TUJUAN PEMBELAJARAN
Pengetahuan
1. Melalui diskusi peserta didik mampu menggunakan prinsip kerja azas Bernoulli dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Melalui diskusi peserta didik mampu mengaplikasikan persamaan Bernoulli untuk menentukan
kecepatan laju alir.
3. Melalui diskusi peserta didik mampu menggunakan azas Bernoulli pada pipa venturi untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi laju alir.
4. Melalui diskusi peserta didik mampu mengaplikasikan azas Bernoulli untuk menentukan besar
gaya angkat pesawat.
5. Melalui diskusi peserta didik mampu mengaplikasikan azas Bernoulli untuk menentukan jarak
dan waktu tempuh pada peristiwa tangka bocor.
Sikap
1. Melalui diskusi peserta didik mampu memiliki karakter: Rasa ingin tahu, berpikir kritis,
perilaku sopan dan disipin
Keterampilan
1. Melalui diskusi peserta didik mampu merumuskan masalah penerapan tentang factor yang
menyebabkan perbedaan ketinggian pada pipa venturi
2. Melalui diskusi peserta didik mampu merancang dan menggunakan alat dan bahan
3. Melalui diskusi peserta didik mampu mengolah data melalui percobaan
4. Melalui diskusi peserta didik mampu menyampaikan hasil diskusi
C. Materi
PENERAPAN AZAS BERNOULLI
Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut uraian mengenai cara kerja beberapa alat yang menerapkan Hukum Bernoulli.
1. Alat Ukur Venturi (Venturimeter)
Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran untuk
mengukur laju aliran suatu zat cair. Berdasarkan gambar di samping, suatu fluida
mengalir dari pipa yang memiliki luas penampang A 1, menuju pipa dengan luas
penampang lebih sempit A 2. Jika h1 = h2, maka dengan menggunakan persamaan
Bernoulli, diperoleh:
1 1 Gambar 2. Venturimeter
P1 + ρ v 21=P2 + ρ v 22
2 2 dengan h1=h2
Menurut persamaan kontuinitas A1v1 = A2v2, maka dituliskan persamaan
sebagai erikut.
A 1 v1
v 2=
A2
( )
2
1 A 1 v1 1 2
P1−P2= ρ − ρ v1
2 A2 2
( )
2
1 2 A1 1 2
P1−P2= ρ v 1 − ρ v1
2 A2 2
( )
2
1 A
P1−P2= ρ v 21 12 −1
2 A2
Karena luas penampang A 1 lebih besar daripada A2, maka kecepatan aliran v 2 lebih besar
daripada v1 dan tekanan P2 di dalam leher lebih kecil daripada P1. Gaya total pada bagian kanan akan
mempercepat laju fluida ketika memasuki leher dan gaya total pada bagian kiri akan memperlambat
fluida.
Amati Gambar 3. Venturimeter di samping, tampak bahwa h merupakan perbedaan atau selisih
ketinggian fluida pada kedua tabung. Selisih tekanan kedua tabung dinyatakan sebagai berikut :
P1−P2= ρgh
Dengan demikian, diperoleh persamaan sebagai berikut:
( )
2 Gambar 3. Venturimeter
1 2 A1
P1−P2= ρ v 1 −1
2 A2
2
( )
2
1 A
ρgh= ρ v21 12 −1
2 A2
( )
2
1 A
gh= v 21 12 −1
2 A2
√ √
2 gh 2 gh
v1 = 2
v 2=
A1 dengan cara yang sama, kecepatan aliran v2 dapat diperoleh A12
−1 1− 2
A 22 A2
2. Tabung Pitot
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran suatu gas di dalam sebuah pipa. Perhatikanlah
Gambar 4. Misalnya udara, mengalir melalui tabung A dengan kecepatan v.
Karena laju aliran gas tegak lurus dengan kaki kanan manometer, maka kelajuan
gas akan berkurang sampain nol (v = 0).
1
P1 + ρ v 21=P2
2
1 2
ρ v =P2 −P 1
2 1
Gambar 4. Tabung Pitot
Adanya perbedaan tekanan pada kaki manometer, menyebabkan timbulnya
perbedaan ketinggian fluida sebesar h. Jika massa jenis fluida ρ , maka: ρgh=P2 −P 1
Dengan menyamakan persamaan yang di atas, maka akan diperoleh:
1 2
ρ v =¿ ρgh
2 1
2 2 ρgh
v1 =¿
ρ1
Jadi laju aliran gas di dalam tabung pitot dinyatakan sebagai berikut:
ρ1 √
v1 =¿ 2 ρgh …………………………. (2)
………………………..(3)
Dengan :
F 1 – F 2 = gaya angkat pesawat terbang (N),
A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v 1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v 2 = kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
ρ = massa jenis fluida (udara).
Perhatikan gambar diatas, pada titik A, kecepatan fluida turun relatif kecil sehingga
dianggap nol (v1 = 0). Oleh karena itu persamaan Bernoulli menjadi sebagai berikut.
g(h1 – h2) = v2
v=
Jika h1–h2 = h, maka:
v=
gerak parabola, kecepatan awal fluida pada arah mendatar sebesar vBX = v = . Sedangkan
kecepatan awal pada saat jatuh (sumbu Y) merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
R=X=
= =
D. Metode Pembelajaran
Model : Inquiry Trainning
Pendekatan : Saintifik
3. Sumber Belajar
Hand Out
- Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 2A untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
G. Kegiatan Pembelajaran
Syntax Inquiry Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Trainning Guru Siswa waktu
Kegiatan Pendahuluan 5’
Mengucapkan salam pembuka, Mengucapkan salam pembuka,
berdoa dan mengabsen siswa serta berdoa dan mengkondisikan diri
mengkondisikan siswa untuk untuk belajar
belajar
Memotivasi Mendengarkan motivasi
Apersepsi: Apersepsi:
Pada peristiwa bak bocor apakah Menjawab Pertanyaan yang
kelajuan air yang masuk dan keluar diberikan oleh guru
sama?
Menjelaskan tujuan pembelajaran Mendengarkan tujuan pembelajaran
yang diharapkan dicapai oleh siswa yang harus dicapai selama
pertemuan ini
Menjelaskan cakupan materi Mendengarkan penjelasan guru 7’
tentang penerapan Bernoulli dalam tentang penerapan Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
Mengetahui