Anda di halaman 1dari 15

Laporan Lengkap Praktikum Fisika Modern

PERCOBAAN INQUIRY
TORRICELLI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
ANDINI RIZKI DAMAYANTI A241 21 049
HUSNUL FAIZAH A241 21 052
CITRA TRI WULANDARI A241 21 003
DARMA KHARISMA RAUF A241 21 016
LARAS LAKSITA A241 21 096
DESI FITRIANI A241 21 012
TIARA VIORENTINA A241 21 032
ALFITO A241 21 004

ASISTEN PRAKTIKUM:
NURAENI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
LEMBAR KOREKSI
PERCOBAAN INQUIRY

KELOMPOK : III
ASISTEN : NURAENI

NO HARI/TANGGAL KETERANGAN PARAF


1.

2.

3.

4.
PERCOBAAN INQUIRY
TORRICELLI

I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan ini.
1. Mempelajari prinsip kerja fluida pada percobaan torricelli
2. Menentukan kecepatan fluida
3. Menentukan jarak jangkau fluida

II. Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan pada percobaan ini.
1. Laptop
2. Software Phet Simulation
III. Dasar Teori
A. Teorema Torricelli
tangki dengan ketinggian tertentu memiliki kecepatan yang sama jika air
tersebut jatuh bebas (hanya terpengaruh gravitasi) dari ketinggian yang sama.
Teori Torricelli berlaku pada fluida ideal, yaitu fluida cair yang tidak kental
dan tidak mampat.
Teori Torricelli menyatakan kecepatan fluida (v) yang keluar dari lubang
pada tangki sebanding dengan akar kuadrat dari dua kali percepatan gravitasi
dan jarak vertikal atau ketinggiannya (v). Makin tinggi kedudukan lubang
tempat fluida keluar, maka akan makin besar juga kecepatan menyemburnya
fluida. Seperti yang disebutkan di atas, Teori Torricelli adalah turunan hukum
Bernoulli. Berikut adalah penurunan rumusnya:

Dimana :
P0: tekanan pada ujung pipa (Pascal/Pa)
ρ: massa jenis fluida (kg/m³)
g: percepatan gravitasi (m/s²)
h: kedalaman (m)
v: kecepatan fluida (m/s²)

B. Prinsip Torricelli
Ketika kita melihat sebuah tangki berlubang kecil B tanpa keran (tangki
bocor), kita merasa ingin tahu pasti beberapa besaran fisis ketika air keluar
lubang, seperti:
Besar kecepatan titik air yang pertama kali keluar saat keluar lubang B.
Waktu yang dibutuhkan titik air yang pertama kali keluar sejak dari lubang
sampai menyentu tanah.
Jarak terjauh titik air yang pertama kali keluar. Titik air yang pertama kali
keluar adalah saat permukaan air setinggi H dari dasar tangki.

Sebuah tangki bisa dianggap sebagai selang yang memiliki dua ukuran
lubang berbeda. Pertama lubang A yang jauh lebih besar dari B sehingga
turunnya permukaan air sangat lambat, turunnya permukaan air di titik A
disebut kecepatan aliran fluida di titik A, vA. Karena sangat lambat maka
vA=0. Karena titik A dan B sebelum air mulai keluar berkontak langsung
dengan udara maka tekanan A dan tekanan B sama dengan tekanan atmosfer,
sehingga selisih tekanan di A dan B sama dengan nol. Dengan mengetahui
selisih tekanan, ketinggian masing-masing dititik A dan B serta kecepatan di
A untuk mengetahui kecepatan di B maka hukum bernouli dapat diterapkan.

Jelas bawa tangki bocor atau dikenal sebagai teorema Torricelli adalah
aplikasi penurunan hukum Bernoulli.
Torricelli adalah murid dari Galilei. Kontirbusi beliau terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang fisika yang kini
dikenal sebagai teorema Torricelli. Beliau menunjukkan bahwa tinggi air
tidak bergantung pada apapun kecuali pada beratnya yang dibandingkan
dengan berat udara. Menurut Teori Torricelli, kecepatan fluida yang keluar
melalui lubang dengan suatu ketinggian sama dengan kecepatan fluida yang
jatuh dari ketinggian yang sama. Artinya, air yang keluar dari suatu lubang
Arah air yang keluar mula-mula adalah horizontal tegak lurus arah gravitasi
bumi dan sejajar permukaan tanah. Berarti gerakan mendatarnya adalah gerak
lurus beratutan dan gerakan vertikalnya adalah gerak vertikal jatuh bebas
dengan kecepatan awal nol.

Dengan mendapatkan kecepatan dan waktu maka jarak


keluarnya air sampai ke tanah dihitung horizontal adalah

C. Hipotesis
Semakin besar ketinggian air dalam tangki maka akan semakin besar pula
kecepatannya dan jarak jangkau fluida.

IV. Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Membuka aplikasi Software Phet Simulation
2. Memilih dan Mengklik “fluid pressure and allow”
3. Memperhatikan menu di bagian kiri atas. Pilih menu “water tower”
sehingga akan tampil laman seperti gambar berikut
4. Memperhatikan menu pada keran. Pilih menu “match leakage”.
Kemudian geser penutup lubang tangki ke atas sehingga air menyembur
keluar. Kemudian klik menu “Fill” pada samping kiri tangki
5. Memilih “ruler” pada menu bagian kiri atas. Ukurlah ketinggian air dari
permukaan tanah sampai permukaan bagian tinggi air pada tangki seperti
terlihat pada gambar berikut

6. Mencatat hasil pengukuran yang terbaca pada alat tersebut sebagai h


7. Mengukur pula tinggi air dari lubang tangki sampai permukaan bagian
tertinggi mencatat sebagai h1
8. Mengukur kecepatan aliran air yang menyembur keluar lubang dengan
cara mengambil alat ukur kecepatan air pada bagian atas layar simulasi
yang bertuliskan “speed” kemudia meletakkan ujung runcing bagian
bawah alat ukur tersebut pada air pancuran dari pintu lubang seperti
terlihat pada gambar berikut. Catat hasil pengukuran yang terbaca pada
alat ukur sebagai v pada tabel
9. Memilih dan Mengklik “measuri tape” untuk mengukur jarak jangkauan
fluida mencatat pada tabel pengamatan
10. Mengklik menu “reset all” pada bagian kiri
11. Mengulangi langkah 4-9, dengan mengubah jumlah air pada tang
V. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini:
a. Percobaan 1 ( H 1=¿ konstan)
No H (m) H 1 (m) H 2=H −H 1(m V (m/s) R (m)
)
1 25 10 15 14,0 23,93
2 20 10 10 14,0 19,23
3 15 10 5 14,0 13,42

b. Percobaan 2 ( H 2=¿ konstan)


No H (m) H 1 (m) H 2=H −H 1(m V (m/s) R (m)
)
1 25 10 15 14,0 23,93
2 21 6 15 10,9 19,66
3 18 3 15 7,9 13,71

a. Percobaan 1 ( H 1=¿ konstan)

1.

2.
3.

b. Percobaan 2 ( H 2=¿ konstan)


1.

2.
VI. Analisa Data
 Rumus untuk menentukan kelajuan suatu fluida:

v n=√ 2 gh

a. Perlakuan 1 ( H 1=¿ konstan)


1. v 1=√ 2 g h1

¿ √ 2 .10 . 10
¿ √ 2 00
¿ 14,14 m/s
2. v 2=√ 2 g h1

¿ √ 2 .10 . 10
¿ √ 2 00
¿ 14,14 m/s
3. v 3=√ 2 g h1

¿ √ 2 .10 . 10
¿ √ 2 00
¿ 14,14 m/s

b. Perlakuan 2 ( H 2=¿ konstan)


1. v 1=√ 2 g h1

¿ √ 2 .10 . 10
¿ √ 2 00
¿ 14,14 m/s
2. v 2=√ 2 g h1

¿ √ 2 .10 . 6
¿ √ 120
¿ 10,95 m/s
3. v 3=√ 2 g h1

¿ √ 2 .10 . 3
¿ √ 60
¿ 7,74 m/s

 Rumus untuk menentukan jarak jangkauan fluida :

R=√ 2 hy
a. Perlakuan 1 ( H 1=¿ konstan)
1. R1=2 √ h1 h2

¿ 2 √ 10. 15
¿ 2 .12 ,24
¿ 24,48 m/s
2. R2=2 √ h1 h2

¿ √ 2 .10 . 10
¿ 2 .14,14
¿ 28,28 m/s
3. R3=2 √ h1 h2

¿ √ 2 .10 . 5
¿ 2 .10
¿ 20 m/s

b. Perlakuan 2 ( H 2=¿ konstan)


1. R1=2 √ h1 h2

¿ 2 √10.15
¿ 2 .12 ,24
¿ 24,48 m/s
2. R2=2 √ h1 h2

¿ √ 2 .6 . 1 5
¿ 2 .13,41
¿ 28,82 m/s
3. R3=2 √ h1 h2

¿ √ 2 .3 . 15
¿ 2 .9,48
¿ 18,96 m/s

VII. Pembahasan
Percobaan Torricelli adalah sebuah percobaan yang dilakukan oleh
ilmuwan Italia bernama Evangelista Torricelli pada tahun 1643 untuk
mempelajari prinsip dasar pergerakan fluida dalam sebuah tabung tertutup
yang disebut tabung Torricelli.
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mempelajari prinsip kerja fluida
pada percobaan torricelli, menentukan kecepatan fluida, serta dapat
menentukan jarak jangkau fluida.
Adapun fungsi dari alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini
antara lain laptop berfungsi sebagai media perangkat yang digunakan untuk
mengakses Software Phet Simulation dan Software Phet Simulation berfungsi
sebagai tempat untuk melakukan percobaan virtual lab pada percobaan
Torricelli.
Prinsip kerja fluida pada percobaan Torricelli didasarkan pada hukum
Pascal dan tekanan atmosfer. Tabung Torricelli terdiri dari sebuah tabung
berbentuk silinder yang panjangnya sekitar satu meter dan satu ujungnya
ditutup. Ujung yang ditutup ini kemudian diisi dengan sebuah cairan,
biasanya merkuri (Hg), sehingga terbentuk kolom merkuri dalam tabung.
Prinsip dasar percobaan ini adalah bahwa tekanan di dasar tabung
Torricelli dihasilkan oleh berat kolom merkuri di atasnya. Karena tekanan
atmosfer pada permukaan merkuri di bagian atas tabung adalah konstan,
maka tekanan di dasar tabung juga harus sama dengan tekanan atmosfer. Hal
ini mengakibatkan tinggi kolom merkuri di dalam tabung akan menyesuaikan
diri hingga mencapai keseimbangan dengan tekanan atmosfer.
Dari hasil percobaan yang saya dapatkan ketinggian air
berpengaruh terhadap kecepatan aliran air yang keluar dari lubang dan jarak
jangkauan flida , jika air dalam tangki terisi penuh atau tinggi maka kecepatan
alirannya akan lebih besar begitu pula sebaliknya. Hubungan atara ketinggian
air terhadap kecepatal aliran air adalah sebanding, jika ketinggian air dalam
tangki lebih tinggi maka kecepatan alirannya besar begitu pula sebaliknya.
Hubungan antara ketinggian fluida terhadap jarakjangauan fluida adalah
sebanding. Jika ketinggian fluida yang ada di dalam tangki, tinggi maka jarak
jangkuannya akan besar, begitu pula sebaliknya
Berdasarkan hukum TEOREMA TORRICELLI yang menyatakan bahwa
ketinggian fluida sebanding dengan jarak jangkauan fluida. Hal ini telah sesui
dari hasil eksperimen yang menunjukkan bahwa ketinggian fluida sebanding
dengan jarak jangkauan.

VIII. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa
1. ketinggian air sangat berpengaruh terhadap keceptan aliran air dan jarak
jangkauan air (fluida) atau bisa di sebut dengan sebanding.
2. Untuk mencari kelajuan suatu fluida dapat ditentukan dengan menggunakan
v n=√ 2 gh
3. Untuk mencari jarak jangkauan fluida dapat di tentukan dengan menggunakan
rumus
R=√ 2 hy
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1987. Konsep fisika modern edisi ke empat (edisi terjemahan
oleh Penerbit erlangga). Jakarta: Erlangga.
Giancoli C. Douglas. 2001. Fisika edisi kelima jilid kedua (edisi terjemahan
oleh Dra. Yuhilsa Hanum, M.Eng dan Ir. Irwan Arifin, M. Eng). Jakarta:
Erlangga.
Halliday David, Resnick Robert. 1984. Fisika edisi ketiga jilid kedua (edisi
terjemahan oleh Pantur Silaban, Ph.D dan Drs. Erwin Sucipto). Jakarta:
Erlangga.
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia Sinaga,
Parlindungan, Drs. M.Si dkk. 2001.
Petunjuk Praktikum Lab. Fisika Lanjut. Bandung: Jurusan Fisika FPMIPA-UPI.
Wiyatmo, Y. 2010. Fisika Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai