Anda di halaman 1dari 5

Berikut ini adalah contoh penerapan persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.

1. Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang sesuai.
Cara kerjanya yaitu:
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat.  Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang
lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya.

Daya angkat dinamik adalah gaya yang beraksi pada sebuah benda, seperti


sayap  kapal terbang, rotor helikopter, hidrofil, karena geraknya melalui suatu fluida.
Sudut serangan (angel of attack) sayap menyebabkan udara menyimpang ke bawah.
Dari hukum Newton ketiga maka reaksi gaya sayap yang mengarah ke bawah ini pada
udara adalah sebuah gaya F yang arahnya ke atas, yakni daya angkat tersebut yang
dikerahkan oleh udara pada sayap.
Pola garis-garis ars adalah konsisten. Di atas sayap garis-garis arus adalah
lebih dekat satu sama lain daripada di bawah sayap. Jadi v1  > v2 dan dari prinsip
Bernoulli P1  < P2 yang harus benar supaya ada daya angkat. (Resnick, 1985: 590)

2. Hukum Bernoulli dipakai pada penggunaan mesin karburator yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar dan mencampurnya dengan aliran udara yang masuk. Salah
satu pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil.
Cara kerjanya yaitu:
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin
cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statisnya namun makin
tinggi tekanan dinamisnya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung
mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal
gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya
aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam
karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk
kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun
ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan
sempat menjadi trendmodifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-
carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan
saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator
aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu
keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari
terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah
keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake mainfold, keuntungan
lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan
saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk
membasuh filter udara. Namun, dengan menggunakan filter udara berbahan kertas
pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir 1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran
kesamping (sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.

3. Hukum Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari tangki penampung menuju
bak-bak penampung. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman.
Cara kerjanya yaitu:
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran zat cair
dalam pipa.  Zat cair dengan  massa jenis ρ  mengalir melalui pipa yang luas
penampangnya A1. Sedangkan, pada pipa yang sempit dengan luas penampang A2.

 Berdasarkan gambar di atas dari persamaan kontinuitas pada titik 1 dan 2 dapat
dinyatakan:

A1v1  = A2v2
v2 = (A1v1)/A2
Berdasarkan persamaan Bernoulli, berlaku (Haryadi, 2009:163):
P1  + ½ ρv12  + ρgh1  = P2  + ½ ρv22  + ρgh2
Karena h1  = h2, maka:
P1  + ½ ρv12  = P2  + ½ ρv22
Jika persamaan v2  disubtitusikan maka akan dihasilkan:
P1  + ½  ρv12  = P2  + ½ ρ(A1/A2)2 v12
P1  – P2  = P2  + ½ ρv12[(A12  – A22)/A22
Berdasarkan persamaan tekanan hidrostatik, pada manometer berlaku:
PA  = P1  + ρgh1
PB  = P2  + ρg(h1 – h) + ρ’gh
Titik A dan B berada pada satu bidang mendatar, maka berlaku Hukum Pokok
Hidrostatika.
PA  = PB
P1  + ρgh1  = P2  + ρg(h1 – h) + ρ’gh
P1  = P2  – ρgh + ρ’gh
P1  – P2  = ρ’gh – ρgh
P1  – P2  = (ρ’ – ρ) gh
Dari persamaan di atas, diperoleh:
½ ρv12[(A12  – A22)/A22 = (ρ’ – ρ) gh
Sehingga:
v1 = A2  √[2(ρ’ – ρ) gh]/ 2[(A12  – A22)/A22]

Keterangan :
v1  = laju aliran fluida pada pipa besar (m/s)
A1  = luas penampang pipa besar (m2)
A2  = luas penampang pipa kecil (m2)
ρ =  massa jenis fluida (kg/m3)
ρ’ = massa jenis fluida dalam manometer (kg/m3)
h =  selisih tinggi permukaan fluida pada manometer (m)
g =   percepatan gravitasi (m/s2)
Untuk venturimeter tanpa dilengkapi manometer pada prinsipnya sama, tabung
manometer diganti dengan pipa pengukur beda tekanan seperti gambar di bawah ini
(Haryadi, 2009:163).

Sehingga didapatkan persamaan:


P1  – P2 = ½ ρ(v22  – v12)
dengan memasukkan v2  = (A1v1)/A2  maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

 Berdasarkan persamaan tekanan hidrostatik, maka tekanan pada titik 1 dan 2 adalah:


P1  = Po  + ρgh
P2  = Po  + ρgh
Selisih tekanan pada kedua penampang adalah:
P1  – P2  = ρg (h1 – h2) = ρgh
Dengan menggabungkan kedua persamaan yang melibatkan perbedaan tekanan
tersebut diperoleh kelajuan aliran fluida:

Keterangan:
v1 = laju aliran fluida pada pipa besar (m/s)
A1  = luas penampang pipa besar (m2)
A2  = luas penampang pipa kecil (m2)
h    =  selisih tinggi permukaan fluida pada manometer (m)
g    =  percepatan gravitasi (m/s2)

4. Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan kecepatan zat cair yang keluar dari
lubang pada dinding tabung.
Cara kerjanya yaitu:
Persamaan Bernoulli  dapat  digunakan untuk menentukan kecepatan zat cair
yang keluar dari lubang pada dinding tabung. Dengan menganggap diameter tabung
lebih besar dibandingkan  diameter lubang, maka permukaan zat cair pada tabung
turun perlahan-lahan, sehingga kecepatanv1 dapat  dianggap nol seperti ditunjukkan
gambar di bawah ini:

 
Titik 1 (permukaan) dan titik 2 (lubang) terbuka terhadap udara sehingga
tekanan pada kedua titik sama dengan tekanan atmosfer, P1  = P2 sehingga persamaan
Bernoulli dinyatakan (Haryadi, 2009:162):

½ ρv22  + ρgh2 = 0 + ρgh1
½ ρv22  =  ρg(h1  – h2)
v = √2g (h1  – h2) =  √2gh
Persamaan di atas disebut teori Torricelli, yang menyatakan bahwa kecepatan
aliran zat cair pada lubang sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas dari
ketinggian yang sama.

5. Hukum Bernoulli juga digunakan pada penyemprot racun serangga.


Cara kerjanya yaitu:
Penyemprot Racun Serangga hampir sama prinsip kerjanya dengan
penyemprot parfum. Jika pada penyemprot parfum Anda menekan tombol, maka pada
penyemprot racun serangga Anda menekan masuk batang penghisap.

Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar
melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi.
Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah.
Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara
dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si cairan
parfum tiba di pipa 1, udara yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya
keluar.
Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat…
ingat persamaan kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih
cepat. Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan.

Anda mungkin juga menyukai