Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERMUATAN SAINS TRADISIONAL

OLEH

KELOMPOK 5

Nabawi H. Kitano (A24121029)


Tiara Viorentina (A24121032)
Nur Afifah Risky (A24121037)
Gian (A24121048)
Wanda Wanasita (A24121056)
Rasti Nova Elisa (A24121091)
Moh. Iqra Dorajatun (A241210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini berisi tentang “Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains
Tradisional” dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata kuliah Pembelajaran
Berbasis Etnosains.

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Pembelajaran Berbasis Etnosains,
sesuai dengan ketentuan yang di berikan oleh Bapak I Wayan Darmadi S.Si.,M.Pd. sebagai
dosen pengampu mata kuliah.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah membantu dalam
terselesaikannya makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaian
materi dalam makalah ini. Selanjutnya kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Palu, 12 Maret 2024

Kelompok 5

[2]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................6
A. Pengertian Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains Tradisional..............................................6
B. Penggunaan Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains...............................................................6
C. Implementasi Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains Tradisional..........................................7
D. Perbedaan Pembelajaran Sains Modern Dengan Model Pembelajaran Sains Tradisinal.................7
E. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains Tradisional....................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................9

[3]
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan berfungsi memberdayakan potensi manusia untuk mewariskan,
mengembangkan serta membangun kebudayaan dan peradaban masa depan. Di satusisi,
pendidikan berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang positif, di sisi lain
pendidikan berfungsi untuk menciptakan perubahan ke arah kehidupan yang lebih
inovatif. Oleh karena itu, pendidikan memiliki fungsi kembar. Dengan fungsi kembar itu,
sistem pendidikan asli di suatu daerah memiliki peran penting dalam perkembangan
pendidikan dan ke-budayaan.
Pembelajaran sains yang akan datang perlu diupayakan agar ada keseimbangan atau
keharmonisan antara pengetahuan sains itu sen-diri dengan penanaman sikap-sikap
ilmiah,serta nilai-nilai kearifan lokal yang ada dan berkembang di masyarakat. Oleh karena
itu, lingkungan social budaya siswa perlu mendapat perhatian serius dalam mengembangkan
pendidikan sains di sekolah karena di dalam-nya terpendam sains asli yang dapat berguna
bagi kehidupannya.
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan potensi lokal di setiap daerah nya.
Keterkaitan antara potensi lokal yang tersedia dilingkungan dapat digunakan dalam
pendekatan pembelajaran dengan tidak memisahkan antara sains budaya dan kearifan lokal
untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan motivasi peserta didik.
Seiring perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan, salah tujuan pembelajaran di
sekolah yaitu kemampuan kognitif peserta didik. Kemampuan kognitif peserta didik
meliputi keterampilan berfikir kritis, keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan proses
sains. Dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru dapat menggunakan baik model
pembelajaran, strategi pembelajaran maupun bagaimana cara belajar yang menyenangkan
bagi peserta didik.

[4]
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu sebagai
berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional?
2. Bagaimana cara penggunaan model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional?
3. Bagaimana implementasi model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional?
4. Apa Perbedaan Pendekatan pembelajaran sains modern dengan model pembelajaran sains
tradisional
5. Apa saja Lelebihan dan kekurangan dari Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains
Tradisional

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka penulisan makalah ini memiliki
tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan model pembelajaran sains bermuatan sains
tradisional.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan model pembelajaran sains bermuatan sains
tradisional.
3. Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional.
4. Untuk mengetahui Perbedaan Pendekatan pembelajaran sains modern dengan model
pembelajaran sains tradisional
5. Untuk mengetahui Lelebihan dan kekurangan dari Model Pembelajaran Sains Bermuatan
Sains Tradisional

[5]
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains Tradisional


Model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional adalah suatu model
pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu sains dengan tradisi dan budaya lokal. Dalam
model ini, konteks sains dipadukan dengan konteks kehidupan sehari-hari, sehingga siswa
dapat melihat keterkaitan antara ilmu sains dan kebutuhan masyarakat. Model pembelajaran
sains bermuatan sains tradisional dapat dilakukan melalui proses rekonstruksi sains asli yang
ada di masyarakat. Sains asli merupakan bagian dari kehidupan atau budaya masyarakatnya
yang masih tetap dipertahankan dan diyakini kebenarannya. Tetap dipertahankannya sains
asli ini karena mereka melihat dan mengalami sendiri kebenarannya berdasarkan pengalaman
hidup (eksperimen alamiah) selama bertahun-tahun dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui proses adaptasi dengan lingkungan alam maupun budaya di mana mereka berada
(Suastra, 2005).
Suastra (2010) menyebutkan bahwa pembelajaran sains yang akan datang perlu
diupayakan agar ada keseimbangan/keharmonisan antara pengetahuan sains itu sendiri
dengan penanaman sikap-sikap ilmi- ah, serta nilai-nilai kearifan lokal yang ada dan
berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, lingkungan sosial-budaya siswa perlu mendapat
perhatian serius dalam mengembangkan pendidikan sains di sekolah karena di dalamnya
terpendam sains asli yang dapat berguna bagi kehidupannya.

B. Penggunaan Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains


Model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional dilakukan dengan cara
merekonstruksi sains asli. Rekonstruksi yang dimaksudkan adalah penataan ulang atau
penerjemahan sains asli ke dalam konsep-konsep sains barat atau sains ilmiah. Sains asli ini
didapatkan melalui observasi budaya-budaya yang ada di masyarakat. Oleh karenanya bisa
dikatakan bahwa model pembelajaran ini bermuatan sains tradisional, karena didapatkan dari
pengetahuan asli (indigineous knowledge) atau kecerdasan lokal (local genius) suatu
masyarakat yang be- rasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan

[6]
masyarakat da- lam rangka mencapai kemajuan komunitas baik dalam penciptaan kedamaian
maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

C. Implementasi Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains Tradisional

Implementasi model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional dapat dilakukan


dengan menugaskan peserta didik yang dalam hal ini contohnya adalah mahasiswa
pendidikan sains untuk melakukan observasi terkait budaya yang ada di masyarakat, untuk
kemudian direkonstruksi dari sains asli ke sains ilmiah. Sehingga implementasi
pembelajaran bermuatan sains tradisional menuntut pergeseran model pembelajaran dari
pembelajaran berpusat guru ke pembelajaran berpusat peserta didik, dari pembelajaran
individual ke arah pembelajaran kolaboratif dan menekankan aplikasi pengetahuan sains,
kreativitas serta pemecahan masalah dalam asli sains merekonstruksi proses (pengetahuan
yang berkembang di masyarakat) menjadi sains ilmiah. Sehingga dalam pembelajaran,
sains tradisional dapat diintegrasikan dalam berbagai model pembelajaran, diantaranya
yaitu model pembelajaran discovery learning, problem based learning (PBL), project
based (PjBL), pendekatan learning konstruktivisme, pembelajaran kontekstual, dan lain-lain.

D. Perbedaan Pendekatan pembelajaran sains modern dengan model pembelajaran


sains tradisional
Perbedaan pembelajaran sains modern dengan model pembelajaran sains tradisional

Pendekatan pembelajaran sains modern berbeda dengan model pembelajaran sains tradisional
dalam beberapa aspek yaitu sebagai berikut:

1. Peran Guru

Dalam model pembelajaran sains tradisional, guru merupakan pengumpul dan


pengumpulkan informasi. Siswa bergantung pada guru untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan. Namun, dalam pendekatan pembelajaran sains modern, guru berperan sebagai
fasilitator yang mendukung dan membantu siswa dalam pembelajaran.

2. Tingkat Interaktif

Pendekatan pembelajaran sains modern lebih interaktif daripada model pembelajaran


sains tradisional. Siswa perlu berdiskusi, berbagi ide, dan mengumpulkan informasi sendiri.

3. Tingkat Kreatifitas

[7]
Pendekatan pembelajaran sains modern lebih mendorong kreatifitas daripada model
pembelajaran sains tradisional. Siswa diperlukan untuk menciptakan kreativitas sendiri
daripada informasi yang diberikan.

4. Tingkat Peran Siswa

Dalam model pembelajaran sains tradisional, siswa bertanggung jawab untuk


mengumpulkan informasi yang diberikan oleh guru. Namun, dalam pendekatan pembelajaran
sains modern, siswa bertanggung jawab untuk memahami dan menerapkan informasi yang
diberikan.

5. Tingkat Penggunaan Teknologi

Pendekatan pembelajaran sains modern lebih mendorong penggunaan teknologi daripada


model pembelajaran sains tradisional. Siswa diperlukan untuk menggunakan teknologi
seperti komputer, perangkat lunak, dan alat-alat lainnya untuk membantu pembelajaran.

6. Tingkat Pemahaman

Pendekatan pembelajaran sains modern lebih mendorong pemahaman daripada model


pembelajaran sains tradisional. Siswa diperlukan untuk memahami konsep dan prinsip yang
lebih dalam daripada informasi yang diberikan.

Dalam model pembelajaran sains tradisional, guru merupakan pengumpul dan


pengumpulkan informasi, siswa bergantung pada guru untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan. Namun, dalam pendekatan pembelajaran sains modern, guru berperan sebagai
fasilitator yang mendukung dan membantu siswa dalam pembelajaran.Pendekatan
pembelajaran sains modern lebih interaktif daripada model pembelajaran sains tradisional.
Siswa perlu berdiskusi, berbagi ide, dan mengumpulkan informasi sendiri. Pendekatan
pembelajaran sains modern lebih mendorong kreatifitas dari pada model pembelajaran sains
tradisional. Siswa diperlukan untuk menciptakan kreativitas sendiri daripada informasi yang
diberikan.

[8]
E. Lelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Sains Bermuatan Sains
Tradisional
Model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional mempunyai beberapa kelebihan
dan kekurangan.

Kelebihan:

1.Memperhatikan konsep-konsep dan proses-proses sains yang relevan dengan kehidupan


sehari-hari siswa

2.Membentuk individu yang memiliki literasi sains dan teknologi, serta memiliki kepedulian
terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya

3.Membantu siswa menjadi warga masyarakat yang sadar akan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mampu memecahkan berbagai permasalahan lingkungan sekitar dengan
menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi

4.aspek Membangun kognitif melalui pengembangan keterampilan intelektual, serta


mengembangkan keterampilan emosional dan keterampilan spiritual

5.Mampu menganggap siswa yang tergolong pada kelompok berkemampuan rendah karena
dengan pendekatan ini akan lebih menarik, nyata, dan aplikatif

Kekurangan:

1. Model pembelajaran sains, sains lingkungan teknologi masyarakat (STM) dan


pendekatan konvensional/tradisional dapat menjadi terlalu bervariasi, sehingga
mungkin menyebabkan kekurangan pada pengembangan keterampilan intelektual
siswa
2. Kualitas, efisiensi, dan keefektifan pendekatan pembelajaran STM harus dievaluasi
3. Siswa dapat terlalu fokus pada sains, lingkungan, dan teknologi, sementara masalah
masyarakat dan lingkungan diperlukan untuk dipahami lebih lanjut

Untuk mengatasi kekurangan model pembelajaran sains tradisional, perlu dilakukan


evaluasi pada kualitas, efisiensi, dan keefektifan pendekatan pembelajaran STM. Siswa
juga perlu diberikan fokus pada masalah masyarakat dan lingkungan, serta menjadi
warga masyarakat yang sadar akan sains dan teknologi.

[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran sains bermuatan sains tradisional merupakan salah satu metode yang
efektif untuk mengembangkan kompetensi sains dan membantu peserta didik untuk
mempelajari konsep-konsep, prinsip, dan teori sains. Model pembelajaran sains tradisional
mendorong peserta didik untuk memahami fenomena alam semesta sesuai dengan
tempatnya.

Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, perlu diperhatikan bahwa pengajaran sains
harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan kebutuhan peserta didik, serta
menggunakan teknik-teknik yang efektif untuk mengembangkan kemampuan sains.

B. Saran
Kami dari kelompok 5 sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini masih banyak
sekali kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, kami dari kelompok 5 selaku penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran tentang pembahasan makalah ini.

[10]
DAFTAR PUSTAKA

[11]

Anda mungkin juga menyukai