LANDASAN TEORI
Asas Bernouli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernouli tahun (1700±1782).
Daniel Bernouli lahir di Groningen, Belanda pada tanggal 18 Februari 1700 dalam sebuah
keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Dalam kertas kerjanya yang berjudul
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan
dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan
Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-
termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli
P+ρgh+1/2ρV2 =konstan
di mana:
v = kecepatan fluida
p = tekanan fluida
= densitas fluida
sebagai berikut:
Menggunakan teorema kerja energi pada fluida yang mula-mula berada antara titik 1
dan 2. Setelah ∆t, flu ida ini akan berpindah sepanjang pipa dan akan berada dalam daerah
antara 1’ dan 2’. Misalkan ∆m = ρ ∆V adalah massa fluida ini. Efek neto pada fluida dalam
waktu ∆t adalah bahwa massa fluida ∆m terangkat dari ketinggian h1 ke ketinggian h2 dan
kelajuannya bertambah dari v1 menjadi v2. perubahan energi potensial massa ini adalah:
Fluida yang mengikuti massa fluida ∆m dalam pipa (dibagian kirinya) memberikan gaya
padanya ke kanan yang besarnya F1= P1 A1, dengan P1 adalah tekanan dititik 1. Gaya ini
melakukan kerja,
W1= F1 ∆x1
= P1 A1 ,∆x1= P1 ∆V
Pada saat yang sama, fluida yang mendahuluinya (dikanan) memberikan gaya F2= P2
A2 padanya kekiri. Gaya ini melakukan kerja negatif karena berlawanan dengan gerakan:
Wtotal= ∆U+ ∆K
Sehingga:
Bila kita kumpulkan semua besaran yang mempunyai indeks 1 di satu ruas dan yang
P+ ρ g h+ 1/2 ρ v2=konstan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan
di mana:
ϕ = energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka ϕ= gh
Terocelli mengatakan bahwa kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang
terletak pada jarak h dibawah permukaan atas fluida dalam tangki sama seperti kelajuan yang
akan diperoleh sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h. Teorema ini hanya berlaku jika
ujung wadah terbuka terhadap atmosfer dan luas lubang jauh lebih kecil dari lusa penampang
wadah.
V= √(2gh2 ) t= √(2h1/g)
X= V. T= 2√(h1h2)
v = Kecepatan semburan
Misalkan sebuah tangki dengan luas penampang A1 di isi fluida sampai kedalaman h.
Ruang diatas fluida berisi udara dengan tekanan p1. Pada alas tangki terdapat suatu lubang
kecil dengan luas A2 (dengan A2 jauh lebih kecil daripada A1) dan fluida dapat menyembur
keluar dari lubang ini. Persamaan yang berlaku untuk kelajuan aliran menyembur keluar dari
lubang dengan debitnya adalah : Kita tetapkan titik 1 di permukaan atas fluida dengan
kelajuan aliran di titik itu adalah v1, dantitik 2 berada di lubang pada dasar tangki dengan
kelajuan aliran di titik itu adalah v2.Tekanan pada titik 2, p2 = p0, sebab titk 2 berhubungan
dengan atmosfer (udara luar). Ambil acuan ketinggian nol di dasar tangki (h2=0), dan
g h1=1/2 v22+ g h2
v1= √( 2 g h)
v2=2 g h
h= v2/(2 g)
Kebocoran pipa dengan ketinggian dari bawah h1 dan dari tinggi permukaan h2, air
v= √(2 g h2 )
t= √((2 h1)/g)
x=v .t
x=√(2 g h2 (2 h1)/g)
x = 2 √(h1 h2 )
h1=h ,h2=y
x2=(2 v2)/g y
2.3 Koefisien Kontraksi
Untuk selang waktu yang sangat singkat kecepatan aliran fluida yang keluar
dari lubang kebocoran dapat di anggap konstan. Secara teoritik, volume zat cair yang keluar
dari lubang kebocoran dalam selang waktu yang sangat singkat yakni t adalah :
Koefisien kontraksi didefinisikan sebagai perbandingan antara volume nyata zat cair
yang keluar dari lubang kebocoran dengan volume teoritiknya. volume nyata zat cair yang
keluar dari lubang kebocoran untuk selang waktu yang sangat singkat dapat diukur dengan
Contoh soal
Sebuah tangki diisi fluida sampai kedalam h .Di atas fluida terdapat udara dengan
METODOLOGI
1. Mistar
2. Stopwatch.
3. Jangka Sorong.
4. Gelas ukur.
Agar pada saat mengukur jarak mendatar x, mistar benar-benar dalam posisi horizontal,
horizontal.Mengulangi kegiatan diatas untuk harga-harga h yang berbeda dan harga y tetap.
Dengan menggunakan gelas ukur, mengukur volume nyata zat cair yang keluar dari
Mengukur secara teliti semua besaran yang diperlukan untuk menghitung volume teoritik zat
cair yang keluar dari lubang kebocoran dalm waktu yang sama seperti pada butir 1.
HASIL PENGAMATAN
Variasi h(y=0,5 m)
x1 x2
1. 0,75 1 1 1 1
Variasi y(h=14,5cm=0,145m)
x1(m)
x2(m)
t=3s
v1 v2
v =√2gh
v1 =√(2×9,81×0,75)
=√14,715
=3,83 m⁄s
v2=√(2×9,81×0,65)
=√12,753
=3,57 m⁄s
v3=√(2×9,81×0,53)
=√10,3986
=3,22 m⁄s
v4=√(2×9,81×0,43)
=√8,4366
=2,90 m⁄s
v5=√(2×9,81×0,28)
=√5,4936
= 2,34 m⁄s
v6=√(2×9,81×0,18)
=√3,5316
=1,87 m⁄s
v =(∑v)/n
=(3,83+3,57+3,22+2,90+2,34+1,87)/6
= 17,73/6
=2,95 m⁄s
∆v = √((∑〖(v〗_1-v ̅)^2)/(n-1))
= √(2,7727/5)
=√0,55454
=0,74 m⁄s
V = (v ̅±∆v)m⁄s
=(2,95±0,74) m⁄s
KR=∆v/v ×100%
= 0,74/2,95×100%
=0,25×100%
=25%
Ketelitian =100%-KR
=100%-25%
=75%
v = √(g.x^2)/2y
v1= √(9.81x0.1/2x0.5)
= √((o.981)/1)
= 0.99 m/s
v2= √(9.81x0.680625/2x0.5)
= √(6.67693125/1)
= 2.58 m/s
v3= √(497025x9.81/2x0.5)
= √(4.87581525/1)
= 2.20 m/s
v4= √(9.81x0.4356/2x0.5)
= √(4.273236/2x0.5)
= 2.06 m/s
v5= √(9.81x0.3025/2x0.5)
= √2.967525
= 1.63 m/s
v6= √(9.81x0.164025/2x0.5)
= √(1.60908525/2x0.5)
= 1.26 m/s
V =(∑v)/n
= (0.99+2.58+2.20+2.06+1.63+1.26)/6
= 10.72/6
= 1.78 m/s
= √(2.0143/5)
=√0.40286
=0.63 m/s
v=(v ̅±∆v)m⁄s
=(1.78±0.63) m⁄s
KR=∆v/v ×100%
=0.63/1.78×100%
= 0.35 × 100%
= 35%
= 65%
x^2 = 〖2x〗2/g y
↓ ↓
y x
x2/g = (2v2)/g
tanα= (2v2)/g
Metode grafik
0.74 0.21
0.60 0.18
0.50 0.14
0.38 0.11
0.25 0.08
0.10 0.03
tanα0 = ∆y/∆x
= 0.02/0.07
= 0.28
tanα_1 = ∆y/∆x
= 0.02/0.05
= 0.40
tanα_2 = ∆y/∆x
= 0.02/0.08
= 0.25
= (∣0.40-0.28∣+∣0.25-0.28∣)/2
= 0.075
t=3s
h=0,18 m
Vnyata=〖50×10〗^(-6) m3
d=〖0,4×10〗^(-2) m
=〖50x10-6/(0.7x10-4 )
= 71.42x10-2
= 0.71
h=0,28 m
Vnyata=〖63×10〗^(-6) m3
d=〖0,4×10〗^(-2) m
=73.25x10^(-2)
=0.73
h=0,43 m
KK= (65.5 ×10^(-6))/(1/4 × 3,14 ×(0.4 × 〖 10〗 ^(-2) )^2 (√(2 × 9.81 × 0.43)))
=32,10 × 10^(-2)
=0,32
h=0,53 m
d=0,35 × 10^(-2) m
=76,11×1 =0,76
h=0,65 m
Vnyata=74×10^(-6)×m^3
KK=(74×10^(-6)×m^3)/(1/4×3,14×3×(0,4×10^(-2) )^2×(√(2×9,81×0,65)))
=(74×10^(-6)×m^3)/(2,355×0,16×10^(-4) (√12,753 ))
=(74×10^(-6)×m^3)/(0,376×10^(-4)×3,5711)
=(74×10^(-6)×m^3)/(1,34232×10^(-4) )
=55,12×10^(-2)=0,55
h=0,75 m
=0,33
RalatPengamatan
(KK) =
̅ (∑KK)/n
=(0,71+0,73+0,32+0,76+0,55+0,33)/6
=3,4/6
=0,56
∑(KK-(KK) ̅)^2=0,202
∆KK=√((∑(KK-(KK) ̅)^2)/(n-1))
=√(0,202/5)
=√0,0404
=0,20
KK =((KK) ̅±∆KK)
=(0,56±0,20)
KR =∆KK/(KK) ̅ ×100%
= 0,20/0,56×100%
=0,3571×100%
=35,71%
Ketelitian=100%-KR
=100%-35,71%
=64,29%
4.3. Pembahasan
Percobaan Torricelli digunakan untuk menentukan kecepatan aliran fluida (zat cair)
yang keluar dari lubang kebocoran. Dengan percobaan torricelli juga dapat menentukan
koefisien kontraksi aliran fluida (zat cair) yang keluar dari lubang kebocoran:
V2= (x^2.g)/2y
Volume nyata dapat diperoleh dari pengukuran volume air menggunakan gelas ukur,
hasil keluarnya air dari lubang kebocoran selama 3 s, sedangkan volume teoritik dapat
Setelah memperoleh volume nyata dan volume teoritik maka koefisien kontraksi
Koefisien kontraksi=Vnyata/Vteoritik
Dari hasil percobaan diketahui bahwa air yang keluar dari lubang sampai dengan
Dari analisis air yang keluar memiliki kecepatan yang berbeda beda: V=√2gh
V^2=(x^2×g)/2y
Lubang 4, V = 2.06m/s
Ketelitian dari perhitungan analisis data diperoleh ketelitian sebesar 87.18% dan nilai
akhir (1.17±0.15) m/s. Dan diperoleh untuk V^2=(x^2× g)/2y sebesar 75% (ketelitian) dan
Sedangkan V=√2gh ketelitian sebesar 65% dan nilai akhir (1.78±0.63) m/s. Dari data
Lubang 1, KK = 0.33
Lubang 2, KK = 0.55
Lubang 3, KK = 0.76
Lubang 4, KK = 0.32
Lubang 5, KK = 0.73
Lubang 6, KK = 0.71
Bejana pada percobaan kontraksi harus selalu diisi air agar permukaan air dalam ketinggian
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Percobaan teori torricelli digunakan untuk menentukan kecepatan aliran zat cair,
Aliran air dari lubang kebocoran dari atas ke bawah semakin panjang jaraknya (X) dan
Dari percobaan dan hasil analisis data dari variasi y diperoleh ketelitian sebesar 87.18
%. Dari percobaan dan hasil analisis data dengan variasi h diperoleh ketelitian sebesar 75%
dan 65%. Dari percobaan dan hasil analisis data diperoleh KK (koefisien kontraksi) ketelitian
sebesar 64.29%.
5.2. Saran
Praktikum sebaiknya harus memahami materi dan konsep percobaan yang akan
dilakukan.Praktikan harus lebih teliti melakukan percobaan dan menentukan nilai dan
besaran yang digunakan. Perhitungan analisa harus digunakan atau dilakukan dengan teliti.