaian sama
4. Relativitas 1. W =Q× V
L 2. W =V × I ×t
R=ρ
A 3. W =P× t
W
4. P=
t

9
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Perhatikan gambar berikut ini!

Diketahui R1 dan R2 berturut turut adalah 4 ohm dan 6 ohm. Jika besar kuat arus I adalah 2,5 Ampere,
maka besar energy yang dibuang dalam bentuk panas resistor R1 dalam waktu 10 detik adalah…

a. 360J
b. 240J
c. 90J
d. 60J
e. 30J

Jawaban C

Diketahui

R1 = 4 ohm

R2 = 6 ohm

I = 2,5 A

R1 dan R2 dirangkai secara parallel sehingga hambatan pengganti atau hambatan paralelnya sebesar:

1 1 1
= +
R p R1 R2
1 1 1
= +
Rp 4 6
1 4 +6
=
R p 4 ×6
24
Rp=
10
R p =2,4 ohm
Setelah kita mengetahui nilai hambatan pengganti barulah kita dapat mencari beda potensial rangkaian
resistor.
V =R p × I
V =2,4 ×2,5
V =6Volt

8
2. Faktor-faktor yang menentukan besar hambatan jenis suatu kawat logam adalah
1) panjang kawat
2) suhu kawat
3) luas penampang kawat
4) bahan kawat

pernyataan yang benar adalah…

a. 1, 2 dan 3

b. B. 1, 2, 3 dan 4

c. C. 1 dan 3

d. D. 2 dan 4

e. E. 4 saja

Jawaban C

Pembahasan

Hambatan jenis kawat yang disimbolkan dengan ρ adalah tetapan yang telah ditentukan berdasarkan
jenis logam yang digunakan untuk membuat kawat pada suhu tertentu (20 °C).

Hambatan jenis kawat berhubungan dengan hambatan kawat sebagai penghantar, sesuai dengan
persamaan berikut.

R=ρxl/A

Keterangan,
R = Hambatan Listrik kawat (J)
ρ = Hambatan jenis kawat (Ωm)
l = panjang kawat (m)
A = Luas penampang kawat (m²)

Sehingga, dapat diketahui bahwa hal-hal yang mempengaruhi hambatan kawat sebagai penghantar
adalah jenis kawat, panjang kawat serta luas penampang kawat.

3. Jarak voltmeter AC menunjukkan angka 80. Apabila batas ukur 300 volt,tegangan pada saat pengukuran
sebesar …

a. 100 volt

9
b. 150 volt
c. 200 volt
d. 250 volt
e. 300 volt

Jawaban C

Pembahasan

Diketahui

Tegangan terukur = 80V

Batas tegangan pengukuran = 300V

Skala pengukuran = 120

Dengan menggunakan perbandingan pengukurankita akan mengetahui nilai tegangan yang terukur alat
tersebut.

300
V= × 80
120

V =200V

4. Jika penghambat R dan kapasitor C dipasang parallel kemudian ujung-ujungnya kita hubungkan dengan
kutub positif dan negative sebuah baterai, maka dalam keadaan stasioner …

(1) R menjadi panas


(2) C menjadi panas
(3) arus di R tetap
(4) muatan di C berubah terhadap waktu

a. 1, 2 dan 3
b. B. 1, dan 3
c. 1 , 2, 3 dan 4
d. 2 dan 4
e. 4 saja

Jawaban B

Pembahasan
Kapasitor C tidak dapat mengalirkan arus listrik arus searah dan hanya mengalir pada R (resistor)
sehingga R akan mengalami panas dan harga R akan tetap

5. Untuk rangkaian listrik seperti gambar, energi yang timbul tiap detik pada tahanan 2 adalah … W

8
a. 18
b. 12
c. 9
d. 6
e. 3

Jawaban A

Pembahasan

Diketahui
V1 = 12V
V2 = 6V
R1 = 2 ohm
R2 = 6 ohm

 I =I 1+ I 2

−12+2 I 1 +4 I =0

−12+2 I 1 +4 (I 1+ I 2 )=0

6 I 1+ 4 I 2=12

 I =I 1+ I 2

−6+ 4 I =0

4 I 1 + 4 I 2 =6

4 I 2=6−4 I 1

9
6 I 1+ 4 I 2=12 masukan nilai I 2 dari persamaan sebelumnya, jadi

6 I 1+ 4 (6−4 I 1)=12

2 I 1=6

I 1=3 A

Setelah kita menghitung nilai arus yang melewati beban atau resistor maka kita sudah dapat mengitung
nilai dari energy listrik dengan menggunakan persamaan berikut:

P=I 2 × R
P=3 2 × 2
P=18 Watt
6. Diberikan rangkaian listrik arus searah seperti pada gambar dengan = ggl baterai dan r = resistansi dalam
baterai. Pada resistor 800 mengalir arus sebesar 1,2 mA. Jika r = r 10, berapa tegangan yang mengalir?

a. 2V
b. 4V
c. 6V
d. 10 V
e. 12 V

Jawaban C

Pembahasan

Diketahui

R1 = 830 ohm

R2 = 200 ohm

R3 = 800 ohm

r = 10 ohm

I2 = 1,2 mA

Perhatikan rangkaian parallel atau pada hambatan R2 dan R3. Melalui sifat rangkaian parallel dimana
nilai tegangan yang ada pada rangkaian parallel bernilai sama, maka:

8
V pada R2 = V pada R3

Dari konsep itu kita dapat menghasilkan persamaan

R1
I 2= ×I
R 2+ R 3

200
1,3 ×10−3= ×I
200+ 800

I =6 ×10−3 A

Kemudian kita perlu menentukan nilai R parallel dengan cara sebagai berikut

200 × 800
Rp=
200+800

R p =160 ohm

Sehingga kita mendapatkan hasil sebagaiberikut

Rtotal =830+160+10

Rtotal =1000 ohm

ε =IR

ε =6 10−3 ×1000

ε =6 V
7. Sebuah rangkaian listrik terdiri atas sebuah sumber tegangan V dan sebuah hambatan R sehingga arus
yang mengalir pada R adalah I. Salah satu cara untuk mengurangi arus yang mengalir pada R menjadi I/2
adalah dengan memasang hambatan lain sebesar R secara paralel dengan hambatan tersebut dan sumber
tegangan diubah menjadi V/2.

Sebab

Arus yang mengalir pada masing-masing hambatan dalam susunan hambatan paralel berbanding terbalik
dengan nilai masing-masing hambatan itu.
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduannyamemberikan hubungan sebab akibat.
b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidakmemberikan hubungan sebab akibat.
c. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
d. Jika pernyataan salah, dan alasan benar.
e. Jika pernyataan maupun alasan keduanya salah.

Jawaban C

Pembahasan

9
Mencari hambatan pengganti pada rangkaian parallel:

1 1 1
= +
Rp R R

1 2
=
Rp R

R
Rp=
2

V
Mencari nilai arus jika dipasang dua hambatan secara parallel dan tegangan sumber
2
V=IR

V R
=I ×
2 2
V
I=
R

Mencari arus yang mengalir pada masing masing hambatan

I =I 1+ I 2 dimana I 1=I 2

I =2 I 1

1
I 1= A
2

8. Besar arus listrik yang melalui hambatan 5 adalah ….

8
a. 3,0 A

b. 2,4 A

c. 1,5 A

d. 0,67 A

e. 0,42 A

Jawaban C

Pembahasan

Pada sifat rangkaian parallel kita telah memahami bahwa nilai tegangan yang berada pada rangkaian
tersebut bernilai sama, maka nilai arus dapat dicari dengan

V
I=
R
12
I=
8
I =1,5 A

9. Perhatikan pernyataan berikut!


1. Menyala lebih terang
2. Menyala lebih redup
3. Jika salah satu lampu dicabut, lampu lain tetap menyala
4. Jika salah satu lampu dicabut, lampu lainnya mati

Terdapat dua buah rangkaian berbeda yang dihubungkan ke sebuah baterai dengan nilai tegangan yang
sama. Pada rangkaian pertama, lampu A-B-C dipasang secara paralel sedangkan pada rangkaian kedua
lampu D-E-F dipasang secara seri. Sifat di atas yang merupakan sifat rangkaian lampu A-B-C jika
dibandingkan dengan lampu D-E-F adalah…

a. 1 dan 3

b. 2 dan 4

c. 1 dan 4

d. 2 dan 3

e. Tidak ada yang benar

Jawaban A

Pembahasan

Redup tidaknya lampu ditentukan oleh besarnya daya yang dikonsumsi oleh lampu. Jika keenam lampu
dianggap memiliki nilai resistansi yang sama sebesar R maka sejak kedua rangkaian dihubungkan
dengan sumber tegangan yang sama V, maka

9
10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika diketahui R1, R2, R3 secara berturut-turut adalah 6 Ω, 12 Ω, dan 6 Ω, serta sumber tegangannya
adalah 12 V, besar kuat arus I2 adalah…
a. 1 A

b. 2 A

c. 4 A

d. 3 A

e. 0,5 A

Jawaban B

Pembahasan

Berdasarkan Hukum II Kirchoff

∑ V =∑ IR atau
∑ IR−∑ V =0
Rangkaian di atas dapat dibagi menjadi 2 loop seperti di bawah ini

8
Berdasarkan Hukum I Kirchoff

I 1=I 2 + I 3….. (1)

Pada loop 1 didapat persamaan

∑ IR−∑ V =0
I 1 R1 + I 2 R2=0

6 I 1+12 I 2=0

I 1+2 I 2=0

I 1=−2 I 2 … ..(2)

Pada loop 2 didapat persamaan

∑ IR−∑ V =0
−I 3 R3 + I 2 R 2+12=0

−6 I 3+ 12 I 2+ 12=0

−I 3+ 2 I 2=2 … ..(3)

Substitusikan persamaan (1) dan (2)

I 1=I 2 + I 3=−2 I 2

I 3=−3 I 2

Substitusikan ke persamaan (3)

−3 I 3+2 I 2=−2

−I 2=−2

I 2=2 A

11. Daya merupakan energi yang diperlukan untuk melakukan usaha/kerja. Daya listrik menyatakan
banyaknya energi listrik yang terpakai setiap detiknya. Satuan daya listrik adalah Watt. Sedanglam 1
Watt = 1 Joule/detik. Secara matematis, daya listrik dapat dinyatakan sebagai berikut :

9
a. P = I.R2
b. P = V2/I
c. P = V.I
d. P = W.t
e. P = V.I.t

Jawaban: C

Pembahasan:
Daya listrik atau disebut Electrical Power adalah jumlah energy yang diserap atau dihasilkan dalam
sebuah rangkaian listrik. Daya listrik memiliki beberapa persamaan, yaitu:

E
P=
t
P=V × I
P=I 2 × R
V2
P=
R

Pada soal ditanyakan 1 Watt yang mana nilainya adalah 1 Joule/detik maka kita menggunakan
E
persamaan P= . Persamaan ini tidak ada dalam obtion makadari itu kita perlu merombak persamaan
t
tersebut. Kita tahu bahwa nilai E = V.I.t maka kita masukan pada persamaan.

V ×I×t
P=
t
P=V × I

12. Sebuah lampu bertuliskan 40 W/110 V dinyalakan selama 10 menit. Berapakah arus listrik dan energi
listrik yang diperlukan?
a. 0,36 A dan 24 kJ
b. 0,36 A dan 24000 kJ
c. 0,36 A dan 24000 kJ
d. 36 A dan 24 kJ
e. 36 A dan 24000 kJ

Jawaban A

Pembahasan
Diketahui

P = 40 W

V = 110V
T = 10 menit = 600s

Untuk mencari nilai arus listrik, kita dapat menggunakan persamaan:


P=V × I
P
I=
V

8
40
I=
110
I =0,36 A
Jadiarus listrik yang mengali srebesar 0,36 A

Untuk mencari energy listrik, kita dapat menggunakan persamaan:

W =P× t
W =40 ×600
W =24000 J
W =24 kJ
Jadi energy listrik bernilai 24 kJ

13. Sebuah keluarga menggunakan daya listrik 1200 watt selama 400 jam. Jika harga listrik 1 kWh = Rp
400,- maka berapa biaya yang harus dikeluarkan keluarga tersebut ?
a. 480.000,-
b. 192.000,-
c. 128.000,-
d. 560.000,-
e. 280.000,-
Jawaban A

Diketahui

P = 1200 Watt

t = 400 Jam

1 kWh = Rp 400,-

Sebelum kita mengetahui biaya yang harus dibayar, kita perlu tahu berapa energi yang digunakan, yaitu
dengan:

W = P.t

W = 1200 400

W = 480000 Wh

W = 480 kWh

Selanjutnya kita harus mengalikan harga 1 kWhnya, maka:

Biaya listrik = Jumlah kWh x harga perkWh

Biaya listrik = 480 x 400

Biaya listrik = Rp 192.000,-

Jadi biaya listrik yang harus dibayar sebesar Rp 192.000,-

14. Sebuah mesin sepeda motor melakukan usaha sebesar 10.000 joule. Jika daya motor itu 2000 watt,
hitunglah waktu yang digunakan?
a. 25 detik
b. 20 detik
c. 15 detik

9
d. 10 detik
e. 5 detik

Jawaban E

Diketahui

W = 10.000 J

P = 2000 Watt

Dari persamaan hubungan daya listrik dan energi listrik kita dapat mengetahui

W =Pt

W
t=
P
10.000
t=
2000
t=5detik

Jadi waktu yang digunakanialah 5 detik

15. Kompor listrik yang bertuliskan 500 W, 220 V digunakan untuk memanaskan 300 gram air dari 10°C
sampai 90°C. Jika kalor jenis air = 1 kal/gr°C, maka berapa lama waktu yang diperlukan?
a. 1,36 menit
b. 2,36 menit
c. 3,36 menit
d. 4,36menit
e. 5,36 menit

Jawaban C

Pembahasan

Diketahui

P = 500 W

V = 220 V

m = 300 gr = 0,3 kg

T1 = 20°C

T2 = 100°C

c = 1 kal/gr°C = 4.200 J/kg°C

Besarnya energi listrik yang diubah menjadi energi kalor adalah sama. Dari pernyataan itu kita dapat
menuliskan persamaan sebagai berikut.

W=Q

P. t = mcΔT

8
P. t = mc (T2 –T1)

500. t = 0,3 x 4.200 x (90 -10)

500t = 100 x 800

t = 201,6 s

t = 3,36 menit

16. Di sebuah rumah terdapat 5 lampu 25 watt menyala 14 jam per hari, sebuah kulkas 200 watt menyala 24
jam per hari, dan pompa air 125 watt menyala 8 jam per hari. Berapa besar energi listrik yang digunakan
selama satu bulan (30 hari) ?
a. 226,5 kWh
b. 144 kWh
c. 52,5 kWh
d. 30 kWh
e. 25,3 kWh

Jawaban A

Pembahasan

Diketahui

Daya lampu = 5(25) = 125 Watt dan waktu pemakaian lampu = 14 jam x 30 = 420 jam
Daya kulkas = 200 Watt dan waktu pemakaian kulkas = 24 jam x 30 = 720 jam
Daya pompa air = 125 Watt dan waktu pemakaian pompa air = 8 jam x 30 = 240 jam

Pada soal ini kita dapat mengetahui nilai dari energi listrik yang digunakan selamasatu bulan dengan
cara:

Energi listrik = daya listrik x waktu

Energi (lampu) = (125 Watt)(420 jam) = 52.500 Watt jam = 52,5 kilo Watt jam
Energi (kulkas) = (200 Watt)(720 jam) = 144.000 Watt jam = 144 kilo Watt jam
Energi (pompa air) = (125 Watt)(240 jam) = 30.000 Watt jam = 30 kilo Watt jam

Energi listrik total yang terpakai = 52,5 + 144 + 30 = 226,5 kilo Watt jam = 226,5 kilo Watt hour = 226,5
kWh.

17. Kompor listrik mampu mendidihkan 3 liter air dengan suhu 20 oC selama 10 menit. Jika tegangan yang
diberikan 220 V, maka daya yang dikonsumsi adalah ….(cair = 4200 J/kg oC)

a. 1342 watt
b. 1680 watt
c. 1834 watt
d. 2100 watt
e. 2455 watt

Jawaban B

Pembahasan

9
Diketahui

3 liter air = 3 kg

t = 10 menit = 600 detik.

Kalor yang diserap air sama dengan energi listrik yang diberikan :

Q serap =W listrik

m× c × ∆ T =P ×t

3 × 4200×(100−200)=P ×600
3 × 4200× 80
P=
600
P=3 × 7 ×80
P=1680 Watt

18. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN dengan daya sebesar 500 W pada tegangan 110 V. Jika untuk
penerangan keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V, maka jumlah lampu maksimum yang dapat
dipasang adalah ….

a. 5 buah
b. 10 buah
c. 15 buah
d. 20 bua
e. 25 buah

Jawaban D

Pembahasan

Hambatan lampu tersebut adalah:

V2
P=
R

2202
100=
R
R=484 Ω

Daya sebuah lampu jika dipasang pada tegangan 110 V yaitu:

V2
P=
R

110 2
P=
484
P=25 Watt

Jadi jika menyewa 500 watt, maka banyaknya lampu yang dapat dipasang yaitu:

8
500
P=
25
P=20 buah

19. Solder listrik digunakan pada tegangan 200 volt mengalirkan arus listrik sebesar 0,25 A. Tentukan energi
yang digunakan solder listrik dalam 5 menit!
a. 5000J
b. 10000J
c. 15000J
d. 20000J
e. 25000J

Jawaban C

Pembahasan

W = Vit
W = 200 (0,25) (5×60) = 15 000 joule

20. Pemanas air dari 210 watt, digunakan untuk memanaskan 2 liter air. Jika massa jenis air 1000 kg/m 3 dan
kalor jenis air 4200 J/kg°C, perkirakan lama waktu yang diperlukan untuk kenaikan suhu air sebesar
36°C!
a. 6 menit
b. 12 menit
c. 18 menit
d. 24 menit
e. 30 menit

Jawaban D

Pembahasan

Massa air yang dipanaskan

m=ρV

m = 1000 kg/m3 x (2 x 10−3 m3 )= 2 kg

Waktu yang diperlukan

Pt = mcΔT

(210)t = 2(4200)(36)

t = 1440 sekon = 1440 / 60 = 24 menit

Anda mungkin juga menyukai