Anda di halaman 1dari 10

Materi Pokok : Medan Magnet

Sub Materi Pokok : Induksi Magnetik Pada Sumbu


Solenoida dan Toroida

A. KOMPETENSI DASAR
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.3. Menganalisis medan magnet, induksi magnet dan gaya magnetik pada
berbagai produk teknologi.
4.3. Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetic
disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya.

C. INDIKATOR
3.3.9 Menjelaskan pengertian solenoid.(C1)
3.3.10 Menghitung besar induksi magnetik di pusat sumbu solenoida.(C3)
3.3.11 Menghitung besar induksi magnetik di ujung sumbu solenoida.(C3)
3.3.12 Menjelaskan pengertian toroida. (C1)
3.3.13 Menghitung besar induksi magnetik pada sumbu toroida. (C3)
4.3.8 Menyelesaikan pertanyaan diskusi tentang medan magnet pada sumbu
solenoida dan toroida
4.3.9 Mempresentasikan hasil diskusi tentang medan magnet pada sumbu
solenoida dan toroida

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.3.9 Melalui pemberian informasi tentang solenoida, peserta didik mampu
menjelaskan pengertian solenoida dengan benar.
3.3.10 Melalui diskusi solenoida, peserta didik mampu menghitung besar induksi
magnetik di pusat sumbu solenoida dengan benar.
3.3.11 Melalui diskusi solenoida, peserta didik mampu menghitung besar induksi
magnetik di ujung sumbu solenoida dengan benar.
3.3.12 Melalui pemberian informasi tentang toroida, peserta didik mampu
menjelaskan pengertian toroida dengan benar.
3.3.13 Melalui diskusi toroida, peserta didik mampu menghitung besar induksi
magnetik pada sumbu toroida dengan benar.
4.3.8 Peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan pertanyaan diskusi tentang
medan magnet pada sumbu solenoida dan toroida.
4.3.9 Peserta didik diharapkan mampu mempresentasikan hasil diskusi tentang
medan magnet pada sumbu solenoida dan toroida.
Induksi Magnetik pada Sumbu Solenoida dan Toroida

A. PENDAHULUAN
Bayangkan kita mempunyai sebuah kawat lurus, kemudian kawat tersebut dibuat
kumparan yang memiliki panjang tertentu, kumparan ini disebut solenoida. Ketika
kumparan dilalui arus maka medan magnet timbul dalam kumparan yang arahnya
hampir sama dengan arah medan magnet pada magnet batang. Toroida mempunyai
kesamaan dengan solenoida. Sebuah kawat dipintal menjadi sebuah kumparan, hanya
saja kumparan tersebut tidak berada dalam keadaan lurus tetapi dibuat melingkar
menyerupai sebuah donat yang dililiti kawat.

B. PENYAJIAN
a. Medan Magnet pada Solenoida
Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan,
apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang, seperti pada
Gambar 8.

Gambar 8. Solenoida

Pada gambar di atas memperlihatkan sebuah kumparan. Kumparan ini disebut


dengan Solenida. Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang
diameternya sangat kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan
ini akan menjadi magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor
dari medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk solenoida
tersebut.
Pada gambar disamping
memperlihatkan medan magnetik yang
terbentuk pada solenoida. Kedua ujung pada
solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet, tergantung arah
arusnya.

Gambar 9. Medan magnet pada solenoida


Dari Gambar 9 ,kita dapat menentukan kutub utara pada gambar tersebut adalah
di ujung kanan, karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara magnet.
Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung :

µ0 I N
Bp= L
........................................................... (3.8)

Keterangan:
Bp = Medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla (T) 
µ0 = Permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/A.m
I = Kuat arus listrik dalam ampere (A) 
N = Jumlah lilitan dalam solenoida 
L = Panjang solenoida dalam meter (m)

Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah arus
menentukan arah medan magnet pada Solenoida.
Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung:
µ0 I N
Bu¿
2L ........................................................... (3.9)

Keterangan:
Bu= Medan magnet pada ujung solenoida dalam tesla (T) 
µ0 = Permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/A.m
I = Kuat arus listrik dalam ampere (A) 
N = Jumlah lilitan dalam solenoida 
L = Panjang solenoida dalam meter (m)
b. Medan Magnet pada Toroida
Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran
dinamakan toroida, atau toroida adalah solenoida yang melingkar seperti yang terlihat
pada Gambar 10 berikut ini.

(a) (b)
Gambar 10. (a) Toroida ; (b) Medan magnet pada toroida

Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besarnya dapat diketahui
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

µ0 i N
B= ........................................................... (3.10)
2π a

Keterangan:
µ0 = Permeabilitas ruang hampa udara = 4п . 10 -7 Wb/A.m 
i = kuat arus (A)
N = Jumlah lilitan
a = jari-jari toroida (m)

Contoh Soal

1. Suatu solenoid panjang 2 meter dengan 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Bila
solenoid itu dialiri arus sebesar 0,5 A, maka tentukanlah besar induksi magnet
pada ujung solenoida tersebut! (μ0 = 4π x10-7 Wb.m/A)
Penyelesaian:
Dik: l = 2 m
N = 800 lilitan
I = 0,5 A
μ0 = 4π x10-7 Wb.m/A
Dit: B = ...?
Jawab: medan magnet di ujung solenoida:
μ 0∈¿
B= ¿
2l
Maka:
4 π .10−7 x 0,5 x 800
B=
2 x2
Evaluasi B = 4π x10-5 W/m2
2. Sebuah toroida yang berjari-jari 3 cm mempunyai jumlah lilitan 150 lilitan,
1. Jelaskan perbedaan antara selonoida dan toroida?
dialiri arus listrik sebesar 6 A. berapakah besar induksi magnetic pada titik
pusat toroida?
2. Solenoida yang terdiri atas 10 lilitan tiap cm dialiri arus listrik 8 A. maka
Dik: r = 3 cm
tentukanlah besar kuat medan magnet di ujung solenoida tersebut!
N = 150 lilitan
(μ0 = 4π x10-7 Wb.m/A)
I=6A
μ0 = 4π x10-7 Wb.m/A
3. Toroida dengan 100 lilitan dan jari-jari 10 cm dialiri arus listrik arus 3 A.
Dit: B = ...?
maka tentukanlah besar medan magnet didalam sumbu lilitan toroida
Jawab: medan magnet di pusat toroida:
tersebut!
μ
B = 0∈¿ ¿
2π r
4. Di suatu selonoida yang panjang nya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2
Maka:
cm. Jika selonoida dialiri arus listrik 0,5 A. Tentukan induksi magnetic:
4 π .10−7 x 6 x 150
B=
2 π x(3 × 10−2 )
a. Di pusat selonoida
B = 6x10-3 T
b. Di ujung selonoida
Kunci Jawaban:
1. Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya
sangat kecil dibanding panjangnya, sedangkan toroida adalah solenoida panjang
yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran

2. Dik: N/L = 10 lilitan/cm = 104 m


I=8A
Dit: Bu = ...?
µ0 i N N
Jawab : Bo=
L
=µ 0 i
L( )
1 1
Bu= Bo= (3,2 π x 10−3 T )
2 2
Bu=1,6 π x 10−3 T
Maka besar kuat medan magnet di ujung solenoida tersebut adalah 1,6 π x 10−3 T

3. Dik : N = 100
a = 10 cm
I=3A
Dit : B = ...?
μ0 i N
Jawab : B=
2π a
( 4 π x 10−7 ) ( 3 ) (100)
B=
( 2 π ) (0,1)
B = 6 x 10-4 T
Maka besar medan magnet didalam sumbu lilitan toroida tersebut adalah 6 x 10-4 T

4. Dik : N = 800
l=2m
I = 0,5 A
Dit : B = ...?
μ0i N
Jawab :a) B pusat =
l
( 4 π x 10−7 ) ( 0,5 )(800)
B pusat =
(2)
B pusat = 8 x 10-5 T

μ0 i N
a) Bujung=
2l
1
Bujung= B pusat
2
1
Bujung = (8 x 10-5 T)
2
Bujung = 4x 10-5 T
Daftar Pustaka

Drajat. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional:Jakarta
Indrajit, D. 2009. Mudah dan Aktif belajar Fisika untuk Kelas XII Sekolah
Menengah Atas. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
Saripuddin, A. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Alyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Visindo Media
Persada: Jakarta
Trisnowati, Eli. 2017. Pola Soal Fisika SMA/MA. Pustaka widyatama: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai